KEPENTINGSN TIONGKOK DALAM DIPLOMASI BUDAYA MELALUI CONFUSIUS INSTITUTE DI INDONESIA
SKRIPSI
KEPENTINGSN TIONGKOK DALAM DIPLOMASI BUDAYA
MELALUI CONFUSIUS INSTITUTE DI INDONESIA
Oleh :
EKA LISTIYARINI
06260013
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
KEPENTINGAN TIONGKOK DALAM DIPLOMASI BUDAYA
MELALUI CONFUSIUS INSTITUTE DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai syarat untuk memdapatkan gelar Sarjana (S-1)
Oleh :
EKA LISTIYARINI
06260013
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
Daftar Pustaka
Buku
Dikutip dari artikel Natalia soebaagjo dalam buku merangkul china halaman 105
I.Wibowo Gramedia Pustaka Utama 2009
Hu jianto “Why China Loves Globalization”,Globalist,7 juni 2005 hal 83-84
dalam buku Asia Hemisfer baru dunia karya Kishore Mahbubabi Gramedia
pustaka 2012
John&Doris Naisbitt, Op. Cit., hal. 30-31 dalam buku merangkul cina I wibowo
Gramedia Pustaka Utama 2009
John&Doris Naisbitt, Op. Cit., hal. 57 dalam buku merangkul cina I wibowo
Gramedia Pustaka Utama 2009
Kuntjaraningrat ,Pengantar Antropologi Budaya (Aksara Baru ,Jakarta 1979)
Hal.193
Kuntjaraningrat ,Pengantar Antropologi Budaya ,Aksara Baru Jakarta ,1979 hal
193
Kuntjaraningrat Pengantar Antropologi Budaya ,Aksara Baru Jakarta 1979
,hal.139
Naisbit, John, Doris. Op. Cit. hal.58 dalam buku merangkul Cina I.Wibowo
Gramedia Pustaka Utama 2009
Naisbit, John, Doris. Op. Cit. hal.58 dalam buku merangkul Cina I.Wibowo
Gramedia Pustaka Utama 2009
Rana Mittler dalam buku China Modern Menguasai Dunia hal 53-54 Pustaka
Pelajar Celeban Timur Yogyakarta 2012
Rana Mittler, 2012, China Modern Menguasai Dunia, Pustaka Pelajar, hal. 54-55
S.L Roy.Diplomasi Terjemahan Harwanto dan Mirsawati (Rajagrafindo persada
.Jakarta ;1995)
Buku Elektronik
Assa R Kaboel& Nita Madona Sulanti merangkul cina jakarta 3 mei 2008 hal
116 C.E,BEEBY Pendidikan di Indonesia (Jakarta :lP3ES Lembaga Penelitian
,Pendidikan dan Penerangan Ekonomo dan Sosial,2003)
http://publikasi.umy.ac.id/index.php/hi/article/view/1941/698 .Diakses pada
tanggal 13 febuari 2012
China’s peacefull Rise: Spechess by Zheng bijan 1997-2004 (Washington
DC:Brookings Institution,2005)
Diunduh melalui http://www.indopos.co.id/index.php/nasional/70-cina-townreviews/879-kenalkan-budaya-lewat-kongzi-institute.html diakses pada 20 april
2012
Diunduhhttps://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:JkwJ1qlq2KYJ:www.broo
kings.edu/views/articles/shambaugh/20050506.pdf+%E2%80%9Clong+gone+are
+the+days+of+inept+and+indoctrinated+Chinese+diplomats+cut+off+from+their
+resident+societis&hl=en&pid=bl&srcid=ADGEESjmTs_DSYZXfebkzJD8RogS
kiIeYG0utn7vy_FxTLxchEcsfyAFlrgCPKJZvNOwE1p67MAkgbzrBoOrGSmxR
ujywJWMLZcQvavtFvSTEk6FgrgT8rsUywk1KFIqQvOU8vgitzA&sig=AHIEtbS
cHtqOTF63Og27aLDrtRIAVzvfoA diakses tanggal 23 maet 2012
Jenifer Chen,”Mandarin Missionaries”, Asian wallstreet journal,14-16 september
2007,hal. 8
Jhon H.Brown PDBR For febuary 24 (Supplement : PD in Asia ,Autralia)
htpp://www.uscpublicdiplomacy.com/index.php/newsroom/jhonbrowndetail/0702
24_pdpbr_suplplement_pd_in_as_australia/diakses
paada
3november
2008,
pukul22.46 )
Joseph Nye, soft power the means to success in the world politics,Public
Affairs.NY:2004,Hal.5
Joseph nye,1990.Bound to lead the changing nature of American Power dalam
wanning sun,2010,Mission Imposible? Soft power ,communication Capacity,and
the Globalization of Chines media ,international journal of Comunication 4,
hal.56
Josephnye Jr,soft power: China’s “Soft power”in Southeast Asia (Januari 2008
)hal 2-3
Joshua kurlantzick,”china charmImplication of Chinas Soft power„,Policy Brief
no 47,Carnegie Endowment for International peace ,june 2006
Joshua kurlatzrck,china’s charm:Implication of Chinese Soft power (new
hwaven.Yake university press,2007)
K.J Holsti ,International Politics,A framework for Analysis ,third edition
,Prentence Hail Of India .New Delhi 1978 ,pp 82-83
The office of Chinese language council International Introduce to the“Confusius
Institute
”Project
http://www.englishhanban.edu.cn/market/hanban/412360.htm,diakses
pada
tanggal 18 febuari 2012
The
University
melborne
University
set
to
host
Confusius
Institute.
http:/www.uninews.unimelb.edu .au/news/2592 ,diakses pad tanggal 18 febuari
2012
Internet
Di unduh http://www.komhukum.com/edukasi-feed-1933 diakses tanggal 7 mei
2012
Diakses http://indonesiaindonesia.com/f/9254-pengamat-perhatikan-soft-powerchina/ 5 januari 2012
Diakses dari http://filsafat.kompasiana.com/2011/06/07/lintasan-sejarah-filsafatcina-perjalanan-menuju-neo-konfusianisme/ melalui Lintas sejarah Filsafat China
Pada tanggal 16 september 2012
Diakses http://erabaru.net/opini/65-opini/217-fakta-perkembangan-30-tahunekonomi-tiongkok 5 januari 2012
Diakses melalui http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2103607pengertian-konfusianisme-sejarah-dan-prinsipnya/#ixzz24d85qgwb dalam Sejarah
Konfusianisme pada tanggal 16 september 2012
Diakses melalui
http://idn.mofat.go.kr/languages/as/idn/about/kehidu/konfusianisme/index.jsp
dalam Konfusianisme pada tanggal 16 september 2012
Dikutip dari artikel Natalia soebaagjo dalam buku merangkul china halaman 105
I.Wibowo Gramedia Pustaka Utama 2009
Diunduh http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/09/ratusan-mahasiswaindonesia-kuliah-gratis-di-china/ diakses 1 juni 2012
Diunduh http://infopontianak.org/untan-guangxi-dirikan-pusat-bahasa-mandarin
diakses 18 febuari 2012 Diunduh
http://www.pontianakpost.com/index.php/arsip?mib=berita.detail&id=101733
diakses 19 febuari 2012
Diunduh http://www.harianbhirawa.co.id/arsip/19323-unesa-buka-jurusanbahasa-mandarinn diakses tanggal 23 mei 2012
Diunduh http://www.unesa.ac.id/m/berita/201105220001/kepercayaan-chinaterhadap-unesa.html diakses tanggal 22 mei 2012
Diunduh dari http://www.antaranews.com/view/?i=1196087243&c=TEK&s
dikses 15 febuari 2012
Diunduh dari http://www.beyondintractability.org/bi-essay/multi-track-diplomacy
diakses 11 januari 2012
Diunduh http://202.146.4.121/read/artikel/140099/sitemap.html diakses tanggal
22 febuari 2012
Diunduh http://id.china-embassy.org/indo/whjy/whjg/t370680.htm diakses 23
maret 2012
Diunduh http://infopontianak.org/untan-luncurkan-pusat-studi-bahasa-mandarin
diakses 18 febuari 2012
Diunduh http://regional.kompasiana.com/2011/02/23/pembukaan-pusat-bahasamandarin-makassar/ diakses tanggal 22 febuari 2012
Diunduh http://www.bbc.co.uk/indonesia/laporan_khusus/2011/04/110407_agama
kong.shtml diakses tanggal 6 juni 2012
Diunduh http://www.lestari.info/2012/03/proyek-soft-power-cina-ekspansibudaya.htmll diakses 23 maret 2012
Diunduh http://www.suaramerdeka.com/harian/0709/18/eko05.htm diakses
tanggal 222 febuari 2012
Diunduh http://www.um.ac.id/news/2010/08/412/ diakses tanggal 22 febuari
2012
Diunduh melalui http://www.indochinatown.com/?link=news&value=700 diakses
20 maret 2012
Diunduh melalui http://www.indopos.co.id/index.php/nasional/70-cina-townreviews/879-kenalkan-budaya-lewat-kongzi-institute.html diakses pada 20 april
2012
Diunduhhttp://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2000/01/03/AG/mbm.200001
03 .AG 110812.id.html diakses 6juni 2012
Indonesia-China Jalin Kerja Sama Perikanan,
http://www.bpmdkukar.go.id/info.php?id=34, diakses tanggal 22 mei 2012
Presiden undang China kerjasama Infrastruktur”dalam
http://madina.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=7257:presi
den-undang-china-kerjasama-infrastruktur&catid=6:ekonomi&Itemid=56 diakses
tanggal 22 febuari 2012
Presiden Yudhoyono terima Kunjungan kenegaraan Hu Jianto dalam
http://www.demokrat.or.id/2012/03/kunjungan-kenegaraan-presiden-sby-kepadapresiden-hu-jintao/ diakses 19 juni 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sejak dulu Tiongkok sudah dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi
nilai-nilai sejarah dan kebudayaan negaranya. Dimana pada tahun 1966-1970
terjadi revolusi kebudayaan dimana pada masa revolusi kebudayaan yang
dipimpin
Mao Ze Dong membawa banyak kerusakan pada kebudayaan asli
Tiongkok yang membuat Tiongkok merubah dari berkebudayaan tradisional
menjadi lebih modern1 akan tetapi hal ini tidak melenyampkan penghargaan
masyarakat Tiongkok terhadap warisan sejarah dan budaya mereka yang Tinggi.
