UPAYA DIPLOMASI INDONESIA MELALUI PROGRAM RUMAH BUDAYA INDONESIA DI BERLIN (JERMAN)

(1)

i UPAYA DIPLOMASI INDONESIA MELALUI PROGRAM RUMAH

BUDAYA INDONESIA DI BERLIN (JERMAN)

ASEP KARIM AMARULLAH 201010360311164

HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

iii KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’ alamin, segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah

SWT dan Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan rahmat, hidayah serta izin – Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan “Upaya Diplomasi Indonesia Melalui Program Rumah Budaya Indonesia Di Berlin (Jerman).” Terwujudnya skripsi ini tidak lepas

dari bantuan berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide –

ide, maupun pemikiran. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Hafid Adim Pradana M.A dan Ibu Helmia Asytahri S.IP sebagai Pembimbing

yang memberikan arahan, ilmu pengetahuan, pengalaman, dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Kemudian spesial terima kasih kepada bapak Ruli Inayah Ramadhoan M.Si alias

DON dan Bapak Hafid Ageng Prakoso MA sebagai penguji dan banyak membantu untuk menyelesaikan penelitian dari penulis ini

3. Kedua Orang tua penulis, Alm H. Muhammad Syaifrudin dan Hj Neneng Asroh yang

tak hentinya berdo’a, memberikan dukungan dan semangat nya pada penulis. Maaf telah membuat Umi sama bapak dirumah khawatir dan menunggu hingga selesei. Terima kasih atas kasih sayang yang selalu di berikan kepada saya.

4. Arip Musthopa The good brother yang selalu mendukung dan sangat membantu


(4)

iv Agus Mulyana, Amar ma’ruf, Siti Fatimah, Eli Nurhidayati dan ponakan-ponakan yang selalu membuat saya tersenyum

5. Para narasumber yang banyak memberikan data, dimulai dari Mbah Google hingga

menyebar ke web resmi Kemenlu dan Kemdikbud dan memberikan banyak data untuk menyeleseikan penelitian ini.

6. Bapak Darwin sebagai kepala seksi diplomasi budaya luar negeri dan Ibu Rulia

Hasyim dan sebagai kajian diplomasi budaya dalam negeri di INDB Kemdikbud Serta Dethi Silvidah Gani sebagai staf dari dari direktorat bagian eropa barat di Kemenlu atas waktu dan kesiapannya untuk di wawancarai oleh penulis pada waktu penelitian.

7. Bapak – bapak dan Ibu – ibu Dosen Jurusan Hubungan Internasional yang telah

membimbing selama ini terima kasih banyak.

8. Teman – teman penulis yang baik hati ada Ahmad Said Rifqi, Agus Faisal, Noi, Yogi,

Abi, Amang, Delfian, Jefri, Maya, Imam, salman, Dora, Abil, Rio,Dion, Muslim,

Irpan, Zili, Noval, sodiq, hendru, yudi, dani, afif, talap, vita, feby, anita, Ignes, uty, fani, ochi, april,KINe, wawan, ryan, aspur, bintang, teman-teman KKN, teman-teman dari Unmer dan teman-teman di bogor baik di pandu maupun teman-teman Al azhar See You On the Top bro, serta teman – teman HI angkatan 2010 kelas A,B,C sama – sama berjuang juga. Terima kasih.

9. Buat keluarga di Bondowoso tempat saya KKN, pak kades, bu kades, pak yanto,pak

musleh, pak ais,bu ais, ais, geng alfi dan murid sekaligus teman saya disana yang lucu dan nakal-nakal..haha. terima kasih atas waktu dan tempat yang sudah mengijinkan


(5)

v saya untuk selalu melihat kebawah semoga kalian selalu menjadi diri sendri dan bahagia selalu.

10.Yang terakhir semua pihak yang telah membantu dalam menyeleseikan skripsi ini

terima kasih banyak.

Semoga dengan segala bantuan yang diberikan mendapat imbalan di dari Allah SWT sebagai amal ibadah, Amin. Penulis menyadari penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat

penulis harapkan demi perbaikan – perbaikan kedepan.

Malang, 7.Februari 2014


(6)

vi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

ABSTRAKSI ... vi

ABSTRACT ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.4 Penelitian Terdahulu ... 2

1.5 Kerangka Teori dan Konseptual ... 3

1.5.1 Teori soft power ... 4

1.5.2 Diplomasi Budaya ... 5

1.6. Argumen Dasar ... 6

BAB II HUBUNGAN KERJASAMA INDONESIA DAN JERMAN SERTA GAMBARAN UMUM RUMAH BUDAYA DI BERLIN .. . 7

2.1 Kerjasama Indonesia dan Jerman secara diplomatik ... 7

2.2 Efektifias Hubungan Indonesia dan Jerman ... 8

2.3 Pembentukan Kebudayaan Indonesia ... 8

2.4 Profil Rumah Budaya Indonesia di Berlin,Jerman... 9

2.5 Hambatan-hambatan yang terjadi di Rumah Budaya Indonesia di Berlin, Jerman... 10

BAB III PERAN PEMERINTAH TERHADAP RUMAH BUDAYA INDONESIA DI BERLIN JERMAN ... 11

3.1 Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kerjasama Indonesia – Jerman Secara Diplomatik) ... 11 3.2 Perkembangan Rumah Budaya dan partisifasi masyarakat


(7)

vii

Jerman pada Program Rumah Budaya Indonesia di Berlin,Jerman.. 12

3.3 Upaya Kementerian Luar Negeri Indonesia Terhadap Rumah Budaya Indonesia di Berlin Jerman ... 16

3.4 Upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap Rumah BudayaIndonesia di Berlin, Jerman ... 18

3.5 Efektivitas Kordinasi Antara Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ... 23

BAB IV PENUTUP ... 24

4.1 Kesimpulan ... 24

4.2 Saran ... 26


(8)

viii

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Nye, Jr., Joseph S. ‘Soft Power’. Foreign Policy, 80, Twentieth Anniversary, Autumun 1990, p. 153-171.

