ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) GURU PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG

(1)

i

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI)

GURU PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG

SKRIPSI

Oleh

Achmad Seftyan Surya Abadi 08610048

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SEPTEMBER 2012


(2)

ii SKRIPSI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI)

GURU PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG

Oleh

Achmad Seftyan Surya Abadi 08610048

Diterima dan disetujui

Pada tanggal………..

Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Mursidi, M.M Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Jurusan Manajemen


(3)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Penelitian yang berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Guru Pasirian Kabupaten Lumajang” ini merupakan penelitian yang dilakasanakan di KPRI “Guru Pasirian” Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang. Skripsi ini penulis susun dalam rangka melengkapi tugas akhir menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang, untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi Dan Bisnis.

Proses penyusunan awal hingga akhir penulisan skripsi ini tentunya banyak berbagai pihak yang berperan dalam memberikan motivasi, sehingga penulisan skripsi selesai. Penuh kerendahan hati yang tulus penulis sampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada :

1. DR. Nazaruddin Malik. M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menimba ilmu.

2. Dra. Aniek Rumijati, M.M, selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.

3. Drs. Mursidi, M.M selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan, memberikan saran dan dukungan dari awal hingga akhir skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M. AFP selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan, memberikan saran dan dukungan dari awal hingga akhir skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak pemimpin serta karyawan KPRI Guru Pasirian Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang yang telah banyak memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi.


(4)

iv

6. Ibu tercinta (Hj. Kusutin) dan Mamak tercinta (Sutatik) terimakasih banyak atas kasih sayang, doa dan dukungannya.

7. Santy Pramodha Abadi tercinta yang selalu memberikan semangat, do’a dan dukungannya selama penyusunan skripsi.

8. Terimakasih teman-teman seangkatan 2008 kelas manajemen A dan anggota kos 54A yang selalu memberikan hiburan, semangat, do’a, serta pengalaman selama kita berteman. InsyaAllah perteman ini akan terus kita jaga.

9. Semua pihak yang memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga amal baik dan bantuan yang diberikan mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

Penulis telah berupaya secara orptimal dalam menyelesaikan skripsi ini namun, kritik, saran dan pendapat senantiasa penulis harapkan dalam rangka penyempurnaan hasil penelitian ini. Semoga skripsi ini bermanfat bagi penulis lain dan pihak-pihak lainnya.

Malang , 8 Juni 2012 Penulis


(5)

v

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

ABSTRAKSI ... xii

ABSTRACS ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Peneliti Terdahulu ... 7

B. Tinjauan Teori ... 9


(6)

vi BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian ... 18

B. Jenis dan Sifat Penelitian ... 18

C. Definisi Operasional Variabel ... 19

D. Jenis dan Sumber Data ... 24

E. Teknik Pengumpulan Data ... 25

F. Analisis Data ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Koperasi ... 28

B. Analisis Data ... 33

C. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(7)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Sisa Hasil Usaha ... 3

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ... 7

Tabel 2.2 Perkembangan Anggota KPRI Guru Pasirian ... 32

Tabel 3.1 Perhitungan Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset... 34

Tabel 3.2 Perhitungan Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko... 35

Tabel 3.3 Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri ... 37

Tabel 3.4 Perhitungan Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota Terhadap Volume Pinjaman Diberikan ... 38

Tabel 3.5 Perhitungan Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Diberikan ... 39

Tabel 3.6 Perhitungan Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman bermasalah ... 40

Tabel 3.7 Perhitungan Rasio Pinjaman yang Diberisiko Terhadap Pinjaman yang Diberikan ... 41

Tabel 3.8 Perhitungan Rasio Biaya Operasi Anggota Terhadap Partisipasi Bruto ... 43

Tabel 3.9 Perhitungan Rasio Beban Usaha Terhadap SHU Kotor ... 44

Tabel 3.10 Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan ... 45

Tabel 3.11 Perhitungan Rasio Kas ... 46

Tabel 3.12 Perhitungan Rasio Pinjaman yang Diberikan Terhadap Dana yang Diterima ... 47