Meningkatnya perekonomian Tiongkok yang telah mencapai tingkatan luar
biasa tidak hanya memberikan harapan dan perkembangan negara ke arah yang
lebih baik tetapi juga mendatangkan rintangan yang tidak sedikit guna mencapai
stabilitas negaranya Tiogkok masih terus berupaya untuk melanggengkan
posisinya di dunia internasional dan kebijakan luar negeri yang ditetapkan oleh
negara ini diletakkan atas dasar prinsip perdamaian dan harmonisasi dunia maka
sesuai dengan prinsip dasar kebijakan tersebut Tiongkok mencari cara-cara yang
tidak mengedepankan kekerasan dan peperangan. Negara ini lebih menjunjung
tinggi cara-cara yang lembut dan persuasif menyadari betapa tingginya nilai
sejarah dan budaya yang dimiliki oleh bangsanya.
1
Diakses melalui http://jurnal.filsafat.ugm.ac.id/index.php/jf/article/viewPDFInterstitial/40/36
dala “ Ko sep revolusi Kebudayaa
e urut Mao Zedo g “ pada ta ggal 6 septe ber
1
2
Perkembangan ekonomi Tiongkok yang begitu cepat dalam rentang waktu
30 tahun merupakan kisah sukses pembangunan ekonomi Tiongkok pada masa
modern.2 Hal ini tidak dapat dilepaskan dari peranan Deng Xiaoping yang
memutuskan untuk membuka Tiongkok seluas-luasnya pada dunia internasional
pada masa itu Deng Xiaoping mulai mereformasi perekonomiannya untuk
menumbuhkan laju perdagangan dan investasi di dalam maupun luar negeri.
Berbeda dengan rezim Mao Zedong yang melarang keberadaan pengusaha swasta
maupun asing dimana dapat terlihat tiongkok mengalami kemajuan baik secara
ekonomi, sosial, budaya maupun politik yang
tidak terlepas dari kebijakan
pemerintahan Deng Xiaoping.3
Konggres XVI Partai Komunis Tiongkok yang sudah dibuka pada 15
Oktober 2007 dengan sebuah pidato panjang oleh Sekretaris Jendral Partai Hu
Jintao dalam pidatonya di tekankan bahwa Tiongkok secara nyata meningkatkan
soft power dimana apabila terjadi kemajuan di bidang soft power ini terus
meningkat Tiongkok memang dapat dikatakan telah melengkapi hard power yang
dimilikinya.4 Kekuatan militer Tiongkok saat ini sudah dapat dikatakan yang
terbesar di Asia dan Tiongkok masih terus berusaha untuk meningkatkannya ini
tidak berarti bahwa Tiongkok
telah mencapai tingkat kekuatan sebuah
superpower yang menarik dari meningkatnya Soft power kini Tiongkok lebih
mudah untuk berdiplomasi.Hard Power memang sering dipandang sebagai
perpanjangan dari diplomasi tetapi Soft power ternyata merupakan kekuatan
2
Diakses http://erabaru.net/opini/65-opini/217-fakta-perkembangan-30-tahun-ekonomitiongkok 5 januari 2012
3
Poltak partogi,Reformasi Ekonomi RRC era Den Xiaoping ,Jakarta Pustaka Sinar Harapan
1995,hal. 53
4
Natalia Soebagjo.Merangkul China. Pustaka jaya 2009 Hal 104
3
(power) yang tidak kalah pentingnya Tiongkok nampak telah belajar pada banyak
saluran-saluran untuk terjadinya tukar-menukar kebudayaan menyebarluaskan
media berbahasa Tiongkok di luar negeri serta menaikkan daya saing serta
dampak dari produk-produk kebudayaan Tiongkok.
Pemahaman yang diberikan oleh Joseph Nye tentang Soft power adalah
kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain untuk meneriman kekuatan nilainilai Normative suatu bangsa, media, praktek bisnis pendidikan dan bahasa.5
Dimana soft power tidak bersifat memaksa namun lebih kepada kemampuan
membujuk melalui daya tarik yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak
lainya dimana sebuah negara harus mempunyai kekuatan daya tarik yang besar
sehingga negara lain akan secara suka rela mengikuti kehendaknya.6 Soft power
telah membuka dimensi baru dalam kebangkitan Tiongkok didunia salah satunya
melalui alat budaya7 yaitu bahasa Tiongkok yang merupakan salah satu bahasa
yang telah tersebar di dunia dimana globalisasi budaya dan bahasa Tiongkok
mempermudah
Tiongkok
untuk
menyebarluaskan
pengaruhnya
tanpa
menggunakan cara kekerasan sehingga pemerintah Tiongkok sedang giat
memperluas penyebaran budaya dan bahasa mandarin melalui Confucius
Institutee dimana telah didirikan di 53 negara di lima benua hingga tahun 2010
5
Joseph nye,1990.Bound to lead the changing nature of American Power dalam wanning
sun,2010,Mission Imposible? Soft power ,communication Capacity,and the Globalization of
Chines media ,international journal of Comunication 4, hal.56
6
7
Joseph Nye, soft power the means to success in the world politics,Public Affairs.NY:2004,Hal.5
Diakses http://indonesiaindonesia.com/f/9254-pengamat-perhatikan-soft-power-china/ 5 januari
2012
4
pemerintah tiongkok merencanakan pembangunan 500 institute di seluruh dunia.8
Penasihat di Delhi Policy Group yaitu V.R.Raghavan dalam tulisanya “Soft
power in the Asia pacific”,dimana dia menulis tentang penggunaan soft power di
Asia memiliki arti “All Elements Outside the Security Realm Including Investment
and Aid” dimana di asia menggunakan penggunaan alat-alat budaya,pendidikan
dan diplomatiknya untuk meningkatkan daya tariknya didunia.
Sejarah menyatakan bahwa Republik Indonesia adalah suatu negara yang
paling dini mengadakan hubungan diplomatik dengan republik rakyat Tiongkok.
Hubungan Indonesia-Tiongkok tumbuh dan menjadi erat persis ketika Tiongkok
sedang mengembangkan soft power-nya. Pada tahun 2004 ketika pantai barat
Aceh disapu badai tsunami Tiongkok termasuk negara pertama yang memberi
bantuan kepada Indonesia begitu pula ketika pada tahun 2007 daerah Bantul,
Yogyakarta digoncangkan oleh gempa berturut-turut Pemerintah Tiongkok
memberikan bantuan kemanusiaan kepada Indonesia yang selama lima tahun
terakhir terus-menerus dilanda aneka malepetaka alam atas peristiwa tersebut
Tiongkok mulai dipercaya mempunyai citra yang positif di Indonesia dimana
masyarakat Indonesia mulai memberi respon yang positif.
Hal lain yang dilakukan pemerintahan tiongkok lainya adalah kerjasama
dalam bidang kebudayaan berupa kerjasama pembangunan sebuah institusi yaitu
Confucius Institutee.Confucius Institutee adalah lembaga non profit yang dibuat
oleh pemerintah Tiongkok yang kini sudah merambah didunia Internasional yang
tujuanya untuk memperomosikan budaya dan bahasa mereka. Tiongkok
8
Jenifer Chen,”Mandarin Missionaries”, Asian wallstreet journal,14-16 september 2007,hal. 8
5
memperkenalkan bahasa mandarin karena bahasa Mandarin Selama tiga dekade
bahasa ini dilarang untuk dipakai dan dipelajari ketika larangan itu dicabut,
bahasa Mandrin seakan-akan meledak di mana-mana orang bicara bahasa
Mandarin tempat-tempat kursus didirikan di banyak kota besar di Indonesia
Pemerintah Tiongkok secara kebetulan tengah melancarkan program pengajaran
bahasa Mandarin ke seluruh dunia di banyak negara telah didirikan “Confucius
Institute” (Kongzi xueyuan) yang biasanya didirikan dalam sebuah universitas
baik yang sudah memiliki jurusan bahasa Mandarin maupun yang belum.Dimana
nantinya Confusius Institute
diharapkan dapat memberikan manfaat besar di
segala bidang kehidupan masyarakat terutama dalam bidang hubungan ekonomi,
sosial dan budaya serta dapat meningkatkan hubungan persahabatan yang luas
antar Republik Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok.