Mas;oed Mohtar. 1989. Studi Hubungan Internasional: Tingkat Analisa dan Teorisasi, pusat

Antar Universitas-Studi Sosial, UGM Yogyakarta, Hal 19

SKRIPSI

Clarissa Gabriella. 2013 Penelitian ini membahas tentang Peran Diplomasi Kebudayaan dalam

Pencapaian Kepentingan Nasionalnya.Universitas hasanuddin. Makassar

Fitri Dyah Ruslina Novika sari 2013 Strategi diplomasi public dalam meningkatkan citra dab

seni budaya Indonesia dimata dunia internasional studi kasus (tarian dayak dikalimantan timur).universitas mulawarman, samarinda Kalimantan timur.

JURNAL

Warisan budaya Indonesia http://jurnaljakarta.com/berita-1088-rumah-budaya indonesia-2013memasyarakatkan-kebudayaan-indonesia-kepada-dunia.html di akses pada tanggal 11-12-2014 pada pukul 19:47 wib

Strategi diplomasi budaya http://www.jurnas.com/halaman/6/2013-02-18/234663 diakses tanggal 23-11-2014 pada pukul 15:28

Strategi diplomasi budaya dalam http://www.jurnas.com/halaman/6/2013-02-18/234663 diakses tanggal 23-12-2014 pada pukul 19.08


(9)

ix SITUS

Rumah Budaya Indonesia Pertama Diresmikan di Berlin, 2012, dalam

http://www.kemlu.go.id/Lists/EmbassiesNews/DispForm.aspx?ID=8561 diakses 3 Mei 2014 pukul 14:08 wib

Rumah budaya :strategi diplomasi Indonesia dalam

http://sosbud.kompasiana.com/2013/01/24/rumah-budaya-strategi-diplomasi-budaya-indonesia-522403.html di akses tanggal 22-6-2014 diakses pukul 20.15 wib

Rumah budaya Indonesia dalam program rumah

budayahttp://radio.itjen.kemdikbud.go.id/?p=18705 diakses 4 mei 2014 pukul 14 :24 wib  Rumah budaya Indonesia dalam peresmian rumah budaya di berlin,jerman

dalamhttp://www.antaranews.com/berita/312814/dubes-resmikan-rumah-budaya-indonesia-di-berlin diakses pada 4 mei 2014 pukul 15:12 wib

Membangun eksistensi Indonesia secara global dalam

http://www.kemlu.go.id/dili/pages/pressrelease.aspx?IDP=4&=id diakses tanggal 5-11-2014 pukul 22:13

Pembentukan kebudayaan Indonesia dalam

http://file.upi.edu/Directori//FPIPS//JUR._PEND._SEJARAH/195903051989011-SYARIF_MOEIS di akses tanggal 23-11-2014 pada pukul 16:00

Peresmian Rumah Budaya Indonesia di Berlin,Jerman dalam

http://www.kemlu.go.id/dili/pages/Embessies.asps?IDP=8561&I=id diakses tanggal 13-11-2014 pada pukul 22:39


(10)

x  Memperingati sarasehan ke 50 di Rumah Budaya Indonesia di Berlin,Jerman dalam

http://www.kemlu.go.id/berlin/Pages/Embassies.aspx?IDP=213&l=id di akses pada tanggal 11-12-2014 pada pukul 00:19 wib

Malam budaya Indonesia dalam

http://www.kemlu.go.id/berlin/Pages/Embassies.aspx?IDP=234&l=id di akses tanggal 30-11-2014 tanggal 18.00 wib.

Lomba pidato bahasa Indonesia di Rumah Budaya Indonesia di Berlin,Jerman dalam http://www.kemlu.go.id/hamburg/pages/Embessies.aspx?IDP=115&I=id diakses tanggal 23-11-2014 pada pukul 16:41

Dokumentasi kemenlu dalam http://www.kjrihamburg.de/id/berita/kegiatan-kjri/531-partisipasi-hamburg-pada-lomba-pidato-bahasa-indonesia-di-berlin.html di akses tanggal 23-11-2014 pada pukul 17.05 wib

Dokumentasi kemenlu dalam

http://www.kemlu.go.id/berlin/Pages/Embassies.aspx?IDP=271&l=id di akses tanggal 23-11-2014 pada pukul 17.12 wib

Goethe Institute http://www.goethe.de/ins/id/id/lp/uun.html di akses pada tanggal 20-12-2014 pada pukul 22:51 wib

Bentuk Pemerintahan Jerman

http://www.setneg.go.id/index.php?lang=en&option=com_content&task=view&id=6018 di akses pada tanggal 13-12-2014 pada pukul 19:15 wib

Kegiatan kebudayaan di luar negeri


(11)

http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditindb/2014/02/24/program-fasilitasi-kegiatan-xi kebudayaan-di-luar-negeri-sub-terobosan-diplomasi-berangkatkan-duta-bangsa-ke-31-negara/ di akses pada tanggal 13-12-2014 pada pukul 20:13 wib

