Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)"Media" Dinas Komunikasi Dan Informatika (Dikominfo) Provinsi Sumatera Utara
TUGAS AKHIR
PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN LABA RUGI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “MEDIA” DINAS
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PROVINSI SUMATERA UTARA
OLEH :
VENNY YOCHANA GULTOM 102102168
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERAUTARA MEDAN
(2)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : VENNY YOCHANA GULTOM
NIM : 102102168
PROGRAM STUDI : PROSEDUR PENYUSUNAN
ANGGARAN LABA RUGI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “MEDIA” DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PROVINSI SUMATERA UTARA
Tanggal ………... 2013 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Iskandar Muda, SE, M.Si NIP : 132 299 351
Tanggal ………….. 2013 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi
Drs. Rustam, M.Si, Ak NIP : 131 127 370
Tanggal ………….. 2013 Dekan Fakultas Ekonomi USU
Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak NIP : 19560407 198002 1 001
(3)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTA EKONOM
MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : VENNY YOCHANA GULTOM
NIM : 1021022168
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN LABA RUGI PADA KOPERASI
PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “MEDIA” DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PROVINSI SUMATERA UTARA
Medan, 2013
(VENNY YOCHANA GULTOM) 102102168
(4)
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena rahmat -Nya, Penulis menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma
III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam karya tulis
ini, Penulis mengangkat judul : “ PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN
LABA RUGI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “MEDIA” DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) SUMATERA UTARA”.
Dalam proses penyelesaian tugas akhir ini, Penulis telah banyak mendapat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini Penulis
dengan hati yang tulus menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi USU.
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi USU.
3. Iskandar Muda, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan DIII Akuntansi Fakultas
Ekonomi USU dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang dengan sabar telah
memberikan bimbingan dan bantuan serta mengarahkan Penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Seluruh Pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Media”
(5)
kepada Bapak Muhammad Ayub, SE selaku Ketua I pada Koperasi Pegawai
Republik Indonesia (KPRI) “Media” Dinas Komunikasi Informasi dan
Informatika (Diskominfo) Medan yang telah memberi izin untuk mengadakan
riset yang telah membantu peneliti untuk mendapatkan data riset.
5. Teristimewa untuk kedua Orang Tua (Ayahanda Drs. Ir. A. Gultom dan Ibunda
M. Hutabarat), yang telah membesarkan , mendidik dan memberikan dukungan
moril dan materil serta limpahan kasih sayang dan yang selalu memberikan doa
setiap langkahku
Akhirnya semoga apa yang tertuang dalam tugas akhir ini dapat berguna
bagi peneliti dan pihak lain yang memerlukan.
Medan, Juli 2013
Penulis,
(Venny Yochana Gultom)
(6)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ……. ... ii
DAFTAR TABEL... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Permasalahan ... 3
C. Metode Penelitian ... 4
1. Lokasi Penelitian ... 4
2. Data ... 4
3. Sumber Data ... 4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
E. Rencana Penulisan ... 6
F. Sistematika Pembahasan ... 7
BAB II KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ”MEDIA” DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) SUMATERA UTARA A. Sejarah Singkat Koperasi ... 9
B. Struktur Organisasi Koperasi ... 9
C. Job Description (Uraian Tugas)... 10
D. Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi pada Koperasi ... 15
1. Penyusunan Anggaran Pendapatan Jasa Simpan Pinjam ... 16
2. Penyusunan Anggaran Beban Operasi ... 17
3. Penyusunan Anggaran Laba rugi ... 21
E. Fungsi Anggaran Laba Rugi Sebagai Suatu Alat Perencanaan 23 1. Anggaran Laba Rugi Sebagai Suatu Alat Perencanaan ... 23
(7)
2. Anggaran Laba Rugi Sebagai Suatu Alat Pengawasan ... 24
BAB III PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN LABA RUGI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “MEDIA” DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PROVINSI SUMATERA UTARA A.Analisa Terhadap Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi 26 B. Analisa Terhadap Fungsi Anggaran Laba Rugi ... 31
1. Anggaran Laba Rugi Sebagai Suatu Alat Perencanaan ... 31
2. Anggaran Laba Rugi Sebagai Alat Pengawasan ... 32
3. Anggaran Laba Rugi Sebagai Alat Koordinasi ... 32
4. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja ... 33
C. Analisa Penyimpangan ... 33
BABIV KESIMPULAN DAN SARAN ... 35
A. Kesimpulan... 35
B. Saran ... 36
DAFTAR PUSTAKA ... 37
(8)
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir ... 6
Tabel 2.1 Anggaran Pendapatan... 16
Tabel 2.2 Anggaran Pendapatan Diluar Usaha ... 17
Tabel 2.3 Anggaran Biaya Usaha ... 18
Tabel 2.4 Anggaran Biaya Diluar Usaha ... 19
Tabel 2.5 Anggaran Overhead ... 19
Tabel 2.6 Anggaran Biaya Tahun 2012 ... 21
Tabel 2.7 Anggaran Laba Rugi Usaha Tahun 2012 ... 22
(9)
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 3.1 Tahap-tahap penyusunan anggaran laba rugi pada perusahaan jasa... 29
Gambar 3.3
Gambar 3.2 Tahap-tahap penyusunan anggaran laba rugi pada perusahaan dagang ... 29 Tahap-tahap penyusunan anggaran laba rugi pada perusahaan
(10)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam mendirikaan perusahaan, kelangsungan produktivitas perusahaan
tersebut diharapkan dapat terus bertahan, karena tujuan utama didirikannyaa
perusaahaan adalah kontinuitas perusahaan. Dan agar diperoleh kontinuitas
tersebut maka perusahaan harus memperoleh laba. Dalam menjalankan
aktivitasnya untuk memperoleh laba itu sering suatu perusahaan menghadapi
hambatan dan permaasalahan. Untuk memecahkan perusahaan yang ada
diperlukan informaasi yang lengkap, tepat dan cepat. Banyak cara yang dapat
dilakukan untuk mendapatkaan informasi yang lengkap, salah satu cara
mendapatkan informaasi tersebut adalah dengan anggaran
Anggaran merupakan rencana yang mencakup seluruh kegiatan
perusahaan yang dinyatakan dalam suatu uang dan berlaku untuk masa yang akan
datang. Laba yang menjadi tujuan tersebut tercermin dalam anggaran. Anggaran
diperlukaan oleh manajemen untuk dapat menjabarkaan perencanaan, koordinasi
dan pengawasan secara sistematis dan tepat untuk mengetahui adanya
penyimpangan-penyimpangan juga untuk meningkatkan tanggung jawab dari
setiap karyawan, sebab seluruh unsur yang terkait dalam perusahaan mengetahui
tujuan dan target yang harus dicapai oleh perusahaan. Dengan kata lain anggaran
merupakan alat manajemen didalam menjalankan aktivitas. Perusahaan dalam
(11)
Dengan demikian anggaran merupakan salah satu unsur dari sistem
pengawasan, maka anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan
pengawasan yang lebih baik. Kegagalan membuat anggaran yang lebih baik pada
suatu perusahaan dapat mengakibatkaan terganggunya kegiaataan perusahaan
sehingga sasaran yang telah ditetapkaan tidak dapat tercapai.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-perorangan atau
badan hukum yang melandasi kegiatannya berdasarkan prinsip kerja sama
(cooperative) sekaligus sebagai bentuk gerakan rakyat yang berdasarkan atas azas
kekeluargaan. Bentuk usaha inilah yang sebenarnya paling sesuai dengan prinsip
demokrasi ekonomi. Prinsip demokrasi tersebut dimuat dalam Undang-undang
Dasar 1945 Pasal 33 ayat 1 “ Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan atas azas-azas kekeluargaan.” Koperasi merupakan organisasi yang
berwatak sosial dan ekonomi, berarti bukan hanya memperhatikan bisnisnya,
tetapi juga memperhatikan aspek sosial.