Disini penulis menekankan Tiongkok melalui Institue Konfusius bukanlah
satu-satunya penyebab timbulnya hubungan baik Tiongkok dengan negara lain
juga bukan satu-satunya penyebab berubahnya citra Tiongkok yang tadinya
sebagai ancaman menjadi sebagai partner kerjasama penting bagi negara dunia
akan tetapi yang cukup signifikan dapat menghadirkan pemahaman yang baik
mengenai budaya, sejarah, cara pikir dan bahasa Tiongkok pada dunia
internasional.Sehingga dapat dikatakan usaha diplomasi publik Tiongkok demi
menghadirkan pemahaman yang mendalam mengenai bahasa dan budaya
Tiongkok pada dunia internasional melalui Konfusius Institute penulis rasa cukup
berhasil.
6
1.2
RUMUSAN MASALAH
Adapun Rumusan masalah dalam tulisan ini adalah :
“Bagaimana Kepentingan Tiongkok dalam Diplomasi Budaya melalui
Confusius Institute di Indonesia”
1.3
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang negara Tiongkok
yang merupakan salah satu negara terbesar yang menggunakan diplomasi budaya
mereka melalui Confusius Institute yang berada di Indonesia sebagai sarana dari
alat politik mereka untunk mengenalkan negaranya
1.3.1 Manfaat Akademis
Manfaat akademis dari penelitian ini agar secara Akademis penelitian ini
dapat mengaplikasikan tentang hal yang berhubungan dengan perkembangan
diplomasi budaya melalui Confusius Institute di Indonesia sehingga bisa
berkembang dan membentuk suatu wadah pertukaran kebudayaan antar dua
negara.
1.3.2 Manfaat Praktis
Hasil Penelitian di harapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
yang dapat dijadikan masukan untuk memakai diplomasi budaya untuk
melakukan pendekatan dengan negara-negara untuk kepentingan nasional suatu
negara agar bisa maju dilingkup Internasional.
7
1.4
Kajian Pustaka
1.4.1 Penelitian Terdahulu
Institut Confusius hadir Untuk memenuhi keinginan warga Tiongkok yang
terbesar di berbagai belahan bumi juga memenuhi keinginan warga lain yang
ingin memahami lebih lanjut dan mendalami Nilai-nilai kebudayaan dan bahasa
Tiongkok tidak hanya itu Institute Konfusius juga memberikan pelatihan bagi
mereka yang ingin menjadi tenaga gelar di Tiongkok yang berlaku dalam berbagai
bidang seperti turisme,bidang pengobatan tiongkok,dan bidang lainya.Sistem yang
dipakai dalam Confusius Institute adalah sistem berupa aliansi antara
universitas/institute dimana memberikan tempat untuk dibukanya Institute
Konfusius yang kemudian mereka menyediakan berbagai sarana prasarana seperti
buku, film, staf tenaga pengajar dan sarana lainya yang dapat menunjang kegiatan
terlaksananya kegiatan diluar Institute Konfusius dimana Konfusius merupakan
badan yang berdiri sendiri dengan tujuan memperomosikan budaya dan bahasa
Tiongkok
Keberadaan Institute Konfusius sebagai program diplomasi budaya
Tiongkok juga memberikan sumbangan dalam perbaikan citra tiongkok sebagai
bangsa komunis yang dulunya ditakuti oleh sebagian besar negara perbedaan
paham yang dianut Tiongkok kerap dimusuhi oleh negara-negara Non-Komunis
dunia Tiongkok sering dianggap sebagai sebuah ancaman.Disinilah peran
Confucius Institute yang menjembatani lantas membuat hubungan timbal balik
yang bersifat positif dan memberi andil bagi perbaikan Citra Tiongkok dimata
8
dunia internasional sekarang .9 Salah satunya yang merupakan kekuatan Tiongkok
terletak pada budaya hal tersebut rupanya disadari sekali oleh Tiongkok seperti
yang dikatakan oleh wu jianmin pemimpin Chines Foreign Affairs University
yang dikutip dari People’s Daily ” Culture is the assesence of China’s Soft power
“.10 Pengaruh Tiongkok yang besar semakin dirasakan di dalam bidang budaya
dan hal ini merupakan hal yang positif bagi dunia diplomasi Tiongkok penelitian
terdahulu lainya yang mengkaji masalah yang sama yaitu Nana Restiana11
menulis tentang “Diplomasi publiknya untuk membendung prespektive negative
dari masyarakat internasional terhadap China” dalam hal ini diplomasi publik
sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya Tiongkok dan menggunakan
Diplomasi Publik untuk membendung Presepektif Negatif menganai kemunculan
di arena Internasional..
Selain itu penelitian lain dilakukan oleh Liriyanti
12
dalam hal ini peneliti
mengkaji tentang “CCTV Internasional seagai China’s Soft power untuk
membendung image negative China” dimana dapat ditarik kesimpulan bahwa
diplomasi budaya juga memerlukan sarana publik untuk menunjang daya tarik
terhadap kebudayaan oleh masyarakat internasional isu budaya juga menjadi salah
9
10
ibid
Jhon
H.Brown
PDBR
For
febuary
24
(Supplement
:
PD
in
Asia
,Autralia)
htpp://www.uscpublicdiplomacy.com/index.php/newsroom/jhonbrowndetail/070224_pdpbr_suplpl
ement_pd_in_as_australia/diakses paada 3november 2008, pukul22.46 )
11
Nana Restiana, 2010 adalah alumni mahasiswi jurusan Hubungan Internasional di Universitas
Muhammadiyah Malang yang menulis mengenai “Diplomasi Public China dalam olimpiade
Beijing”
12
Liriyanti, 2011 adalah alumni mahasiswi jurusan Hubungan Internasional di Universitas
Muhammadiyah Malang yang menulis mengenai ”CCTV Internasional sebagai China’s power
untuk membendung image negative china”
9
satu diplomasi yang diterapkan oleh negara-negara dalam lingkup regional dan
internasional hal ini yang menjadikan atas terbentuknya lembaga-lembaga yang
fokus dalam peningkatan kebudayaan dan pendidikan seperti yang dilakukan oleh
banyak negara dimana dianggap perlu karena kebudayaan dianggap sebagai suatu
yang universal dimana setiap negara mempunyai kebudayaan yang berbeda
dengan keunikanya masing-masing dalam penelitian ini.Penulis mengambil
peranan Confusius sebagai lembaga yang didirikan pemerintahan Tiongkok
memasukan unsur kebudayaannya sebagai alat untuk pencapaian kepentingan
nasionalnya.
Dimana terdapat perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu. Yang
membedakan aspek yg diteliti
Judul Penelitian
Diplomasi
China
Ilimpiade
2008
Peneliti
Publik Nana
Dalam Restiana
Beijing
Tahun
Aspek yang diteliti
2010
Diplomasi public Diplomasi Publik
melalui Olimpiade berhasil
Beijing
menampilkan sisi lain
dari Cina yang
selama ini dianggap
sebagai negara
Komunis melalui
Olimpiade Beijing
2008
Soft power dalam
CCTV digunakan
CCTV
sebagai alat untuk
merubah pandangan
Negativ Tiongkok
dalam dunia
Internasional
Diplomasi Budaya Tiongkok
melalui Confucius menggunakan
Institute
diplomasi budaya
CCTV Internasional
sebagai China’s
power untuk
membendung image
negative china
Liriyanti
2011
Kepentingan
Tiongkok dalam
Diplomasi Budaya
Eka
Listiyarini
2012
Hasil
10
melalui Confucius
Institute di Indonesia
melalui Confucius
Institute merubah
opini masyarakat
Indonesia dan dapat
meningkatkan
berbagai macam
kerjasama
1.4.2 Teori dan Konsep
1.4.2.1 Konsep Diplomasi budaya
Menurut Pandangan
Dr. Louise Diamond dan Duta Besar John
McDonald dalam Multi-Track Diplomacy A System Approach to Peace, diartikan
sebagai proses politik yang berjalan secara damai antar berbagai negara-bangsa
(nation-states) yang bertujuan untuk menyusun, membentuk, serta mengatur
sistem hubungan internasional dan bertujuan untuk melindungi kepentingan
nasionalnya aktornya pun tidak lagi terbatas pada negara dengan negara saja yang
biasanya dikenal sebagai first track diplomacy, tapi ada juga individu dengan
individu (second track diplomacy), bahkan individu dengan negara (multi-track
diplomacy) dalam perkembangannya aktor diplomasi dikembangkan konsepnya
oleh John W.McDonald dan Louise Diamond 1982
yang membagi aktor
diplomasi menjadi 9 jurusan/tracks yaitu: pemerintah, resolusi konflik
professional, bisnis, warga negara, riset-pelatihan dan pendidikan, aktifisme,
keagamaan, pembiayaan dan komunikasi/opini publik multitrack bisa digunakan
dalam banyak cara dan jalur tidak hanya menggunakan saluran pemerintahan
secara langsung akan tetapi dapat pula dilakukan oleh orang bisa seperti pameran
11
kebudayaan.13
Salah satu hal yang bisa dijadikan sebagai subjek dalam
pelaksanaan multitrack melalui diplomasi budaya dimana diplomasi kebudayaan
merupakan cara lama dalam literature diplomasi kebudayaan yang disebut sebagai
Cultural Tecniques in Foreign Policy yaitu merupakan cara baru bagi negara
berkembang
14
dimana Diplomasi Budaya merupakan salah satu instrumen
kebijakan luar negeri suatu negara untuk mendapatkan kepentingan nasional
(national interest) yang dapat diartikan sebagai suatu seni atau suatu kiat/cara
untuk mencapai tujuan negara tersebut.15 Seperti perlu diketahui hubungan
kebudayaan bisa melibatkan dua atau lebih negara menjadi lebih dekat itulah
sebabnya banyak negara berusaha untuk lebih meningkatkan hubungan hubungan
kebudayaan sekarang ini telah menjadi alat diplomasi yang efektif banyak negara
yang berusaha mendapatkan legitiminasi melalui jalan diplomasi kebudayaan ini.
