MAKNA TEKNIK EDITING PADA FILM “LE MIROIR DAN SUNCATCHERS” DI KALANGAN EDITOR (Studi Resepsi 5 Editor Film Pendek di Malang)

MAKNA TEKNIK EDITING PADA FILM “LE MIROIR DAN
SUNCATCHERS” DI KALANGAN EDITOR
(Studi Resepsi 5 Editor Film Pendek di Malang)

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh :
YUDHI RAGIL SUGIARTO
NIM : 09220084

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

MAKNA TEKNIK EDITING PADA FILM “LE MIROIR DAN
SUNCATCHERS” DI KALANGAN EDITOR
(Studi Resepsi 5 Editor Film Pendek di Malang)


SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh :
YUDHI RAGIL SUGIARTO
NIM : 09220084

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

LEMBAR PENGESAHAN

Nama

: Yudhi Ragil Sugiarto


NIM

: 09220084

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan

: Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi

: MAKNA TEKNIK EDITING PADA FILM “LE MIROIR DAN
SUNCATCHERS” DI KALANGAN EDITOR (Studi Resepsi 5
Editor Film Pendek di Malang)
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik
Universitas Muhammadiyah Malang
dan dinyatakan LULUS / TIDAK LULUS
Pada Hari

:

Tanggal

:

Tempat

:
Mengesahkan,
Dekan FISIP UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

Dewan Penguji:

1. Farid Rusman, Drs. M.Si

Penguji I

(

)

2. Zen Amirudin, M.Med. Kom

Penguji II

(

)

3. Novin Farid Styo Wibowo, M.Si Penguji III

(


)

4. Widya Yutanti, MA

(

)

Penguji IV

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT. Sholawat
serta

salam

dicurahkan

atas


junjungan

Nabi

Muhammad

SAW

atas

terselesaikannya tugas akhir ini. Dengan kerja keras dan dukungan dari banyak
pihak, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan studi di Konsentrasi Audio Visual
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) angkatan tahun 2009.
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah
dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan tugas penelitian ini yang berjudul
Makna Teknik Editing Pada Film “Le Miroir dan Suncatchers” Di Kalangan
Editor (Studi Resepsi 5 Editor Film Pendek di Malang). Skripsi ini disusun
sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.
Selama proses pengerjaan skripsi ini, tak sedikit peneliti menerima
masukan, bimbingan maupun arahan dari berbagai pihak. Kepada semua pihak
yang telah terlibat baik secara langsung ataupun tidak dalam proses pengerjaan
skripsi ini dengan segala hormat dan dari hati yang terdalam peneliti haturkan
terima kasih, terkhusus kepada :
1. Bapak Novin Farid Styo Wibowo, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan
Ibu Widya Yutanti, MA selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan,
arahan, koreksi, diskusi dan dukungan moril serta ilmu dan kesabaran
sehingga skripsi ini selesai.
2. Segenap dosen Ilmu Komunikasi dan pihak administrasi yang telah
memberikan ilmu pengetahuan, keterampilan serta kemudahan dan
bantuannya.

3. Ibu Roziana Febrianita yang tidak henti-hentinya menanyakan kapan lulus
dan memberikan motivasi, dukungan dan bimbingannya, hingga
terselesaikannya skripsi ini.
4. Untuk Ayah Yoenardi, Ibu Sri Wartini, Mas Yudhi Bayu, dan Mas Yudhi
Panji tercinta dengan kasih sayang dan iringan Do’a yang tak pernah
hentinya dihaturkan setiap saat untuk Yudhi Ragil. I Love U so much.

5. Untuk teman-teman Editor di Malang yang berperan sebagai subyek
penelitian dan telah berkenan untuk memberikan waktu dan juga telah
memberikan banyak sumbangsih untuk kelangsungan penyelesaian skripsi
ini.
6. Buat teman-teman Ilmu komunikasi angkatan 2009 khususnya ikom B,
teman-teman jurusan Audio Visual dan teman Audio Visual Club, suatu
kehormatan bisa mengenal kalian semua. Teman-teman kos kandang
pejantan semoga canda gurau dan persaudaraan kita tak akan pudar sampai
kapan pun.
7. Untuk semua ahli, pakar dan ilmuwan yang telah aku kutip pendapat
ataupun ilmunya. Terimaksih atas ilmu dan pengetahuan yang telah kalian
torehkan. Kalian adalah pahlawan bagi kaum akademis seperti kami.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari skripsi ini
adalah sebuah pembelajaran untuk menjadi sempurna di masa depan. Saran
ataupun kritik yang membangun senantiasa diharapkan demi memperbaiki
kekurangan yang ada. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan
pembacanya.

