PEMAKNAAN AUDIENS TENTANG FILM HIJAB (Studi resepsi pada pengguna hijab dan bukan pengguna hijab di Kota Malang)

PEMAKNAAN AUDIENS TENTANG FILM HIJAB
(Studi resepsi pada pengguna hijab dan bukan pengguna hijab di Kota Malang)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai
Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh :
Arda Arief Wicaksono Prasetyo
201010040311247

Dosen pembimbing :
1. Novin Farid Styowibowo, M.Si
2. Nurudin, M.Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“PEMAKNAAN AUDIENS TERHADAP FILM HIJAB (studi pada pengguna hijab
dan bukan pengguna hijab di kota Malang) ”. Penulisan penelitian ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi Jurusan Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, walaupun
demikian keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini adalah berkat bimbingan, arahan
dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia kesehatan, kesabaran dan
lindungan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang.
3. Dr. Asep Nurjaman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Sugeng Winarno, S.Sos, MA selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Novin Farid Styo Wibowo, MSi selaku Pembimbing terima kasih atas
bimbingan I, ketelitian, dukungan, saran dan bantuan maupun kesabaran dan
waktu yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
6. Nurudin, M.Si selaku Pembimbing II terima kasih atas bimbingan, kesabaran,
dukungan, saran, bantuan maupun waktu yang telah diberikan dalam
penyusunan karya tulis akhir ini.

7. Orang tuaku tercinta Siswo Utomo Prasetyo dan Terry Sri Untari yang selalu
memberikan semangat, dukungan moral maupun materil, serta doa-Nya
selama ananda menuntut ilmu.
8. Semua teman-teman Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah
Malang khususnya Alm. Eng, Alm. Aspur, Erwin, Om Fran, Dalpan, Ubet,
Fajri, Nanang, Arul, Cita, Rofik, Ewang, Bondan Bejo, Nata jeh, Rian, dan
masih banyak lagi yang menjadi teman seperjuangan dalam menanti dosen
dan memberikan masukan-masukan serta motivasi dalam menyelesaikan
tugas akhir .
9. Untuk sahabat-sahabatku Buckslab crew, Mas Lugin, Mas Nugrah, Mas

Indra, Mbot a.k.a Dika, Nanda Jemblong dan masih banyak lagi yang tidak
bisa disebutkan peneliti, yang senantiasa menjadi tempat berbagi suka dan

duka, serta selalu ada buat peneliti
10. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini dan
juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis
sebutkan satu-persatu.
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah wawasan
dan Sbermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 19 Januari 2016
Penulis

Arda Arief Wicaksono Prasetyo

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................................... iii
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ....................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ v
ABSTRAKSI ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... .viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………..7
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 7
1.4 Manfaat Penelitian...... ..................................................................................... 7
1.4.1 Manfaat Akademik............................................................................... ...7
1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................................... ...8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Film Sebagai Medium Komunikasi.. ............................................................ 9
2.2 Film Sebagai Bentuk Komunikasi Massa .................................................... 11
2.3 Jenis-jenis Film ............................................................................................ 14
2.4 Hijab dan Perkembangannya ....................................................................... 15
2.5 Teori dan Reception Analysis ...................................................................... 18
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian ................................................................................... 26
3.2 Jenis Penelitian.............................................................................................. 27

3.3 Subjek Penelitian .......................................................................................... 27

3.4 Tempat danWaktu Penelitian ........................................................................ 28
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 28
3.6 Teknik Analisis dan Interpretasi Data........................................................... 29
BAB IV. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
4.1 Deskripsi Film ............................................................................................... 33
4.2 Pemain Film Hijab ........................................................................................ 34
4.3 Sinopsis Film Hijab ....................................................................................... 39
BAB V. SAJIAN DAN ANALISIS DATA
5.1 Identitas Subjek Penelitian ............................................................................ 42
5.2 Pemaknaan Audiens terhadap Film Hijab .................................................... 42
5.2.1 Pengetahuan tentang Hijab .................................................................. 42
5.2.2 Pengetahuan tentang Film Hijab .......................................................... 46
5.2.3 Adegan-Adegan dalam Film Hijab ...................................................... 49
5.2.4 Tokoh-Tokoh dalam Film Hijab .......................................................... 52
5.2.5 Penilaian Film Hijab ............................................................................ 54
5.3 Analisis Data ................................................................................................. 57
BAB VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan ................................................................................................... 70
6.2 Saran ............................................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Ardan. (2008). Komunikasi kriminal : Analisis resepsi untuk
melihatpemaknaan bagi kepentingan pembelaan. Jurnal Wacana VI (23),
42-29.
Bazin, Andre. (1996).Sinema, apakah itu?. Trans. Dr. Rahayu S. Hidayat.
Jakarta:Depdikbud, Trans. of Qu'est-ce Que'le Cinema?
Baran, Stanley J. (2003). Mass communication theory; Foundations, ferment,
andfuture, 3rd edition. Belmon, CA : Thomson.
Biagi.(2011). Media/Impact Pengantar Media Massa.Edisi 9. Jakarta: Salemba
Humanika.
Bungin, Burhan. (2006). Pornomedia. Jakarta: Prenada Media.
Devereux, Eoin. (2003). Understanding the media. London: SAGE Publications.
Fiske, John. (1987). Television Culture. London: Routledge
Hall, Stuart. (1990). Cultural Identity and Diaspora dalam Jonathan Rutherford
(ed). Community, Culture, Difference. London: Lawrence &Wishart.
Jensen, Klaus Bruhn. (2002). A handbook of media and communication
research,qualitative and quantitative methodologies. London :
ROUTLEDGE.

