RELIGIUSITAS PADA LANJUT USIA DI DESA WERU KEC. PACIRAN KAB. LAMONGAN
RELIGIUSITAS PADA LANJUT USIADI DESA WERU KEC. PACIRAN KAB.
LAMONGAN
Oleh: HANIFAH WIDHIYANTI ( 02810158 )
Psychology
Dibuat: 2007-07-10 , dengan 3 file(s).
Keywords: Religiusitas, Lanjut Usia
Melalui pengalaman hidup, setiap orang akan berupaya menjadi lebih arif dan akan
mengembangkan dirinya melalui prestasi yang diraihnya dikala muda, seseorang akan berupaya
meraih nilai-nilai luhur di hari tua, khususnya didalam keserasian dengan lingkungan. Untuk itu,
beberapa dimensi kehidupan manusia perlu di telaah agar dapat mencapai kesempurnaan hidup.
Karenanya mereka harus memperhatikan hubungan horisontal, khususnya hubungan antar
pribadi hendaknya dibina untuk tidak mencari permusuhan, dan hubungan vertikal khususnya
dengan Tuhan Yang Maha Esa tentunya perlu dilandasi dengan iman dan ketakwaan yang sesuai
dengan ajaran agama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya lanjut usia dalam meningkatkan
religiusitasnya, sesuai dengan demensi-dimensi religiusitas. Lokasi yang dituju sebagai tempat
penelitian adalah Desa Weru Kec. Paciran Kab. Lamongan yang dilakukan pada bulan Januari
sampai Februari 2007. dan subyek penelitian yang diambil sebanyak lima orang. Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian kualitatif, sedangkan metode pengumpulan data adalah
wawancara dan observasi.
Dari hasil penelitian mengenai religiusitas pada lanjut usia di Desa Weru Kec. Paciran Kab.
Lamongan di dapatkan data bahwa lanjut usia semakin berupaya meningkatkan religiusitasnya
seiring bertambahnya usia dan akan datangnya kematian. Upaya religiusitas yang dilakukan
lanjut usia adalah dengan lebih mendekatkan diri pada Allah dan menjalankan segala perintah
Allah dengan penuh kesungguhan serta memenuhi dimensi dimensi religiusitas, seperti rutin
dalam menjalankan sholat lima waktu, rutin puasa wajib, rutin mengeluarkan zakat, rutin
membaca Al-Qur’an dan selalu berbuat baik kepada sesama. Namun tidak semua lanjut usia
mampu untuk memenuhi dimensi-dimensi religiusitas karena dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain kurang rutin melaksanakan ibadah sunnah, kurang bisa berbuat baik dengan sesama,
dan kurang faham tentang pengetahuan mengenai ajaran-ajaran agama.
Abstract
Through life experience, every person will attempt to become more sustainable and will develop itself
through the accomplishments he achieved when his young, someone will attempt to achieve the noble
values in the old days, especially in harmony with the environment. To that end, several dimensions of
human life needs to be reviewed in order to attain perfection of life. Therefore they should pay
attention to horizontal relationships, especially interpersonal relationships should be fostered to not
seek hostilities, and in particular vertical relationship with the Almighty God of course needs to be based
in faith and piety in accordance with the teachings of religion.
This study aims to determine how efforts to improve religiusitasnya elderly, according to the dimensiondimension of religiosity. The location designated as a place to study is Weru Village Kec. Paciran Kab.
Lamongan conducted in January to February 2007. and research subjects are taken as many as five
people. This type of research is qualitative research, while the data collection methods are interviews
and observation.
From the results of research on religiosity in the elderly in the village of Weru Kec. Paciran Kab.
Lamongan in getting the data that the elderly increasingly trying to improve religiusitasnya with age and
impending death. Efforts undertaken elderly religiosity is to get closer to God and perform all the
commandments of God with great earnestness and fulfilling dimension of religiosity dimensions, such as
regular prayer five times in running, fasting compulsory routine, routine issued a charity, regularly read
the Qur'an and always do good to others. But not all elderly people are able to meet the dimensions of
religiosity because it is influenced by several factors, including less routine practice their religion sunnah,
less able to do good with others, and lack of knowledge about the ideology of religious teachings.