Malang,...................2014


Yudhi Ragil Sugiarto

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................ii
PERNYATAAN ORISINALITAS

..................................................................iii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ......................................................iv
ABSTRAK

.......................................................................................................v

ABSTRACT .....................................................................................................vii
KATA PENGANTAR


..............................................................................ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................xi
DAFTAR TABEL

........................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN

............................................................................xvi

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

………………………………………….……….1

B. Rumusan Masalah

…………………………………………….…….9


C. Tujuan Penelitian

…………………………………………….…….9

D. Manfaat Penelitian

……………………………………….………….9

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Film Sebagai Media Komunikasi Massa
B. Film Sebagai Karya Seni
C. Istilah Film Pendek

..........................................10

..................................................................11

..............................................................................12

D. Penyampaian Pesan dalam Film

......................................................15

E. Pemaknaan Editor dalam Tata Bahasa Editing
F. Dasar-dasar Editing

..............................17

..............................................................................20

G. Tahapan dan Teknik Editing ..................................................................21
H. Teori Komunikasi Massa

..................................................................26

H.1. Individual Differences Theory

......................................................26

H.2. Audience and Reception Theory

......................................................27

BAB III : METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
B. Fokus Penelitian

..................................................................32
..............................................................................32

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

......................................................34

D. Teknik Pemilihan Subyek Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data

..........................................34

...........................................................37

F. Teknik Analisa Data

..................................................................38

G. Teknik Keabsahan Data

..................................................................39

BAB IV : GAMBARAN UMUM FILM
“LE MIROIR DAN SUNCATCHERS”
A. Profil Film Pendek Le Miroir ...............................................................40
B. Profil Film Pendek Suncatchers

......................................................43

BAB V : PEMBAHASAN DAN INTERPRETASI DATA
MAKNA TEKNIK EDITING PADA FILM “LE MIROIR DAN
SUNCATCHERS” DI KALANGAN EDITOR
(Studi Resepsi 5 Editor Film Pendek di Malang)
A. Pembahasan

..........................................................................................46

A.1. Subyek Penelitian

..............................................................................48

A.2. Makna dan Kriteria Pesan Teknik Editing di Film Pendek “Le Miroir
dan Suncatchers” yang Baik

......................................................51

A.2.1. Pesan Teknik Editing Sesuai Alur Cerita

..............................51

A.2.2. Teknik Editing yang Baik Sesuai dengan Konsep Cerita

......56

A.3. Penilaian Khalayak Tentang Tata Bahasa Editing (Motivasi, Informasi,
Komposisi, Continuity, Tittling, Sound) di Film Pendek “Le Miroir dan
Suncatchers” ..........................................................................................59
A.4. Pemaknaan Pesan Teknik Editing dalam Bentuk Cutting, Transisi
Gambar, Colouring, Special Effect di Film Pendek “Le Miroir dan
Suncatchers” ..........................................................................................64
A.5. Cara Membaca Pesan Teknik Editing di Film Pendek “Le Miroir dan
Suncatchers” ..........................................................................................69

A.6. Penerimaan Pesan Teknik Editing di Film Pendek “Le Miroir dan
Suncatchers” ..........................................................................................73
A.7. Pemaknaan Referensi Penyampaian Pesan dalam Teknik Editing di Film
Pendek “Le Miroir dan Suncatchers”

..........................................78

A.7.1. Teknik Editing Film “Le Miroir dan Suncatchers” Bisa Sebagai
Referensi Mengedit

..................................................................78

A.7.2. Youtube, Vimeo dan Film Dijadikan Sebagai Sumber Referensi
Teknik Editing

..................................................................81

A.8. Saran Tentang Teknik Editing yang Ideal Untuk Film Pendek “Le Miroir
dan Suncatchers”
B. Interpretasi Data

..............................................................................83
..............................................................................85

BAB VI : PENUTUP
A. Kesimpulan

..........................................................................................92

B. Saran ......................................................................................................94
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
IDENTITAS PENELITI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Kategori Pembacaan
Tabel 3.1 Tabel Penentuan Subyek

......................................................29
..................................................................36