Pengertian “Diplomasi “secara konvesional menurut K.J Holsti adalah
usaha sesuatu negara bangsa untuk memperjuangkan kepentingan nasional di
kalangan masyarakat Internasional16sedangkan secara umum kebudayaan adalah
segala hasil dan upaya budi daya manusia terhadap lingkungan 17 Secara makro
diartikan sebgai keseluruhan sistem,gagasan,tindakan dan hasil karya manusia
13
Diunduh dari http://www.beyondintractability.org/bi-essay/multi-track-diplomacy diakses 11
januari 2012
14
S.L Roy.Diplomasi Terjemahan Harwanto dan Mirsawati (Rajagrafindo persada .Jakarta ;1995)
15
Kuntjaraningrat ,Pengantar Antropologi Budaya (Aksara Baru ,Jakarta 1979) Hal.193
16
K.J Holsti ,International Politics,A framework for Analysis ,third edition ,Prentence Hail Of India
.New Delhi 1978 ,pp 82-83
17
J.W Bakker SJ, filsafat kebudayaan ,sebuah pengantar ,BPK Gunung Mulia ,Jakarta 1984,Hal 1436
12
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar18
Dengan demikian Diplomasi kebudayaan adalah usaha suatu negara untuk
memperjuangkan kepentingan nasionalnya, melalui dimensi kebudayaan baik
secara mikro seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga dan kesenian
maupun secara makro sesuai dengan ciri khas yang utama misalnya propaganda
dan lain-lain yang dalam pengertian konvesional dapat dianggap sebagai bukan
politik ,ekonomi ataupun militer.19 Aktor /pelaku diplomasi kebudayaan dapat
dilakukan oleh pemerintah,individual ataupun kolektif,atau setiap negara sehingga
pola hubungan diplomasi kebudayaan antar negara bisa terjadi antar siapa saja
sebagai aktor/pelakunya
misalnya hubungan antara pemerintah-pemerintah,
pemerintah–swasta, pribadi-pribadi, pemerintah-pribadi, dan seterusnya sebab
sasaran diplomasi kebudayaan ini adalah seluruh masyarakat suatu negara-bangsa
bukan sekedar pemerintahanya. Diplomasi budaya juga digunakan untuk
memperlihatkan tingkat peradaban suatu negara
untuk dapat dipelajari oleh
negara lain
1.5
Metodologi Penelitian
1.5.1 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam Penelitian ini diperlukan adanya Lingkup penelitian tujuanya adalah
agar pembahasan masalah berkembang kearah sasaran yang tepat dan tidak keluar
18
Kuntjaraningrat ,Pengantar Antropologi Budaya ,Aksara Baru Jakarta ,1979 hal 193
Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari,Diplomasi kebudayaan dan Konsep dan Relevansinya
bagi Negara-Negara Berkembang:Studi kasus Indonesia ,Ombak ,Yogyakarta 2007, hal 4
19
13
dari kerangka permasalahan yang ditentukan oleh ruang lingkup atau batasan
materi suatu kerangka yang ditentukan
1.5.1.1 Batasan Materi
Batasan materi ini menunjukan ruang suatu kejadian berupa kawasan dan
gejala atau daerah studi .Adapun batasan materi dari penelitian ini adalah penulis
akan menjelaskan tentang “Kepentingan Tiongkok Dalam Diplomasi Budaya
Melalui Confucius Institute di Indonesia”. Namun disini Penulis juga
akan
mengamati dampak dari diplomasi budaya.
1.5.1.2 Batasan Waktu
Adapun batasan waktu dari penelitian ini peneliti ingin meneliti dimana
Kebudayaan dipakai sebagai soft power Tiongkok dengan dibentuknya Confucius
Institute di Indonesia. Dimana Pemerintahan tiongkok mulai mendirikan
Confucius Institute untuk menancapkan kepercayaan yang bisa menampilkan
citra positifnya di seluruh negara batasan waktu dipakai pada tahun 2007 sampai
dengan 2011
1.5.2 Jenis Penelitian
Penelitian
ini
menggunakan
jenis
penelitian
Deskriptif
yang
menggandung data variabel Dipenden dan variabel Indepen .Unit analisanya
berupa Diplomasi Budaya Tiongkok karena dalam hal ini Diplomasi Budaya
merupakan suatu kejadian yang akan dijelaskan oleh penulis.Confucius Institute
14
merupakan Unit ekspelanasinya atau variabel Independen karena dalam penelitian
ini nantinya Confusius Institute yang akan diamati sehubungan dengan adanya
diplomasi budaya tiongkok.
Dilihat dari penjelasan diatas maka dapat diketahui bahwa unit
eksplanasinya adalah diplomasi budaya Tiongkok disini bisa dikategorikan dalam
negara sedangkan Confucius Institute dikatagorikan dalam sebuah sistem
Internasional. Karena unit analisanya lebih rendah dari unit eksplasnasinya maka
analisa dari penelitian ini akan bersifat Induksionis.
1.5.3 Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan penulis menggunakan
metode pengumpulan data yang bersifat studi pustaka untuk lebih mendapatkan
data-data yang dibutuhkan penulis menggunakan metode pengumpulan data yang
bersifat studi pustaka penelitian ini lebih banyak di dukung oleh literasi
kepustakaan dalam tehnik pengumpulan datanya yang berkaitan dengan judul
penelitian,Sehingga eksplorasi data bersifat studi kepustakaan(Library research)
oleh karena itu pengumpulan data akan dilakukan melalui kajian literasi seperti
media pustaka, majalah ,surat kabar, jurnal dan sumber-sumber data lainya
Sedangkan untuk mendapatkan data up to date,akan banyak didukung melalui
persediaan data yang ada di internet maupun sumber lain yang diyakini masih
mempunyai relevansi terhadap permasalahan yang dikaji.
15
Gambar1.1
Locus dan Focus Penelitian
Penelitian Teori
Terdahulu
LOCUS
Confusius Institute
Permasalahan
Kepentingan Tiongkok
dalam Diplomasi
Budaya melalui
Confusius Institute di
Indonesia
Metode penelitian
FOCUS
Kepentingan
Diplomasi Budaya
yang digunakan
dalam Confusius
Institute di
Indonesia
1.5.4 Metode Analisa Data
Dalam tulisan ini penulis memakai penelitian yang akan dilakukan adalah
jenis penelitian dengan teknik analisa diskriptif yaitu akan menguraikan dan
mengulas tentang kepentingan Tiongkok terhadap diplomasi Budaya melalui
Confusius Institute .Dalam proses pengumpulan data serta penarikan Kesimpulan
dimana dalam penelitian ini lebih banyak data-data yang bersifat sekunder yang
tidak bisa dikaji melalui angka-angka melainkan kata-kata.Analisa pada penelitian
ini akan mengkaji mengenai kepentingan Tiongkok dalam diplomasi budaya
melalui Confusius Institute di Indonesia.Dimana hal ini dapat menimbulkan
pencitraan positif bagi Tiongkok. Analisa data-data digambarkan melalui alur
berikut
16
Gambar 1.2
ALUR PEMIKIRAN PENELITIAN
KEPENTINGAN
TIONGKOK
DIPLOMASI
BUDAYA
CONFUSIUS
INSTITUTE
Gambar 1.2 Alur Pemikiran
Berdasarkan alur diatas dapat dijelaskan bahwa Tiongkok mempunyai
kepentingan nasionalnya dan memakai diplomasi budaya dengan membentuk
Confusius Institute
1.5.5 Argumen Dasar
Dari uraian diatas peneliti mendapatkan argument dasar bahwa melalui
Confusius Institutenya Tiongkok menggunakan diplomasi budayanya di Indonesia
untuk membuat image positif yang akan menjadi kekuatan nasionalnya dimana
Tiongkok menggunakan soft powernya untuk merubah pandangan akan prespektif
negative yang melekat hal ini yang akan membuat Tiongkok menjadi daya tarik
dalam meraih kemajuan di dunia internasional.