Pendidikan kebudayaan dan olahraga

http://www.jakarta.diplo.de/Vertretung/jakarta/id/07_20Kultur/0-Kultur.html di akses pada tanggal 13-12-2014 pada pukul 21:07 wib

Kunjungan tim kendikbud ke paris mengenai program Rumah BudayaIndonesia

http://parisppi./2012/12/30/sosialisasi-pembangunan-rumah-budaya-indonesia-di-paris di akses pada tanggal 9-12-2014 pukul 20:21 wib


(12)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kementrian Pendidikan dan kebudayaan bersama Kementrian Luar Negeri pada tanggal 26 Mei 2012 melalui Duta Besar Indonesia untuk Republik Federal Jerman Dr. Eddy Pratomo telah meresmikan Rumah Budaya Indonesia di

Berlin.1Kegiatan ini merupakan pelaksanaan Program Rumah Budaya Indonesia yang

digagas oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Selain di Berlin program ini direncanakan akan dilaksanakan di sepuluh Negara.

Rumah budaya ini adalah suatu wadah yang dibuat pemerintah Indonesia

melalui kementrian pendidikan dan kebudayaan yang nantinya akan membantu masyarakat Indonesia yang sedang berada disana baik sebagai mahasiswa, pekerja dan lain-lain, kemudian untuk menarik perhatian warga jerman untuk belajar dan mengetahui kebudayaan dari Indonesia. Kenapa rumaha budaya ini memilih berlin, karena jerman sudah menjadi target program dari kementrian pendidikan dan kebudayaan untuk sepuluh negara yang lain dan hubungan Indonesia dengan Jerman sudah terjalin cukup lama dan kedua negara sudah banyak melakukan kerjasama di antaranya ekonomi dan kebudayaan, kemudian Jerman merupakan salah satu negara

1

Rumah Budaya Indonesia Pertama Diresmikan di Berlin, 2012, dalam

http://www.kemlu.go.id/Lists/EmbassiesNews/DispForm.aspx?ID=8561 diakses 3 Mei 2014 pukul 14:08 wib

1 1


(13)

besar di eropa dan dunia dan ini sangat strategis sekali untuk menaruh Rumah BudayaIndonesia di Berlin.

Rumah budaya juga akan menjadi tempat belajar kebudayaan Indonesia bagi

masyarakat Internasional seperti misalnya belajar menari, belajar gamelan, angklung, dan musik tradisional Indonesia lainnya, belajar Bahasa Indonesia, masakan Indonesia, dan lain sebagainya. Rumah budaya juga akan menjadi tempat diskusi dan pengembangan citra budaya Indonesia agar tetap dikenal luas oleh masyarakat

Internasional.2 Sehingga Indonesi selalui mempunyai eksistensi sebagai salah satu

negara kebudayaan terbesar di dunia.

Salah satu fungsi Rumah Budaya adalah memperkenalkan identitas budaya nasional Indonesia melalui beragam koleksi pakaian adat dan perlengkapan kesenian tradisional yang dapat digunakan untuk keperluan pagelaran atau pementasan seni pertunjukan adat tradisional Indonesia di Jerman.Rumah Budaya adalah program kegiatan yang dirancang oleh Kemdikbud RI dalam rangka promosi Indonesia di luar negeri. Program kegiatan Rumah Budaya di Berlin meliputi antara lain Kelompok Kesenian Gamelan, Pengajaran Bahasa Indonesia, Sarasehan Lomba Pidato, koleksi Pakaian Adat Tradisional, perpustakaan, lokakarya, seminar dan Diskusi,serta Malam Budaya.Telah banyak capaian kinerja yang dihasilkan oleh Atdikbud KBRI Berlin dalam melaksanakan Diplomasi Budaya pasca diresmikannya Rumah Budaya Indonesia, Apabila tidak ada pertimbangan lain, dalam waktu dekat Atdikbud KBRI 2

Rumah budaya :strategi diplomasi Indonesiadalam

http://sosbud.kompasiana.com/2013/01/24/rumah-budaya-strategi-diplomasi-budaya-indonesia-522403.html di akses tanggal 22-6-2014 diakses pukul 20.15 wib

2


(14)

Berlin juga akan mengintegrasikan program Pembinaan Kelompok Tari-Tarian Tradisonal yang telah dikelola dengan sangat baik oleh fungsi Pensosbud KBRI Berlin ke dalam program Rumah Budaya, serta menawarkan bagi pengelola restoran-restoran khas Indonesia di sekitar Berlin untuk bergabung dalam kegiatan Promosi

Kuliner Indonesia dalam program Rumah Budaya.3 Dengan demikian rumah budaya

Indoneia di Berlin,Jerman akan berkembang dalam programnya sendiri dan itu membuat diplomasi budaya Indonesia berjalan.

Rumah budaya sendiri sangat membantu dalam kreatifitas masyarakat Indonesia yang ada diluar khusunya Jerman dan warga negara Jerman bisa belajar dan mengenal budaya dari Indonesia, selain sebagai salah satu strategi diplomasi Indonesia dalam melakukan penetrasi budaya Indonesia di Jerman, rumah budaya Indonesia di Berlin,Jerman ini juga akan berfungsi sebagai forum untuk menaungi berbagai aktivitas yang berhubungan dengan kebudayaan.Selain itu, Rumah Budaya Indonesia ini juga merupakan bukti konkrit Pemerintah RI dalam membangun dan mempromosikan budaya Indonesia, demikian kutipan dari Dubes Pratomo yang menjadikan kegiatan ini sebagai salah satu rangkaian peringatan 60 tahun hubungan

diplomatik Indonesia-Jerman.4

3

Rumah budaya Indonesia dalam program rumah budaya

http://radio.itjen.kemdikbud.go.id/?p=18705 diakses 4 mei 2014 pukul 14 :24 wib

4

Rumah budaya Indonesia dalam peresmian rumah budaya di berlin,jerman dalam

http://www.antaranews.com/berita/312814/dubes-resmikan-rumah-budaya-indonesia-di-berlindiakses pada 4 mei 2014 pukul 15:12 wib

3


(15)

1.2 Rumusan Masalah

Bagaiamana upaya diplomasi Indonesia melalui program Rumah Budaya Indonesia di Berlin, Jerman.?