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Cover Film Le Miroir

..................................................................40

Gambar 4.2 Foto Pemeran Film Le Miroir

......................................................41

Gambar 4.3 Foto Crew Film Le Miroir

......................................................42

Gambar 4.4 Cover Film Suncatchers

......................................................43

Gambar 4.5 Foto Pemeran Film Suncatchers

..........................................45

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Draft Wawancara
Lampiran 2. Hasil Wawancara Subyek 1
Lampiran 3. Hasil Wawancara Subyek 2
Lampiran 4. Hasil Wawancara Subyek 3
Lampiran 5. Hasil Wawancara Subyek 4
Lampiran 6. Hasil Wawancara Subyek 5
Lampiran 7. Tabel Data Pengkategorian Pembaca Teks
Lampiran 8. Dokumentasi Wawancara dengan ke-5 Subyek

DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Ardianto, Elvinaro & dkk. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi
Revisi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Baksin, Askurifai. 2003. Membuat Film Indie itu Gampang. Bandung : Katarsis.
Effendy, Heru. 2002. Mari Membuat Film, Panduan Menjadi Produser.
Yogyakarta : Panduan dan Yayasan Konfiden.
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung :
PT. Citra Aditya Bakti.
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Eriyanto. 2001. Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta :
PT. LkiS Printing Cemerlang.
Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif Aplikasi Praktis Pembuatan
Proposal dan Laporan Penelitian. Malang : UMM Press.
McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail, Edisi 6 Buku 1. Jakarta
: Salemba Humanika.
Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta : Homerian Pustaka.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Widagdo, M. Bayu & S, Winastwan G. 2007. Bikin Film Indie itu Mudah!.
Yogyakarta : C.V Andi Offset.

Non Buku (Online) :
Ade Setijo K, 2012, Pengertian Video Editing, diakses pada tanggal 21 September
2013, pukul 05.11 WIB, melalui Handphone (https://dotcomcell.com/kumpulanartikel/2010/11/pengertian-videoediting.html).
Diki Umbara, 2009, Seni Editing part 1 (Seni Menyambung), diakses pada tanggal
21
September
2013,
pukul
05.11
WIB,
melalui
Handphone
(https://dikiumbara.wordpress.com/category/editing/).
Ramon dan pedro, 2010, Le Miroir - Miroir A Lifetime, diakses pada tanggal 10
Oktober 2013, pukul 17.30 WIB, melalui PC Komputer (http://lemiroir.tv/).
Ramon dan pedro, 2010, Le Miroir - Miroir A Lifetime, diakses pada tanggal 10
Oktober
2013,
pukul
17.30
WIB,
melalui
PC
Komputer
(http://www.ramonandpedro.com/).
Yanuar Rahman, 2012, Sun Life Dapuk Joko Anwar Sutradarai Film Suncatchers,
diakses pada tanggal 21 September 2013, pukul 05.11 WIB, melalui Handphone
(http://www.beritasatu.com/film/82977-sun-life-dapuk-joko-anwar-sutradaraifilm-suncathers.html).

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Semua orang tentu melakukan yang namanya komunikasi, baik
dalam bentuk face to face maupun menggunakan alat (media). Media
komunikasi massa sangatlah bermacam-macam antara lain media cetak
maupun media elektronik. Media cetak adalah media yang berwujud seperti
surat kabar, majalah, tabloid, buku. Sedangkan media elektronik itu sendiri
dimulai dari televisi, radio dan film. Kemudian, bagaimana dengan film?
Kenapa film bisa dikatakan sebagai media komunikasi massa? Karena dalam
sebuah film terdapat proses penyampaian pesan yang dibungkus dalam
bentuk teknologi modern audiovisual atau dengan kata lain suara dan gambar
(adegan) dan disampaikan kepada khalayak, audience, dan penonton. Adapun
bukti bahwa film termasuk dalam media komunikasi yaitu dalam buku
Pengantar Komunikasi Massa (Nurudin: 2007 : 4-5), sebagai berikut:
“Namun dari sekian banyak definisi bisa dikatakan media massa bentuknya
antara lain media elektronik (televisi dan radio), media cetak (surat kabar,
majalah, tabloid, buku) dan film”.
Bukti lain yang terdapat dalam buku Membuat Film Indie itu
Gampang (Baksin: 2003 : 2), sebagai berikut:
“Bersama dengan radio dan televisi, film termasuk kategori massa periodik.
Artinya, kehadirannya tidak secara terus-menerus, tetapi berperiode dan
termasuk media elektronik, yakni media yang dalam penyajian pesannya
sangat bergantung pada adanya listrik. Sebagai media massa elektronik dan
adanya banyak unsur kesenian lain, film menjadi media massa yang
memerlukan proses lama dan mahal”.

