PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. FIRDA ELITE COLECTION MALANG

(1)

i

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. FIRDA ELITE COLECTION MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

M. Irfan Wahyudi 201110160311129

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Skripsi yang berjudul Pengaruh Dsiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada CV. Firda Elite Colection Malang disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Kesarjanaan di bidang Ekonomi, program studi Manajemen pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis berusaha memberi sebaik mungkin namun demikian, penulis menyadari akan kemampuan dan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman penulis. Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dr. H. Nazaruddin Malik, SE, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Marsudi, M.Si , selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang.


(5)

v

3. Dra. Titiek Ambarwati, MM, selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah meluangkan waktunya untuk mengoreksi serta memberikan petunjuk yang sangat bermanfaat guna penyusunan skripsi ini.

4. Dra. Hj.Triningsih S, M.P, selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang penuh kesabaran telah memberikan bimbingan serta petunjuk hingga selesainya penulisan skripsi ini.

5. Bapak Hj. Munir Fauzi selaku Pimpinan di CV. Firda Elite Colection Malang yang telah memberikan izin dan memberikan dukungan terhadap penelitian ini.

6. Bapak Hj. Mayaki selaku Orang Tua yang selalu memberikan dukungan dan motovasi penuh demi kelancaran penyusunan skripsi ini.

Akhirnya segala amal baik yang telah mereka berikan kepada penulis semoga mendapat balasan dari Allah SWT dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, Maret 2015


(6)

vi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

KARTU KENDALI KONSULTASI ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 9

1. Tujuan Penelitian ... 9

2. Kegunaan Penelitian... 10

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Penelitian Terdahulu ... 11

2. Kinerja ... 12

a. Pengertian Kinerja ... 12

b. Pengukuran Kinerja ... 13

3. Disiplin ... 15

a. Pengertian Disiplin Kerja ... 15

b. Jenis-jenis Disiplin Kerja ... 16

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ... 18

d. Indikator Disiplin Kerja ... 18

e. Hubungan Kinerja dan Disiplin Kerja ... 19

4. Kerangka Pikir Penelitian ... 20

5. Hipotesis ... 21

BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 23

B. Jenis Penelitian ... 23


(7)

vii

D. Definisi Operasionalisasi ... 24

E. Teknik Pengumpulan Data ... 25

F. Data dan Sumber Data ... 26

G. Teknik Pengumpulan Data ... 27

H. Uji Instrumen ... 29

I. Teknik Analisa Data ... 31

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 35

1. Sejarah Singkat Konveksi CV. Firda Elite Collection Malang... 35

2. Struktur Produksi CV. Firda Elite Collection Malang ... 38

3. Visi dan Misi CV. Firda Elite Collection Malang ... 43

B. Gambaran Karakteristik Responden ... 44

1. Tingkat Usia Responden ... 44

2. Jenis Kelamin Responden ... 45

3. Disivi / Bagian ... 46

4. Tingkat Pendidikan Terakhir Responden ... 46

C. Uji Instrumen ... 47

1. Uji Validitas ... 47

2. Uji Reliabilitas ... 47

D. Hasil Analisis Data ... 49

1. Hasil Analisis Rentang Skala ... 53

2. Hasil Analisis Regresi Sederhana ... 54

3. Koefisien Determinasi ... 55

4. Pengujian Hipotesis ... 56

5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 59 DAFTAR PUSTAKA


(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian ... 21 Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV. Firda Elite Collection Malang ... 39 Gambar 4.2 Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Secara Parsial ... 57


(9)

ix DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Kryawan CV. Konvensi Elite Colection Malang ... 4

Tabel 1.2 Rekapitulasi kehadiran CV. Konvensi Elite Colection Malang ... 6

Tabel 1.3 Data Rencana Produksi dan Realisasi CV. Konvensi Elite Colection Malang... 7

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 25

Tabel 3.2 rentang Skala ... 31

Tabel 4.1 Usia Responden ... 44

Tabel 4.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45

Tabel 4.3 Karakteristik Berdasarkan Lama Kerja ... 46

Tabel 4.4 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan ... 47

Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel Kinerja (Y) ... 48

Tabel 4.6 Uji Validitas Disiplin Karyawan (X) ... 48

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ... 49

Tabel 4.8 Kinerja Karyawan ... 50

Tabel 4.9 Disiplin Kerja ... 52

Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 54

Tabel 4.11 Koefisien Determinasi ... 55


(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

1. Angket Penelitian 2. Skor Hasil Penelitian 3. Hasil Distribusi Frekuensi 4. Hasil Uji Validitas

5. Hasil Reability


(11)

xi

DAFTAR PUSTAKA

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta.

Fathoni Abdurahmat, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit : Rineka Cipta, Jakarta

Handoko, T. Hani, 2008, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, edisi kedua, Penerbit : BPFE, Yogyakarta

Hasan, Iqbal, 2002, Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensi), Jakarta : Penerbit Bumi Aksara.

Hasibuan Malayu S.P. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. edisi revisi, Penerbit : Bumi Aksara, Jakarta

Mangkunegara Anwar Prabu, 2005, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Penerbit : Aditama, Bandung

Mangkuprawira Shafri dan Aida Vitayala Hubeis, 2007 Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia, Penerbit : Ghalia Indonesia, Jakarta

Muchdarsyah Sinungan, (2000), Produktivitas apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Askara.