1.3 Tujuan dan Manfaat Peneliti 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa upaya- upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia melalui program Rumah Budaya Indonesia di sepuluh Negara khusunya di Berlin, Jerman

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian diatas dapat di klasifikasikan menjadi dua manfaat yaitu:

1.3.2.1Manfaat Akademis

Secara akademis penelitian ini diharapkan agar menambah wawasasan bagi para pembaca mengenai upaya Indonesia dalam menangani upaya diplomasi Indonesia melalui program Rumah Budaya Indonesia di Berlin,Jerman dan bisa sebagai referensi yang baik bagi jurusan Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Malang.Penelitian ini juga dapat digunakan untuk Bahan – bahan perbandingan penelitian mendatang.

1.3.2.2Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumbangan kepada Lembaga -lembaga negara khususnya Lembaga - -lembaga yang berkompetensi dalam

pengembangan diplomasi Indonesia melalui budaya.


(16)

1.4. Penelitian Terdahulu

Kemudian peneliti disini menggunakan laporan penelitian dari Fitri Dyah

Ruslina Novika Sari.Penelitian Fitri Dyah Ruslina Novika Sari membahas dan

menganalisa tentang Strategi diplomasi public dalam meningkatkan citra dan seni budaya Indonesia dimata dunia internasional studi kasus tarian dayak di Kalimantan timur.Seperti yang terjadi di Kalimantan Timur, perkembangan kebudayaan di Kalimantan Timur khususnya pada seni tari kurang begitu berkembang karena kurangnya kesadaran dari generasi muda sebagai penerus untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan yang terdapat di Kalimantan Timur.Selain itu, Perlu adanya perhatian dari pemerintah agar masalah yang terjadi pada perkembangan kebudayaan di Kalimantan Timur mendapat solusi yang terbaik.

Khususnya pada seni tari di Kalimantan Timur menjadi lebih populer dan dapat bersaing di kancah Internasional. Dengan demikian Indonesia perlu melakukan suatu usaha sebuah strategi untuk lebih meningkatkan citra seni dan budaya yang dimiliki agar tidak terkikis oleh budaya asing yang ikut ambil bagian dalam

perkembangan kebudayaan di Indonesia dan mampu bersaing di dunia Internasional.5

Peranan pemerintahan serta industri pariwisata dibutuhkan, untuk mendukung dalam menjalankan strategi untuk meningkatkan citra yang positif bagi seni dan budaya indonesia,dan juga dalam memberikan wadah serta menunjang kreativitas para budayawan dan pekerja seni. Kemampuan untuk dapat tampil dilingkungan sendiri, 5

Fitri Dyah Ruslina Novika sari 2013 Strategi diplomasi public dalam meningkatkan citra dalam seni budaya Indonesia dimata dunia internasional studi kasus ( tarian dayak dikalimantan timur).universitas mulawarman,samarinda Kalimantan timur.

5


(17)

maupun di lingkungan dunia Internasional akan memberikan kebanggaan dan

kesejahteraan bagi para budayawan dan pekerja seni.6 Disini peneliti mengaitkan

antara memperbaiki citra di Internasional akan tetapi perbedaan dengan penelitian ini adalah dari segi peningkatan citra dengan menggunakan diplomasi budaya untuk mencapai kepentingan nasional Indonesia.

Selanjutnya penulis menggunakan laporan penelitian dari Clarissa Gabriella,

penelitian ini membahas tentang Peran Diplomasi Kebudayaan dalam Pencapaian

Kepentingan Nasionalnya. Dalam pembahasan Clarissa Gabriella peneliti memaparkan usaha menjalin hubungan dengan negara lain untuk mencapai kepentingan nasional, negara dapat ditunjang dengan identitas diri yang baik dan citra positif yang didapatkan dari negara lain. Dalam arti lain suatu negara untuk menjalin kerjasama dengan negara lain perlu melakukan diplomasi sebagai sarana dalam memenuhi kepentingan nasionalnya. Suatu pencapaian kepentingan nasional tidak dapat di lepaskan dari perubahan lingkungan strategis baik dalam tataran global maupun regional yang memberikan tantangan sekaligus kesempatan bagi proses

pencapaian kepentingan tersebut.7 Disini peneliti mengaitkan dengan kebudayaan

bisa menjadi alat untuk terjalinnya suatu kerjasama dengan Negara lain,dengan diplomasi budaya itu sendiri akan tetapi mempunyai perbedaan dari study kasusnya itu sendiri.

6

Ibid .