Tabel 3.13 Perhitungan Rasio Rentabilitas Aset ... 48

Tabel 3.14 Perhitungan Rasio Rentabilitas Modal Sendiri ... 49

Tabel 3.15 Perhitungan Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan ... 50

Tabel 3.16 Perhitungan Rasio Partisipasi Bruto ... 51

Tabel 3.17 Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA) ... 52


(8)

viii

Tabel 4.1 Perhitungan Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset... 59

Tabel 4.2 Perhitungan Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko... 60

Tabel 4.3 Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri ... 60

Tabel 4.4 Perhitungan Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota Terhadap Volume Pinjaman Diberikan ... 61

Tabel 4.5 Perhitungan Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Diberikan ... 62

Tabel 4.6 Perhitungan Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman bermasalah ... 63

Tabel 4.7 Perhitungan Rasio Pinjaman yang Diberisiko Terhadap Pinjaman yang Diberikan ... 64

Tabel 4.8 Perhitungan Rasio Manajemen Umum ... 64

Tabel 4.9 Perhitungan Rasio Manajemen Kelembagaan... 65

Tabel 4.10 Perhitungan Rasio Manajemen Permodalan ... 66

Tabel 4.11 Perhitungan Rasio Manajemen Aktiva ... 66

Tabel 4.12 Perhitungan Rasio Manajemen Likuiditas ... 67

Tabel 4.13 Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota Terhadap Partisipasi Bruto ... 68

Tabel 4.14 Perhitungan Rasio Beban Usaha Terhadap SHU Kotor ... 69

Tabel 4.15 Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan ... 69

Tabel 4.16 Perhitungan Rasio Kas ... 70

Tabel 4.17 Perhitungan Rasio Pinjaman yang Diberikan Terhadap Dana yang Diterima ... 71

Tabel 4.18 Perhitungan Rasio Rentabilitas Aset ... 72

Tabel 4.19 Perhitungan Rasio Rentabilitas Modal Sendiri ... 72

Tabel 4.20 Perhitungan Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan ... 73

Tabel 4.21 Perhitungan Rasio Partisipasi Bruto ... 74


(9)

ix

Tabel 4.23 Perhitungan Standar Kepmen 2009 ... 76 Tabel 5.1 Perhitungan Total Skor dari Ke 7 Rasio... 81 Tabel 5.2 Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Koperasi... 83


(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Kerangka Pikir………..………16 Gambar 1.2 Struktur Organisasi KPRI Guru Pasirian………..29


(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Cara Penilaaian Untuk Penetapan Kesehatan Koperasi Lampiran 2 : Laporan Keuangan KPRI Guru Pasirian

Lampiran 3 : Perhitungan 7 (Tujuh) Komponen penilaian standar peraturan menteri koperasi dan UKM No.14/Per/M. KUKM/XII/2009 Lampiran 4 : Perhitungan Time Series

Lampiran 5 : Perhitungan Standar Kepmen 20091 Lampiran 6 : Perhitungan Standar Kepmen 2009 2 Lampiran 7 : Perhitungan Standar Kepmen 2009 3


(12)

xii

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Drs. M. Faisal. M.M. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Universitas Muhammadiyah Malang

Abdullah, Drs. M. Faisal. M.M. 2009. Manajemen Perbankan. Universitas Muhammadiyah Malang

Bungin, Burhan. 2010. Analisis Data Penelitian kualitatif. Rajawali pers. Jakarta

Dewi, Ita Juhartanti Citra. 2009. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar Untuk Menilai Kinerja Keuangan Koperasi Pada Koperasi Simpan Pinjam Lestari Mandiri Bedali Lawang. Tidak dipublikasikan.Universitas Muhammadiyah Malang.

Kasmir, S.E, M.M. 2010.Pengantar Manajemen keuangan. Kharisma Putra Utama. Jakarta.

Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor. 14/Per/K.KUKM/XII/2009

Lubis, Irsan. SE. AK. 2004. Laporan Keuangan.