17
1.5.6 Sistematika Penulisan
Penelitian ini akan dijabarkan dalam beberapa bab pembagian bab
disesuaikan dengan urutan kerangka pemikiran yang terangkai dari pemikiran dan
membentuk Keseluruhan dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1
Sistematika Penulisan
BAGIAN
BAB
JUDUL
PEMBAHASAN
SATU
I
PENDAHULUAN
Dua
II
Politik luar Negeri
Tiongkok
III
Kepentingan
Tiongkok melalui
Confusius Institute
IV
Penutup
Latar Belakang,Rumusan
Masalah,Landasan Konseptualdan
teori,Penelitian terdahulu,serta
metode Penelitian yang berisi
tentang pengumpulan data,analisa
data Argumen dasar dan
Sistematika Penulisan
Menjelaskan Mengenai Politik
Luar negeri Tiongkok secara
umum yang dipengaruhi oleh
Kepentingan Nasionalnya dimana
menggunakan kebudayaan sebagai
soft powernya,gambaran umum
Confucius Institute
Menjelaskan Tentang Pengertian
Confusius Institute ,Tujuan
dibangunya Confusius Institute di
Indonesia, Kepentingan Tiongkok
menggunakan diplomasi budaya
melalui Confusius Institute
Diskusi hasil Temuan dan
ksimpulan
Tiga
KEPENTINGSN TIONGKOK DALAM DIPLOMASI BUDAYA
MELALUI CONFUSIUS INSTITUTE DI INDONESIA
Oleh :
EKA LISTIYARINI
06260013
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
KEPENTINGAN TIONGKOK DALAM DIPLOMASI BUDAYA
MELALUI CONFUSIUS INSTITUTE DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai syarat untuk memdapatkan gelar Sarjana (S-1)
Oleh :
EKA LISTIYARINI
06260013
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
Daftar Pustaka
Buku
Dikutip dari artikel Natalia soebaagjo dalam buku merangkul china halaman 105
I.Wibowo Gramedia Pustaka Utama 2009
Hu jianto “Why China Loves Globalization”,Globalist,7 juni 2005 hal 83-84
dalam buku Asia Hemisfer baru dunia karya Kishore Mahbubabi Gramedia
pustaka 2012
John&Doris Naisbitt, Op. Cit., hal. 30-31 dalam buku merangkul cina I wibowo
Gramedia Pustaka Utama 2009
John&Doris Naisbitt, Op. Cit., hal. 57 dalam buku merangkul cina I wibowo
Gramedia Pustaka Utama 2009
Kuntjaraningrat ,Pengantar Antropologi Budaya (Aksara Baru ,Jakarta 1979)
Hal.193
Kuntjaraningrat ,Pengantar Antropologi Budaya ,Aksara Baru Jakarta ,1979 hal
193
Kuntjaraningrat Pengantar Antropologi Budaya ,Aksara Baru Jakarta 1979
,hal.139
Naisbit, John, Doris. Op. Cit. hal.58 dalam buku merangkul Cina I.Wibowo
Gramedia Pustaka Utama 2009
Naisbit, John, Doris. Op. Cit. hal.58 dalam buku merangkul Cina I.Wibowo
Gramedia Pustaka Utama 2009
Rana Mittler dalam buku China Modern Menguasai Dunia hal 53-54 Pustaka
Pelajar Celeban Timur Yogyakarta 2012
Rana Mittler, 2012, China Modern Menguasai Dunia, Pustaka Pelajar, hal. 54-55
S.L Roy.Diplomasi Terjemahan Harwanto dan Mirsawati (Rajagrafindo persada
.Jakarta ;1995)
Buku Elektronik
Assa R Kaboel& Nita Madona Sulanti merangkul cina jakarta 3 mei 2008 hal
116 C.E,BEEBY Pendidikan di Indonesia (Jakarta :lP3ES Lembaga Penelitian
,Pendidikan dan Penerangan Ekonomo dan Sosial,2003)
http://publikasi.umy.ac.id/index.php/hi/article/view/1941/698 .Diakses pada
tanggal 13 febuari 2012
China’s peacefull Rise: Spechess by Zheng bijan 1997-2004 (Washington
DC:Brookings Institution,2005)
Diunduh melalui http://www.indopos.co.id/index.php/nasional/70-cina-townreviews/879-kenalkan-budaya-lewat-kongzi-institute.html diakses pada 20 april
2012
Diunduhhttps://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:JkwJ1qlq2KYJ:www.broo
kings.edu/views/articles/shambaugh/20050506.pdf+%E2%80%9Clong+gone+are
+the+days+of+inept+and+indoctrinated+Chinese+diplomats+cut+off+from+their
+resident+societis&hl=en&pid=bl&srcid=ADGEESjmTs_DSYZXfebkzJD8RogS
kiIeYG0utn7vy_FxTLxchEcsfyAFlrgCPKJZvNOwE1p67MAkgbzrBoOrGSmxR
ujywJWMLZcQvavtFvSTEk6FgrgT8rsUywk1KFIqQvOU8vgitzA&sig=AHIEtbS
cHtqOTF63Og27aLDrtRIAVzvfoA diakses tanggal 23 maet 2012
Jenifer Chen,”Mandarin Missionaries”, Asian wallstreet journal,14-16 september
2007,hal. 8
Jhon H.Brown PDBR For febuary 24 (Supplement : PD in Asia ,Autralia)
htpp://www.uscpublicdiplomacy.com/index.php/newsroom/jhonbrowndetail/0702
24_pdpbr_suplplement_pd_in_as_australia/diakses
paada
3november
2008,
pukul22.46 )
Joseph Nye, soft power the means to success in the world politics,Public
Affairs.NY:2004,Hal.5
Joseph nye,1990.Bound to lead the changing nature of American Power dalam
wanning sun,2010,Mission Imposible? Soft power ,communication Capacity,and
the Globalization of Chines media ,international journal of Comunication 4,
hal.56
Josephnye Jr,soft power: China’s “Soft power”in Southeast Asia (Januari 2008
)hal 2-3
Joshua kurlantzick,”china charmImplication of Chinas Soft power„,Policy Brief
no 47,Carnegie Endowment for International peace ,june 2006
Joshua kurlatzrck,china’s charm:Implication of Chinese Soft power (new
hwaven.Yake university press,2007)
K.J Holsti ,International Politics,A framework for Analysis ,third edition
,Prentence Hail Of India .New Delhi 1978 ,pp 82-83
The office of Chinese language council International Introduce to the“Confusius
Institute
”Project
http://www.englishhanban.edu.cn/market/hanban/412360.htm,diakses
pada
tanggal 18 febuari 2012
The
University
melborne
University
set
to
host
Confusius
Institute.
http:/www.uninews.unimelb.edu .au/news/2592 ,diakses pad tanggal 18 febuari
2012
Internet
Di unduh http://www.komhukum.com/edukasi-feed-1933 diakses tanggal 7 mei
2012
Diakses http://indonesiaindonesia.com/f/9254-pengamat-perhatikan-soft-powerchina/ 5 januari 2012
Diakses dari http://filsafat.kompasiana.com/2011/06/07/lintasan-sejarah-filsafatcina-perjalanan-menuju-neo-konfusianisme/ melalui Lintas sejarah Filsafat China
Pada tanggal 16 september 2012
Diakses http://erabaru.net/opini/65-opini/217-fakta-perkembangan-30-tahunekonomi-tiongkok 5 januari 2012
Diakses melalui http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2103607pengertian-konfusianisme-sejarah-dan-prinsipnya/#ixzz24d85qgwb dalam Sejarah
Konfusianisme pada tanggal 16 september 2012
Diakses melalui
http://idn.mofat.go.kr/languages/as/idn/about/kehidu/konfusianisme/index.jsp
dalam Konfusianisme pada tanggal 16 september 2012
Dikutip dari artikel Natalia soebaagjo dalam buku merangkul china halaman 105
I.Wibowo Gramedia Pustaka Utama 2009
Diunduh http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/09/ratusan-mahasiswaindonesia-kuliah-gratis-di-china/ diakses 1 juni 2012
Diunduh http://infopontianak.org/untan-guangxi-dirikan-pusat-bahasa-mandarin
diakses 18 febuari 2012 Diunduh
http://www.pontianakpost.com/index.php/arsip?mib=berita.detail&id=101733
diakses 19 febuari 2012
Diunduh http://www.harianbhirawa.co.id/arsip/19323-unesa-buka-jurusanbahasa-mandarinn diakses tanggal 23 mei 2012
Diunduh http://www.unesa.ac.id/m/berita/201105220001/kepercayaan-chinaterhadap-unesa.html diakses tanggal 22 mei 2012
Diunduh dari http://www.antaranews.com/view/?i=1196087243&c=TEK&s
dikses 15 febuari 2012
Diunduh dari http://www.beyondintractability.org/bi-essay/multi-track-diplomacy
diakses 11 januari 2012
Diunduh http://202.146.4.121/read/artikel/140099/sitemap.html diakses tanggal
22 febuari 2012
Diunduh http://id.china-embassy.org/indo/whjy/whjg/t370680.htm diakses 23
maret 2012
Diunduh http://infopontianak.org/untan-luncurkan-pusat-studi-bahasa-mandarin
diakses 18 febuari 2012
Diunduh http://regional.kompasiana.com/2011/02/23/pembukaan-pusat-bahasamandarin-makassar/ diakses tanggal 22 febuari 2012
Diunduh http://www.bbc.co.uk/indonesia/laporan_khusus/2011/04/110407_agama
kong.shtml diakses tanggal 6 juni 2012
Diunduh http://www.lestari.info/2012/03/proyek-soft-power-cina-ekspansibudaya.htmll diakses 23 maret 2012
Diunduh http://www.suaramerdeka.com/harian/0709/18/eko05.htm diakses
tanggal 222 febuari 2012
Diunduh http://www.um.ac.id/news/2010/08/412/ diakses tanggal 22 febuari
2012
Diunduh melalui http://www.indochinatown.com/?link=news&value=700 diakses
20 maret 2012
Diunduh melalui http://www.indopos.co.id/index.php/nasional/70-cina-townreviews/879-kenalkan-budaya-lewat-kongzi-institute.html diakses pada 20 april
2012
Diunduhhttp://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2000/01/03/AG/mbm.200001
03 .AG 110812.id.html diakses 6juni 2012
Indonesia-China Jalin Kerja Sama Perikanan,
http://www.bpmdkukar.go.id/info.php?id=34, diakses tanggal 22 mei 2012
Presiden undang China kerjasama Infrastruktur”dalam
http://madina.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=7257:presi
den-undang-china-kerjasama-infrastruktur&catid=6:ekonomi&Itemid=56 diakses
tanggal 22 febuari 2012
Presiden Yudhoyono terima Kunjungan kenegaraan Hu Jianto dalam
http://www.demokrat.or.id/2012/03/kunjungan-kenegaraan-presiden-sby-kepadapresiden-hu-jintao/ diakses 19 juni 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sejak dulu Tiongkok sudah dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi
nilai-nilai sejarah dan kebudayaan negaranya. Dimana pada tahun 1966-1970
terjadi revolusi kebudayaan dimana pada masa revolusi kebudayaan yang
dipimpin
Mao Ze Dong membawa banyak kerusakan pada kebudayaan asli
Tiongkok yang membuat Tiongkok merubah dari berkebudayaan tradisional
menjadi lebih modern1 akan tetapi hal ini tidak melenyampkan penghargaan
masyarakat Tiongkok terhadap warisan sejarah dan budaya mereka yang Tinggi.