Siagian P. Sondang, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi pertama, Penerbit : Bumi Aksara, Jakarta


(12)

xii

Supriyono Achmad Sani, 2010, Metodologi Riset Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit : UIN Maliki Press, Malang

Widayat & Amirullah, 2002, Riset Bisnis. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Wilson Bangun.2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Elangga. Bandung. Yuda Atri, 2011, Pengaruh disiplin kerja karyawan dan lingkungan kerja terhadap

kinerja karyawan bagian pertenunan PT. Iskandar tex surakarta.

Yajub Suardi, 2014, pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Kertas kraft Aceh (persero), Jurnal ilmiah saintikom.


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sumber daya manusia dalam suatu organisasi perusahaan adalah suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Organisasi perusahaan dapat berjalan sesuai dengan harapan apabila didalamnya terdapat manusia-manusia dengan satu tujuan yang sama. Mengingat betapa pentingnya sumberdaya manusia, Wilson bangun (2012:4) mengemukakan salah satu sumber daya organisasi yang memiliki peran penting dalam pencapaian tujuan adalah sumber daya manusia. Oleh karena pentingnya peran manusia dalam suatu organisasi, maka perusahaan harus memiliki sumberdaya yang berkualitas. Yaitu sumberdaya yang bertanggung jawab terhadap tanggung jawab kerja dan kemajuan dari perusahaan itu sendiri.

Salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam sumberdaya manusia adalah faktor kedisiplinan. Menurut Hasibuan (2013:23), kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang malksimal.

Disiplin kerja dapat dilihat sebagai suatu yang besar manfaatnya, baik bagi kepentingnan organisasi maupun bagi karyawan. Bagi organisasi adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib, dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh hasil yang optimal.


(14)

2

Adapun bagi karyawan dapat meningkatkan komitmen terhadap peraturan dan tanggung jawab yang sudah diberikan. Dengan demikain, karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin demi tujuan organisasi yaitu hasil kerja secara kulitas yang baik dan kuantitas yang baik pula.

Disiplin kerja karyawan yang baik juga memberikan dampak positif bagi perusahaan salah satunya yaitu bisa mempercepat tujuan perusahaan dengan cara memberikan kinerja yang baik untuk perusahaan. Yang kinerja sendiri menurut A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2008:9)kinerja karyawan (prestasi kerja) merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Mangkuprawira (2007 : 122) mengemukakan bahwa kedisiplinan merupakan sifat seorang karyawan yang secara sadar mematuhi aturan dan peraturan organisasi tertentu. Kedisiplinan sangat mempengaruhi kinerja karyawan dan perusahaan, karena kedisiplinan sebagai bentuk latihan bagi karyawan dalam melaksanakan aturan-aturan perusahaan. Semakin disiplin semakin tinggi produktivitas kerja karyawan dan kinerja perusahaan.

Kinerja karyawan merupakan salah satu hal terpenting didalam suatu perusahaan, dengan kinerja karyawan yang baik, tujuan perusahaan akan tercapai, target perusahaan akan terealisasi. Dan sebaliknya apabila kinerja karyawan tidak baik, hal ini akan mempengaruhi produksi suatu


(15)

3

perusahaan. Dan pencapaian kinerja yang baik tidak luput dari kedisiplinan dari karyawan itu sendiri.

Dengan demikian demi pencapain suatu kinerja yang baik kedisiplinan merupakan hal yang mutlak harus ditanamkan pada setiap karyawan diperusahaan. Hal yang paling dasar dalam kedisiplinan karyawan adalah ketidak hadiran tanpa alasan yang jelas dan manajemen waktu, dalam hal ini yaitu jam kerja.

Apabila waktu tersebut sering di langgar, dapat dikatakan bahwa para karyawan menjadi tidak disiplin sehingga mengakibatkan penurunan produktivitas dan kualitas kerja kayawan. Hal ini tentu saja berdampak pemborosan waktu sehingga biaya yang dikeluarkanpun menjadi berlipat-lipat dari biaya yang telah dianggarkan.

Sama halnya dengan Konveksi CV. Firda Elite Colection yang bertempat di jalan kendalsari barat gang 1 nomor 11 malang yang merupakan salah satu dari lima konveksi yang bermitra dengan perusahaan ternama diIndonesia yang bernama Larusso. Perusahaan baju yang produknya sudah tersebar diseluruh indonesia, dimana produknya dipasarkan di seluruh ramayana dan matahari seluruh indonesia.

Perusahaan Konveksi menginginkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas maupun kuantitas yang baik. karena badan Usaha Home industri ini mempunyai target produksi dalam skala besar disetiap minggunya yang mana target tersebut sudah ditentukan oleh pihak mitra kerja dan harus memproduksi baju sesuai permintaan dari pusat Larusso


(16)

4

yang bertempat di Surabaya. Oleh sebab itu perusahaan berupaya terus untuk meningkatkan efektifitas kerja para karyawannya melalui pembinaan sumber daya manusia yang terarah dan berkesinambungan sehingga para karyawan tersebut memiliki kemampuan menangani berbagai permasalahan baru yang muncul dalam dunia kerja.