1

Sebagai bentuk media komunikasi massa, film dikelola menjadi
suatu komoditi. Di dalamnya memang kompleks, dari produser, asisten
produser, sutradara, asisten sutradara, penulis naskah, penata musik, penata
make-up, penata kostum, penata cahaya, penata sinematografi, dan editor.
Semua unsur tersebut terkumpul menjadi komunikator dan bertindak sebagai
agen transformasi budaya. Adapun pesan-pesan komunikasi terwujud dalam
cerita dan misi yang dibawa film tersebut serta terangkum dalam bentuk
drama, action, komedi, dan horor. Jenis-jenis film inilah yang dikemas oleh
seorang produser, asisten produser, sutradara, asisten sutradara, penulis
naskah, penata musik, penata make-up, penata kostum, penata cahaya, penata
sinematografi, dan editor tentu semua tersebut berjalan bersama-sama dengan
tugas masing-masing. Ada yang tujuannya sekedar menghibur, memberi
penerangan, memberikan informasi bahkan menyampaikan pesan yang
dikemas apik dalam bentuk sebuah film.
Film dibuat oleh production house atau sering kita menyebutnya
rumah produksi, bahkan ada juga yang hanya perseorangan. Dalam
pembuatan film yang dikerjakan oleh rumah produksi biasanya lebih dari tiga
orang, dan setiap orang memiliki jabatan yang berbeda-beda. Kita tahu dalam
pembuatan film atau sebuah rumah produksi film terdapat banyak departemen
yang bertugas, diantaranya : produser, asisten produser, sutradara, asisten
sutradara, penulis naskah, penata musik, penata make-up, penata kostum,
penata cahaya, penata sinematografi, dan editor. Semua orang tersebut
berkolaborasi dalam sebuah tim produksi film dengan tugas masing-masing

2

sehingga menghasilkan sebuah karya film yang ditujukan kepada penikmat
film.
Adapun jenis-jenis film yang sering kita tonton sehari-hari, yakni
Film Dokumenter, Film Panjang, Company Profil, Program Televisi atau
sering disebut dengan istilah FTV (Film Televisi), Video Klip dan yang
terakhir adalah Film Pendek.
Film pendek adalah film yang bercerita pendek dengan durasi
dibawah 60 menit. Di banyak negara seperti Jerman, Australia, Kanada, dan
Amerika Serikat, film pendek ini dijadikan laboratorium eksperimen dan batu
loncatan bagi seseorang/sekelompok orang untuk kemudian memproduksi
film cerita panjang. Jenis film ini banyak dihasilkan oleh para mahasiswa
jurusan film atau orang/kelompok yang menyukai dunia film dan ingin
berlatih membuat film dengan baik. Sekalipun demikian, ada juga yang
memang mengkhususkan diri untuk memproduksi film pendek, umumnya
hasil produksi ini dipasok ke rumah-rumah produksi atau saluran televisi
(Effendy : 2002 : 13).
Dalam hal ini mengenai pemilihan film pendek sebagai objek
penelitian, karena bagi peneliti film pendek khususnya di Indonesia saat ini
sudah berkembang dan mempunyai tempat di masyarakat luas bahkan di
kanca Internasional dibandingkan dahulu, seperti yang dinyatakan oleh Gotot
yang ditulis oleh Baksin (2003 : 10).
“Sejarah pergerakan film pendek di Indonesia mengalami peristiwaperistiwa yang panjang. Berbagai peristiwa itu menandai suatu usaha yang
sekaligus memberi perlawanan terhadap perkembangan film Indonesia
secara utuh. Secara formal peneliti sejarah film Indonesia sampai sekarang

