Hubungan antara populasi uret, kerusakan tanaman, dan hasil stroberi pada penelitian ini diuji menggunakan regresi linier dengan bantuan program
Microsoft Excel.
45.3 62.2
70.9
42.8
10.1 5.9
10 20
30 40
50 60
70 80
10 20
30 40
50
jumlah tanaman rusak h
a s
il s
tr o
b e
ri
61.2
10.8
Gambar 7. Korelasi antara jumlah tanaman rusak dan hasil stroberi pada lahan 1 Hasil stroberi dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah jumlah
tanaman rusak. Dengan menggunakan uji regresi linier dapat diketahui persamaan regresi dan koefisien korelasi r yang merupakan pencerminan
keeratan hubungan dan antara 2 variabel tersebut. Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa koefisien korelasi antara jumlah
tanaman rusak dan hasil stroberi pada lahan 1 adalah -0.8 dengan persamaan regresi Y = 75,1 – 1,55X. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa korelasi yang
terjadi antara kedua variabel adalah korelasi negatif yang kuat. Korelasi negatif ini memiliki pengertian bahwa semakin banyak jumlah tanaman rusak, semakin
sedikit stroberi yang dihasilkan. Hal ini dapat diperjelas dengan gambar korelasi di atas yang dapat memberikan infomasi bahwa semakin besar nilai X jumlah
tanaman rusak maka semakin kecil nilai Y hasil stroberi.
Y = 75,1 – 1,55X r = -0,8
215 374
753 811
978
200 400
600 800
1000 1200
5 10
15 20
jumlah uret ju
m la
h ta
n am
an ru
sa k
Y = 14.768 + 60.257X r = 0.92
Gambar 8. Korelasi antara jumlah uret dan jumlah tanaman rusak pada lahan 2 Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah tanaman yang rusak pada
suatu lahan adalah jumlah hama. Pada penelitian ini dilakukan uji regresi linier antara jumlah uret dan jumlah tanaman rusak untuk mengetahui persamaan
regresi dan koefisien korelasi r antara 2 variabel tersebut. Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa koefisien korelasi r antara
jumlah uret dan jumlah tanaman rusak pada lahan 2 adalah 0,92 dengan persamaan regresi Y = 14,768 + 60,257X. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa
korelasi yang terjadi antara kedua variabel adalah korelasi positif yang sangat kuat. Korelasi positif ini memiliki pengertian bahwa semakin besar jumlah uret,
maka semakin besar pula jumlah tanaman rusak. Hal ini dapat diperjelas dengan gambar korelasi di atas yang memberikan informasi bahwa semakin besar nilai X
jumlah uret maka semakin besar pula nilai Y jumlah tanaman rusak.
24.2 21.2