Ciri utama koperasi yang membedakannya dengan bentuk usaha lain
terletak pada posisi anggotanya. Melalui koperasi, para anggota ikut secara aktif
memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat di sekitarnya melalui
karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih banyak
menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota. Kegiatan koparasi
akan lebih banyak dilakukan kepada anggota dibandingkan dengan pihak luar.
Oleh karena itu, dalam koperasi anggota bertindak sebagai pemilik sekaligus
sebagai pengguna jasa dan usaha yang didirikan, dimiliki, dikelola, diawasi dan
(12)
Seperti umumnya badan usaha, koperasi juga membuat atau menyusun
prosedur penyusunan anggaran laba rugi guna memberikan gambaran/ informasi
yang menyeluruh mengenai keadaan harta, utang, modal/ pendapatan hasil dan
biaya-biaya yang dikeluarkan oleh suatu koperasi agar dapat berguna bagi
koperasi itu maupun pihak lain yang berkepantingan. Prosedur penyusunan
anggaran laba rugi tersebut memperlihatkan aktivitas koperasi dalam suatu
periode tertentu yang dinyatakan dalam bentuk uang . Namun demikian prosedur
penyusunan anggaran laba rugi hanya menyajikan data yang bersifat umum yang
merupakan suatu daftar atau laporan saja.atas dasar inilah penulis merasa tertarik
untuk meneliti “ Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi Pada Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan
Informatika (Diskominfo) Medan” sebagai judul tugas akhir ini .
B. Permasalahan
Untuk dapat memperoleh gambaran secara jelas sifat dan perkembangan
perubahan yang dialami koperasi dari waktu kewaktu maka dianjurkan agar
koperasi menyusun Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi. Adapun prosedur
penyusunan anggaran laba rugi biasanya menyajikan informasi yang bersifat
historis dan umum, dengan tujuan utama penyajiannya adalah kepada berbagai
pihak tersebut benar-benar merupakan suatu informasi, suatu ringkasan dan saling
berhubungan antara satu dengan yang lain dari awal sampai akhir periode.
Umumnya informasi yang disajikan berhubungan dengan kegiatan usaha pokok
(13)
Adapun permasalahan yang dibahas penulis dalam tugas akhir ini adalah
apakah prosedur penyusunan anggaran laba rugi yang disajikan sudah tepat
sehingga benar-benar menjadi suatu informasi yang handal dan apakah informasi
tersebut telah berfungsi dengan baik dalam pengambilan keputusan.
C. Metode Penelitian
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menggunakan lokasi penelitian,
data, dan sumber data.
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penilitian yang dilakukan adalah di Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika
(Diskominfo) Medan yang beralamat di jalan H.M. Said No. 27 Medan.
2. Data
Data adalah hasil pencatatan peniliti baik yang berupa fakta atau pun
angka. Dari sumber SK Menteri P dan K No. 0259/U/1977 disebutkan bahwa data
adalah fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu
informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk
suatu keperluan.
3. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penilitian adalah subjek dari
mana data dapat diperoleh. Untuk memperoleh data penulisan tugas akhir ini,
maka penulis melakukan penilitian-penelitian dengan melakukan pengumpulan
(14)
a) Library Research (Penelitian Kepustakaan)
Dimaksudkan untuk memperoleh data ilmiah dengan cara membaca dan
mempelajari literatur, text book, serta bacaan-bacaan ilmiah lainnya yang
berhubungan dengan penulisan Tugas Akhir ini.
b) Field Research (Penelitian Lapangan)
Data diperoleh secara langsung dari Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan
tentang prosedur penyusunan anggaran laba rugi. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
Observasi
Yaitu studi yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap
fenomena yang menjadi objek penelitian tugas akhir ini.
Wawancara
Yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung terhadap
pokok perusahaan yang dianggap mampu memberikan masukan, data, dan
informasi yang dibutuhkan serta dianggap perlu bagi penulisan tugas akhir ini.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah merupakan syarat untuk
menyelesaikan studi program D III pada jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi
(15)
Kegunaan penulisan tugas akhir ini adalah :
1. memberikan masukan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)
”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo)
Medan berupa saran yang mungkin dapat dipakai sebagai dasar dalam
penyusunan aanggaran laba rugi koperasi
2. memberi masukan bagi rekan-rekkan mahasiswa yang akan membhas
masalah yang sama. Dari penelitian dapat ditarik kesimpulan dan saran
yang mungkin ada manfaatnya pada massa yang akan datang.