Akan tetapi pada kenyataannya efektifitas kerja mengalami penurunan yang mengakibatkan kinerja karyawan tidak stabil dalam upaya meningkatkan produktivitas perusahaan sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaan. Bagaimanapun tidak dapat dipungkiri bahwa karyawan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam perusahaan. Hal ini dapat berdampak negatif bagi perusahaan Home industri ini, Seperti yang terlihat pada tabel 1.1 mengenai jumlah karyawan Konveksi CV. Firda Elite Colection Malang tahun 2014

TABEL 1.1

JUMLAH KARYAWAN KONVEKSI CV. FIRDA ELITE COLEKTION MALANG TAHUN 2014

No Keterangan Jumlah

1 Potong kain 4

2 Jahit badan

- Jahit bagian bawah - Membuat dan jahit kerah - Membuat dan jahit marset

22 2 4 4

3 Obras 2

4 Make up 4

5 Lobang kancing 3

6 Pasang kancing 3

7 Quality control 7

8 Bersih benang 8

9 Gosok 4

10 Packing 4

Jumlah 60


(17)

5

Terlihat pada Tabel 1.1 menunjukan jumlah kryawan Konveksi CV. Firda Elite Colection Malang secara keseluruhan berjumlah 60 orang. Dengan jumlah karyawan yang sedemikan dan target ptoduksi yang ditetapkan mitra kerja setiap bulannya berskala besar, maka perusahaan harus benar-benar mengatur dan memaksimalkan kinerja karyawan yang berjumlah 60 orang.

Berdasarkan data jumlah karyawan diatas maka perusahaan dituntut untuk terus menjaga kinerja karyawan agar tercapai tujuan perusahaan. Meningkatkan kinerja karyawan merupakan hal yang penting dalam menjalankan bisnis di Konveksi CV. Firda Elite Colection Malang.

Disiplin kerja yang rendah yang lain dapat dilihat dari fenomena yang muncul di Konveksi CV. Firda Elite Colection Malang adalah kurangnya pemahaman karyawan atas peraturan yang ada sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda yang menimbulkan kurangnya kesadaran karyawan untuk menaati peraturan yang berlaku di perusahaan, kurangnya rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan. Seperti sikap karyawan yang meninggalkan konveksi (pulang) sebelum waktunya, yang dikarenakan sistem manajemen perusahaan tidak stabil sehingga karyawan kurang disiplin dalam bekerja.

Tanggung jawab berarti memikul semua kewajiban dan beban pekerjaan sesuai dengan batas-batas yang ada di job diskripsi. Setiap karyawan wajib bekerja sesuai tanggung jawab, dan tidak melewati batas-batas tanggung jawab yang ada. Sebab, bila karyawan bekerja melampaui


(18)

6

tanggung jawab, maka karyawan tersebut pasti akan melanggar internal control dan etika bisnis perusahaan. Jadi, setiap karyawan harus patuh dan bekerja sesuai dengan apa yang diberikan oleh perusahaan, sebatas tugas dan tanggung jawab yang diperbolehkan oleh perusahaan.

Tanpa tanggung jawab karyawan tidak akan mampu berkontribusi secara maksimal kepada pekerjaan karyawan itu sendiri. Kurangnya tanggung jawab karyawan di CV. Firda Elite Collection malang seperti karyawan kurang bertangung jawab atas tugas yang sudah dilimpahkan kepadanya, yaitu perusahaan telah melimpahkan pekerjaan yang mana pekerjaan itu sudah mempunyai target penyelesaian, tetapi karyawan tidak menyelesaikan tanggung jawab yang telah dilimpahkan kepada karyawan, akibatnya pekerjaan yang sudah dilimpahkan tersebut tidak terselesaikan. Hal tersebut akan mempengaruhi pencapaian target perusahaan.

perusahaan dapat berjalan sesuai dengan harapan bukan hanya karena dipengaruhi oleh sumberdaya manusia yang mendukung, tetapi perusahaan bisa mencapai tujuannya karena ada faktor lain yang mendukung, yaitu faktor peralatan yang digunakan, apabila peralatan yang digunakan dalam kondisi baik maka pencapaian target perusahaan akan terealisasikan. Seperti halnya pada konveksi CV. Firda Elite Collection Malang. Karyawan pada perusahaan ini menggunakan peralatan konveksi dengan baik yaitu dengan cara merawat perlatan yang ada agar tidak terjadi kerusakan yang akan mengganggu kinerja perusahaan.


(19)

7

Salah satu sumber masalah yang dihadapi perusahaan Konveksi berasal dari sumberdaya manusia di perusahaan tersebut yang kurang optimal dalam bekerja sehingga menyebabkan kinerja perusahaan menurun dan tidak mencapai target. Kecenderungan penurunan produktivitas perusahaan salah satunya diakibatkan oleh disiplin kerja karyawan yang masih rendah yang ditunjukan oleh perilaku karyawan yang sering tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas.

Karyawan tidak masuk bekerja tanpa memberikan konfirmasi terlebih dahulu kepada perusahaan. Sehingga pihak perusahaan tidak sempat untuk mengganti kekosongan pengerjaan, Akibatnya pekerjaan yang seharusnya dikerjakan dan selesai tidak dapat terselesaikan tepat waktu dan hal tersebut akan menggangu divisi yang lainnya dalam pengerjaannya. Karena sistem pengerjaan di konveksi menggunakan sistem mata rantai yang mana pekerjaannya dibagi atas beberapa divisi atau bagian dan bagian-bagiannya bersifat ketergantungan.

Berikut merupakan data mengenai persentase kehadiran dan ketidak hadiran (alpha) karyawan Konveksi CV. Firda Elite Colection Malang pada tahun 2014.


