4.1.1. Pengukuran VSWR dan Return Loss
Pengukuran VSWR dan return loss hanya menggunakan satu antena uji, yaitu satu antena yang telah difabrikasi.
4.1.1.1. Hasil Pengukuran VSWR dan Return Loss Antena Elemen Tunggal
Hasil pengukuran terhadap VSWR, return loss dan impedansi antena elemen tunggal secara berurutan ditunjukkan pada Gambar 4.2, Gambar 4.3 dan Gambar 4.4.
Gambar 4.2. Grafik hasil pengukuran VSWR antena elemen tunggal
Gambar 4.3. Grafik hasil pengukuran return loss antena elemen tunggal
Gambar 4.4. Smith Chart impedansi hasil pengukuran antena elemen tunggal
Dalam Gambar 4.2 dan Gambar 4.3 pada marker 2 MKRO2 didapat nilai VSWR = 1,92 dan nilai return loss sebesar -10,028 dB pada frekuensi 2,4 GHz . Nilai
VSWR dan return loss terendah dapat dilihat pada marker 3 MKRO3 berturut-turut yaitu 1,055 dan -31,444 dB pada frekuensi 2,45 GHz. Pada marker 4 MKRO4 didapat
nilai VSWR = 1,888 dan nilai return loss sebesar -10,243 dB pada frekuensi 2,5 GHz. Impedansi antena ditunjukkan pada Gambar 4.4, dengan marker 3 MKRO3 pada
frekuensi resonansi 2,45 GHz memberikan nilai impedansi 47,755 Ω.
Hasil rancangan antena elemen tunggal dapat bekerja pada nilai VSWR ≤ 2. Nilai
tersebut telah memenuhi nilai yang diinginkan yaitu VSWR ≤ 2 dan nilai return loss ≤ -
9,54 dB. Bandwidth yang dicapai pada nilai VSWR ≤ 2 dihitung dengan Persamaan 2.7
pada Bab II sebagai berikut : ��� �� �ℎ =
�
2
− �
1
� × 100
��� �� �ℎ =
2,5 −2,4
2,45
× 100 ��� �� �ℎ = 4,08 100 � �
4.1.1.2. Hasil Pengukuran VSWR dan Return Loss Antena Array Dua Elemen
Hasil pengukuran terhadap VSWR , return loss dan impedansi antena array dua elemen ditunjukkan grafik VSWR, return loss dan smith chart berturut-turut pada
Gambar 4.5, Gambar 4.6 dan Gambar 4.7.
Gambar 4.5. Grafik hasil pengukuran VSWR antena array dua elemen
Gambar 4.6. Grafik hasil pengukuran return loss antena array dua elemen
Gambar 4.7. Smith Chart impedansi hasil pengukuran antena array dua elemen
Dalam Gambar 4.5 dan Gambar 4.6, untuk marker 2 MKRO2 didapatkan nilai VSWR sebesar 1,471 dan nilai return loss sebesar -14,387 dB pada frekuensi 2,35 GHz.
Nilai VSWR dan return loss terendah dapat dilihat pada marker 3 MKRO3 berturut- turut yaitu 1,036 dan -34,929 dB pada frekuensi 2,45 GHz. Untuk marker 4 MKRO4
didapat nilai VSWR sebesar 1,497 dan nilai return loss -14,016 dB pada frekuensi 2,5 GHz. Impedansi antena ditunjukkan pada Gambar 4.7, dengan marker 3 MKRO3 pada
frekuensi resonansi 2,45 GHz diperoleh nilai impedansi 51,716 Ω.
Hasil pengukuran antena array dua elemen, antena dapat bekerja pada nilai VSWR
≤ 2. Nilai tersebut telah memenuhi nilai yang diinginkan yaitu VSWR ≤ 2 dan nilai return loss
≤ -9,54 dB. Tetapi pada pengukuran antena array dua elemen didapat nilai VSWR dan return loss yang lebih baik, masing-masing sebesar 1,5 dan -13,979 dB.
Bandwidth yang dicapai pada nilai VSWR ≤ 1,5 dihitung dengan Persamaan 2.7 pada
Bab II sebagai berikut : ��� �� �ℎ =
�
2
− �
1
� × 100
��� �� �ℎ =
2,5 −2,35
2,45
× 100
��� �� �ℎ = 6,122 150 � �
4.1.2. Pengukuran Gain