E. Rencana Penulisan
1. JADWAL SURVEI / OBSERVASI
Penelitian ini dilakukan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)
Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir
Kegiatan
Mei 2013
Juni 2013
I II III IV I II III IV
1. Pengajuan Dosen Pembimbing
2. Pengajuan Judul
3. Penelitian dan Pengumpulan
(16)
F.Sistematika Pembahasan
Agar pembahasan Tugas Akhir ini dapat lebih mudah dipahami maka
penulis menguraikan isi tugas akhir ini sedemikian rupa, dan secara sistematis
tulisan ini dibagi atas empat bab, dimana setiap bab terdiri dari bearapa sub bab.
Adapun penulisan tugas akhir ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pengantar dari penulis mengenai latar belakang
masalah dan alasan pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan
dan kegunaan peniliatn serta sistematika pembahasan.
BAB II KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ”MEDIA” DINAS KOMUNIKASI IFORMASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) MEDAN
Bab ini berisi uraian mengenai hasil riset yang dilakukan pada
koperasi tersebut, yang meliputi sejarah singkat perusahaan,
struktur organisasi, prosedur penyusunan anggaran laba rugi. 4. Pengolahan dan Analisis Data
5. Penyusunan Tugas Akhir
6. Bimbingan dan
Penyempurnaan Tugas Akhir
(17)
BAB III PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN LABA RUGI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “MEDIA” DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) MEDAN
Pada bab ini penulis menguraikan mengenai prosedur penyusunan
anggaran laba rugi yang dilakukan terhadap Koperasi Pegawai
Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi
dan Informatika (Diskominfo) Medan.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini penulis memebrikan suatu kesimpulan atas
pembahasan bab-bab terdahulu dan memberikan beberapa saran
yang mungkin bermanfaat bagi Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan
(18)
BAB II
KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ”MEDIA” DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA
(DISKOMINFO) MEDAN
A. Sejarah Singkat Koperasi
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi
Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan ini dulu bernama Departemen
Penerangan (DEPPEN) dan dengan akte perubahan No. 518/BH/PAD/XI/2002,
nama Departemen Penerangan (DEPPEN) diubah menjadi Koperasi Pegawai
Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan
Informatika (Diskominfo) Medan. Oleh sebab itu koperasi ini dinamakan
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi
Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan yang beralamatkan dijalan H.M
Said No. 27 Medan. Adapun mengenai keanggotaan KPRI ”Mediia” Medan
sampai saat ini tercatat sebanyak 185 orang (tahun yang sedang berjalan tahun
2008).
B. Struktur Organisasi Koperasi
Organisasi adalah merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan atas dasar
kerjasama yang mempunyai bentuk atau susunan yang secara jelas dan formil
merumuskan bidang tugas masing-masing unsur serta meneger hubungan antara
(19)
merupakan susunan dari jabatan-jabatan yang suda ditetapkan dan merupakan
salah satu faktor yang mempengauhi orang yang tergabung didalamnya. Karena
setiap pimpinan maupun bawahan yang ada dalam organisasi akan mengetahui
dengan jelas sampai dimana kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan,
batas-batas serta kekuasaan yang ada padanya, kepada siapa ia harus bertanggung jawab
kepadanya.
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan baik
banyak dibantu atau dipengaruhi oleh mengerti atau tidaknya seseorang atau
individu yang tergabung dalam organisasi itu. Dengan demikian struktur
organisasi bukanlah menjadi tujuan perusahaan, tetapi merupakan alat yang
dipergunakan dalam mencapai tujuan.
Satu kesatuan kerja dari setiap departemen harus dimiliki suatu perusahaan
dalam menjalankan aktivitasnya, karena tujuan dari suatu perusahaan hanya dapat
dicapai dengan kerjasama yang baik dan terkoordinasinya para anggota.
Dalam rangka mencapai efisiensi dan efektivitas usaha diatur pembagian
tugas masing-masing fungsi/ pelaksanaan penanggung jawab secara tertulis
sebagai berikut :
C. Job Description (Uraian Tugas)
1. Dewan Penasehat (Pembina)
Dewan penasehat (Pembina) berfungsi memberikan saran-saran, pendapat,
usul, dan pertimbangan-pertimbangan kepada pengurus atau rapat anggota
(20)
koperasi yang bersangkutan. Dewan penasehat tidak diberi gaji tetapi dapat dapat
diberi uang jasa yang disetujui oleh rapat anggota. Disamping itu Dewan
penasehat (Pembina) tidak mempunyai hak dalam rapat anggota dan rapat
pengurus.
Tanggung jawab dari Dewan penasihat (Pembina) secara lebih jelas adalah
a) Memberikan nasehat yang berhubungan dengan kegiatan operasional
koperasi.
b) Mengkoordinir tugas-tugas perencanaan, pengorganisasian dan pemberian
pengarahan kerja.
c) Pengawasan dan pelaksanaan yang berkaitan dengan pendayagunaan
aktiva dan passiva untuk mencapai tujuan koperasi.
2. Pengurus
Jabatan yang memungkinkan mengangkat karyawan yang akan dituangkan
dalam SK Pengurus.
3. Badan Pengawas
Untuk menghindari hal-hal yang bersifat negative, maka dibentuk suatu
badan pengawas untuk melakukan pengawasan (Control) melalui audit secara
periodik dengan frekuensi kegiatan sekurang-kurangnya tiga bulan sekali dengan
pasal 38 UU No. 25 Thn 1992.
Adapun tugas dan kewajiban Badan Pengawas adalah :
a) Mengawasi pelaksanaan tata kehidupan organisasi dan usaha serta
(21)
b) Memeriksa, meneliti kebenaran buku-buku dan catatan-catatan yang
berhubungan dengan organisasi dan usaha koperasi.
c) Mengadakan pemeriksaan sewaktu-waktu mengenai:
Bidang keuangan dengan membuat berita acara pemeriksaan kas
Persediaan barang-barang serta kekayaan koperasi
Laporan keuangan
4. Ketua I
Ketua I mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Memimpin kegiatan Struktur organisasi Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika
(Diskominfo) Medan berdasarkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga dan Keputusan Rapat Anggota Tahunan serta kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh rapat pengurus.
2. Mewakili/ penanggung jawab Struktur organisasi Koperasi Pegawai
Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan
Informatika (Diskominfo) Medan kedalam maupun keluar.