(20)

8

TABEL 1.2

REKAPITULASI KEHADIRA DAN KETIDAK HADIRAN (ALPHA) KARYAWAN KONVEKSI CV. FIRDA ELITE

COLECTION MALANG 2014 Bulan Jumlah Pegawai Hadir Tidak Hadir

(Alpha)

Presentase kehadiran % Hadir Tidak Hadir

April 60 56 4 93.3 6.7

Mei 60 57 3 95 5

Juni 60 55 5 91.6 8.4

Juli 60 53 7 88.3 11.7

Agustus 60 50 10 83.3 16.7

September 60 45 15 75 25

Sumber : data dari kompuertisasi SDM Konveksi Firda Elite Colection Malang tahun 2014 Tabel 1.2 di atas, menunjukkan bahwa dari jumlah 60 pegawai persentase ketidakhadiran karyawan Konveksi CV. Firda Elite Colection Malang tanpa alasan yang jelas, dapat terlihat sampai bulan september 2014 hingga 25% atau seperempat dari jumlah karyawan.

Tingginya tingkat ketidakhadiran tanpa alasan yang jelas akan mengurangi jumlah jam kerja yang dapat digunakan untuk menyelesaikan target produksi yang sudah direncanakan. Masalah tersebut akan mempengaruhi hasil kerja baik jumlah maupun maupun mutunya. Sehingga akan mengurangi jumlah produksi barang yang dihasilkan. Tidak sesuai dengan ketentuan target perusahaan.

Perusahaan konveksi CV. Firda Elite Collection Malang sendiri mempunyai target produksi baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dari segi kualitasnya konveksi ini sudah mempunyai kriteria pendukung kualitas yang sudah ditentukan oleh pihak mitra kerja. Untuk kualitas produk konveksi ini sudah bias dibilang baik karena apabila kualitasnya tidak memenuhi syarat maka pihak mitra kerja tidak akan merima produk


(21)

9

dari konveksi. Jadi mau tidak mau kualitas yang produk yang dihasilkan harus berkualitas sesuai dengan kriteria kualitas yang sudah ditentukan mitra kerja.

Segi kuantitas konveksi CV. Firda Elite Collection Malang juga mempunyai target produksi setiap minggunya yang sudah ditentukan oleh Konveksi. Dan target perminggu itu akan diakumulasikan selama satu bulan, yang mana target produksi tersebut telah ditentukan oleh pihak mitra kerja setiap bulannya. Berikut adalah data target produksi dan data realisasi target produksi 6 bulan terakhir CV. Firda Elite Colection Malang 2014.

TABEL 1.3

DATA RENCANA TARGET PRODUKSI DAN REALISASI KONVEKSI FIRDA ELITE COLECTION MALANG TAHUN 2014

Bulan Rencana produksi (unit)

Realisasi

(unit) Deviasi

April 14500 12500 13,79%

Mei 14500 12500 13,79%

Juni 18500 15100 18,38%

Juli 18500 16100 12,97%

Agustus 8000 7000 12,5%

September 13000 11000 15,38%

Sumber : data dari komputerisasi SDM Konveksi Firda Elite Colection Malang tahun 2014 Tabel 1.3 di atas, menunjukkan bahwa data target ptoduksi 6 bulan terakhir tidak sesuai dengan realisasi produksi, yang artinya target produksi pembuatan baju perbulannya yang sudah ditargetkan oleh pihak mitra kerja tidak dapat terealisasikan dengan baik. Kondisi ini menunjukkan bahwa selama ini perusahaan belum mampu


(22)

10

memaksimalkan potensi yang dimiliki karyawan sehingga belum secara maksimal dalam proses pencapaian tujuan perusahaan.

Hal ini juga membuktikan bahwa produksi yang tidak sesuai dengan rencana produksi salah satunya diakibatkan oleh kurangnya kedisiplinan karyawan yaitu sering absennya karyawan. Namun demikian selama ini perusahaan menetapkan tingkat toleransi pencapaian target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 15%, pencapaian tersebut menujukkan adanya peningkatan.

Hal ini perlu dikaji karena sering muncul fenomena baru dalam masalah rendahnya kinerja karyawan untuk bekerja. Kinerja karyawan menurun disebabkan oleh disiplin kerja yang rendah. Menanggapi dari permasalahan di atas, maka perlu diketahui bahwa salah satu faktor yang menyebabkan penurunan kinerja karyawan CV. Firda Elite Colection Malang yaitu meningkatnya ketidakhadiran karyawan untuk bekerja.

Berdasarkan definisi di atas dapat diambil pernyataan bahwa ada keterkaitan antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan. Dan berdasarkan latar belak ang di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada CV. Firda Elite Colection Malang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang ada sebagai berikut:


(23)

11

1. Bagaimana tingkat kinerja dan tingkat disiplin kerja karyawan pada CV. Firda Elite Colection Malang?

2. Apakah tingkat disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada CV. Firda Elite Colection Malang?

C. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah digunakan untuk memperoleh pemahaman lebih jelas dan terarah, maka penulis membatasi permasalahan yang hanya pada karyawan di CV. Firda Elite Colection Malang yaitu tentang kedisiplinan kerja dan kinerja karyawan dengan dasar teori Hasibuan untuk penggunaan variabel disiplin kerja, sedangkan kinerja karyawan menggunakan teori Wilson Bangun.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai oleh penilus dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan kinerja karyawan dan disiplin kerja pada CV.

Firda Elite Colection Malang.