Meningkatnya perekonomian Tiongkok yang telah mencapai tingkatan luar
biasa tidak hanya memberikan harapan dan perkembangan negara ke arah yang
lebih baik tetapi juga mendatangkan rintangan yang tidak sedikit guna mencapai
stabilitas negaranya Tiogkok masih terus berupaya untuk melanggengkan
posisinya di dunia internasional dan kebijakan luar negeri yang ditetapkan oleh
negara ini diletakkan atas dasar prinsip perdamaian dan harmonisasi dunia maka
sesuai dengan prinsip dasar kebijakan tersebut Tiongkok mencari cara-cara yang
tidak mengedepankan kekerasan dan peperangan. Negara ini lebih menjunjung
tinggi cara-cara yang lembut dan persuasif menyadari betapa tingginya nilai
sejarah dan budaya yang dimiliki oleh bangsanya.
1
Diakses melalui http://jurnal.filsafat.ugm.ac.id/index.php/jf/article/viewPDFInterstitial/40/36
dala “ Ko sep revolusi Kebudayaa
e urut Mao Zedo g “ pada ta ggal 6 septe ber
1
2
Perkembangan ekonomi Tiongkok yang begitu cepat dalam rentang waktu
30 tahun merupakan kisah sukses pembangunan ekonomi Tiongkok pada masa
modern.2 Hal ini tidak dapat dilepaskan dari peranan Deng Xiaoping yang
memutuskan untuk membuka Tiongkok seluas-luasnya pada dunia internasional
pada masa itu Deng Xiaoping mulai mereformasi perekonomiannya untuk
menumbuhkan laju perdagangan dan investasi di dalam maupun luar negeri.
Berbeda dengan rezim Mao Zedong yang melarang keberadaan pengusaha swasta
maupun asing dimana dapat terlihat tiongkok mengalami kemajuan baik secara
ekonomi, sosial, budaya maupun politik yang
tidak terlepas dari kebijakan
pemerintahan Deng Xiaoping.3
Konggres XVI Partai Komunis Tiongkok yang sudah dibuka pada 15
Oktober 2007 dengan sebuah pidato panjang oleh Sekretaris Jendral Partai Hu
Jintao dalam pidatonya di tekankan bahwa Tiongkok secara nyata meningkatkan
soft power dimana apabila terjadi kemajuan di bidang soft power ini terus
meningkat Tiongkok memang dapat dikatakan telah melengkapi hard power yang
dimilikinya.4 Kekuatan militer Tiongkok saat ini sudah dapat dikatakan yang
terbesar di Asia dan Tiongkok masih terus berusaha untuk meningkatkannya ini
tidak berarti bahwa Tiongkok
telah mencapai tingkat kekuatan sebuah
superpower yang menarik dari meningkatnya Soft power kini Tiongkok lebih
mudah untuk berdiplomasi.Hard Power memang sering dipandang sebagai
perpanjangan dari diplomasi tetapi Soft power ternyata merupakan kekuatan
2
Diakses http://erabaru.net/opini/65-opini/217-fakta-perkembangan-30-tahun-ekonomitiongkok 5 januari 2012
3
Poltak partogi,Reformasi Ekonomi RRC era Den Xiaoping ,Jakarta Pustaka Sinar Harapan
1995,hal. 53
4
Natalia Soebagjo.Merangkul China. Pustaka jaya 2009 Hal 104
3
(power) yang tidak kalah pentingnya Tiongkok nampak telah belajar pada banyak
saluran-saluran untuk terjadinya tukar-menukar kebudayaan menyebarluaskan
media berbahasa Tiongkok di luar negeri serta menaikkan daya saing serta
dampak dari produk-produk kebudayaan Tiongkok.
Pemahaman yang diberikan oleh Joseph Nye tentang Soft power adalah
kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain untuk meneriman kekuatan nilainilai Normative suatu bangsa, media, praktek bisnis pendidikan dan bahasa.5
Dimana soft power tidak bersifat memaksa namun lebih kepada kemampuan
membujuk melalui daya tarik yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak
lainya dimana sebuah negara harus mempunyai kekuatan daya tarik yang besar
sehingga negara lain akan secara suka rela mengikuti kehendaknya.6 Soft power
telah membuka dimensi baru dalam kebangkitan Tiongkok didunia salah satunya
melalui alat budaya7 yaitu bahasa Tiongkok yang merupakan salah satu bahasa
yang telah tersebar di dunia dimana globalisasi budaya dan bahasa Tiongkok
mempermudah
Tiongkok
untuk
menyebarluaskan
pengaruhnya
tanpa
menggunakan cara kekerasan sehingga pemerintah Tiongkok sedang giat
memperluas penyebaran budaya dan bahasa mandarin melalui Confucius
Institutee dimana telah didirikan di 53 negara di lima benua hingga tahun 2010
5
Joseph nye,1990.Bound to lead the changing nature of American Power dalam wanning
sun,2010,Mission Imposible? Soft power ,communication Capacity,and the Globalization of
Chines media ,international journal of Comunication 4, hal.56
6
7
Joseph Nye, soft power the means to success in the world politics,Public Affairs.NY:2004,Hal.5
Diakses http://indonesiaindonesia.com/f/9254-pengamat-perhatikan-soft-power-china/ 5 januari
2012
4
pemerintah tiongkok merencanakan pembangunan 500 institute di seluruh dunia.8
Penasihat di Delhi Policy Group yaitu V.R.Raghavan dalam tulisanya “Soft
power in the Asia pacific”,dimana dia menulis tentang penggunaan soft power di
Asia memiliki arti “All Elements Outside the Security Realm Including Investment
and Aid” dimana di asia menggunakan penggunaan alat-alat budaya,pendidikan
dan diplomatiknya untuk meningkatkan daya tariknya didunia.
Sejarah menyatakan bahwa Republik Indonesia adalah suatu negara yang
paling dini mengadakan hubungan diplomatik dengan republik rakyat Tiongkok.
Hubungan Indonesia-Tiongkok tumbuh dan menjadi erat persis ketika Tiongkok
sedang mengembangkan soft power-nya. Pada tahun 2004 ketika pantai barat
Aceh disapu badai tsunami Tiongkok termasuk negara pertama yang memberi
bantuan kepada Indonesia begitu pula ketika pada tahun 2007 daerah Bantul,
Yogyakarta digoncangkan oleh gempa berturut-turut Pemerintah Tiongkok
memberikan bantuan kemanusiaan kepada Indonesia yang selama lima tahun
terakhir terus-menerus dilanda aneka malepetaka alam atas peristiwa tersebut
Tiongkok mulai dipercaya mempunyai citra yang positif di Indonesia dimana
masyarakat Indonesia mulai memberi respon yang positif.
Hal lain yang dilakukan pemerintahan tiongkok lainya adalah kerjasama
dalam bidang kebudayaan berupa kerjasama pembangunan sebuah institusi yaitu
Confucius Institutee.Confucius Institutee adalah lembaga non profit yang dibuat
oleh pemerintah Tiongkok yang kini sudah merambah didunia Internasional yang
tujuanya untuk memperomosikan budaya dan bahasa mereka. Tiongkok
8
Jenifer Chen,”Mandarin Missionaries”, Asian wallstreet journal,14-16 september 2007,hal. 8
5
memperkenalkan bahasa mandarin karena bahasa Mandarin Selama tiga dekade
bahasa ini dilarang untuk dipakai dan dipelajari ketika larangan itu dicabut,
bahasa Mandrin seakan-akan meledak di mana-mana orang bicara bahasa
Mandarin tempat-tempat kursus didirikan di banyak kota besar di Indonesia
Pemerintah Tiongkok secara kebetulan tengah melancarkan program pengajaran
bahasa Mandarin ke seluruh dunia di banyak negara telah didirikan “Confucius
Institute” (Kongzi xueyuan) yang biasanya didirikan dalam sebuah universitas
baik yang sudah memiliki jurusan bahasa Mandarin maupun yang belum.Dimana
nantinya Confusius Institute
diharapkan dapat memberikan manfaat besar di
segala bidang kehidupan masyarakat terutama dalam bidang hubungan ekonomi,
sosial dan budaya serta dapat meningkatkan hubungan persahabatan yang luas
antar Republik Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok.