M. Hanafi, Dr. Mamduh, M.B.A. 2004. Manajemen Keuangan .BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta

Rivai.M.B.A, Prof. Dr. H. Veithzal, dkk. 2007. Bank and Financial Institution Management, Conventional and Syariah. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Standar Akuntansi Keuangan Nomor 27 Tahun 1999

Syaifulloh, M. Bahauddin. 2008. Analisis Kinerja Pada Koperasi Unit Desa

“Sumber Rejeki” Prigen Pasuruan.Tidak dipublikasikan.Universitas

Muhammadiyah Malang.

S. Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta. Liberty Yogyakarta

Wahyuni, Irma. 2009. Analisis Kinerja Keuangan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Lumintu” Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban. Tidak dipublikasikan. Universitas Muhammadiyah Malang


(13)

xiii

Warsono, 2010. Manajemen Keuangan 1, jilid . Universitas Muhammadiyah Malang.

Widiyanti, Dra. Ninik. 2002. Manajemen Koperasi. PT. Rineka Cipta, Jakarta. Wulandari, Rany Ayu. 2010. Analisis Kinerja Keuangan Koperasi pada KPRI

“Kerasan” Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang. Tidak


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi merupakan sokoguru perekonomian nasional yang diharapkan mampu bertahan dan berdiri tegak terhadap ancaman serta goncangan ekonomi yang terjadi di Indonesia saat ini. Kondisi perekonomian yang belum stabil, mengakibatkan berbagai unit-unit usaha yang ada di Indonesia mengalami naik turun dalam pertumbuhan usahanya, bahkan tidak sedikit unit-unit usaha yang mengalami kebangkrutan. Namun demikian, hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh koperasi. Koperasi tidak hanya memiliki arti sekumpulan orang-orang yang memiliki tujuan untuk kesejahteraan anggotanya saja, tetapi koperasi dituntut untuk berkiprah dalam rangka memperoleh keuntungan optimal (profit oriented) yang merupakan bagian integral tata perekonomian Indonesia.

Koperasi memiliki peran yang sangat penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat serta dalam mewujudkan kehidupan demokrasi ekonomi dengan ciri-ciri demokratis, kebersamaan, kekeluargaan dan keterbukaan. Oleh karena itu koperasi tidak hanya sebagai badan usaha yang dikelola secara kekeluargaan dan kurang profesional, namun koperasi dituntut untuk mengelola unit-unit usaha dengan baik sehingga koperasi dapat menjalankan serta menumbuhkan perekonomian rakyat. Hal ini telah di disebutkan dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal


(15)

2

33 ayat (1) yang menjelaskan bahwa bukan kemakmuran orang perseorang yang diutamakan melainkan kemakmuran dan kesejahteraan bersama dan yang sesuai dengan itu adalah koperasi.

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) adalah salah satu badan usaha yang bergerak dibidang perkoperasian di Indonesia. Koperasi ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial para anggotanya, namun juga ikut berperan aktif dalam membangun dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh masyarakat sekitar, sehingga menjadi salah satu jembatan untuk menuju kemakmuran yang sejati. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) adalah badan usaha yang didirikan oleh pegawai negeri sipil yang ada di Indonesia. Koperasi ini merupakan salah satu koperasi yang ada di Indonesia yang sangat prospektif dimasa mendatang, apabila mempunyai kinerja dan jati diri koperasi yang baik serta melaksanakan prinsip-prinsip dan nilai-nilai koperasi.

Koperasi memerlukan suatu hasil laporan keuangan yang dapat memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di dalam koperasi itu sendiri atas perkembangan yang telah dijalankan selama beroperasi. Laporan keuangan merupakan salah satu variabel yang dibutuhkan untuk menilai kesehatan koperasi. Laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen sangatlah penting untuk mendapatkan sumber-sumber informasi mengenai perkembangan usaha serta sebagai alat untuk memberikan pertanggungjawaban dari pihak manajemen koperasi (pengurus koperasi) atas kerja yang selama ini dijalankan oleh pihak menajemen yang


(16)

3

telah diberi kepercayaan oleh pemilik (anggota koperasi). Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan akan lebih mudah dipahami bila dilakukan suatu analisis, sehingga mempermudah bagi pihak manajemen dan pihak yang berkepentingan untuk membacanya.

