Pendapatan ini merupakan penerimaan daerah yang berasal dari lain-lain milik Pemda. Rekening ini disediakan untuk mengakuntansikan penerimaan daerah
selain yang disebut di atas. Jenis pendapatan ini meliputi objek pendapatan berikut:
1. Hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan.
2. Jasa giro.
3. Pendapatan bunga.
4. Penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah.
Dalam pencapaian kemandirian daerah, pemerintah daerah harus memiliki kemampuan untuk menggali potensi daerahnya. Sampai saat ini sumber utama
pendapatan Pemerintah Daerah adalah sektor pajak Putera, 2009.
2.3 Dana Bagi Hasil
Dana bagi hasil bersumber dari pajak dan sumber daya alam bukan pajak. Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak DBH adalah dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dibagihasilkan kepada daerah berdasarkan angka persentase tertentu.
a Dana Bagi Hasil Pajak
Dana bagi hasil yang bersumber dari pajak terdiri atas pajak bumi dan bangunan PBB, bea perolehan atas hak tanah dan bangunan BPHTB, dan
pajak penghasilan PPh pasal 25 dan pasal 29 wajib pajak orang pribadi dalam negeri ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan rencana
penerimaan PBB dan BPHTB.
b Dana Bagi Hasil Bukan Pajak SDA
Penyaluran Dana Bagi Hasil sumber daya alam dilaksanakan berdasarkan realisasi penerimaan sumber daya alam tahun anggaran berjalan
dan dilaksanakan secara triwulanan yang dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan dari rekening kas umum negara ke rekening kas umum
daerah.
2.4 Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Umum merupakan dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan keuangan antar daerah untuk membiayai
kebutuhan pengeluarannya di dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. DAU bertujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan antar-Daerah yang dimaksudkan
untuk mengurangi ketimpangan kemampuan keuangan antar-Daerah melalui penerapan formula yang mempertimbangakan kebutuhan dan potensi daerah.
Dalam UU No.33 Tahun 2004 Pasal 27 menyatakan :
1. Jumlah keseluruhan DAU ditetapkan sekurang-kurangnya 26 dua puluh enam
persen dari Pendapatan Dalam Negeri Neto yang ditetapkan dalam APBN. 2.
DAU untuk suatu Daerah dialokasikan atas dasar celah fiskal dan alokasi dasar. 3.
Celah fiskal sebagaimana dimaksud pada ayat 2 adalah kebutuhan fiskal dikurangi dengan kapasitas fiskal Daerah.
4. Alokasi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dihitung berdasarkan jumlah
gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah.
2.5 Dana Alokasi Khusus
Dana alokasi khusus dimaksudkan untuk membantu membiayai kegiatan- kegiatan khusus di Daerah tertentu yang merupakan urusan Daerah dan sesuai dengan
prioritas nasional, khususnya untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat yang belum mencapai standar tertentu atau untuk
mendorong percepatan pembangunan Daerah.
2.6 Hipotesis