_______. (2003). A handbook of qualitative methodologies for mass
communication research. London : ROUTLEDGE.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.(2008). Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama. Departemen Pendidikan Nasional.
Marris, Paul & Sue Thornham.(1999). Media Studies A Reader 2ed. Edinburgh:
Edinburgh University Press Ltd.
McQuail, Denis. (1997). Audience analysis. London: SAGE Publications.
Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Nasbahry Couto, (2011). Budaya Visual Seni Tradisional Minangkabau. Padang.
UNP Press
Ononguchjana Effendy.(2006). Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek. Bandung:
Penerbit Remaja Rosda Karya.

Pratista, Himawan. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian. Pustaka.
Rohidi, Tjetjep Rohendi. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas.
Indonesia.
Shihab, M. Quraish. (2004). Tafsir Al Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian
AlQur’an. Jakarta: LenteraHati.
Sobur, Alex. (2004). Analisis teks media, suatu pengantar untuk analisis

wacana,analisis semiotik, dan analisis framing. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.
Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Pendidikan, Remaja Rosdakarya,
Bandung

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Film memiliki batas umur bagi semua orang untuk dapat menarik
perhatian seseorang maupun untuk melihatnya. Sebuah film akan dikatakan
film yang mempunyai umur yang bagus ialah ketika ia memiliki suatu nilai
sejarah maupun cerita yang luar biasa membuat seseorang atau audiens merasa
terinspirasi oleh suatu cerita tersebut atau bahkan memiliki kandungan suatu
sejarah, seni dan beberapa tema kemanusiaan dan sebagainya. Film box office
sekalipun mempunyai umur yang tentunya lambat laun akan terlupakan dan
menjadi tidak menarik lagi.
Sebuah film ini merupakan sebuah karya sutradara Hanung

Bramantyo, yaitu Hijab. Film ini merupakan film yang bisa dikatakan
kontroversial di kalangan masyarakat di Indonesia khususnya para pelaku
sejarah di lingkungan Indonesia. Kontroversi yang diperlihatkan dalam film
Hijab tersebut dimata masyarakat dan yang lebih besar lagi dari media sosial
yang selalu mengeluarkan pendapat-pendapat mereka yang pedas. Masyarakat
mengungkapkan kontroversi yang dilakukan oleh film karya sutradara Hanung
Bramantyo tersebut telah melecehkan agama Islam. Banyak para pengguna
hijab di tanah air mengatakan bahwa film tersebut memiliki kesan yang tidak
pantas untuk para pengguna hijab yang sesungguhnya sesuai dengan aturan
dalam islam. Kritikan demi kritikan yang terus diberikan kepada masyarakat

2

khususnya pada pengguna sosial yang merasa film tersebut sudah melecehkan
agama islam baik dari perilaku dan sikap para pemain dalam berbicara di film
tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara media
massa dengan audience. Hal ini sudah dilakukan sejak lama. Paradigma lama
(positivisme) menganggap audiens sebagai bentuk individu atau kelompok
yang pasif, dalam arti dianggap tidak memiliki kekuatan untuk memaknai teks