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Guru Pasirian telah berdiri sejak tahun 1978, sehingga koperasi sudah beroperasi selama 34 tahun. Umur yang sudah dewasa ini menjadikan koperasi sebagai salah satu koperasi yang memiliki unit-unit usaha yang mampu untuk mensejahterakan anggotanya, namun dalam kenyataannya kesejahteraan anggota tidak tercapai secara maksimal.

Laporan keuangan tahunan KPRI Guru Pasirian mengalami fluktuasi dalam menghasilkan laba koperasi, sehingga laba yang dihasilkan oleh koperasi akan berdampak pada pembagian SHU. Laporan pembagian SHU yang terjadi pada tiga tahun terakhir 2009, 2010 dan 2011 ini mengalami perubahan yang tidak terlalu signifikan dalam kenaikan dan penurunannya. Berikut adalah data SHU KPRI Guru Pasirian pada tiga tahun terakhir.

Tabel 1.1 Sisa Hasil Usaha (SHU)

Tahun SHU KPRI (Rp)

2009 44.056.615

2010 43.536.099

2011 44.853.255

Sumber: Laporan Pertanggungjawaban Pengurus pada Rapat Anggota Tahunan 2009 - 2011 KPRI Guru Pasirian

Laporan SHU diatas memberikan informasi bahwa pada tiga tahun terakhir koperasi mengalami fluktuasi dalam menghasilkan SHU, sehingga


(17)

4

dengan terjadinya perubahan di setiap tahunnya, maka akan mengakibatkan perkembangan koperasi yang lambat dan koperasi tidak dapat bersaing dengan lembaga keuangan lainnya. Melihat hasil laporan SHU tahunan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Guru Pasirian diatas maka penulis bermaksud untuk meneliti kinerja koperasi dengan mengunakan suatu alat analisis CAMEL’S yang sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009, sehingga kesehatan koperasi dapat diukur dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan diatas. Dengan adanya penelitian ini diharapkan masalah yang dihadapi oleh koperasi dapat terselesaikan.

Berdasarkan latarbelakang diatas, maka penulis menyusun penelitian ini dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Guru Pasirian” di kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa masalah yang menjadi objek penelitian dapat dirumuskan menjadi “Bagaimana kinerja keuangan KPRI Guru Pasirian ?”

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah agar tidak meluas pada kasus yang tidak diharapkan, antara lain:


(18)

5

1. Pembatasan dilakukan pada laporan keuangan tahunan KPRI Guru Pasirian yang berakhir pada periode 31 Desember 2009 sampai pada periode 31 Desember 2011.

2. Alat analisis yang mengukur kinerja keuangan KPRI digunkan analisis CAMEL’S sesuai peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kinerja keuangan KPRI Guru Pasirian periode 31 Desember 2009 sampai pada 31 Desember 2011.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Manajemen KPRI Guru Pasirian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan atau bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dan kebijakan keuangan dimasa mendatang.

2. Bagi anggota KPRI Guru Pasirian

Dalam penelitian ini diharapkan adanya peningkatan partisipasi kerjasama antara koperasi dengan anggota koperasi, sehingga kemakmuran dan kesejahteraan dapat tercapai dengan mudah.


(19)

6

3. Bagi pengawas KPRI Guru Pasirian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dijadikan sebagai pertimbangan bagi pengawas koperasi untuk memberikan masukan atau rekomendasi terhadap koperasi.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutkan serta sebagai acuan pengembangan penelitian yang berkaitan dengan analisis kinerja keuangan koperasi.


(20)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Peneliti Terdahulu

Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai dasar perbandingan dengan penelitian sekarang adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang memiliki obyek yang sama, serta alat analisis yang digunakan mengarah pada tujuan yang sama. Penelitian terdahulu yang dimaksudkan diatas dapat dijelaskan melalui tabel berikut.

Tabel 2.1

Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Penelitian Periode

Penelitian

Rasio Keuangan Metode Analisis Data Ach.