2. Untuk menguji apakah disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada CV. Firda Elite Colection Malang.

2. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna antara lain: 1. Bagi Perusahaan

a. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan memperluas kajian ilmu Manajemen Sumber Daya


(24)

12

Manusia (MSDM) khususnya disiplin kerja dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan pada Konveksi CV. Firda Elite Colection Malang khususnya, sehingga dari hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi peneliti sejenis dalam mengembangkan Kinerja Karyawan.

b. Secara praktis dapat digunakan sebagai kebijakan bagi pimpinan CV. Firda Elite Colection Malang dalam upaya meningkatkan Kinerja Karyawan. Hasil penelitian ini semoga dapat menjadi masukan dalam pengambilan kebijakan berkaitan dengan pelaksanaan disiplin kerja dalam pengaruhnya terhadap kinerja karyawan CV. Firda Elite Colection Malang.

2. Bagi Peneliti

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi pembaca dan dapat memberikan informasi kepada peneliti lain khususnya mengenai disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.


(25)

13 BAB II

Tinjauan Teori dan Penelian Terdahulu

1. Penelitihan Terdahulu

Adapun yang menjadi acuan penulisan dalam melakukan penulisan skripsi adalah dengan memilih dari penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Atri Yuda (2011) dengan judul : Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan dan Lingkungan kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Pertenunan PT Iskandar Tex Surakarta. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti telah lakukan pada perusahaan PT Iskandar Tex Surakarta, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Ada pengaruh positif yang signifikan antara disiplin kerja karyawan(X1) terhadap kinerja karyawan(Y) pada

bagian pertenunan. Ada pengaruh positif yang signifikan antara lingkungan kerja(X2) terhadap kinerja karyawan (Y) pada bagian pertenunan. Ada

pengaruh positif yang signifikan antara disiplin kerja karyawan (X1) dan

lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) pada bagian

pertenunan.

Suardi Yakub,dkk. (2014), dengan judul pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja Pegawai pada PT. Kertas Kraft Aceh (Persero.) Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapatditarik kesimpulan sebagai berikut, Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak variabel disiplin kerja, pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai PT KKA


(26)

14

(Persero), artinya pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan selama ini memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan kinerja pegawai dan diterapkannya disiplin kerja bagi pegawai dapat berpengaruh dalam meningkatkan kinerja pegawai. Secara parsial bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai PT KKA (Persero). Secara parsial bahwa variabel pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan serta dominan terhadap kinerja pegawai PT KKA (Persero). Dan Koefisien determinasi (R square) menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja, pendidikan dan pelatihan yang diteliti mampu menjelaskan variabel kinerja pegawai sebesar 71,1 % dansisanya sebesar 28, 9 % dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.

2. Pengertian Kinerja Karyawan

Wilson bangun (2012 : 231), mendefinisikan.

“ kinerja (performance) adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan (job requirement). Suatu pekerjaan mempunyai persyaratan tertentu untuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan yang disebut juga sebagai standar pekerjaan”.

Wilaon Bangun (2012:231), menjelaskan bahwa peningkatan kinerja merupakan hal yang diinginkan baik dari pihak pemberi kerja mauppun para pekerja. Pemberi kerja menginginkan kinerja karyawannya baik untuk kepentingan peningkatan hasil kerja dan keuntungan perusahaan. Di sisi lain, para pekerja berkepentingan untuk mengembangkan diri dan promosi pekerjaan. Secara umum, dapat dikatakan bahwa kinerja karyawan


(27)

15

yang baik bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu, perbaikan sistem kerja dilakukan oleh setiap komponen yang ada dalam perusahaan. Untuk tujuan tersebut akan dibutuhkan sistem manajemen kinerja yang baik.

Supriyono (2010 : 281) mengemukakan bahwa :

” Kinerja adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesanggupan serta waktu ”.

Mangkunegara (2005 : 9)mengemukakan bahwa :

Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja sumber daya manusia adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai sumber daya manusia per satuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

a. Pengukuran Kinerja Karyawan

Wilson Bangun (2012:234), menyatakan bahwa standar pekerjaan dapat ditentutukan dari sisi suatu pekerjaan, dapat dijadikan sebagai dasar penilaian setiap pekerjaan. Untuk memudahkan penilaian kinerja karyawan, standar pekerjaan harus dapat diukur dan dipahami secara jelas. Suatu pekerjaan dapat diukur melalui dimensi-dimensi diantaranya:


(28)

16

1. Jumlah hasil yang diperoleh

Dimensi ini menunjukkan jumlah yang dihasilkan individu atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan. Setiap pekerjaan memiliki persyaratan yang berbeda sehingga menuntut karyawan harus memenuhi persyaratan tersebut baik pengetahuan, keterampilan, maupun kemampuan yang sesuai.

2. Kualitas kerja

Setiap karyawan dalam perusahaan harus memenuhi persyaratan tertentu untuk dapat menghasilkan pekerjaan sesuai yang dituntut suatu pekerjaan tertentu. Setiap pekerjaan mempunyai standar kualitas tertentu yang harus disesuaikan oleh karyawan untuk dapat mengerjakannya sesuai ketentuan.

3. Ketepatan waktu penyelesaian

Setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang berbeda, untuk jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu, karena memiliki ketergantungan atas pekerjaan lainnya. Jadi, bila pekerjaan pada suatu bagian tertentu tidak selesai tepat waktu akan menghambat pekerjaan pada bagian lain, sehingga mempengaruhi jumlah dan kualitas hasil pekerjaan.