media (media cetak, broadcasting, atau online) sesuai pengetahuan dan
pengalamannya yang subyektif (meaning-construction), sehingga biasanya
mudah untuk digeneralisir. Sedangkan paradigma baru (konstruktivisme) lebih
memahami kekuatan audience sebagai individu yang bebas memaknai sebuah
teks media. Media sudah tidak dianggap lagi sebagai pemeran tunggal dalam
pemberian makna atas sebuah teks media.
Media massa menyajikan berbagai realitas kehidupan dalam bentuk
informasi kepada masyarakat. Munculnya kesadaran dalam bentuk informasi
kepada masyarakat. Munculnya kesadaran tentang arti dan nilai dari informasi
membuat masyarakat tidak dapat melepaskan diri dari informasi yang
disajikan (Sobur,2004:162).
Dalam hal ini, film sebagai salah satu bentuk komunikasi massa,
merupakan suatu media untuk menyalurkan pesan kepada masyarakat luas.
Film juga sangat mudah untuk dikonsumsi melihat banyaknya distribusi
melalui berbagai pihak misalnya, beberapa gedung bioskop kini sudah
menjangkau ke beberapa daerah di Indonesia belum lagi banyaknya penjual

3

kaset-kaset bajakan dengan kualitas yang sama berbentuk VCD, DVD dengan

adanya kemajuan teknologi seperti internet gratis pun sebuah film bisa di
download dengan kapasitas yang sangat bagus untuk di tonton. Seperti tidak
ada batasan untuk memperoleh atau mengkonsumsi sebuah film. Media
terintegrasi ke dalam kehidupan sosial seseorang setiap harinya.
Film merupakan sebagai sarana menawarkan visual kepada penonton
ke dalam kejadian dan peristiwa yang terwujud dalam cerita dan misi yang
dibawa film tersebut serta terangkum dalam bentuk genre action, horror,
komedi dan lain-lain. Film merupakan salah satu bentuk karya seni yang
menjadi fenomena dalam kehidupan modern. Sebagai objek seni, film dalam
proses berkembang menjadi salah satu dari bagian kehidupan sosial, yang
tentunya memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada manusia sebagai
penonton. “Selain itu pengaruh film juga sangat kuat dan besar terhadap jiwa
manusia karena penonton tidak hanya terpengaruh ketika ia menonton film
tetapi terus sampai waktu yang cukup lama” (Effendy, 2006:208). Jadi film
selalu memberikan sesuatu yang sangat penting kepada khalayak untuk
bertindak sesuatu.
Dalam film selalu terkandung pesan yang ingin disampaikan oleh
pembuat kepada penonton atau kita sebagai konsumen. Sedangkan pesan
tersebut tidak begitu saja mutlak diterima audience. Mereka dianggap bebas
dan aktif memaknai pesan film berdasarkan pemikirannya (subyektif). Untuk
mengetahui pesan secara mendalam, apalagi melihat pesan film sebagai
sebuah teks media, tidak semudah hanya dengan menonton film tersebut dari

4

awal hingga selesai, namun seringkali dipengaruhi banyak faktor seperti latar
belakang budaya audience, pengetahuan dan beberapa pengalaman yang
dimiliki, status sosial, isu sosial budaya yang sedang terjadi pada saat itu dan
lain sebagainya.
Menurut Oey Hong Lee, Film sebagai alat komunkasi massa yang
kedua muncul di dunia, mempunyai masa pertumbuhannya pada akhir abad
ke-19,

dengan perkataan lain pada waktu unsur

yang

merintangi

perkembangan surat kabar sudah dibuat lenyap. Ini berarti bahwa dari
permulaan sejarahnya film dengan lebih mudah dapat menjadi alat komunikasi
yang sejati, karena ia tidak mengalami unsur-unsur teknik, politik, ekonomi,
sosial dan semografi yang merintangi kemajuan surat kabar pada masa
pertumbuhannya dalam abad ke-18 dan permulaan abad ke-19 (Sobur,2004).
Di tahun 2015 ini Hanung Bramantyo meluncurkan sebuah film yang
bekerja sama dengan istrinya yang juga sebagai pemain dalam film tersebut
yaitu Zaskia Adya Mecca. Hanung Bramantyo memang sudah terkenal dengan
berbagai kontroversinya yang selalu membuat masyarakat penasaran untuk
menyaksikan film yang sesungguhnya. Tidak hanya ini saja Hanung
Bramantyo meluncurkan yang membuat opini kontroversial di masyarakat.
Sebelumnya Hanung Bramantyo juga meluncurkan film yang dengan cerita
kontroversial pada tahun 2009 yaitu “Perempuan Berkalung Sorban”. Di cerita
tersebut Hanung Bramantyo melakukan improvisasi cerita yang dianggap
sudah berbeda dari alur cerita yang ada di Novel yang berjudul sama dan
diakui oleh penulis novel tersebut. Film ini juga dianggap memojokkan dunia