Seftyan S.A

Analisis Kinerja Keuangan KPRI Guru Pasirian Kab. Lumajang

2009 - 2011

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

Times Series dan Standar Kepmen 2009 Rany Ayu

w

Analisis Kinerja Keuangan pada KPRI “Kerasan” Kec. Jatiroto, Kab. Lumajang

2006 - 2008

Analisis rasio keuangan (Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, dan Aktivitas)

Times Series dan Cross Section

Irma Wahyuni

Analisis Kinerja Keuangan pada KPRI “Lumintu” Kec. Tuban

2005 - 2007

Analisis Rasio Keungan (Likuiditas, solvabilitas, Modal Sendiri terhadap Hutang, ATO, Profitabilitas, RMS, dan ROA)

Times Series dan Cross Section

Sumber: Skripsi Rany Ayu W dan Irma Wahyuni

Berdasarkan tabel 2.1 diatas dapat diuraikan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2010). Tujuan dalam penelitiannya adalah untuk


(21)

8

menganalisis kinerja keuangan pada KPRI “Kerasan” Kec. Jatiroto. Kab. Lumajang. Analisis yang digunakan dalam menganalisis koperasi ini adalah CAMEL’S. Hasil analisis data ditinjau dari metode cross section berdasarkan standart departemen koperasi, kinerja keuangan koperasi kurang baik, hal ini dikarenakan dari tahun 2006 sampai tahun 2008 terdapat kesamaan total nilai dan klasisfikasi D, sedangkan hasil dari metode times series dilihat dari rasio solvabilitas dan rasio aktivitas dalam kondisi sehat, namun apabila dilihat dari segi rasio likuiditas dan profitabilitas koperasi dalam keadaan tidak sehat.

Penelitian yang kedua yang dilakukan sebagai landasan penelitian adalah penelitian yang dilakukan Wahyu (2010). Tujuan dalam penelitiannya adalah untuk menganalisis kinerja keuangan pada KPRI “Lumintu” Kec. Rengel. Kab. Tuban. Analisis yang digunakan dalam menganalisis koperasi ini adalah CAMEL’S. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode times series kinerja keuangan KPRI “Lumintu” selama tahun 2005 sampai tahun 2007 adalah tidak sehat, sedangkan metode cross section kinerja keuangan KPRI “Lumintu” selama

tahun 2005 sampai tahun 2007 adalah cukup sehat atau termasuk dalam klasifikasi C, hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 129/Kep/M.KUKM/XI/2002.

Berdasarkan tabel 2.1 diatas, maka Penelitian sekarang dan penelitian terdahulu memiliki persamaan yaitu sama-sama meneliti kinerja keuangan Koperasi KPRI. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya terletak


(22)

9

pada objek penelitiannya dan periode tahun yang digunakan serta penelitian terdahulu menggunakan analisa laporan keuangan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor : 129/Kep/M.KUKM/XI/2002 sedangkan peneliti menggunakan objek KPRI Guru Pasirian kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang periode 2009 hingga 2011 dengan menggunakan alat analisis CAMELS yang terdiri dari beberapa aspek yaitu permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian, dan pertumbuhan serta jatidiri koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor : 14/Per/M.KUMKM/XII/2009.

B. Tinjauan Teori 1. Kinerja Keuangan

a. Kinerja Keuangan

(Abdullah: 108) Kinerja keuangan merupakan bagian dari kinerja secara keseluruhan. Kinerja (performance) secara keseluruhan merupakan gambaran prestasi yang dicapai koperasi dalam operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan, pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana, teknologi maupun sumber daya manusia. Kinerja keuangan diukur dengan banyak indikator salah satunya adalah analisis rasio keuangan. Untuk melakukan analisis rasio keuangan tersebut diperlukan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan aspek-aspek tertentu. Rasio


(23)

10

keuangan diperoleh dengan cara menghubungkan dua atau lebih data keuangan.

