Antena Elemen Tunggal Analisis Hasil Pengukuran

Gambar 4.15. Hasil pengukuran pola radiasi sudut elevasi pada sudut azimuth = 0  antena array dua elemen pada frekuensi 2,45 GHz Dari hasil pengukuran pola radiasi antena elemen tunggal dan antena array dua elemen pada frekuensi 2,45 GHz, dapat digambarkan pola radiasi antena mikrostrip array dua elemen yang cenderung berbentuk direksional.

4.2. Analisis Hasil Pengukuran

Dari hasil pengukuran pada Sub Bab 4.1 dapat dilakukan analisis. Analisis yang dilakukan mencakup analisis mengenai perbedaan hasil pengukuran dengan hasil simulasi.

4.2.1. Antena Elemen Tunggal

Gambar 4.16 merupakan grafik perbedaan nilai VSWR hasil simulasi dan hasil pengukuran, sedangkan Gambar 4.17 merupakan grafik perbedaan nilai return loss hasil simulasi dan hasil pengukuran. 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 320 320 330 340 350 Elevasi Antena Array Dua Elemen Elevasi Gambar 4.16. Grafik perbedaan nilai VSWR hasil simulasi dan hasil pengukuran antena elemen tunggal Gambar 4.17. Grafik perbedaan nilai return loss hasil simulasi dan hasil pengukuran antena elemen tunggal Dari Gambar 4.16 dan Gambar 4.17 dapat dilihat bahwa hasil simulasi dan perancangan mempunyai frekuensi resonansi yang sama yaitu pada 2,45 GHz. Ada pergeseran impedance bandwidth antena hasil simulasi dan hasil pengukuran. Pada Gambar 4.16 dapat dilihat impedance bandwidth pada nilai VSWR ≤ 2 hasil simulasi terletak pada frekuensi 2,4 GHz – 2,49 GHz 90 MHz. Sedangkan impedance bandwidth pada nilai VSWR ≤ 2 hasil pengukuran terletak pada frekuensi 2,4 GHz – 2,5 GHz 100 MHz. 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 2,35 2,36 2,37 2,38 2,39 2,4 2,41 2,42 2,43 2,44 2,45 2,46 2,47 2,48 2,49 2,5 V SWR Frekuensi Pengukuran Simulasi -40 -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 2,35 2,36 2,37 2,38 2,39 2,4 2,41 2,42 2,43 2,44 2,45 2,46 2,47 2,48 2,49 2,5 R e tu rn Loss d B Frekuensi Simulasi Pengukuran Frekuensi tengah hasil simulasi adalah 2,45 GHz mempunyai nilai VSWR dan return loss minimum masing-masing yaitu 1,034 dan -35,331 dB. Sedangkan frekuensi tengah hasil pengukuran adalah 2,45 GHz mempunyai nilai VSWR dan return loss minimum masing-masing yaitu 1,055 dan -31,444 dB. Gain hasil simulasi sebesar 3,82 dB dan hasil pengukuran sebesar 3,9 dB. Hasil pengukuran antena menghasilkan gain yang lebih baik dibandingkan dengan gain hasil simulasi. Perbandingan nilai hasil simulasi dan hasil pengukuran antena elemen tunggal dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Perbandingan nilai hasil simulasi dan hasil pengukuran antena elemen tunggal Parameter Hasil Simulasi Hasil Pengukuran Rentang frekuensi kerja 2,4 GHz – 2,49 GHz 2,4 GHz – 2,5 GHz VSWR dan Return Loss pada frekuensi 2,45 GHz VSWR = 1,034 Return Loss = -35,331 dB VSWR = 1,055 Return Loss = -31,444 dB VSWR dan Return Loss pada bandwidth VSWR ≤ 2 Return Loss ≤ -9,54 dB VSWR ≤ 2 Return Loss ≤ -9,54 dB Impedance bandwidth pada VSWR ≤ 2 90 MHz 100 MHz Gain 3,82 dB 3,9 dB Dari hasil simulasi dan pengukuran pola radiasi antena elemen tunggal pada sudut elevasi 90º dan sudut azimuth bervariasi dari 0º sampai 350º dapat dilihat perbandingan pola radiasi pada Gambar 4.18. Gambar 4.18. Pola Radiasi Antena Mikrostrip Elemen Tunggal Dari Gambar 4.18 dapat dilihat bahwa hasil pengukuran dengan simulasi menghasilkan pola yang berbeda. Perbedaan hasil diakibatkan pengukuran tidak dilakukan di ruang anechoic chamber, sehingga benda-benda yang berada di sekitar antena akan menyebabkan refleksi gelombang yang dipancarkan antena.

4.2.2. Antena Array Dua Elemen