3. Memimpin rapat pleno (rapat pengurus lengkap) maupun rapat pengurus
harian
4. Memimpin, mengarahkan serta mengawasi seluruh kegiatan pelaksanaan
rencana kerja Struktur organisasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika
(22)
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi
Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan
5. Ketua II
Ketua II mempunyai tugas sebagai berikut :
a) Mewakili seluruh pelaksanaan tugas ketua
b) Mengadakan pembinaan terhadap departemen-departemen yang berada
dibawah naungannya.
c) Mewakili ketua I dalam tugasnya.
1) Menandatangani seluruh bukti pengeluaran uang Struktur organisasi
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas
Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan jika
ketua berhalangan.
2) Memimpin rapat pengurus jika mendapat pendelegasian dari ketua I.
d) Mengkoordinir bidang organisasi Struktur organisasi Koperasi Pegawai
Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan
Informatika (Diskominfo) Medan .
6. Sekretaris I
Tugas sekretaris I sebagai berikut :
a) Mengkoordinir dari seluruh kegiatan administrasi . Struktur Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi
Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan Mengkoordinir kegiatan
(23)
b) Membantu mempersiapkan rencana kegiatan Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika
(Diskominfo) Medan baik yang bersifat umum maupun bidang organisasi.
c) Mengkoordinir bidang pembelian barang konsumsi dan barang sandang.
7. Sekretaris II
Tugas sekretaris II sebagai berikut :
a) Membantu sekretaris sebelum melaksanakan tugas kesekretariatan
Struktur organisasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media
Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan.
1) Membuat buku notulen rapat.
2) Membuat buku daftar anggota.
3) Membuat buku agenda surat masuk dan surat keluar.
4) Membuat buku tamu.
b) Mempersiapkan surat-surat yang dibutuhkan.
8. Bendahara
Tugas bendahara sebagai berikut :
a) Membantu ketua dalam merumuskan kebijaksanaan dalam bidang
keuangan sesuai dengan keputusan rapat pengurus dan rapat anggota.
b) Menandatangani cheque/ giro dan sebagian orang pertama yang berhak
menandatangani cheque/ giro Struktur organisasi Koperasi Pegawai
Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan
(24)
c) Mengupayakan mencari sumber dana dari anggota yang dapat digunakan
untuk pelaksanaan rencana kerja.
d) Menyimpan dan mengadministrasikan keuangan Struktur organisasi
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi
Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan.
Menghadiri rapat anggota tahunan dan pertemuan yang dilaksanakan
dalam rangka pengembangan dan pembinaan unit-unit Struktur organisasi
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi
Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan.
D. Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi pada Koperasi
Anggaran yang dapat dipergunakan dalam suatu koperasi ternyata terdiri
dari berbagai macam jenis dan ragam. Pertaanyaan yang kemudian timbul adalah
dari mana manajemen koperasi akan menyusun anggaran tersebut, karena
masing-masing anggaran mempunyai keterkaitan dan hubungan antara satu dengan yang
lainnya. Untuk menyusun anggaran yang lengkap yang akan dapat dipergunakan
di dalam koperasi secara sekaligus tidak lah mungkin. Dengan demikian perlu
diketahui bagaimana penyusunan anggaran dalam koperasi tersebut harus
dilaksanakan ditinjau dari anggaran yang akan disusun tersebut. Perlu diketahui
bahwa anggaran yang dalam koperasi adalah saling berhubungan antara anggaran
(25)
Untuk keperluan penyusunan anggaran ini, manajemen perusahaan dapat
mendasarkaan diri kepada peramalan penjualan produk perusahaan. Di dalam hal
pemilihan model yang menajemen.
1. Penyusunan Anggaran Pendapatan Jasa Simpan Pinjam
Sumber pendapatan dari Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)
Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan dapat
diklasifikasikan dalam dua bagian dari usaha dan pendapatan dari luar usaha.
Anggaran pendapatan-pendapatan tersebut beserta jumlahnya yang diambil dari
data laporan keuangan tahun 2012. dapat dilihat pada berikut :
Tabel 2.1
Anggaran Pendapatan
KODE URAIAN ANGGARAN 1 TAHUN (Rp)
PENDAPATAN USAHA
a. Jasa Simpan Pinjam 2.655.000
b. Jasa Alat Terapi 12.800.000
c. Jasa Kaca Mata 360.000
d. Jasa Handphone (HP) 340.000
e. Jasa Usaha PKPRI Ko. Medan
Tahun 2008
851.617.421
TOTAL 128.189.354
(26)
Dari tabel diatas dapat diketahui total anggaran pendapatan pada tahun
2011 adalah Rp. 128.189.354
Tabel 2.2
Anggaran Pendapatan Diluar Usaha
KODE URAIAN ANGGARAN 1 TAHUN (Rp)
Honorarium Pengurus/ BAPEM 11.700.000
Jasa Simpanan Berjangka 3.660.000
Jasa Sukarela 2.938.680
TOTAL 18.298.680
Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan
Dari tabel diatas dapat diketahui total anggaran pendapatan diluar usaha
adalah Rp. 18.298.680
2. Penyusunan Anggaran Beban Operasi
Dalam menyusun anggaran untuk masing-masing pusat tanggung jawab,
manajer yang bersangkutan harus bertindak sesuai dengan petunjuk-petunjuk
umum yang ditetapkan oleh manajer lenih tinggi, program-program kerja yang
direncanakan dan pertimbangan mereka sendiri.
Pada umumnya anggaran biaya didasarkan pada rencana-rencana dan
program-program tertentu. Pengalaman yang lalu disesuaikan dengan
(27)
umum perekonomian, sangat membantu dalam menyusun anggaran biaya. Setelah
kita memperhatikan faktor-faktor tersebut, maka anggaran biaya telah dapat
disusun. Anggaran biaya dibuat berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk
penghasilan tersebut ditambah dengan biaya yang dikeluarkan bukan untuk
mendapatkan penghasilan yakni biaya overhead. Untuk itu biaya dalam Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan
Informatika (Diskominfo) Medan adalah sebagai berikut :
1. Biaya Usaha
2. Biaya Diluar Usaha
3. Biaya Overhead
Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Pada Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika
(Diskominfo) Medan dimulai dari pembuatan anggaran yang dirincikan dalam
tabel-tabel berikut :
Tabel 2.3
Anggaran Biaya Usaha
KODE URAIAN ANGGARAN 1 TAHUN (Rp)
Biaya Usaha :
a. Biaya Publikasi 150.000
b. Alat Tulis Kantor 504.000
c. Beli Kalkulator 105.500
d. Biaya Cetak Buku 2.000.000
(28)
Sub Total 3.635.500
Biaya Usaha Sampingan 0
TOTAL 3.635.500
Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan
Dari tabel diatas dapat diketahui total anggaran biaya usaha adalah Rp.