Kinerja keuangan suatu koperasi atau badan usaha lain sangat bermanfaat bagi berbagai pihak (stakeholders), seperti investor, kreditur, analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan yang berupa neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan modal dari suatu koperasi atau badan usaha lain, nantinya akan dikelola dengan cara menghitung besarnya laporan keuangan tersebut, sehingga menjadi suatu laporan kinerja keuangn yang dapat dengan mudah dibaca dan dipahami oleh manajemen perusahaan.

Standar Akuntansi Keuangan SAK (2009:4) menjelaskan bahwa informasi kinerja keuangan badan usaha terutama profitabilitas, diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan. Informasi fluktuasi kinerja adalah penting dalam hubungan ini, informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, disamping itu informasi tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memaanfaatkan tambahan sumber daya.


(24)

11

b. Faktor-Faktor Penentu Kinerja Keuangan

Munawir (2007:31) dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan-kemajuan perusahaan, faktor yang paling utama dalam mempengaruhi kinerja keuangan adalah: 1) Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan

untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan dikatakan dalam keadaan “likuid”.

2) Solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu perusahaan dikatakan solvabel apabila, perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup baik untuk membayar semua hutang-hutangnya. Sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih kecil daripada jumlah hutangnya, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan insolvabel.

3) Rentablitas atau profitabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan


(25)

12

kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.

4) Stabilitas usaha adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang-hutang tersebut tepat pada waktunya, serta kemampuan perusahaan untuk membayar deviden secara teratur pada pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.

2. Analisis Laporan Keuangan Koperasi

Kasmir. (2010:66) Analisis laporan keuangn merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam suatu periode. Analisis laporan keuangan koperasi yang digunakan saat ini adalah analisis laporan keuangan yang bersumber dari Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor.14/Per/K.KUKM/XII/2009 yang berisikan tentang rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja laporan keuangan koperasi.


(26)

13

a. Permodalan

Rasio keuangan ini adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan koperasi ditinjau dari segi permodalannya.

b. Kualitas Aktiva Produktif

Rasio kualitas aktiva produktif ini adaah rasio keuangan yang ada pada keputusan menteri koperasi yang bertujuan untuk menggukur atau menilai aktiva-aktiva yang ada didalam koperasi yang terbilang produktif dalam mengasilkan suatu hasil usaha.

c. Manajemen

Manajemen adalah suatu rasio dalam keuangan yang digunakan oleh organisasi (dalam hal ini adalah koperasi) untuk menilai seberapa besar kemampuan manajemen dalam mengelola organisasinya terkait dengan bidang usaha yang dijalankannya. Dalam manajemen koperasi terbagi menjadi lima bagian diantaranya adalah manajemen umum, manajemen kelembagaan, manajemen permodalan, manajemen aktiva dan manajemen likuiditas.

d. Efisiensi

Efisiensi adalah suatu rasio keuangan yang ada didalam keputusan menteri negara koperasi yang digunakan untuk mengukur ke efisiensian kinerja yang dilakukan koperasi selama beroperasi.


(27)

14

e. Likuiditas

Rasio likuiditas adalah suatu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan (koperasi) dalam memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi atau memenuhi kewajiban pada saat ditagih. Pada prinsipnya semakain tinggi rasio likuiditasnya, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

f. Kemandirian dan Pertumbuhan

Kemandirian dan pertumbuhan adalah suatu rasio keuangan yang ada didalam keputusan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah yang digunakan untuk menilai kecukupan modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi suku bunga dan nilai tukar dibandingkan dengan potensial loss.

g. Jati Diri Koperasi

Jati diri koperasi adalah salah satu rasio keuangn yang digunakan koperasi untuk mengukur keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu mempromosikan ekonomi anggota.

Pada setiap aspek diberikan bobot penilaian yang menjadi dasar perhitungan penilaian kesehatan koperasi. Penilaian terhadap setiap aspek dilakukan dengan menggunakan sistem nilai yang dinyatakan dengan nilai 0-100. Perincian penilaaian untuk penetapan kesehatan koperasi sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor :


(28)

15

14/Per/M.KUMKM/XII/2009.