7

Clarissa Gabriella. 2013 Penelitian ini membahas tentang Peran Diplomasi Kebudayaan dalam

Pencapaian Kepentingan Nasionalnya.Universitas hasanuddin. Makassar

6


(18)

Kemudian yang terakhir penulis disini menggunakan laporan penelitian dari

Robin Brown Empat Paradigma Diplomasi Publik:Membangun Kerangka

Pemerintah PerbandinganExternal Communications Penelitian.Goethe adalah suatu Institute yang semulanya untuk pelatihan para guru asing yang ada di Jerman.Dan pada tahun 1950 pemerintah Jerman memfokuskan bahwa Goethe Institute menjadi rumah budaya milik Jerman dan memperluas sistem kerjanya untuk menampung keseluruhan budaya Jerman. Dengan bergejolaknya budaya akhir 1960-an Goethe Institute memperluas sasarannyadan mengambil penekanan pada pertukaran budaya dan beberapa dialog untuk mengekspor budaya Jerman.

Pembahasan dari penulis ini lebih kepada sejarah pada masa perang dunia dan itu menjadi suatu peristiwa dan fenomena yang melatar belakangi lahirnya diplomasi publik.Goethe Institute dan Rumah Budaya Indonesia adalah suatu badan untuk mengatur keseluruhan budaya yang ada di masing-masing Negara akan tetapi memiliki perbedaan secara konstitusional Rumah budaya Indonesia adalah program dari kementrian pendidikan dan kebudyaan sedangkan Goethe institute adalah badan yang dibawah pemerintahan Jerman secara langsung.

Tabel 1.1 Posisi Penelitian

No Nama Objek Analisa Pendekatan Hasil Penelitian

1 Fitri Dyah

Ruslina Novika

-tarian dayak di

Kalimantan timur.

-1.Konsep

hubungan masyarakat

Kalimantan Timur khususnya pada seni tari menjadi lebih populer


(19)

Sari. -2.Konsep diplomasi public

dan dapat bersaing dengan kebudayaan asing di dunia internasional. Maka oleh itu,Indonesia perlu mengupayakan sebuah strategi untuk lebih meningkatkan citra seni dan budaya yang dimiliki agar tidak terkikis oleh budaya asing yang ikut ambil bagian dalam

perkembangan

kebudayaan di Indonesia dan mampu bersaing di dunia internasional. Peranan pemerintahan serta industri pariwisata dibutuhkan, untuk mendukung dalam menjalankan strategi


(20)

untuk meningkatkan citra yang positif bagi seni dan budaya indonesia,dan juga dalam memberikan wadah serta menunjang kreativitas para

budayawan dan pekerja seni. Kemampuan untuk dapat tampil

dilingkungan sendiri, maupun di lingkungan.

2 Clarissa

Gabriella

-Diplomasi

Kebudayaan dalam Pencapaian Kepentingan Nasionalnya.

-Diplomasi hubungan dengan negara

lain untuk mencapai kepentingan nasional, negara dapat ditunjang denganidentitas diri yang baik dan citra positif yang didapatkan dari negara lain.Dalam arti lain suatu negara

untuk menjalin kerjasama


(21)

dengan negara lain perlu melakukan diplomasi sebagai sarana dalam memenuhi kepentingan nasionalnya. Suatu pencapaian

kepentingan nasional tidak dapat dilepaskan dari perubahan

lingkungan

strategis baik dalam tataran global maupun regional yang

memberikan tantangan sekaligus kesempatan bagi proses pencapaian kepentingan tersebutDisini peneliti mengaitkan dengan kebudayaan bisa menjadi alat untuk terjalinnya


(22)

suatu kerjasama dengan

3 Robin

Brown

-. Empat

Paradigma Diplomasi Publik:Membang un Kerangka Pemerintah Perbandingan External Communications Penelitian

- Diplomasi

publik

Goethe adalah suatu Institute yang semulanya untuk pelatihan para guru asing yang ada di Jerman Dan pada tahun 1950 pemerintah Jerman memfokuskan bahwa Goethe Institute menjadi rumah budaya milik Jerman dan memperluas sistem kerjanya untuk menampung keseluruhan budaya Jerman. Dengan bergejolaknya budaya akhir 1960-an Goethe Institute memperluas sasaranya dan

mengadopsi penekanan pada pertukaran budaya dan beberapa dialog


(23)

untuk mengekspor Budaya Jerman.

Pembahasan dari peneliti ini lebih kepada sejarah pada masa perang dunia dan itu menjadi suatu peristiwa dan fenomena yang melatar belakangi lahirnya diplomasi public

4 Asep

Karim Amarullah

-Upaya diplomasi

Indonesia melalui program rumah budaya Indonesia di Berlin, Jerman

- Teori Soft

power

-Konsep

Diplomasi kebudayaan

Rumah Budaya Indonesia yang sudah diresmikan di Berlin,Jerman berperan sebagai media diplomasi kebudayaan dan

memperkenalkan

kebudayaan Indonesia di Jerman dan lebih

membangun hubungan kedua negara yang baik dan lebih kepada penanaman citra


(24)

kemudian meningkatkan citra Indonesia dimata Jerman dengan alasan: Dapat digunakan sebagai sarana diplomasi bagi kedua Negara dan upaya-upaya yang telah

dilakukan antara lain membuat program-program kegiatan kebudayaan di rumah budaya Indonesia di Berlin,Jerman.


(25)

1.5. Kerangka Teori dan Konseptual

Untuk memperjelas permasalahan yang ada maka akan digunakan beberapa teori dan konsep. Teori dan konsep ini diharapkan dapat menjelaskan seberapa besar peran pemerintah dalam program Rumah Budaya Indonesia sebagai sarana diplomasi kebudayaan Indonesia.