3.635.500
Tabel 2.4
Anggaran Biaya Diluar Usaha
KODE URAIAN ANGGARAN 1 TAHUN (Rp)
a. Diambil Dana Cadangan 5.000.000
b. Dana Sosial 2.000.000
c. Dana Pendidikaan 3.000.000
d. Biaya Rapat 140.000
TOTAL 10.140.000
Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan
Dari tabel diatas dapat diketahui total anggaran biaya diluar usaha adalah
Rp. 10.140.000
Tabel 2.5 Anggaran Overhead
KODE URAIAN ANGGARAN 1 TAHUN (Rp)
1. BIAYA PEGAWAI
a. Insentif Bendahara Gaji 180.000
(29)
c. Transport tamu,undangan dan
Honor Pembantu
1.650.000
d. Biaya Bingkisan THR/ Natal
Untuk Anggota (189 x @ Rp.
100.000)
18.900.000
Sub Total 30.330.000
2. BIAYA BARANG DAN JASA
a. Beli Kipas Angin 185.000
b. Cleanning Service: untuk
Adm. Transport + Bingkisan
THR/ Natal
330.000
c. Biaya Transport 160.000
d. Pembellian Snack 2.300.000
e. Pembelian Nasi 3.296.000
f. Buku, Hekter, Tip-Ex 45.000
g. Fotocopy 45.125
Sub Total 6.361.125
TOTAL 36.691.125
Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan
Dari tabel diatas dapat diketahui total anggaran Overhead adalah Rp.
(30)
Setelah kita memperhatikan faktor-faktor tersebut, maka anggaran biaya telah
dapaat disusun. Anggaran biaya untuk tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.6
Anggaran Biaya Tahun 2012
KODE URAIAN ANGGARAN 1 TAHUN
(Rp)
Biaya Usaha 3.635.500
Biaya Diluar Usaha 10.140.000
Biaya Overhead 36.691.125
TOTAL 50.466.625
Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan
Dari tabel diatas dapat diketahui total anggaran biaya tahun 2008 adalah
Rp. 50.466.625
3. Penyusunan Anggaran Laba rugi
Setelah anggaran pendapatan disusun maka disusun pula anggaran
biaya yang menjadi unsur dalam anggaran laba rugi. Koperasi Pegawai
Republik Indonesia (KPRI) Media Medan dalam menyusun anggaran laba rugi
juga dibagi menjadi tiga bagian laba rugi yakni sebagai berikut :
1. Anggaran Laba Rugi Usaha
Anggaran ini di dapat dari hasil pengurangan pendapatan usaha dengan
(31)
Tabel 2.7
Anggaran Laba Rugi Usaha Tahun 2012
KODE URAIAN ANGGARAN 1 TAHUN
(Rp)
Pendapatan Usaha 128.189.354
Biaya Usaha 3.635.500
TOTAL 124.553.854
Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan
Dari tabel diatas dapat diketahui total anggaran laba rugi usaha tahun 2012
adalah Rp. 124.553.854
2. Anggaran Laba Rugi Diluar Usaha
Anggaran ini didapat dari hasil pengurangan pendapatan diluar usaha
dengan biaya diluar usaha. Berikut data anggaran laba rugi diluar usaha tahun
2012.
Tabel 2.8
Anggaran Laba Rugi Di Luar Usaha Tahun 2012
KODE URAIAN ANGGARAN 1 TAHUN
(Rp)
Pendapatan Diluar Usaha 18.298.680
Biaya Diluar Usaha 10.140.000
TOTAL 8.158.680
(32)
Dari tabel diatas dapat diketahui total anggaran laba rugi diluar usaha
tahun 2012 adalah Rp. 8.158.682
3. Anggaran Laba Rugi Usaha Penunjang
Anggaran ini didapat dari penambahan anggaran laba rugi usaha dan
anggaran laba rugi diluar usaha yang dikurangkan dengan biaya overhead. Berikut
data anggaran laba rugi usaha penunjang tahun 2012.
Tabel 2.9
Anggaran Laba Rugi Usaha Penunjang Tahun 2012
KODE URAIAN ANGGARAN 1 TAHUN (Rp)
Laba Rugi Usaha 124.553.854
Laba Rugi Diluar Usaha 8158.80
Sub Total 132.712.534
Biaya Overhead 36.691.125
Laba Rugi Usaha Penunjang 169.403.659
Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan
Dari tabel diatas dapat diketahui total anggaran laba rugi usaha penunjang
tahun 2012 adalah Rp. 169.403.659
E. Fungsi Anggaran Laba Rugi Sebagai Suatu Alat Perencanaan 1. Anggaran Laba Rugi Sebagai Suatu Alat Perencanaan
Dalam bidang perencanaan anggaran akan membantu manajemen dalam
(33)
perusahaan. Disamping itu dengan penyusunan anggaran maka aktivitas
perusahaan akan lebih terarah ketujuan yang akan dapat dicapai. Karena dengan
adanya anggaran akan memaksa manajemen untuk berfikir jauh kedepan dn
mendasarkan kepada penelitian yang jauh lebih cermat. Anggaran juga akan
membantu manajemen dalam mengarahkan sumber daya yang ada secara efektif.
Perencanaan dalam organisasi adalah penting, karena dalam kenyataannya
perencanaan memegang peranan lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen
lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sebenarnya
hanya melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan. Perencanaan yang baik
dicapai dengan mempertimbangkan kondisi waktu yang akan datang dimana
perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode
berjalan pada saat rencana dibuat.
2. Anggaran Laba Rugi Sebagai Suatu Alat Pengawasan
Sebagaimana dijelaskan pada sub bab terdahulu bahwa perusahaan melalui
devisi keuangan telah menyusun anggaran untuk periode yang bersangkutan.