Skor yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan penilaiaan terhadap aspek-aspek dipergunakan untuk menetapkan predikat tingkat kesehatan koperasi yang dibagi menjadi lima golongan yaitu: sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat tidak sehat.

Penetapan predikat kesehatan berdasarkan skor ditetapkan berdasar keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor : 14/Per/M.KUMKM/XII/2009, sebagai berikut:

1) Apabila skor pada masing-masing aspek mempunyai nilai sama dengan 80 sampai 100, termasuk predikat sehat.

2) Apabila skor pada masing-masing aspek mempunyai nilai sama dengan 60 sampai 80, termasuk predikat cukup sehat.

3) Apabila skor pada masing-masing aspek mempunyai nilai sama dengan 40 sampai 60, termasuk predikat kurang sehat.

4) Apabila skor pada masing-masing aspek mempunyai nilai sama dengan 20 sampai 40, termasuk predikat tidak sehat.

5) Apabila pada aspek mempunyai nilai 20 termasuk sangat tidak sehat.

C. Kerangka Pikir

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil laporan keuangan tahunan KPRI Guru Pasirian sehingga peneliti membutuhkan data laporan


(29)

16

keuangan dari tahun ke tahun. Dari laporan keuangan itu maka peneliti akan menganalisis laporan keuangan tersebut menggunakan analisis ratio, setelah itu hasil dari analisis yang telah dilakukan akan dianalisis tingkat kesehatan dan pertumbuhannya dengan menggunakan alat analisis time series dan Standar Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Hasil dari kedua analisis tersebut akan disimpulakan tentang bagaiman kinerja keuangan KPRI Guru Pasirian dari tahun ke tahun. Kerangka pikir yang mendasari penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1.1 Analisis Kinerja Keuangan KPRI Guru Pasirian

KPRI GURU PASIRIAN LAPORAN KEUANGAN

 Lap. Neraca

 Lap. Laba-Rugi

 Lap. Aliran Kas ANALISIS LAPORAN

Analisis CAMEL’S sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

Standar Kepmen 2009 TIMES SERIES

TIDAK SEHAT SEHAT


(30)

17

Berdasarkan gambar dapat dijelaskan bahwa koperasi dapat diukur tingkat kesehatannya untuk menjalankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu dengan adanya kinerja keuangan ini maka akan dapat diketahui tingkat kesehatan koperasi.


(1)

kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.

4) Stabilitas usaha adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang-hutang tersebut tepat pada waktunya, serta kemampuan perusahaan untuk membayar deviden secara teratur pada pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.

2. Analisis Laporan Keuangan Koperasi

Kasmir. (2010:66) Analisis laporan keuangn merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam suatu periode. Analisis laporan keuangan koperasi yang digunakan saat ini adalah analisis laporan keuangan yang bersumber dari Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor.14/Per/K.KUKM/XII/2009 yang berisikan tentang rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja laporan keuangan koperasi.


(2)

a. Permodalan

Rasio keuangan ini adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan koperasi ditinjau dari segi permodalannya.

b. Kualitas Aktiva Produktif

Rasio kualitas aktiva produktif ini adaah rasio keuangan yang ada pada keputusan menteri koperasi yang bertujuan untuk menggukur atau menilai aktiva-aktiva yang ada didalam koperasi yang terbilang produktif dalam mengasilkan suatu hasil usaha.

c. Manajemen

Manajemen adalah suatu rasio dalam keuangan yang digunakan oleh organisasi (dalam hal ini adalah koperasi) untuk menilai seberapa besar kemampuan manajemen dalam mengelola organisasinya terkait dengan bidang usaha yang dijalankannya. Dalam manajemen koperasi terbagi menjadi lima bagian diantaranya adalah manajemen umum, manajemen kelembagaan, manajemen permodalan, manajemen aktiva dan manajemen likuiditas.

d. Efisiensi

Efisiensi adalah suatu rasio keuangan yang ada didalam keputusan menteri negara koperasi yang digunakan untuk mengukur ke efisiensian kinerja yang dilakukan koperasi selama beroperasi.