3

hanya tertarik pada film-film mainstream yang beredar di gedung bioskop.
Hal ini yang membuat pergerakan film pendek di Indonesia tidak menarik
dan tidak memiliki tempat seakan termajinalkan karena dianggap tidak
masuk dalam ikatan indutri perfilman”.
Hal tersebutlah yang membuat peneliti tertarik memilih film
pendek sebagai objek penelitian, terlepas dari peristiwa yang dinyatakan oleh
Gotot diatas. Film pendek sendiri dianggap sebagai media pembelajaran
seorang pembuat film menuju ke arah produksi film panjang, dalam
pembuatan film pendek didalamnya terdapat ciri atau karakteristik yang
membuatnya berbeda dengan film panjang yakni mengenai konten cerita
dalam film pendek tidak sekedar memendekkan cerita saja melainkan juga
harus memikirkan bagaimana cara menyampaikan pesan cerita film tersebut
menjadi jelas dan mudah dipahami oleh penonton. Mungkin hal tersebut yang
membuat para pembuat film tertantang membuat karya film pendek dibanding
dengan film panjang.
Sebuah film dikatakan baik adalah ketika film tersebut mampu
menyampaikan pesan kepada penonton walaupun dengan alur yang rumit
sekalipun. Ada juga yang beranggapan film yang berhasil adalah film yang
membuat penontonnya bingung atau penasaran akan isi pesan film itu sendiri.
Film memanglah sebuah seni yang tidak dapat di kerucutkan menjadi media
informasi sepenuhnya, karena pada umumnya banyak rumah produksi
membuat film dengan genre mereka sendiri bahkan isi pesan yang
disampaikan hanya si pembuatlah yang tahu. Jadi, definisi film yang baik itu
relatif atau kata lainnya banyak versi, dan menurut peneliti sendiri film yang
baik adalah sebuah karya audiovisual original dengan kreatifitas yang mahal.

4

Tapi pada kenyataan di masyarakat sekarang ini masih banyak
yang menganggap film yang baik itu hanya dipengaruhi oleh seorang
sutradara, penulis naskah, dan pemain (talent). Dan sering muncul
pertanyaan, “Siapa sutradara dibalik film yang baik ini?”. Pada tingkatan
departemen seorang sutradara sangatlah menjadi pion dalam pembuatan film
tapi, disamping itu juga ada departemen-departemen lain yang membantu
didalamnya seperti yang sudah peneliti jelaskan diatas. Seiringnya
perkembangan film sekarang ini editor sering dianggap remeh atau tak
dianggap keberadaannya.
Editor, adalah orang yang bertugas mengedit sebuah bagian scene
menjadi satu kesatuan yang bercerita. Editor bertanggung jawab dalam proses
penyampaian pesan setelah seorang sutradara mengambil adegan (gambar).
Dalam banyak pembuatan film besar, tanggung jawab editor sangatlah
penting. Bahkan selama proses pra-produksi dan produksi, editor dapat
memberikan saran kepada sutradara dan DOP (Director Of Photography)
untuk komposisi

gambar, pencahayaan, dan transisi scene satu ke-scene

selanjutnya. Editor secara harfiah bekerja dibalik layar, namun kontribusinya
tersebut dapat membuat perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan film,
serta antara film biasa dengan sebuah karya film yang memiliki nilai jual.
Dalam hal ini tangan kreatif seorang editor berperan penting untuk
penyelesaian akhir sebuah film. Bila seorang editor dengan kemampuan
sedikit dalam hal editing dijamin hasil pengambilan gambar yang dilakukan
oleh sutradara profesional sekalipun hasilnya akan jelek. Disini terbukti

5

bahwa seorang editor tidak dapat diremehkan tugasnya karna film yang bagus
tersebut juga ada turun tangan sang editing, dan jabatan departemen lainnya.
Tidak cuma orang awam, beberapa pelaku perfilman juga tidak
melihat bahwa editor merupakan bagian penting dari film. Memang bukan
yang paling penting, tapi penting di luar penyutradaraan, penulisan, kamera,
dan lain-lain. Secara fisik, pekerjaan editor memang hanya memotong,
menyambung, merapikan apa yang dikerjakan di lapangan, lalu membuang
apa yang tidak perlu. Secara fisik, tugas editor mengurangi hal buruk, dan
menonjolkan hal baik. Tapi, sebenarnya editing dalam film atau visual adalah
bahasa untuk mengungkapkan sesuatu.
Dengan visual, kita bisa menyusun kata-kata dan kalimat sehingga
menjadi suatu konsep yang bercerita. Dalam film sutradara tetap menjadi
pimpinan kreatif yakni orang utama di bidang kreatif tapi, seni film baru akan
terasa menjadi film ketika editing dilakukan. Berawal dari masalah diatas
yang peneliti jelaskan, maka peneliti tertarik ingin melakukan penelitian
tentang Makna Teknik Editing Pada Film “Le Miroir dan Suncatchers”
Di Kalangan Editor dengan Studi Resepsi 5 Editor Film Pendek di Malang.
Mengenai alasan editor sebagai subjek penelitian, karena peneliti
menganggap seorang editor itu berperan sangat penting dan memiliki
tanggung jawab yang besar dalam hasil akhir sebuah film. Sementara itu
mengenai kenapa studi resepsi pada editor yang diteliti, karna menurut
peneliti antara teknik editing dengan editor itu sangat berhubungan dan editor
tersebut yang berkompeten dalam teknik editing serta nantinya akan