1.5.1. Teori Soft power

Menurut josep nye dalam tulisannya Public diplomacy and Soft Power”

menjelaskan bahwa Soft power adalah “the ability to get what you want through attraction rather than through coercion or payments.8 Dengan menggunakan soft power, pihak lain dapat melakukan hal yang menguntungkan kita tanpa kita meminta

atau memaksanya untuk melakukan demikian.9 soft power suatu negara bersumber

dari budaya, nilai-nilai, dan kebijakan Wawasan mengenai soft power telah mengubah cara-cara berhubungann berbagai negara, di antaranya Korea Selatan,Jepang,Amerika Serikat,Jerman dan lain-lain. Negara-negara ini tidak hanya berhubungan di bidang militer dan ekonomi, tetapi juga melalui pameran-pameran kebudayaan, pemberian beasiswa, bahkan ekspor budaya mereka ke Negara-negara lain seperti tertuang dalam musik,film rumah budaya Jerman yaitu Goethe Institute dan lain-lain, ini membuktikan bahwa soft power sangat penting digunakan oleh Negara-negara maju karena soft power sudah dijadikan sebagai ajang promosi dan

8

Nye, Jr., Joseph S. ‘Soft Power’. Foreign Policy, 80, Twentieth Anniversary, Autumun 1990, p.

153-171.

9

Ibid

14


(26)

penanaman citra kemudian peningkatan citra suatu Negara agar lebih menjaga eksisitensi suatu Negara di kancah Internasional.

Demikian dengan Indonesia dengan adanya Rumah Budaya Indonesia ini

merupakan strategi Indonesia untuk melakukan suatu diplomasi yang bersifat soft

power ke Negara Jerman, karena Rumah budaya Indonesia di Berlin, Jerman di jadikan ajang promosi kebudayaan Indonesia yang nantinya bisa dikenal,dipelajari bahkan dicintai oleh masyarakat Jerman. Ini sudah membuktikan bahwa soft power Indonesia dengan menggunakan budaya dan mendirikan Rumah Budaya Indonesia disana adalah upaya untuk penanaman citra dan meningkatkan citra Indonesia di Jerman.

1.5.2. Diplomasi Budaya

Diplomasi budaya merupakan suatu strategi bagi suatu Negara untuk melakukan suatu pembicaraan atau melakukan suatu hubungan yang berkaitan dengan kebudayaan dalam aspek hubungan Internasional, diplomasi budaya sering digunakan Negara-negara untuk mengeksplor atau promosi kebudayaan suatu Negara agar di kenal oleh negar-negara yang lain, karena. Menurut Mohtar masoed Diplomasi budaya adalah usaha untuk memperjuangkan kepentingan nasional suatu negara melalui kebudayaan, kebudayaan dapat begitu efektif sebagai media diplomasi, karena kebudayaan memiliki unsur universal dimana


(27)

unsurnya terdapat dalam semua kebudayaan bangsa-bangsa di dunia.10 Jadi dengan adanya Rumah Budaya Indonesia di Berlin Jerman bisa meningkatkan hubungan Indonesia dengan Jerman yang semakin baik dan masyarakat Jerman bisa belajar dan mengenal langsung tentang kebudayaan Indonesia.

Dan dalam hal ini saya berpendapat bahwa budaya mempunyai dua sifat yaitu yang pertama budaya bersifat komunikatif mudah dipahami oleh kalangan manusia walaupun dengan status sosial yang berbeda dan budaya juga bersifat manusiawi yaitu menjalin hubungan atau kerjasama dengan Negara-negara lain, dengan demikian nilai-nilai positif dari budaya ini menjadikan suatu tujuan untuk terjalinnya diplomasi budaya. Oleh sebab itu misi budaya dijadikan media untuk berdiplomasi dengan Negara-negara lain, contoh dalam penelitian ini upaya Indonesia untuk menjalin suatu diplomasi dengan pemerintahan Jerman melalui program Rumah Budaya Indonesia di Berlin,Jerman dan bisa menjadikan citra Indonsia dalam kebudayaan menjadi lebih dikenal kemudian secara tidak langsung penanaman dan meningatkan citra Indonesia di mata Jerman sehingga menjadikan hubungan kedua Negara ini sebagai bukti dari nilai-nilai positif dari budaya itu sendiri.

1.6.Metodologi Penelitian 1.6.1. MetodePenelitian

Metode yang digunakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanatif kualitatif dengan teknik analisis eksplanatif, yaitu usaha untuk 10

Mas;oed Mohtar. 1989. Studi Hubungan Internasional: Tingkat Analisa dan

Teorisasi, pusat Antar Universitas-Studi Sosial, UGM Yogyakarta, Hal 19

16


(28)

mengumpulkan data, menjelaskan hubungan anatara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya yang diteliti kemudian menganalisa data tersebut secara rasional tanpa keberpihakan dan subjektifitas penulis.

1.6.2.Teknik Analisa Data

Pada penelitian ini data yang diperoleh kemudian dianalisa secara eksplanatif, dengan metode ini maka penelitian secara umum akan menjelaskan atau meneksplanatifkan fenomena – fenomena yang terjadi.

1.6.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah teknik pengumpulan data primer. Peneliti secara langsung melakukan wawancara kepada narasumber sebagai data penelitian.

1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian 1.6.3.1. Batasan Materi

Penelitian ini diperlukan adanya ruang lingkup penelitian,tujuannya adalah agar pembahasan masalah berkembang kearah sasaran yang tepat dan tidak keluar dari kerangka permasalahan yang ditentukan. Adapun batasan materi dari penelitian ini adalah penulis akan mengulas mengenai hal apa saja yang mengenai tentang rumah budaya Indonesia yang sudah diresmikan diberlin,Jerman dan efek dari hubungan diplomasi tersebut kmudian citra Indonesia dimata Internasional.

