POLA PENGKADERAN POLITIK MUHAMMADIYAH (Studi pada PWM Kalimantan Timur)

POLA PENGKADERAN POLITIK MUHAMMADIYAH (Studi pada PWM
Kalimantan Timur)
Oleh: DZUL FADLY ( 05230007 )
Goverment Science
Dibuat: 2009-06-19 , dengan 7 file(s).

Keywords: Pengkaderan Politik
ABSTRAK
Sebagai organisasi, Muhammadiyah harus memperhatiakan proses pengkaderannya, karena
pengkaderan sebagai urat nadi dan juga sebagai regenerasi dalam sebuah organisasi.
Keberhasilan suatu lembaga (organisasi) adalah terletak pada pengkaderannya, bagaimana
organisasi tersebut dapat mengelola SDM/ kadernya dengan baik. Karena kaderisasi di sebuah
organisasi atau lembaga manapun merupakan urat nadi bagi sebuah organisasi. Kaderisasi adalah
sebuah proses penyiapan sumberdaya manusia agar kelak menjadi pemimpin yang mampu
membangun peran dan fungsi organisasi secara bagus. Dalam pengkaderan ada dua hal yang
harus diperhatikan. Pertama, bagaimana usaha-usaha yang dilakukan organisasi untuk
peningkatan kemampuan baik keterampilan maupun pengetahuan. Kedua, Kemampuan untuk
meyediakan stok kader atau SDM organisasi, dan terutama bagi kaum muda dan ini merupakan
sebagai pendidikan politik. Yang mana hal ini sangat sering diabaikan dalam sebuah organisasi
manapun tidak terkecuali dalam Muhammadiyah.
Pengkaderan politik yang dilakukan oleh PWM Kalimantan Timur selama ini masih bersifat

informal. Yaitu dalam bentuk pengajian yang diadakan oleh PWM serta diskusi-diskusi yang
berkenaan dengan pengetahuan serta perkembangan tentang politik kontemporer, dan juga
memberikan pengetahuan kepada kader-kadernya tentang arah politik Muhammadiyah yang
lebih mengutamakan kemaslahatan umat dan kemakmuran masyarakat, serta berpolitik yang
berdimensi moral dan etis, dan tetap berperan serta mempengaruhi kebijakan-kebijakan Negara
agar tetap berjalan sesuai dengan konstitusi dan cita-cita bangsa dan Negara
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah disampaikan sebelumnya, menjadi sebuah
penekanan bagi perlunya penelitian ini dilakukan. Penelitian ini akan difokuskan pada Pimpinan
Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur dalam melakukan pengkaderan politik. Adapun
indikator dalam penelitian ini untuk mengetahui pola pengkaderan politik PWM Kalimantan
Timur. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dihasilkan bahwa Muhammadiyah melakukan
pembinaan politik bagi kader-kadernya belum sampai pada tataran menyiapkan kader politiknya.
Muhammadiyah secara normatif hanya sebatas melakukan pengkaderan formal dalam sebuah
organsasi persyarikatan seperti Muhammadiyah yaitu bagaimana menjadi kader Muhammadiyah
yang baik serta dapat bermanfaat bagi ummat nantinya. Meskipun hanya demikian, senyatanya
banyak kader-kader Muhammadiyah yang terlibat aktif dalam poltik praktis serta menjadi caleg,
karena Muhammadiyah tidak bisa melarang kader-kadernya untuk terlibat dalam politik.
Muhammadiyah hanya berpesan kepada kader-kadernya agar berpolitiklah yang baik serta dapat

melakukan dakwah amar ma’ruf nahi munkar dalam bidang politik, karena politik juga sebagai
lahan dakwah Muhammadiyah selain pendidikan dan keagamaan serta kesehatan.
Melihat dari hasil penelitian, maka peneliti mengambil sebuah kesimpulan bahwa
Muhammadiyah dalam melakukan pengkaderan politik masih bersifat informal serta

dikhususkan internal. Artinya Muhammadiyah belum adanya upaya untuk mempersiapkan kader
politik yang nantinya siap diterjunkan dalam politik praktis. Oleh sebab itu diperlukan ketegasan
oleh Muhammadiyah berkaitan dengan ini, sehingga nantinya ketika ada kader yang terjun dalam
politik praktis mampu membawa prinsip-prinsip Muhammadiyah dalam berpolitik.
ABSTRACT
As on organization, Muhammadiyah has respect to the recruitmen process, because it being the
fundamental and an organization’s regeneration. A success of an organization depend of the
recruitment it’s self, how good they manage and maintain human sources. Because it being the
organization’s fundaments. Recruitmen is a process to prepare the human sources for being the
leader of future, that can build the best organization role and function. In a recruitment that are
two things which is must be affent. First, hoe the organization do the effort to increase the skill
and knowledge. Second, the stock ability for the organization’s member, and the prioriority is
young generation and it’s being part of political educating. Which this is the important that often
decline on an organization include Muhammadiyah.
Political’s recruitment runed by PWM of east borneo stiil informal, it perform by reading Holly

Qur’an together presented by PWM also the discussions of knowledge an contemporer politic’s
growing and forgiving the Muhammadiyah political side’s knowledge to the member, that prior
public interest and the prosperity, also the morally and etic’s political action, and still give an
action to influencing the country’s policy that still on constitutions an country ideal.
Depend on the problem’s that inform before, being the pressure point for the research. The focus
of this research is the role of PWM of east borneo on the effort to political recruitment, the
indicator for this, is to know what model of PWM of east borneo’s political recruitment. The
research use descriptive method with qualitative intimacy, the collecting data use interview and
documentation method.
Whit the research was pone, resulted that Muhammadiyah do the political adrising is yet to
prepared for the member. As a normative, they just do the formal recruitment of organization,
hoe to be the good and the fungtional member for the next generation although just that, in the
reality more Muhammadiyah member that active on political practice to be the legislator,
because Muhammadiyah not give recrictation for the member to give an action on politics
Muhammadiyah had some adviced to all members be a good political and do a good mission for
exclaiming to kindliness and prohibit to defaulted, because politic is the terminological mission
of Muhammadiyah except education, religious and also healty.
The result of this research, and the the researcher take the conclution that Muhammadiyah was
doing open recruitment of political and this still informally and exspecialized internal condition.
It’s the mean Muhammadiyah has not effert to prepare for recruitmen of political and letter this

generation ready for political practice. By doing so needed the coherence from Muhammadiyah
interconnected with this politics, and next while the members ready for politic practice able to
carry Muhammadiyah principals in politic.