4. Kemampuan Kerjasama

Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu orang karyawan saja. Untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin harus diselesaikan oleh dua orang karyawan atau lebih, sehingga


(29)

17

membutuhkan kerjasama antar karyawan sangat dibutuhkan. Kinerja karyawan dapat dinilai dari kemampuannya dengan rekan sekerja laiinya.

3. Pengertian Disiplin Kerja

Faktor tingkat kedisiplinan sumber daya manusia dapat dijadiikan salah satu tolak ukur pencapaian prestasi dan produktivitas kerja yang mampu diraih oleh karyawan yang pada akhir berpengaruh pada tujuan yang diharapkan perusahaan. Tingkat kedisiplinan ini merupakan salah satu fungsi kegiatan manajemen sumber daya manusia yang terpenting dan harus lebih diperhatikan, karena semakin baik disiplin karyawan, maka akan semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Sulit bagi karyawan dalam mencapai prestasi kerja yang diharapkan tanpa adanya disiplin kerja yang baik dan bertanggung jawab yang ditunjukkan oleh karyawan bersangkutan. Tanpa disiplin karyawan dengan baik dan adil, sulit pula bagi organisasi perusahaan untuk mencapai hasil optimal yang ingin diharapkan pada karyawannya.

Dengan demikian, Fathoni (2006 : 126)mendefinisikan disiplin kerja adalah:

“Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan sadar akan tugas dan tanggungjawabnya“.Kedisiplinan dapat diartikan bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sisial yang berlaku”. Adapun pengertian disiplin kerja mmenurut Siagian (2008 : 305) adalah sebagai berikut:


(30)

18

“Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut”.

Menurut Hasibuan (2013 : 193) menyatakan bahwa :

“Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”.

Sedangkan menurut penjelasan dari Muchdarsyah Sinungan (2000:146)disiplin kerja itu adalah:

” Sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang di tetapkan baik oleh pemerintah etik, norma, dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat atau perusahaan untuk tujuan tertentu”.

Dari uraian definisi yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan kegiatan dari manajemen perusahaan yang berfungsi sebagai bentuk pengendalian karyawan dalam menjalankan standar organisasional perusahaan yang teratur demi tercapainya sasaran tujuan perusahaan.

a. Jenis-Jenis Disiplin Kerja

Pemimpin perusahaan harus mampu mengenal dan mempelajari perilaku dan sifat karyawannya. Hal ini dapat membantu pemimpin dalam memilih jenis motivasi kerja mana yang sesuai dengan karyawannya. Selain itu, perilaku dan sifat karyawan juga berpengaruh terhadap pemilihan jenis pendisiplinan mana yang dapat diterapkan kepada karyawan.


(31)

19

Terdapat beberapa tipe kegiatan pendisiplinan menurut Handoko (2008 : 208), antara lain :

a. Disiplin Preventif

Adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.

b. Disiplin Korektif

Adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.

c. Disiplin Progresif

Adalah memberikan hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang.

Sasaran pokok dari disiplin preventif adalah untuk mendorong disiplin diri di antara para karyawan. Dengan cara ini para karyawan dapat menjaga disiplin diri mereka bukan semata-mata karena dipaksa manajemen.

Disiplin progresif dijalankan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman yang lebih serius diberikan. Disiplin progresif memungkinkan manajemen untuk membantu karyawan memperbaiki kesalahannya.


(32)

20

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disipkin Kerja

Menurut Keith Davis Dalam Mangkunegara (2005:129), ada beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin yaitu:

1. Jam Kerja

Jam kerja adalah datang karyawan ketempat kerja maupun pulang kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2. Izin Karyawan

Izin bagi karyawan adalah karyawan yang meninggalkan pekerjaan pada jam kerja atau jam kantor, untuk kepentingan perusahaan ataupun kepentingan pribadi dengan terlebih dahulu ada izin dari atasan begitu juga bagi karyawan yang mengambil cuti.

3. Absensi Karyawan

Absensi karyawan adalah tingkat kehadiran karyawan ditempat kerja yang diadakan perusahaan untuk melihati kehadilran para karyawan ditempat kerja.

c. Indikator-Indikator Disiplin Kerja

Umumnya disiplin kerja dapat terlihat apabila karyawan datang ke kantor teratur dan tepat waktu, jika mereka berpakaian rapi ditempat kerja, jika mereka menggunakan perlengkapan kantor dengan hati-hati, jika mereka menghasilkan jumlah dan kualitas pekerjaan yang memuaskan dengan mengikuti cara kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan. Adapun indikator – indikator dari disiplin kerja menurut Muchdarsyah Sinungan (2000:148) yaitu :


(33)

21

a. Kehadiran

Para pegawai datang ke kantor tepat waktu, tertib dan teratur, dengan begitu dapat dikatakan disiplin kerja baik.

b. Tanggungjawab yang tinggi.

Pegawai yang senantiasa menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya sesuai dengan prosedur dan bertanggungjawab atas hasil kerja, dapat pula dikatakan memiliki disiplin kerja yang baik.

c. Menggunakan peralatan kantor dengan baik.

Sikap hati-hati dalam menggunakan peralatan kantor, dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki disiplin kerja yang baik, sehingga peralatan kantor dapat terhindar dari kerusakan.

d. Ketaatan terhadap aturan kantor

Pegawai memakai seragam kantor, menggunakan kartu tanda pengenal / identitas, membuat ijin bila tidak masuk kantor, juga merupakan cerminan dari disiplin yang tinggi.

d. Hubungan Kinerja dan Disiplin Kerja

Disiplin adalah salah satu metode untuk memelihara keteraturan. Tujuan utama disiplin adalah untuk meningkatkan efisiensi semaksimal mungkin dengan cara mencegah pemborosan waktu dan energi. Disiplin mencoba untuk mengatasi kesalahan dan keteledoran yang disebabkan karena kurang perhatian, ketidakmampuan, dan keterlambatan.