Setelah anggaran selesai disusun kemudian disahkan dan selanjutnya
dibagi-bagikan keseluruh bagian yang ada dalam perusahaan, maksudnya agar semua
bagian-bagian mengetahui apa yang menjadi tujuan perusahaan dan bagaimana
cara untuk mencapai tujuan tersebut. Sebab dengan diketahuinya apa yang
menjadi tujuan perusahaan dan bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut,
maka setiap bagian dan karyawan yang terlibat dalam operasi perusahaan akan
(34)
digariskan. Dengan kata lain semua bagian yang melakukan tugasnya dalam
rangka kegiatan operasi perusahaan harus berpedoman kepada anggaran
operasional.
Penyusunan dilakukan setiap bulan dengan membuat laporan pelaksanaan
maka tindakan pengawasan terhadap pelaksanaan apa yang telah dianggarkan
telah dilakukan. Laporan ini berfungsi sebagai alat informasi bagi manajemen
mengenai perkembangan yang terjadi dalam perusahaan. Setelah dianalisa laporan
perbandingan antara anggaran dan realisasinya disampaikan kepada kepala
cabang. Kemudian kepala cabang mangambil keputusan bagaimana mangatasi
penyimpangan tersebut sehingga diharapkan tidak terulang pada bulan-bulan
berikutnya. Dengan demikian penyempurnaan terhadap kekurangan yang ada
dapat dilakukan secara terus menerus sehingga tujuan yang ingin dicapai
perusahaan semakin mudah tercapai. Fungsi anggaran laba rugi sebagai alat
pengawasan bagi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan.
Adalah :
a. Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan operasi tertentu. Meskipun tujuan
utama penganggaran adalah untuk menetapkan kegiatan yang paling
menguntungkan bagi perusahaan yang harus dilaksanakan menyusun serta
mengkoordinasi program, anggaran juga berfungsi sebagai alat pengawas
kegiatan operasi perusahaa.
b. Mencegah pemborosan-pemborosan. Sebenarnya ini adalah tujuan utama
dari pengawasan. Pengawasan terhadap pelaksanaan diharapkan dapat
(35)
BAB III
PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN LABA RUGI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “MEDIA”
DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) MEDAN
Sewaktu anggaran laba rugi sudah dijalankan dalam jangka waktu yang
ditentukan laporan realisasi dibuat secara khusus. Laporan realisasi ini dibuat oleh
divisi akuntansi setiap bulan yang mulanya untuk :
a. Membandingkan antara anggaran dengan realisasinya.
b. Menunjukkan, apakah penyimpangan terjadi yakni penyimpangan yang
menguntungkan atau penyimpangan yang merugikan.
Kedua hal yang dilkuakan sebagai pengawasan anggaran yang sangat
penting untuk pencapaian sasaran. Selanjutnya melalui pengawasan anggaran
dapat segera diambil tindakan koreksi jika terjadi antara anggaran dan realisasinya
dapat dianalisa langsung oleh masing-masing bagian yang bertanggung jawab.
Pada Bab III, analisa dan evaluasi ini penulis membagi penganaliaannya
atas tiga bagian yaitu :
a. Analisa terhadap prosedur penyusunan anggaran laba rugi.
b. Analisa terhadap Fungsi Anggaran Laba Rugi
c. Analisa Penyimpangan
(36)
Ketepatan waktu dalam penyusunan anggaran laba rugi sangat
menentukan keberhasilan penyusunan serta pelaksanaannya. Ketepatan waktu
membutuhkan adanya urutan-urutan waktu (time schedule) dalam penyusunan
anggaran. Dengan adanya time schedule dapat diketahui bila dilakukan
penyusunan anggaran serta bila anggaran itu harus dirampungkan. Sejalan dengan
fungsinya sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan, ketepatan penyelesaian
penyusunan angggaran akan membantu pelaksanaan kegiatan untuk mencapai
tujuan perusahaaan. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan
meyusun anggaran laba rugi pada saat akhir periode yang sedang berjalan,
sehingga pada saat periode baru yang sedang berjalan maka anggaran yang telah
disusun sebelumnya dapat dipakai sebagai pedoman dalam merealisasikannya.
Agar administrasinya anggaran dapat disusun secara teratur, maka perlu
diperhatikan hal-hal berikut :
1. Siapa yang akan melaksanakan administrasi angggaran
2. Wewenang dan kewajiban administrasi tersebut
3. Sistem dan prosedur yang diperlukan
Dalam penyusunan anggaran laba rugi pada langkah-langkah yang harus
dilakukan, yakni sebagai berikut :
1. Manajemen puncak mengirim prinsip-prinsip penyusunan angggaran
(termasuk tujuan umum perusahaan) ke masing-masing bagian serta
membentuk komite anggaran, jika belum miliki komite.
2. Masing-masing bagian menyusun anggaran operasional (rencana laba)
(37)
untuk dijadikan dasar penyusunan anggaran operasionalnya sendiri.
Konsultasi dengan komite anggaran atau meanajemen yang lebih tinggi
sering dilakukan pada tahap ini.
3. Negoisasi antara bagian dan komunikasi dengan pihak atasan.
4. Koordinasi dan pembahasan kembali terhadap rancangan anggaran yang
diajukan masing-masing departemen oleh komite anggaran. Beberapa
revisi mungkin dilakukan supaya terjadi keharmonisan antara anggaran
dari departemen yang satu dengan anggaran departemen yang lain.
Konsultasi dengan pihak-pihak yang terlibat dilakukan untuk membahas
revisi itu.
5. Persetujuan akhir dari manajemen puncak. Anggaran induk kemudian
dinagi-bagikan kesetiap departemen.
Tahap-tahap yang di uraikan diatas tentu saja bukan satu-satunya alternatif
yang dapat digunakan untuk menyusun anggaran. Adapun tahap-tahap
penyusunan anggaran harusnya disesuaikan dengan bidang usaha masing-masing
perusahaan, dan karena dalam tugas akhir ini penulis hanya membatasi untuk
membahas anggaran laba rugi saja, maka berikut ini diuraikan tahap-tahap
penyusunan anggaran laba rugi pada perusahaan jasa saja, dagang, dan sejenis
(38)
a) Tahap-tahap penyusunan anggaran laba rugi pada perusahaan jasa.
Gambar 3.1
b) Tahap-tahap penyusunan anggaran laba rugi pada perusahaan dagang.