LAMONGAN
Oleh: HANIFAH WIDHIYANTI ( 02810158 )
Psychology
Dibuat: 2007-07-10 , dengan 3 file(s).
Keywords: Religiusitas, Lanjut Usia
Melalui pengalaman hidup, setiap orang akan berupaya menjadi lebih arif dan akan
mengembangkan dirinya melalui prestasi yang diraihnya dikala muda, seseorang akan berupaya
meraih nilai-nilai luhur di hari tua, khususnya didalam keserasian dengan lingkungan. Untuk itu,
beberapa dimensi kehidupan manusia perlu di telaah agar dapat mencapai kesempurnaan hidup.
Karenanya mereka harus memperhatikan hubungan horisontal, khususnya hubungan antar
pribadi hendaknya dibina untuk tidak mencari permusuhan, dan hubungan vertikal khususnya
dengan Tuhan Yang Maha Esa tentunya perlu dilandasi dengan iman dan ketakwaan yang sesuai
dengan ajaran agama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya lanjut usia dalam meningkatkan
religiusitasnya, sesuai dengan demensi-dimensi religiusitas. Lokasi yang dituju sebagai tempat
penelitian adalah Desa Weru Kec. Paciran Kab. Lamongan yang dilakukan pada bulan Januari
sampai Februari 2007. dan subyek penelitian yang diambil sebanyak lima orang. Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian kualitatif, sedangkan metode pengumpulan data adalah
wawancara dan observasi.
Dari hasil penelitian mengenai religiusitas pada lanjut usia di Desa Weru Kec. Paciran Kab.
Lamongan di dapatkan data bahwa lanjut usia semakin berupaya meningkatkan religiusitasnya
seiring bertambahnya usia dan akan datangnya kematian. Upaya religiusitas yang dilakukan
lanjut usia adalah dengan lebih mendekatkan diri pada Allah dan menjalankan segala perintah
Allah dengan penuh kesungguhan serta memenuhi dimensi dimensi religiusitas, seperti rutin
dalam menjalankan sholat lima waktu, rutin puasa wajib, rutin mengeluarkan zakat, rutin
membaca Al-Qur’an dan selalu berbuat baik kepada sesama. Namun tidak semua lanjut usia
mampu untuk memenuhi dimensi-dimensi religiusitas karena dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain kurang rutin melaksanakan ibadah sunnah, kurang bisa berbuat baik dengan sesama,
dan kurang faham tentang pengetahuan mengenai ajaran-ajaran agama.
Abstract
Through life experience, every person will attempt to become more sustainable and will develop itself
through the accomplishments he achieved when his young, someone will attempt to achieve the noble
values in the old days, especially in harmony with the environment. To that end, several dimensions of
human life needs to be reviewed in order to attain perfection of life. Therefore they should pay
attention to horizontal relationships, especially interpersonal relationships should be fostered to not
seek hostilities, and in particular vertical relationship with the Almighty God of course needs to be based
in faith and piety in accordance with the teachings of religion.
This study aims to determine how efforts to improve religiusitasnya elderly, according to the dimensiondimension of religiosity. The location designated as a place to study is Weru Village Kec. Paciran Kab.
Lamongan conducted in January to February 2007. and research subjects are taken as many as five
people. This type of research is qualitative research, while the data collection methods are interviews
and observation.
From the results of research on religiosity in the elderly in the village of Weru Kec. Paciran Kab.
Lamongan in getting the data that the elderly increasingly trying to improve religiusitasnya with age and
impending death. Efforts undertaken elderly religiosity is to get closer to God and perform all the
commandments of God with great earnestness and fulfilling dimension of religiosity dimensions, such as
regular prayer five times in running, fasting compulsory routine, routine issued a charity, regularly read
the Qur'an and always do good to others. But not all elderly people are able to meet the dimensions of
religiosity because it is influenced by several factors, including less routine practice their religion sunnah,
less able to do good with others, and lack of knowledge about the ideology of religious teachings.