Disiplin berusaha untuk mencegah permulaan kerja yang lambat atau terlalu awalnya mengakhiri kerja yang disebabkan karena


(34)

22

keterlambatan atau kemalasan. Disiplin juga berusaha untuk mengatasi perbedaan pendapat antar karyawan dan mencegah ketidaktaatan yang disebabkan oleh salah pengertian dan salah penafsiran.

Perusahaan mempunyai peraturan-peraturan yang menuntut karyawan untuk patuh terhadapnya sehingga karyawan mempunyai disiplin kerja yang tinggi agar tujuan organisasi dapat tercapai.

Hasibuan(2013:193), menyatakan:

”Kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal”.

Selanjutnya Hasibuan (2013:193), menyatakan:

“Kedisiplinan harus ditegagkan dalam suatu organisasi perusahaan. Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit perusahaan untuk mewujudkan tujuan. Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya”.

Dapat disimpulkan dari paparan diatas dan menurut definisi-definisi oleh para ahli, yang menyatakan bahwa semakin baik disiplin karyawan, semakin tiinggi juga prestasi kerja yang dicapai. Dan menurut menurut sumber lain yaitu, tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit perusahaan untuk mewujudkan tujuan. Jadi terwujudnya tujuan perusahaan menujukkan kinerja karyawan adalah baik.

4. Kerangka Pikir

Adapun kerangka pikir yang dikemukakan dalam pembahasan skripsi ini dapat dikemukakan dalam bentuk skema di bawah ini :


(35)

23

Berdasarkan kerangka pikir penelitian maka dapat diketahui pengaruh disiplin kerja karyawan terhadap upaya peningkatan kinerja karyawan. Semakin meningkatnaya disiplin kerja dalam hal ini mengenai ketepatan waktu, tanggungjawab dari karyawan, penggunaan peralatan kantor dengan baik dan selalu menaati peraturan kerja maka upaya peningkatan kinerja kartawan dapat secara maksimal dalam hal ini mengenai penyelesaian jumlah pekerjaan, kualitas kerja, ketepatan waktu penyelesaian, dan kemampuan dalam bekerjasama.

5. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang ada. Hal-hal yang mendasari penulis untuk berhipotesis adalah melesetnya terget produksi 6 bulan terakhir, dan meningkatnya tingkat ketidak disiplinan karyawan yang ditunjukkan dengan meningkatnya persentase ketidak hadiran karyawan (alpha) 6 bulan terakhir.

Adapun menurut penelitian terdahulu dan menurut M. Siungsn (2000 : 193) dengan pernyataannya:”kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik

Disiplin kerja (X) 1) Kehadiran

2) Tanggungjawab yang tinggi 3) Menggunakan peralatan

kantor dengan baik. 4) Ketaatan terhadap aturan

kantor

(M. Sinungan,2000)

Kinerja Karyawan (Y) 1) Jumlah hasil yang

diperoleh 2) Kualitas Kerja 3) Ketepatan waktu

penyelesaian

4) Kemampuan Kerjasama (Wilson B., 2012)


(36)

24

disiplin kerja karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal”.

Terakhir data yang saya peroleh dari penelitian terdahulu, dimana dijelaskan bahwa Ada pengaruh positif yang signifikan antara disiplin kerja karyawan(X) terhadap kinerja karyawan(Y) pada bagian pertenunan. Dan berikutnya dari penelitian terdahulu yang ke dua bahwa secara parsial bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawaipada PT. Kertas Kraft Aceh (Persero.)

berdasarkan data yang saya peroleh yang meliputi penelitian terdahaulu, fenomena yang terjadi, dan menurut para tokoh dapat dihipotesiskan sebagai berikut:

�1 :Diduga Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap


(1)

Terdapat beberapa tipe kegiatan pendisiplinan menurut Handoko (2008 : 208), antara lain :

a. Disiplin Preventif

Adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.

b. Disiplin Korektif

Adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.

c. Disiplin Progresif

Adalah memberikan hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang.

Sasaran pokok dari disiplin preventif adalah untuk mendorong disiplin diri di antara para karyawan. Dengan cara ini para karyawan dapat menjaga disiplin diri mereka bukan semata-mata karena dipaksa manajemen.

Disiplin progresif dijalankan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman yang lebih serius diberikan. Disiplin progresif memungkinkan manajemen untuk membantu karyawan memperbaiki kesalahannya.


(2)

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disipkin Kerja

Menurut Keith Davis Dalam Mangkunegara (2005:129), ada beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin yaitu:

1. Jam Kerja

Jam kerja adalah datang karyawan ketempat kerja maupun pulang kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2. Izin Karyawan

Izin bagi karyawan adalah karyawan yang meninggalkan pekerjaan pada jam kerja atau jam kantor, untuk kepentingan perusahaan ataupun kepentingan pribadi dengan terlebih dahulu ada izin dari atasan begitu juga bagi karyawan yang mengambil cuti.