Gambar 3.2
c) Tahap-tahap penyusunana anggaran laba rugi pada perusahaan sejenis industri
Gambar 3.3 Anggaran Biaya
Penjualan
Anggaran Produksi Kebijaksanaan Pers Awal/ Akhir Barang
Jadi
Anggaran Biaya Upah Langsung
Anggaran Biaya Produksi Tidak
Langsung Anggaran Penjualan
Anggaran Pembeliaan Barang Dagangan
Anggaran Biaya Pemasaran
Anggaran Biaya Adm/ Umum
Anggaran Persediaan Barang Dagangan
Anggaran Pendapatan
(39)
Sesuai dengan yang dijelaskan sebelumnya bahwa ada tiga jenis usaha,
yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan industri atau sejenisnya,
dimana masing-masing jenis usaha tersebut menyusun laba/ rugi masing-masing
jenis usaha tersebut berbeda-beda, disesuaikan dengan jenis usahanya.
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi
Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan merupakan perusahaan/ koperasi
jasa seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa perusahaan jasa dalam menyusun
anggaran laba rugi melalui prosedur penyusunan anggaran pendapatan dan
anggaran biaya terlebih dahulu, setelah itu anggaran laba rugi dapat disusun
berdasarkan dua anggaran tersebut.
Dalam penyusunan laba-rugi, Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo)
Medan, jika ditinjau dalam hal pendapatan, dinilai cukup beik
pengklasifikasiannya yakni dalam menyusun anggaran pendapatan usaha, terlebih
dahulu disusun anggaran biaya yang dibuat pengklasifikasiannya antara anggaran
biaya usaha, diluar usaha dan anggaran biaya overhead. Setelah unsur anggaran
pendapatan dan biaya disusun maka anggaran laba rugi dapat disusun selanjutnya
berdasarkan anggaran pendapatan dan anggaran biaya yang disusun sebelumnya.
Dapat dikatakan bahwa Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media”
Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan dalam
menyusun anggaran laba rugi telah mengikuti prosedur penyusunan anggaran laba
(40)
B. Analisa Terhadap Fungsi Anggaran Laba Rugi
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu
manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan
juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang
telah ditetapkan.
1. Anggaran Laba Rugi Sebagai Suatu Alat Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini
merupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Anggaran juga
akan membantu manajemen dalam mengarahkan sumber daya yang ada secara
efektif. Pada dasarnya perencanaan terjadi pada semua kehiatan. Perencanaan
meruapakan proses dasar dimana manajemen menentukan tujuan dan cara
mencapainya.
Dari kalimat diatas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan
operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan
kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang dan hasil
yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana
melaksanakannya. Dengan adanya perencanaan tersebut, maka aktivitas akan
dapat terlaksana dengan baik. Adapun fungsi anggaran laba rugi sebagai suatu alat
(41)
2. Anggaran Laba Rugi Sebagai Alat Pengawasan
Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam
perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana
yang telah disusun sebelumnya dapat dicapai. Dengan demikian pengawasan
adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila perlu.
Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan
yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para manajer
pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan.
Untuk itu semua bagian melakukan tugasnya dalam rangka kegiatan
operasi perusahaan harus berpedoman kepada anggaran operasional agar tidak
terjadi penyimpangan-penyimpangan yang melebar.
3. Anggaran Laba Rugi Sebagai Alat Koordinasi
Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari
setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa untuk menciptakan adanya koordinasi
diperlukan perencanan yang baik, yang dapat menunjukkan keselarasan rencana
antara satu bagian dengan bagian yang lainnya.
Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan
rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan, sehingga rencana
kegiatan yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu anggaran dapat dipakai
(42)
semua kegiatan yang saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya
sudah diatur dengan baik.
4. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan
dinyatakan dalam unit moneter. Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan
pengalaman masa lalu dan taksiran-taksiran pada masa yang akan datang, maka
ini dapat menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan/ untuk
menjalankan kegiatannya. Rencana laba harus sebagai pedoman untuk melakukan
tindakan, tujuan dan sasaran yang realistis ditetapkan dan didukung dengan
strategi dan kebijakan.
C. Analisa Penyimpangan
Analisa penyimpangan dilakukan dengan membandingkan anggaran yang
disajikan dengan laporan realisasinya. Untuk melihat apakah penyimpangan
tersebut menguntungkan atau merugikan.
Dalam analisis penyimpangan seperti ini keyakinan terhadap keakuratan
informasi akuntansi harus kuat, tepat waktu, dan relevan. Keselarasan dalam
ukuran atau data akuntansi akan dapat menimbulkan kesalahan dalam angka
variance atau penyimpangan.
Namun analisa penyimpangan juga dapat dievaluasi dengan mengetahui
penyebab penyimpangan tersebut, oleh karena itu manajemen harus mengambil
(43)
penting dari proses anggaran. Untuk mengevaluasi penyimpangan, perlu
dipertimbangkan hal-hal yang disebut dibawah ini :
- Apakah penyimpangan itu material atau tidak
- Apakah penyimpangan itu terjadi karena kesalahan pihak membuat
anggaran
- Apakah penyimpangan itu terjadi karena kesalahan pihak akuntansi akan
melaporkan informasi keuangan intern
- Apakah penyimpangan itu terjadi karena adanya keputusan manajemen
yang mendadak, dalam rangka meningkatkan efisiensi kerja
- Apakah penyimpangan-penyimpangan itu disebabkan oleh faktor-faktor
(44)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi
Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan merupakan koperasi/
perusahaan jasa yang bidang usahanya simpan pinjam.
2. Struktur organisasi yang dimiliki oleh Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika
(Diskominfo) Medan dapat dinilai baik karena memiliki internal control.
3. Ada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan penyusunan anggaran
antara lain : struktur organisasi yang sehat, keterlibatan dan keterkaitan
manajemen, harapan yang realistis, tepat waktu, pengakuan terhadap hasil
kerja, tindak lanjut, dan lain-lain.
4. Prosedur penyusunan anggaran pada Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika
(Diskominfo) Medan secara umum telah berjalan dengan baik perencanaan
dilakukan denngan cukup matang karena dalam menyusun anggaran
berdasarkan atas realisasi dan anggaran tahun sebelumnya dan disesuaikan
dengan keadaan ekonomi tahun berjalan.