(3)

e. Likuiditas

Rasio likuiditas adalah suatu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan (koperasi) dalam memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi atau memenuhi kewajiban pada saat ditagih. Pada prinsipnya semakain tinggi rasio likuiditasnya, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

f. Kemandirian dan Pertumbuhan

Kemandirian dan pertumbuhan adalah suatu rasio keuangan yang ada didalam keputusan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah yang digunakan untuk menilai kecukupan modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi suku bunga dan nilai tukar dibandingkan dengan potensial loss.

g. Jati Diri Koperasi

Jati diri koperasi adalah salah satu rasio keuangn yang digunakan koperasi untuk mengukur keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu mempromosikan ekonomi anggota.

Pada setiap aspek diberikan bobot penilaian yang menjadi dasar perhitungan penilaian kesehatan koperasi. Penilaian terhadap setiap aspek dilakukan dengan menggunakan sistem nilai yang dinyatakan dengan nilai 0-100. Perincian penilaaian untuk penetapan kesehatan koperasi sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor :


(4)

14/Per/M.KUMKM/XII/2009.

Skor yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan penilaiaan terhadap aspek-aspek dipergunakan untuk menetapkan predikat tingkat kesehatan koperasi yang dibagi menjadi lima golongan yaitu: sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat tidak sehat.

Penetapan predikat kesehatan berdasarkan skor ditetapkan berdasar keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor : 14/Per/M.KUMKM/XII/2009, sebagai berikut:

1) Apabila skor pada masing-masing aspek mempunyai nilai sama dengan 80 sampai 100, termasuk predikat sehat.

2) Apabila skor pada masing-masing aspek mempunyai nilai sama dengan 60 sampai 80, termasuk predikat cukup sehat.

3) Apabila skor pada masing-masing aspek mempunyai nilai sama dengan 40 sampai 60, termasuk predikat kurang sehat.

4) Apabila skor pada masing-masing aspek mempunyai nilai sama dengan 20 sampai 40, termasuk predikat tidak sehat.

5) Apabila pada aspek mempunyai nilai 20 termasuk sangat tidak sehat.

C. Kerangka Pikir

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil laporan keuangan tahunan KPRI Guru Pasirian sehingga peneliti membutuhkan data laporan


(5)

keuangan dari tahun ke tahun. Dari laporan keuangan itu maka peneliti akan menganalisis laporan keuangan tersebut menggunakan analisis ratio, setelah itu hasil dari analisis yang telah dilakukan akan dianalisis tingkat kesehatan dan pertumbuhannya dengan menggunakan alat analisis time series dan Standar Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Hasil dari kedua analisis tersebut akan disimpulakan tentang bagaiman kinerja keuangan KPRI Guru Pasirian dari tahun ke tahun. Kerangka pikir yang mendasari penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1.1 Analisis Kinerja Keuangan KPRI Guru Pasirian

KPRI GURU PASIRIAN LAPORAN KEUANGAN

 Lap. Neraca  Lap. Laba-Rugi  Lap. Aliran Kas ANALISIS LAPORAN

Analisis CAMEL’S sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

Standar Kepmen 2009 TIMES SERIES

TIDAK SEHAT SEHAT


(6)

Berdasarkan gambar dapat dijelaskan bahwa koperasi dapat diukur tingkat kesehatannya untuk menjalankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu dengan adanya kinerja keuangan ini maka akan dapat diketahui tingkat kesehatan koperasi.


Dokumen yang terkait

Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)"Media" Dinas Komunikasi Dan Informatika (Dikominfo) Provinsi Sumatera Utara

1 67 47

Analisis Laporan Keuangan Pada Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kabupaten Deli Serdang

0 64 51

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) UNIVERSITAS JEMBER

1 31 90

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) P DAN K WONOTIRTO KABABUPATEN BLITAR

1 9 33

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Di Kabupaten Sragen.

0 1 13

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Di Kabupaten Sragen.

0 1 10

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN KLATEN.

0 1 7

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) KPP KARANGANOM KABUPATEN KLATEN.

0 1 7

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) (Survei pada KPRI di Wilayah Kabupaten Boyolali).

0 0 9

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 13