14
II.3.1. Manfaat Framework
Manfaat utama dari menggunakan framework yang akan dirasakan oleh pihak pengembang adalah [7] [8]:
1. Modularity: Framework meningkatkan modularitas dengan decouple
bagian yang tidak berubah dengan bagian yang sering berubah. Dengan demikian maka perbaikan kode program dapat dilokalisasi dan perubahan
kode program secara keseluruhan dapat ditekan seminimal mungkin.
2. Reusability: Salah satu karakteristik dari sebuah framework adalah
penggunaan berulang. Hal ini mungkin dilakukan karena framework lebih banyak menyiapkan kerangka dibandingkan implementasi akhir, kerangka
inilah yang nanti pengembang kembangkan untuk menjadi aplikasi.
3. Extensibility: Framework menyediakan hook method atau hotspot yang
dapat digunakan oleh pengembang ketika mengembangkan framework itu sendiri untuk kebutuhan aplikasi yang dirancang.
4. Inversion of control IoC: Pada penggunaan class library atau sejenis
ketika pengembang membuat sebuah aplikasi yang dilakukan adalah menulis kode utama dari sebuah aplikasi dan memanggil kode program
yang ingin digunakan berulang. Sedangkan pada framework pengembang menggunakan kode utama yang sudah disediakan dan menulis kode yang
akan dipanggil oleh framework itu sendiri. Hal ini tentu saja akan mengurangi kompleksitas perancangan aplikasi secara keseluruhan.
II.3.2. Klasifikasi Framework
Framework dapat diklasifikasi berdasarkan jenis aplikasi yang ingin dirancang dan berdasarkan teknik pengembangan framework itu sendiri [7]. Berikut ini adalah
paparan mengenai klasifikasi dari framework tersebut.
15 Bilamana framework diklasifikasi berdasarkan jenis aplikasi yang ingin dirancang
maka dapat dibagi menjadi tiga, yaitu system infrastructure framework, middleware integration framework, dan enterprise application framework.
1. System infrastructure framework: Digunakan oleh pengembang dalam
menyederhanakan pengembangan infrastruktur dari sistem. Framework untuk pengembangan sistem operasi, komunikasi, device driver, dan user
interface merupakan contoh dari system infrastructure framework. Biasanya framework ini digunakan di dalam perusahaan dan tidak diperjualbelikan.
2. Middleware integration framework: Digunakan oleh pengembang dalam
integrasi aplikasi dan distributed component contoh: CORBA dan DCOM. Framework ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan dari
pengembang dalam modularisasi perangkat lunak yang dirancang agar dapat bekerja optimal di lingkungan terdistribusi.
3. Enterprise application framework: Digunakan oleh pengembang dalam
membuat aplikasi dengan domain luas dan merupakan landasan dari aktifitas bisnis. Framework ini bernilai tinggi ketika dirancang maupun
dibeli tetapi bilamana digunakan dengan tepat dapat memberikan ROI return of investment secara cepat.
II.3.3. Siklus Perancangan Framework