Disini penulis menekankan Tiongkok melalui Institue Konfusius bukanlah
satu-satunya penyebab timbulnya hubungan baik Tiongkok dengan negara lain
juga bukan satu-satunya penyebab berubahnya citra Tiongkok yang tadinya
sebagai ancaman menjadi sebagai partner kerjasama penting bagi negara dunia
akan tetapi yang cukup signifikan dapat menghadirkan pemahaman yang baik
mengenai budaya, sejarah, cara pikir dan bahasa Tiongkok pada dunia
internasional.Sehingga dapat dikatakan usaha diplomasi publik Tiongkok demi
menghadirkan pemahaman yang mendalam mengenai bahasa dan budaya
Tiongkok pada dunia internasional melalui Konfusius Institute penulis rasa cukup
berhasil.
6
1.2
RUMUSAN MASALAH
Adapun Rumusan masalah dalam tulisan ini adalah :
“Bagaimana Kepentingan Tiongkok dalam Diplomasi Budaya melalui
Confusius Institute di Indonesia”
1.3
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang negara Tiongkok
yang merupakan salah satu negara terbesar yang menggunakan diplomasi budaya
mereka melalui Confusius Institute yang berada di Indonesia sebagai sarana dari
alat politik mereka untunk mengenalkan negaranya
1.3.1 Manfaat Akademis
Manfaat akademis dari penelitian ini agar secara Akademis penelitian ini
dapat mengaplikasikan tentang hal yang berhubungan dengan perkembangan
diplomasi budaya melalui Confusius Institute di Indonesia sehingga bisa
berkembang dan membentuk suatu wadah pertukaran kebudayaan antar dua
negara.
1.3.2 Manfaat Praktis
Hasil Penelitian di harapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
yang dapat dijadikan masukan untuk memakai diplomasi budaya untuk
melakukan pendekatan dengan negara-negara untuk kepentingan nasional suatu
negara agar bisa maju dilingkup Internasional.
7
1.4
Kajian Pustaka
1.4.1 Penelitian Terdahulu
Institut Confusius hadir Untuk memenuhi keinginan warga Tiongkok yang
terbesar di berbagai belahan bumi juga memenuhi keinginan warga lain yang
ingin memahami lebih lanjut dan mendalami Nilai-nilai kebudayaan dan bahasa
Tiongkok tidak hanya itu Institute Konfusius juga memberikan pelatihan bagi
mereka yang ingin menjadi tenaga gelar di Tiongkok yang berlaku dalam berbagai
bidang seperti turisme,bidang pengobatan tiongkok,dan bidang lainya.Sistem yang
dipakai dalam Confusius Institute adalah sistem berupa aliansi antara
universitas/institute dimana memberikan tempat untuk dibukanya Institute
Konfusius yang kemudian mereka menyediakan berbagai sarana prasarana seperti
buku, film, staf tenaga pengajar dan sarana lainya yang dapat menunjang kegiatan
terlaksananya kegiatan diluar Institute Konfusius dimana Konfusius merupakan
badan yang berdiri sendiri dengan tujuan memperomosikan budaya dan bahasa
Tiongkok
Keberadaan Institute Konfusius sebagai program diplomasi budaya
Tiongkok juga memberikan sumbangan dalam perbaikan citra tiongkok sebagai
bangsa komunis yang dulunya ditakuti oleh sebagian besar negara perbedaan
paham yang dianut Tiongkok kerap dimusuhi oleh negara-negara Non-Komunis
dunia Tiongkok sering dianggap sebagai sebuah ancaman.Disinilah peran
Confucius Institute yang menjembatani lantas membuat hubungan timbal balik
yang bersifat positif dan memberi andil bagi perbaikan Citra Tiongkok dimata
8
dunia internasional sekarang .9 Salah satunya yang merupakan kekuatan Tiongkok
terletak pada budaya hal tersebut rupanya disadari sekali oleh Tiongkok seperti
yang dikatakan oleh wu jianmin pemimpin Chines Foreign Affairs University
yang dikutip dari People’s Daily ” Culture is the assesence of China’s Soft power
“.10 Pengaruh Tiongkok yang besar semakin dirasakan di dalam bidang budaya
dan hal ini merupakan hal yang positif bagi dunia diplomasi Tiongkok penelitian
terdahulu lainya yang mengkaji masalah yang sama yaitu Nana Restiana11
menulis tentang “Diplomasi publiknya untuk membendung prespektive negative
dari masyarakat internasional terhadap China” dalam hal ini diplomasi publik
sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya Tiongkok dan menggunakan
Diplomasi Publik untuk membendung Presepektif Negatif menganai kemunculan
di arena Internasional..
Selain itu penelitian lain dilakukan oleh Liriyanti
12
dalam hal ini peneliti
mengkaji tentang “CCTV Internasional seagai China’s Soft power untuk
membendung image negative China” dimana dapat ditarik kesimpulan bahwa
diplomasi budaya juga memerlukan sarana publik untuk menunjang daya tarik
terhadap kebudayaan oleh masyarakat internasional isu budaya juga menjadi salah
9
10
ibid
Jhon
H.Brown
PDBR
For
febuary
24
(Supplement
:
PD
in
Asia
,Autralia)
htpp://www.uscpublicdiplomacy.com/index.php/newsroom/jhonbrowndetail/070224_pdpbr_suplpl
ement_pd_in_as_australia/diakses paada 3november 2008, pukul22.46 )
11
Nana Restiana, 2010 adalah alumni mahasiswi jurusan Hubungan Internasional di Universitas
Muhammadiyah Malang yang menulis mengenai “Diplomasi Public China dalam olimpiade
Beijing”
12
Liriyanti, 2011 adalah alumni mahasiswi jurusan Hubungan Internasional di Universitas
Muhammadiyah Malang yang menulis mengenai ”CCTV Internasional sebagai China’s power
untuk membendung image negative china”
9
satu diplomasi yang diterapkan oleh negara-negara dalam lingkup regional dan
internasional hal ini yang menjadikan atas terbentuknya lembaga-lembaga yang
fokus dalam peningkatan kebudayaan dan pendidikan seperti yang dilakukan oleh
banyak negara dimana dianggap perlu karena kebudayaan dianggap sebagai suatu
yang universal dimana setiap negara mempunyai kebudayaan yang berbeda
dengan keunikanya masing-masing dalam penelitian ini.Penulis mengambil
peranan Confusius sebagai lembaga yang didirikan pemerintahan Tiongkok
memasukan unsur kebudayaannya sebagai alat untuk pencapaian kepentingan
nasionalnya.
Dimana terdapat perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu. Yang
membedakan aspek yg diteliti
Judul Penelitian
Diplomasi
China
Ilimpiade
2008
Peneliti
Publik Nana
Dalam Restiana
Beijing
Tahun
Aspek yang diteliti
2010
Diplomasi public Diplomasi Publik
melalui Olimpiade berhasil
Beijing
menampilkan sisi lain
dari Cina yang
selama ini dianggap
sebagai negara
Komunis melalui
Olimpiade Beijing
2008
Soft power dalam
CCTV digunakan
CCTV
sebagai alat untuk
merubah pandangan
Negativ Tiongkok
dalam dunia
Internasional
Diplomasi Budaya Tiongkok
melalui Confucius menggunakan
Institute
diplomasi budaya
CCTV Internasional
sebagai China’s
power untuk
membendung image
negative china
Liriyanti
2011
Kepentingan
Tiongkok dalam
Diplomasi Budaya
Eka
Listiyarini
2012
Hasil
10
melalui Confucius
Institute di Indonesia
melalui Confucius
Institute merubah
opini masyarakat
Indonesia dan dapat
meningkatkan
berbagai macam
kerjasama
1.4.2 Teori dan Konsep
1.4.2.1 Konsep Diplomasi budaya
Menurut Pandangan
Dr. Louise Diamond dan Duta Besar John
McDonald dalam Multi-Track Diplomacy A System Approach to Peace, diartikan
sebagai proses politik yang berjalan secara damai antar berbagai negara-bangsa
(nation-states) yang bertujuan untuk menyusun, membentuk, serta mengatur
sistem hubungan internasional dan bertujuan untuk melindungi kepentingan
nasionalnya aktornya pun tidak lagi terbatas pada negara dengan negara saja yang
biasanya dikenal sebagai first track diplomacy, tapi ada juga individu dengan
individu (second track diplomacy), bahkan individu dengan negara (multi-track
diplomacy) dalam perkembangannya aktor diplomasi dikembangkan konsepnya
oleh John W.McDonald dan Louise Diamond 1982
yang membagi aktor
diplomasi menjadi 9 jurusan/tracks yaitu: pemerintah, resolusi konflik
professional, bisnis, warga negara, riset-pelatihan dan pendidikan, aktifisme,
keagamaan, pembiayaan dan komunikasi/opini publik multitrack bisa digunakan
dalam banyak cara dan jalur tidak hanya menggunakan saluran pemerintahan
secara langsung akan tetapi dapat pula dilakukan oleh orang bisa seperti pameran
11
kebudayaan.13
Salah satu hal yang bisa dijadikan sebagai subjek dalam
pelaksanaan multitrack melalui diplomasi budaya dimana diplomasi kebudayaan
merupakan cara lama dalam literature diplomasi kebudayaan yang disebut sebagai
Cultural Tecniques in Foreign Policy yaitu merupakan cara baru bagi negara
berkembang
14
dimana Diplomasi Budaya merupakan salah satu instrumen
kebijakan luar negeri suatu negara untuk mendapatkan kepentingan nasional
(national interest) yang dapat diartikan sebagai suatu seni atau suatu kiat/cara
untuk mencapai tujuan negara tersebut.15 Seperti perlu diketahui hubungan
kebudayaan bisa melibatkan dua atau lebih negara menjadi lebih dekat itulah
sebabnya banyak negara berusaha untuk lebih meningkatkan hubungan hubungan
kebudayaan sekarang ini telah menjadi alat diplomasi yang efektif banyak negara
yang berusaha mendapatkan legitiminasi melalui jalan diplomasi kebudayaan ini.