5. Elemen-elemen anggaran laba rugi pada Koperasi Pegawai Republik
(45)
(Diskominfo) Medan yang merupakan koperasi/ perusahaan jasa adalah
anggaran pendapatan dan anggaran biaya.
B. Saran
1. Agar realisasi dari anggaran laba rugi yang disusun lebih akurat, maka
penjumlahan sub-sub totalnya harus lebih teliti lagi sebab apabila hasil
penjumlahan subtotal terlalu besar atau terlalu kecil akan mengakibatkan
laba atau rugi yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
2. Penyajian nama perkiraan pada realisasi (laporan laba rugi) sebaiknya
sama dengan nama perkiraan yang ada pada penyusunan anggaran
sehingga dalam mencari variansnya tidak mengalami kesulitan karena
perbedaan penyajian nama perkiraan
3. Agar tidak terjadi penyimpangan peramalan anggaran yang terlalu besar,
maka pengawasan harus dibuat sebaik mungkin yaitu dengan membuat
laporan tiap bulannya serta evaluasi agar dapat dilkukan perbaikan secepat
(46)
DAFTAR PUSTAKA
Baswir, Revrisond, 2001, Koperasi Indonesia, Edisi Dua, penerbit BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta
Hadibroto S, 2004, Masalah Akuntansi, Buku Dua, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta
Hansen, Dor. R., Mowen, Maryanne. M, 2006, Akuntansi Manajemen, -Edisi Tujuh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Harahap, Sofyan Syafri, 1996, Budgetting penganggaran perencanaan
lengkap, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Welsch, G. A., Hilton, R. W., Gordon, P. N, 2000, Anggaran Perencanaan dan Pengendalian laba, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
(47)
LAMPIRAN
STRUKTUR ORGANISASI
KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “MEDIA” DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA
(DISKOMINFO) MEDAN
PEMBINA
PENGURUS
BADAN
PENGAWAS
KETUA I
KETUA II
SEKRETARIS I
SEKRETARIS II
BENDAHARA
KARYAWAN
KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
(1)
semua kegiatan yang saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur dengan baik.
4. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter. Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksiran-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan/ untuk menjalankan kegiatannya. Rencana laba harus sebagai pedoman untuk melakukan tindakan, tujuan dan sasaran yang realistis ditetapkan dan didukung dengan strategi dan kebijakan.
C. Analisa Penyimpangan
Analisa penyimpangan dilakukan dengan membandingkan anggaran yang disajikan dengan laporan realisasinya. Untuk melihat apakah penyimpangan tersebut menguntungkan atau merugikan.
Dalam analisis penyimpangan seperti ini keyakinan terhadap keakuratan informasi akuntansi harus kuat, tepat waktu, dan relevan. Keselarasan dalam ukuran atau data akuntansi akan dapat menimbulkan kesalahan dalam angka variance atau penyimpangan.
Namun analisa penyimpangan juga dapat dievaluasi dengan mengetahui penyebab penyimpangan tersebut, oleh karena itu manajemen harus mengambil tindakan yang bersifat korektif karena analisa penyimpangan merupakan bagian
(2)
penting dari proses anggaran. Untuk mengevaluasi penyimpangan, perlu dipertimbangkan hal-hal yang disebut dibawah ini :
- Apakah penyimpangan itu material atau tidak
- Apakah penyimpangan itu terjadi karena kesalahan pihak membuat anggaran
- Apakah penyimpangan itu terjadi karena kesalahan pihak akuntansi akan melaporkan informasi keuangan intern
- Apakah penyimpangan itu terjadi karena adanya keputusan manajemen yang mendadak, dalam rangka meningkatkan efisiensi kerja
- Apakah penyimpangan-penyimpangan itu disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak dapat diramalkan.
(3)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan merupakan koperasi/ perusahaan jasa yang bidang usahanya simpan pinjam.
2. Struktur organisasi yang dimiliki oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan dapat dinilai baik karena memiliki internal control. 3. Ada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan penyusunan anggaran
antara lain : struktur organisasi yang sehat, keterlibatan dan keterkaitan manajemen, harapan yang realistis, tepat waktu, pengakuan terhadap hasil kerja, tindak lanjut, dan lain-lain.
4. Prosedur penyusunan anggaran pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan secara umum telah berjalan dengan baik perencanaan dilakukan denngan cukup matang karena dalam menyusun anggaran berdasarkan atas realisasi dan anggaran tahun sebelumnya dan disesuaikan dengan keadaan ekonomi tahun berjalan.
5. Elemen-elemen anggaran laba rugi pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika
(4)
(Diskominfo) Medan yang merupakan koperasi/ perusahaan jasa adalah anggaran pendapatan dan anggaran biaya.
B. Saran
1. Agar realisasi dari anggaran laba rugi yang disusun lebih akurat, maka penjumlahan sub-sub totalnya harus lebih teliti lagi sebab apabila hasil penjumlahan subtotal terlalu besar atau terlalu kecil akan mengakibatkan laba atau rugi yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
2. Penyajian nama perkiraan pada realisasi (laporan laba rugi) sebaiknya sama dengan nama perkiraan yang ada pada penyusunan anggaran sehingga dalam mencari variansnya tidak mengalami kesulitan karena perbedaan penyajian nama perkiraan
3. Agar tidak terjadi penyimpangan peramalan anggaran yang terlalu besar, maka pengawasan harus dibuat sebaik mungkin yaitu dengan membuat laporan tiap bulannya serta evaluasi agar dapat dilkukan perbaikan secepat mungkin.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Baswir, Revrisond, 2001, Koperasi Indonesia, Edisi Dua, penerbit BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta
Hadibroto S, 2004, Masalah Akuntansi, Buku Dua, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta
Hansen, Dor. R., Mowen, Maryanne. M, 2006, Akuntansi Manajemen, -Edisi Tujuh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Harahap, Sofyan Syafri, 1996, Budgetting penganggaran perencanaan lengkap, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Welsch, G. A., Hilton, R. W., Gordon, P. N, 2000, Anggaran Perencanaan dan Pengendalian laba, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
(6)
LAMPIRAN
STRUKTUR ORGANISASI
KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “MEDIA” DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA
(DISKOMINFO) MEDAN