6

memberikan pemahaman bahwa seorang editor film juga memiliki andil
dalam menyampaikan pesan dengan caranya yakni teknik editing. Dan alasan
peneliti menggunakan objek penelitian film pendek “Le Miroir dan
Suncatchers”, adalah sebagai berikut :
Film “Le Miroir” meraih banyak penghargaan seperti yang
dijelaskan dalam blog sutradara film ini, ramonandpedro.com. Di Jenewa
backyard Always Festival Audience Award 2011. Luzern, Bundesamt für
Kultur, Swiss Film Award "Crystal" Film Pendek Terbaik 2011 (Nominasi).
Manlleu, Barcelona, Manlleu Festival Film Pendek Audience Award 2011.
Reykjavik, Couch Fest Film, Couch Bronze Award 2011. Shanghai, Shanghai
International Film Festival, Best Creative Idea Award (Kompetisi SIFF
Handphone) 2011. Vernon, International Film Festival Vernon, Film Pendek
Terbaik Internasional (tie) 2011. Berawal dari penghargaan tersebut maka
peneliti memilih film “Le Miroir” sebagai objek penelitian walaupun dalam
penghargaan yang diraih film tersebut tidak terdapat kategori editing terbaik
tapi dalam sebuah film pastinya akan ada editing didalamnya, dan editing
tersebut yang diteliti dengan menggunakan studi resepsi editor.
Sedangkan pada film “Suncatchers”, Film ini tidak mendapat
penghargaan dalam festival film pendek apapun seperti yang dijelaskan di
blog Beritasatu.com. Film ini dibuat untuk perusahaan Sun Life Financial –
Life is Brighter Under the Sun dan produksinyapun didanai oleh pihak Sun
Life, dan film ini telah ditonton lebih dari 34.000 orang di situs You Tube.
Inisiatif dari proyek ini mengedepankan kolaborasi strategis antara

7

perusahaan dengan para sutradara terkenal dari beberapa negara, yaitu
Indonesia, Hong Kong dan Filipina. Peneliti memilih film “Suncatchers” ini
sebagai objek penelitian dikarenakan peneliti ingin mengetahui kenapa pihak
perusahaan Sun Life Financial ini percaya kepada rumah produksi yang
dipimpin Joko Anwar untuk dibuatkan film pendek, tentu hal ini tidak lepas
dari kreatifitas crew rumah produksi Joko Anwar sendiri dalam membuat film
pendek dan editor yang bekerja dibawah pimpinannya.
Berkaitan kedua film pendek diatas yakni “Le Miroir dan
Suncatchers” sebagai film pendek bergenre fiksi, hal tersebut didasari peneliti
karena menganggap genre fiksi adalah genre yang bercerita leluasa dalam
konteks isi yakni imajinatif, khayalan, tapi terkadang film pendek fiksi
tersebut adalah cerminan dari cerita sehari-hari kita atau bahkan impian kita
yang divisualkan kedalam jenis film pendek.
Dari alasan itu semua maka peneliti tertarik dengan membuat judul
penelitian mengenai Makna Teknik Editing Pada Film “Le Miroir dan
Suncatchers” Di Kalangan Editor dengan Studi Resepsi 5 Editor Film
Pendek di Malang, agar penonton bisa mengetahui dan memahami bahwa
dibalik karya film yang bagus atau bernilai juga disebabkan oleh kerjasama
semua crew khususnya seorang editor tidak hanya oleh sutradara.

8

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
Bagaimana Pemaknaan Teknik Editing pada Film “Le Miroir dan
Suncatchers” di Kalangan Editor?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemaknaan Teknik
Editing pada Film “Le Miroir dan Suncatchers” di Kalangan Editor.
D. Manfaat Penelitian
D.1. Secara Akademis
Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dalam ilmu komunikasi. Khususnya dalam menambah literatur
penelitian kualitatif mengenai Makna Teknik Editing Pada Film “Le Miroir
dan Suncatchers” Di Kalangan Editor dengan menggunakan Studi Resepsi 5
Editor Film Pendek di Malang.
D.2. Secara Praktis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat muncul suatu
pemikiran tentang bagaimana dunia editing itu sendiri, macam-macam teknik
editing dan sangat berpengaruhnya seorang editor pada sebuah film yang
ditujukan pada para penikmat film, sehingga keberadaan seorang editor
diakui di masyarakat.

9