5

pesantren lantaran menggambarkan pendidikan itu sebagai lembaga yang
kolot, anti perubahan, dan tertutup. PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama)
sendiri sampai menyatakan keprihatinan atas film Perempuan Berkalung
Sorban.
Film lain yang dianggap kontroversial adalah pada tahun 2011 yaitu ?
(Tanda Tanya). Sempat pula ditentang oleh FPI (Front Pembela Islam) karena
dianggap film yang sesat karena berisi ajaran Liberal. Masih banyak film
lainnya yang dianggap kontroversial oleh para masyarakat dan aktif
mengomentari sesuai dengan apa yang mereka lihat dan berkomentar dengan
ap yang mereka pikirkan. Di sisi lain Hanung Bramantyo sebagai Sutradara
memang terkenal dengan kontroversialnya dalam pembuatan film, Tetapi ia
melakukan itu karena sesuai dengan idealisme yang ia punya dan dituangan
dalam sebuah karya Film.
Film Hijab sendiri memang mengandung pro dan kontra didalamnya
namun, Film Hijab juga tidak sedikit mempunyai audiens yang tertarik dan
ingin segera menonton tayangan film tersebut. Memang jika dilihat dari
beberapa

sudut

pandang

media,

pemanfaatan

film

sebagai

sarana

mengkomunikasikan apa yang ada dalam pikiran sutradara bisa jadi sangat
tepat. Karena film yang syarat isu fenomenal dan kontroversial akan selalu
ramai dibicarakan di masyarakat, bahkan bisa saja berlangsung dalam waktu
yang cukup panjang. Dengan sudut alur cerita yang tidak biasa ini Hanung
Bramantyo selaku sutradara dapat mengkomunikasikan suatu pesan dengan
cara yang tidak biasa dan berbau kontroversial.

6

Jika melihat keberadaan industri film saat ini Indonesia sudah
melakukan perkembangan yang signifikan dengan adanya beberapa film
Indonesia yang dapat beraing di beberapa ajang Internasional. Film yang
masih sering saja dibicarakan oleh masyarakat Indonesia ialah film The Raid
yang membawa nama baik Indonesia ke ajang pentas perfilman luar negeri
dengan berbagai macam budaya Indonesia yang ada di dalamnya dengan
bumbu khas tradisi Indonesia. Masih banyak film-film Indonesia yang tentu
saja bisa diperdebatkan dan berani diadu dengan Negara luar.
Maka untuk melakukan penelitian pesan film ini sebagi sebuah teks
media yang dimaknai oleh audience, peneliti menggunakan konsep reception
analysis. Peneliti berangkat dari sebuah fenomena, kemudian menjelaskan
temuan tersebut melakukan tahapan reception analysis, serta kategori
pemaknaan Stuart Hall.
Berasal dari latar belakang yang telah dituliskan diatas maka peneliti
tertarik

untuk

membahasnya

dalam

bentuk

skripsi

yang

berjudul

PEMAKNAAN AUDIENS TENTANG FILM HIJAB (Studi resepsi pada
pengguna hijab dan bukan pengguna Hijab di Kota Malang) tentang makna
dari film Hijab ini seperti apa dan didasari oleh teori yang ada. Peneliti
memilih subjek penelitian terhadap informan yang tentunya sudah pernah
menonton Film Hijab tersebut. Informan tersebut harus secara sukarela
menjadi anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat informal, jujur, taat
pada janji, patuh pada peraturan, suka berbicara, tidak termasuk anggota salah

7

satu kelompok yang bertikai dalam latar penelitian, dan mempunyai
pandangan tertentu tentang peristiwa yang terjadi.
Pada akhirnya, peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan
wacana dan manfaat tersendiri bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui
studi ilmiah tentang Reception Analysis. Serta secara praktis memberikan
pengaruh agar masyarakat dapat berpikir kritis untuk mengetahui bagaimana
pesan-pesan dalam film Hijab.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan peneliti
di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut, “Bagaimana pemaknaan
audiens terhadap film Hijab?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami
bagaimana pemaknaan audiens atau informan atas teks media yang terbentuk
dalam film Hijab.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1 Manfaat Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi ilmu
komunikasi khususnya audio visual mengenai makna kekerasan dalam film
serta dapat memberikan masukan berupa gambaran, data, maupun referensi
bagi penelitian selanjutnya mengenai studi resepsi dalam pemaknaan sebuah
film.

8

1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan kepada masyarakat luas
dalam menangkap dan menerima pesan yang terkandung pada sebuah film.
Memberikan pengertian tentang adanya kandungan kekerasan dalam film,
sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas dan pecinta film dapat
membedakan mana film yang mempunyai nilai pesan yang baik dan mana
yang tidak.