Pengertian “Diplomasi “secara konvesional menurut K.J Holsti adalah
usaha sesuatu negara bangsa untuk memperjuangkan kepentingan nasional di
kalangan masyarakat Internasional16sedangkan secara umum kebudayaan adalah
segala hasil dan upaya budi daya manusia terhadap lingkungan 17 Secara makro
diartikan sebgai keseluruhan sistem,gagasan,tindakan dan hasil karya manusia
13
Diunduh dari http://www.beyondintractability.org/bi-essay/multi-track-diplomacy diakses 11
januari 2012
14
S.L Roy.Diplomasi Terjemahan Harwanto dan Mirsawati (Rajagrafindo persada .Jakarta ;1995)
15
Kuntjaraningrat ,Pengantar Antropologi Budaya (Aksara Baru ,Jakarta 1979) Hal.193
16
K.J Holsti ,International Politics,A framework for Analysis ,third edition ,Prentence Hail Of India
.New Delhi 1978 ,pp 82-83
17
J.W Bakker SJ, filsafat kebudayaan ,sebuah pengantar ,BPK Gunung Mulia ,Jakarta 1984,Hal 1436
12
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar18
Dengan demikian Diplomasi kebudayaan adalah usaha suatu negara untuk
memperjuangkan kepentingan nasionalnya, melalui dimensi kebudayaan baik
secara mikro seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga dan kesenian
maupun secara makro sesuai dengan ciri khas yang utama misalnya propaganda
dan lain-lain yang dalam pengertian konvesional dapat dianggap sebagai bukan
politik ,ekonomi ataupun militer.19 Aktor /pelaku diplomasi kebudayaan dapat
dilakukan oleh pemerintah,individual ataupun kolektif,atau setiap negara sehingga
pola hubungan diplomasi kebudayaan antar negara bisa terjadi antar siapa saja
sebagai aktor/pelakunya
misalnya hubungan antara pemerintah-pemerintah,
pemerintah–swasta, pribadi-pribadi, pemerintah-pribadi, dan seterusnya sebab
sasaran diplomasi kebudayaan ini adalah seluruh masyarakat suatu negara-bangsa
bukan sekedar pemerintahanya. Diplomasi budaya juga digunakan untuk
memperlihatkan tingkat peradaban suatu negara
untuk dapat dipelajari oleh
negara lain
1.5
Metodologi Penelitian
1.5.1 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam Penelitian ini diperlukan adanya Lingkup penelitian tujuanya adalah
agar pembahasan masalah berkembang kearah sasaran yang tepat dan tidak keluar
18
Kuntjaraningrat ,Pengantar Antropologi Budaya ,Aksara Baru Jakarta ,1979 hal 193
Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari,Diplomasi kebudayaan dan Konsep dan Relevansinya
bagi Negara-Negara Berkembang:Studi kasus Indonesia ,Ombak ,Yogyakarta 2007, hal 4
19
13
dari kerangka permasalahan yang ditentukan oleh ruang lingkup atau batasan
materi suatu kerangka yang ditentukan
1.5.1.1 Batasan Materi
Batasan materi ini menunjukan ruang suatu kejadian berupa kawasan dan
gejala atau daerah studi .Adapun batasan materi dari penelitian ini adalah penulis
akan menjelaskan tentang “Kepentingan Tiongkok Dalam Diplomasi Budaya
Melalui Confucius Institute di Indonesia”. Namun disini Penulis juga
akan
mengamati dampak dari diplomasi budaya.
1.5.1.2 Batasan Waktu
Adapun batasan waktu dari penelitian ini peneliti ingin meneliti dimana
Kebudayaan dipakai sebagai soft power Tiongkok dengan dibentuknya Confucius
Institute di Indonesia. Dimana Pemerintahan tiongkok mulai mendirikan
Confucius Institute untuk menancapkan kepercayaan yang bisa menampilkan
citra positifnya di seluruh negara batasan waktu dipakai pada tahun 2007 sampai
dengan 2011
1.5.2 Jenis Penelitian
Penelitian
ini
menggunakan
jenis
penelitian
Deskriptif
yang
menggandung data variabel Dipenden dan variabel Indepen .Unit analisanya
berupa Diplomasi Budaya Tiongkok karena dalam hal ini Diplomasi Budaya
merupakan suatu kejadian yang akan dijelaskan oleh penulis.Confucius Institute
14
merupakan Unit ekspelanasinya atau variabel Independen karena dalam penelitian
ini nantinya Confusius Institute yang akan diamati sehubungan dengan adanya
diplomasi budaya tiongkok.
Dilihat dari penjelasan diatas maka dapat diketahui bahwa unit
eksplanasinya adalah diplomasi budaya Tiongkok disini bisa dikategorikan dalam
negara sedangkan Confucius Institute dikatagorikan dalam sebuah sistem
Internasional. Karena unit analisanya lebih rendah dari unit eksplasnasinya maka
analisa dari penelitian ini akan bersifat Induksionis.
1.5.3 Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan penulis menggunakan
metode pengumpulan data yang bersifat studi pustaka untuk lebih mendapatkan
data-data yang dibutuhkan penulis menggunakan metode pengumpulan data yang
bersifat studi pustaka penelitian ini lebih banyak di dukung oleh literasi
kepustakaan dalam tehnik pengumpulan datanya yang berkaitan dengan judul
penelitian,Sehingga eksplorasi data bersifat studi kepustakaan(Library research)
oleh karena itu pengumpulan data akan dilakukan melalui kajian literasi seperti
media pustaka, majalah ,surat kabar, jurnal dan sumber-sumber data lainya
Sedangkan untuk mendapatkan data up to date,akan banyak didukung melalui
persediaan data yang ada di internet maupun sumber lain yang diyakini masih
mempunyai relevansi terhadap permasalahan yang dikaji.
15
Gambar1.1
Locus dan Focus Penelitian
Penelitian Teori
Terdahulu
LOCUS
Confusius Institute
Permasalahan
Kepentingan Tiongkok
dalam Diplomasi
Budaya melalui
Confusius Institute di
Indonesia
Metode penelitian
FOCUS
Kepentingan
Diplomasi Budaya
yang digunakan
dalam Confusius
Institute di
Indonesia
1.5.4 Metode Analisa Data
Dalam tulisan ini penulis memakai penelitian yang akan dilakukan adalah
jenis penelitian dengan teknik analisa diskriptif yaitu akan menguraikan dan
mengulas tentang kepentingan Tiongkok terhadap diplomasi Budaya melalui
Confusius Institute .Dalam proses pengumpulan data serta penarikan Kesimpulan
dimana dalam penelitian ini lebih banyak data-data yang bersifat sekunder yang
tidak bisa dikaji melalui angka-angka melainkan kata-kata.Analisa pada penelitian
ini akan mengkaji mengenai kepentingan Tiongkok dalam diplomasi budaya
melalui Confusius Institute di Indonesia.Dimana hal ini dapat menimbulkan
pencitraan positif bagi Tiongkok. Analisa data-data digambarkan melalui alur
berikut
16
Gambar 1.2
ALUR PEMIKIRAN PENELITIAN
KEPENTINGAN
TIONGKOK
DIPLOMASI
BUDAYA
CONFUSIUS
INSTITUTE
Gambar 1.2 Alur Pemikiran
Berdasarkan alur diatas dapat dijelaskan bahwa Tiongkok mempunyai
kepentingan nasionalnya dan memakai diplomasi budaya dengan membentuk
Confusius Institute
1.5.5 Argumen Dasar
Dari uraian diatas peneliti mendapatkan argument dasar bahwa melalui
Confusius Institutenya Tiongkok menggunakan diplomasi budayanya di Indonesia
untuk membuat image positif yang akan menjadi kekuatan nasionalnya dimana
Tiongkok menggunakan soft powernya untuk merubah pandangan akan prespektif
negative yang melekat hal ini yang akan membuat Tiongkok menjadi daya tarik
dalam meraih kemajuan di dunia internasional.
17
1.5.6 Sistematika Penulisan
Penelitian ini akan dijabarkan dalam beberapa bab pembagian bab
disesuaikan dengan urutan kerangka pemikiran yang terangkai dari pemikiran dan
membentuk Keseluruhan dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1
Sistematika Penulisan
BAGIAN
BAB
JUDUL
PEMBAHASAN
SATU
I
PENDAHULUAN
Dua
II
Politik luar Negeri
Tiongkok
III
Kepentingan
Tiongkok melalui
Confusius Institute
IV
Penutup
Latar Belakang,Rumusan
Masalah,Landasan Konseptualdan
teori,Penelitian terdahulu,serta
metode Penelitian yang berisi
tentang pengumpulan data,analisa
data Argumen dasar dan
Sistematika Penulisan
Menjelaskan Mengenai Politik
Luar negeri Tiongkok secara
umum yang dipengaruhi oleh
Kepentingan Nasionalnya dimana
menggunakan kebudayaan sebagai
soft powernya,gambaran umum
Confucius Institute
Menjelaskan Tentang Pengertian
Confusius Institute ,Tujuan
dibangunya Confusius Institute di
Indonesia, Kepentingan Tiongkok
menggunakan diplomasi budaya
melalui Confusius Institute
Diskusi hasil Temuan dan
ksimpulan
Tiga