1.6.3.2. Batasan Waktu

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membatasi penelitian hanya memfokuskan pada berdirinya rumah budaya di berlin,Jermandan program-program


(29)

yang sudah terlaksana, sampai kepada acara workshop batik pada tanggal 21 september 2014.

1.7. Argumen Dasar

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas dan didukung dengan teori Soft power dan konsep diplomasi budaya, sebagai kerangka berpikir dalam menganalisa suatu permasalahan, maka peneliti mempunyai hipotesa bahwa Rumah Budaya Indonesia yang sudah diresmikan di Berlin,Jerman berperan sebagai media diplomasi kebudayaan dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia di Jerman dan lebih membangun hubungan kedua negara yang baik dan lebih kepada penanaman citra kemudian meningkatkan citra Indonesia dimata Jerman dengan alasan:

Dapat digunakan sebagai sarana diplomasi bagi kedua Negara dan upaya-upaya yang telah dilakukan antara lain membuat program-program kegiatan kebudayaan di rumah budaya Indonesia di Berlin,Jerman.

1.8. Sistematika Penulisan

BAB SUB-BAB / POKOK BAHASAN

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

1.3.2. Manfaat Penelitian


(30)

1.3.2.1. Manfaat Akademis

1.3.2.2.Manfaat Praktis

1.4. Penelitian terdahulu

1.5. Krangka Teori dan konseptual

1.5.1. Teori Soft power

1.5.2. Diplomasi Budaya

1.6. Metodologi Penelitian

1.6.1. Metode Penelitian

1.6.2. Teknik Analisa Data

1.6.3. Teknik Pengumpulan Data

1.6.4. Ruang Lingkup Penelitian

1.6.4.1.Batasan Materi

1.6.4.2. Batasan Waktu

1.7 Argumen Dasar 1.8 Sistematika penulisan

BAB II HUBUNGAN KERJASAMA INDONESIA DAN

JERMAN SERTA GAMBARAN UMUM RUMAH BUDAYA INDONESIA DI BERLIN

2.1.Kerjasama Indonesia dan Jerman secara diplomatik

2.2 Efektifitas Hubungan Indonesia dan Jerman 2.3 Pembentukan Kebudayaan Indonesia

2.4 Profil Rumah Budaya Indonesia di Berlin,Jerman


(31)

2.5 Hambatan-hambatan Yang Terjadi Di Rumah Budaya Indonesia Di Berlin,Jerman

BAB III PERAN PEMERINTAH TERHADAP RUMAH

BUDAYA INDONESIA DI BERLIN, JERMAN

3.1. Kementrian Luar Negeri Indonesia ( kerjasama Inonesia-Jerman secara diplomatik )

3.2. Perkembangan Rumah Budaya dan partisifasi masyarakat Jerman pada program Rumah Budaya Indonesia Indonesia di Berlin, Jerman

3.3 Upaya Kementrian Luar Negeri Indonesia Terhadap Rumah Budaya Indonesia di Berlin,Jerman

3.4 Upaya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap Rumah Budaya Indonesia Di Berlin,Jerman

3.5 Efektivitas Kordinasi Antara Kementrian Luar Negeri

Indonesia dengan Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan.

BAB IV PENUTUP

4.1Kesimpulan

4.2 Saran


(1)

penanaman citra kemudian peningkatan citra suatu Negara agar lebih menjaga eksisitensi suatu Negara di kancah Internasional.

Demikian dengan Indonesia dengan adanya Rumah Budaya Indonesia ini merupakan strategi Indonesia untuk melakukan suatu diplomasi yang bersifat soft power ke Negara Jerman, karena Rumah budaya Indonesia di Berlin, Jerman di jadikan ajang promosi kebudayaan Indonesia yang nantinya bisa dikenal,dipelajari bahkan dicintai oleh masyarakat Jerman. Ini sudah membuktikan bahwa soft power Indonesia dengan menggunakan budaya dan mendirikan Rumah Budaya Indonesia disana adalah upaya untuk penanaman citra dan meningkatkan citra Indonesia di Jerman.

1.5.2. Diplomasi Budaya

Diplomasi budaya merupakan suatu strategi bagi suatu Negara untuk melakukan suatu pembicaraan atau melakukan suatu hubungan yang berkaitan dengan kebudayaan dalam aspek hubungan Internasional, diplomasi budaya sering digunakan Negara-negara untuk mengeksplor atau promosi kebudayaan suatu Negara agar di kenal oleh negar-negara yang lain, karena. Menurut Mohtar masoed Diplomasi budaya adalah usaha untuk memperjuangkan kepentingan nasional suatu negara melalui kebudayaan, kebudayaan dapat begitu efektif sebagai media diplomasi, karena kebudayaan memiliki unsur universal dimana


(2)

unsur-unsurnya terdapat dalam semua kebudayaan bangsa-bangsa di dunia.10 Jadi dengan adanya Rumah Budaya Indonesia di Berlin Jerman bisa meningkatkan hubungan Indonesia dengan Jerman yang semakin baik dan masyarakat Jerman bisa belajar dan mengenal langsung tentang kebudayaan Indonesia.

Dan dalam hal ini saya berpendapat bahwa budaya mempunyai dua sifat yaitu yang pertama budaya bersifat komunikatif mudah dipahami oleh kalangan manusia walaupun dengan status sosial yang berbeda dan budaya juga bersifat manusiawi yaitu menjalin hubungan atau kerjasama dengan Negara-negara lain, dengan demikian nilai-nilai positif dari budaya ini menjadikan suatu tujuan untuk terjalinnya diplomasi budaya. Oleh sebab itu misi budaya dijadikan media untuk berdiplomasi dengan Negara-negara lain, contoh dalam penelitian ini upaya Indonesia untuk menjalin suatu diplomasi dengan pemerintahan Jerman melalui program Rumah Budaya Indonesia di Berlin,Jerman dan bisa menjadikan citra Indonsia dalam kebudayaan menjadi lebih dikenal kemudian secara tidak langsung penanaman dan meningatkan citra Indonesia di mata Jerman sehingga menjadikan hubungan kedua Negara ini sebagai bukti dari nilai-nilai positif dari budaya itu sendiri.

1.6.Metodologi Penelitian 1.6.1. MetodePenelitian

Metode yang digunakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanatif kualitatif dengan teknik analisis eksplanatif, yaitu usaha untuk

10 Mas;oed Mohtar. 1989. Studi Hubungan Internasional: Tingkat Analisa dan

Teorisasi, pusat Antar Universitas-Studi Sosial, UGM Yogyakarta, Hal 19


(3)

mengumpulkan data, menjelaskan hubungan anatara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya yang diteliti kemudian menganalisa data tersebut secara rasional tanpa keberpihakan dan subjektifitas penulis.

1.6.2.Teknik Analisa Data

Pada penelitian ini data yang diperoleh kemudian dianalisa secara eksplanatif, dengan metode ini maka penelitian secara umum akan menjelaskan atau meneksplanatifkan fenomena – fenomena yang terjadi.

1.6.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah teknik pengumpulan data primer. Peneliti secara langsung melakukan wawancara kepada narasumber sebagai data penelitian.

1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian 1.6.3.1. Batasan Materi

Penelitian ini diperlukan adanya ruang lingkup penelitian,tujuannya adalah agar pembahasan masalah berkembang kearah sasaran yang tepat dan tidak keluar dari kerangka permasalahan yang ditentukan. Adapun batasan materi dari penelitian ini adalah penulis akan mengulas mengenai hal apa saja yang mengenai tentang rumah budaya Indonesia yang sudah diresmikan diberlin,Jerman dan efek dari hubungan diplomasi tersebut kmudian citra Indonesia dimata Internasional.

1.6.3.2. Batasan Waktu

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membatasi penelitian hanya memfokuskan pada berdirinya rumah budaya di berlin,Jermandan program-program


(4)

yang sudah terlaksana, sampai kepada acara workshop batik pada tanggal 21 september 2014.

1.7. Argumen Dasar

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas dan didukung dengan teori Soft power dan konsep diplomasi budaya, sebagai kerangka berpikir dalam menganalisa suatu permasalahan, maka peneliti mempunyai hipotesa bahwa Rumah Budaya Indonesia yang sudah diresmikan di Berlin,Jerman berperan sebagai media diplomasi kebudayaan dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia di Jerman dan lebih membangun hubungan kedua negara yang baik dan lebih kepada penanaman citra kemudian meningkatkan citra Indonesia dimata Jerman dengan alasan:

Dapat digunakan sebagai sarana diplomasi bagi kedua Negara dan upaya-upaya yang telah dilakukan antara lain membuat program-program kegiatan kebudayaan di rumah budaya Indonesia di Berlin,Jerman.

1.8. Sistematika Penulisan

BAB SUB-BAB / POKOK BAHASAN

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian 1.3.2. Manfaat Penelitian


(5)

1.3.2.1. Manfaat Akademis 1.3.2.2.Manfaat Praktis 1.4. Penelitian terdahulu

1.5. Krangka Teori dan konseptual 1.5.1. Teori Soft power 1.5.2. Diplomasi Budaya 1.6. Metodologi Penelitian

1.6.1. Metode Penelitian 1.6.2. Teknik Analisa Data 1.6.3. Teknik Pengumpulan Data 1.6.4. Ruang Lingkup Penelitian

1.6.4.1.Batasan Materi 1.6.4.2. Batasan Waktu 1.7 Argumen Dasar

1.8 Sistematika penulisan

BAB II HUBUNGAN KERJASAMA INDONESIA DAN

JERMAN SERTA GAMBARAN UMUM RUMAH BUDAYA INDONESIA DI BERLIN

2.1.Kerjasama Indonesia dan Jerman secara diplomatik 2.2 Efektifitas Hubungan Indonesia dan Jerman

2.3 Pembentukan Kebudayaan Indonesia


(6)

2.5 Hambatan-hambatan Yang Terjadi Di Rumah Budaya Indonesia Di Berlin,Jerman

BAB III PERAN PEMERINTAH TERHADAP RUMAH

BUDAYA INDONESIA DI BERLIN, JERMAN

3.1. Kementrian Luar Negeri Indonesia ( kerjasama Inonesia-Jerman secara diplomatik )

3.2. Perkembangan Rumah Budaya dan partisifasi masyarakat Jerman pada program Rumah Budaya Indonesia Indonesia di Berlin, Jerman

3.3 Upaya Kementrian Luar Negeri Indonesia Terhadap Rumah Budaya Indonesia di Berlin,Jerman

3.4 Upaya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap Rumah Budaya Indonesia Di Berlin,Jerman

3.5 Efektivitas Kordinasi Antara Kementrian Luar Negeri Indonesia dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

BAB IV PENUTUP

4.1Kesimpulan 4.2 Saran