3. Absensi Karyawan

Absensi karyawan adalah tingkat kehadiran karyawan ditempat kerja yang diadakan perusahaan untuk melihati kehadilran para karyawan ditempat kerja.

c. Indikator-Indikator Disiplin Kerja

Umumnya disiplin kerja dapat terlihat apabila karyawan datang ke kantor teratur dan tepat waktu, jika mereka berpakaian rapi ditempat kerja, jika mereka menggunakan perlengkapan kantor dengan hati-hati, jika mereka menghasilkan jumlah dan kualitas pekerjaan yang memuaskan dengan mengikuti cara kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan. Adapun indikator – indikator dari disiplin kerja menurut Muchdarsyah Sinungan (2000:148) yaitu :


(3)

a. Kehadiran

Para pegawai datang ke kantor tepat waktu, tertib dan teratur, dengan begitu dapat dikatakan disiplin kerja baik.

b. Tanggungjawab yang tinggi.

Pegawai yang senantiasa menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya sesuai dengan prosedur dan bertanggungjawab atas hasil kerja, dapat pula dikatakan memiliki disiplin kerja yang baik.

c. Menggunakan peralatan kantor dengan baik.

Sikap hati-hati dalam menggunakan peralatan kantor, dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki disiplin kerja yang baik, sehingga peralatan kantor dapat terhindar dari kerusakan.

d. Ketaatan terhadap aturan kantor

Pegawai memakai seragam kantor, menggunakan kartu tanda pengenal / identitas, membuat ijin bila tidak masuk kantor, juga merupakan cerminan dari disiplin yang tinggi.

d. Hubungan Kinerja dan Disiplin Kerja

Disiplin adalah salah satu metode untuk memelihara keteraturan. Tujuan utama disiplin adalah untuk meningkatkan efisiensi semaksimal mungkin dengan cara mencegah pemborosan waktu dan energi. Disiplin mencoba untuk mengatasi kesalahan dan keteledoran yang disebabkan karena kurang perhatian, ketidakmampuan, dan keterlambatan.

Disiplin berusaha untuk mencegah permulaan kerja yang lambat atau terlalu awalnya mengakhiri kerja yang disebabkan karena


(4)

keterlambatan atau kemalasan. Disiplin juga berusaha untuk mengatasi perbedaan pendapat antar karyawan dan mencegah ketidaktaatan yang disebabkan oleh salah pengertian dan salah penafsiran.

Perusahaan mempunyai peraturan-peraturan yang menuntut karyawan untuk patuh terhadapnya sehingga karyawan mempunyai disiplin kerja yang tinggi agar tujuan organisasi dapat tercapai.

Hasibuan(2013:193), menyatakan:

”Kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal”.

Selanjutnya Hasibuan (2013:193), menyatakan:

“Kedisiplinan harus ditegagkan dalam suatu organisasi perusahaan. Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit perusahaan untuk mewujudkan tujuan. Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya”.

Dapat disimpulkan dari paparan diatas dan menurut definisi-definisi oleh para ahli, yang menyatakan bahwa semakin baik disiplin karyawan, semakin tiinggi juga prestasi kerja yang dicapai. Dan menurut menurut sumber lain yaitu, tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit perusahaan untuk mewujudkan tujuan. Jadi terwujudnya tujuan perusahaan menujukkan kinerja karyawan adalah baik.

4. Kerangka Pikir

Adapun kerangka pikir yang dikemukakan dalam pembahasan skripsi ini dapat dikemukakan dalam bentuk skema di bawah ini :


(5)

Berdasarkan kerangka pikir penelitian maka dapat diketahui pengaruh disiplin kerja karyawan terhadap upaya peningkatan kinerja karyawan. Semakin meningkatnaya disiplin kerja dalam hal ini mengenai ketepatan waktu, tanggungjawab dari karyawan, penggunaan peralatan kantor dengan baik dan selalu menaati peraturan kerja maka upaya peningkatan kinerja kartawan dapat secara maksimal dalam hal ini mengenai penyelesaian jumlah pekerjaan, kualitas kerja, ketepatan waktu penyelesaian, dan kemampuan dalam bekerjasama.

5. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang ada. Hal-hal yang mendasari penulis untuk berhipotesis adalah melesetnya terget produksi 6 bulan terakhir, dan meningkatnya tingkat ketidak disiplinan karyawan yang ditunjukkan dengan meningkatnya persentase ketidak hadiran karyawan (alpha) 6 bulan terakhir.

Adapun menurut penelitian terdahulu dan menurut M. Siungsn (2000 : 193) dengan pernyataannya:”kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik

Disiplin kerja (X) 1) Kehadiran

2) Tanggungjawab yang tinggi 3) Menggunakan peralatan

kantor dengan baik. 4) Ketaatan terhadap aturan

kantor

(M. Sinungan,2000)

Kinerja Karyawan (Y) 1) Jumlah hasil yang

diperoleh 2) Kualitas Kerja 3) Ketepatan waktu

penyelesaian

4) Kemampuan Kerjasama


(6)

disiplin kerja karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal”.

Terakhir data yang saya peroleh dari penelitian terdahulu, dimana dijelaskan bahwa Ada pengaruh positif yang signifikan antara disiplin kerja karyawan(X) terhadap kinerja karyawan(Y) pada bagian pertenunan. Dan berikutnya dari penelitian terdahulu yang ke dua bahwa secara parsial bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawaipada PT. Kertas Kraft Aceh (Persero.)

berdasarkan data yang saya peroleh yang meliputi penelitian terdahaulu, fenomena yang terjadi, dan menurut para tokoh dapat dihipotesiskan sebagai berikut:

�1 :Diduga Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap