perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 4
Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini untuk meningkatkan kelincahan gerak siswa dengan menerapkan pendekatan bermain sirkuit pada siswa kelas IV SD
Negeri 2 Erorejo Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo tahun 20132014.
Manfaat Penelitian
Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan memiliki manfaat antara lain :
1. Bagi guru
Penelitian Tindakan Kelas guru dapat menerapkan strategi pembelajaran yang menyenangkan dengan pendekatan bermain melalui sirkuit.
2. Bagi siswa
Hasil penelitian ini bermanfaat dalam meningkatkan kelincahan gerak.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini membantu memperbaiki pembelajaran jasmani dan kesehatan di sekolah, khususnya pembelajaran melalui pendekatan bermain.
KAJIAN PUSTAKA Kajian Teori
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Penjaskes Pengertian Penjaskes
Materi olahraga pada tingkat sekolah diberikan dalam bentuk mata pelajaran Penjaskes. Menurut Rismayanthi 2013:1 Pengertian dari Penjaskes dalam
Depdiknas 2003:6 adalah “Proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas jasmani yang direncanakan secara sistematis bertujuan untuk mengembangkan dan
meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif dan emosional dalam rangkaian sistem pendidikan nasional. Sedangkan menurut Rusli
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 5
Lutan dkk 2004 dalam Sucipto 2006:17 Penjaskes adalah bagian intergral dari pendidikan melalui aktivitas jasmani.
Tujuan Penjaskes
Tujuan pembelajaran Penjaskes harus mengacu pada pengembangan pribadi manusia secara utuh, baik manusia sebagai makhluk individu maupun makhluk
sosial. Menurut Depdiknas 2006:703 Penjaskes bertujuan agar peserta didik dapat : 1 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam rangka upaya
pengembangan dan pemeliharaan kesegaranjasmani olahraga yang terpilih. 2 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
3 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar. 4 Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung dalam Penjaskes Olahraga dan Kesehatan. 5 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama,
percaya diri, dan demokratis. 6 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga kesehatan diri sendiri, orang lain
dan lingkungan. 7 Memahami konsep aktifitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Fungsi Penjaskes
Penjaskes sangat membantu bagi perkembangan mental, sosial dan emosional dan fisik setiap individu. Menurut Depdiknas 2003:7-9, fungsi dari
Penjaskes sebagai berikut : 1 Aspek organik
2 Aspek Neoromuskuler 3 Aspek Perseptual
4 Aspek Kognitif 5 Aspek Sosial
6 Aspek Emosional
Ruang Lingkup Penjaskes
Ruang lingkup Penjaskes olahraga dan kesehatan menurut Depdiknas 2006:703 meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1 Permainan dan olahraga meliputi : tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor dan manipulatif atletik, kasti, kippers, roundes,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 6
sepakbola, bola basket, bola voli, tenis lapangan, tenis meja, bulu tangkis dan beladiri serta aktifitas lainnya.
2 Aktifitas pengembangan meliputi : mekanika sikap tubuh, komponen kesegaranjasmani, dan bentuk postur tubuh, serta aktifitas lainnya.
3 Aktifitas senam meliputi : ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat dan senam lain serta aktifitas lainnya.
4 Aktifitas ritmik meliputi : gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya.
5 Aktifitas air meliputi : permapinan di air, keselamatan di air, keterampilan bergerak di air dan renang sert aktifitas lainnya.
6 Pendidikan luar kelas meliputi : piknik, karya wisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung.
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Fase-fase kehidupan manusia yang diidentifikasi oleh manusia dan kemudian dirumuskan, merupakan suatu upaya untuk menyederhanakan dalam memahami
gejala-gejala yang ada pada diri manusia pada umumnya sejak masih dalam kandungan sampai akhirnya mati. Gejala-gejala pertumbuhan dan perkembangan
dapat ditandai kecenderungan karakteristiknya. Kecenderungan karakteristik pada kurun waktu tertentu menjadi dasar pembatasan fase-fase kehidupan manusia.
Pembatasan fase-fase kehidupan dapat dilakukan karena pada setiap waktu tertentu terjadi kecenderungan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-
beda.
Pertumbuhan Anak
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible tidak dapat kembali ke asal. Pertumbuhan
adalah proses peningkatan yang ada pada diri seseorang yang bersifat kuantitatif atau peningkatan dalam hal ukuran.
Perkembangan Anak
Perkembangan adalah perubahan atau deferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa. Atau bisa disimpulkan arti perkembangan berhubungan dengan
kualitatifpsikologis, misal perkembangan berpikir, kemampuanmenyesuaikan diri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 7
dan bahasa. Uyoh Sadulloh, dkk 2010:139 mengelompokkan perkembangan anak, yaitu :
1 Bayi 0 – 2 tahun 2 Kanak-kanak 3 – 7 tahun
3 Anak-anak 7 – 12 tahun 4 Puber 12 – 14 tahun
Perkembangan Gerak Anak Usia 9 – 10 Tahun
1 Perkembangan Gerak Anak Sejalan dengan peningkatan ukuran tubuh dan kekuatan anak
besar yang tetap, maka kemampuan geraknya terutama keterampilan dasar lari, meloncat dan melempar juga tetap.
2 Perkembangan Gerak Anak Usia 9 – 10 Tahun Pada ranah pertumbuhan dan perkembangan, usia 9 – 10 tahun masuk
dalam kategori anak besar, yaitu anak yang berusia anatara 6 sampai 12 tahun. Pada masa ini anak mengalami pertumbuhan yang relatif lambat dan konstan. Periode ini
ditandai oleh adanya penyempurnaan kemampuan atau keterampilan yang telah dicapai pada periode sebelumnya.
Pendekatan Pembelajaran Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pembelajaran menurut Wikipedia bahasa Indonesia adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pendekatan approach
dapat diartikan sebagai “titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran” Sanjaya 2008 dalam Kusuma 2011:46. Proses yang sifatnya masih
sangat umum. Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan dalam pembelajaran Selanjutnya
dijelaskan istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru teacher-centered approaches dan
pendekatan yang berpusat pada siswa student-centered approach. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung direct instruction,
pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 8
Prinsip-prinsip Pembelajaran
Suatu perubahan yang disebabkan oleh proses belajar merupakan pencapaian dari suatu pembelajaran. Proses belajar ini membutuhkan dasar dalam
pelaksanaanya. Oleh karena itu perlu memahami prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2006:42 menyebutkan prinsip-prinsip belajar
sebagai berikut : 1 Perhatian dan Motivasi
2 Keaktifan 3 Keterlibatan LangsungBerpengalaman
4 Pengulangan 5 Tantangan
6 Balikan Dan Penguatan 7 Perbedaan Individu
Pendekatan Bermain Pengertian Pendekatan Bermain
Pendekatan bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi permainan. Menurut Yoyo BahagiaAdang Suherman 19992000:35
berpendapat, “strategi pembelajaran permainan berbeda dengan strategi pembelajaran skill, namun bisa dipastikan bahwa keduanya melibatkan modifikasi
atau pengembangan agar sesuai dengan prisip DAP developmentally Appropiate Pactice dan body scalling ukuran fisik termasuk kemmapuan fisik”. Pendekatan
bermain dapat disimpulkan sebagai bentuk pembelajaran yang dikonsep dalam bentuk permainan. Dalam pelaksanaan pembelajaran bermain menerapkan suatu
teknik cabang olahraga ke dalam bentuk permainan. Melalui permainan, diharapkan akan meningkatkan motifasi siswa untuk belajar menjadi lebih tinggi, sehingga akan
diperoleh hasil belajar yang optimal.
Pendekatan Bermain melalui Sirkuit
Pendekatan bermain melalui sirkuit merupakan latihan yang berisi permainan yang terdiri dari beberapa pos. Masing-masing pos merupakan
pelaksanaan satu gerakan atau latihan yang kemudian di rangkai ke pos selanjutnya dengan gerakan yang berbeda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 9
Kelincahan Pengertian Kelincahan
Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk merubah arah dalam keadaan bergerak. Untuk dapat meningkatkan kelincahan, seorang guru dapat
menentukan cara-cara untuk melatih kelincahan, diantaranya dengan menambah gerakan kombinasi dengan gerakan yang telah dikuasai, memberikan beban
maksimal terhadap gerakan-gerakan yang sudah otomatis. Dalam hal ini bentuk latihan dapat berupa : lari, lompat, senam, lari berbelok-belok, dan lari merubah arah.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelincahan
Menurut Dangsina Moeloek 1984:7 dalam Hadinoto 2009:17 faktor- faktor yang mempengaruhi kelincahan adalah :
1 Tipe tubuh 2 Usia
3 Jenis kelamin 4 Berat badan
5 Kelelahan
Pendekatan Bermain Sirkuit Untuk Meningkatkan Kelincahan
Pendekatan bermain digunakan karena memiliki keunggulan dalam penyampaian dan suasana pembelajaran. Pembelajaran dalam bentuk permainan bisa
diaplikasikan dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah sirkuit, yaitu permainan dengan menggunakan beberapa pos. Setiap pos memiliki karakteristik gerakan yang
berbeda satu dengan yang lain. Adapun bentuk pembelajaran bermain sirkuit untuk meningkatkankelincahan adalah sebagai berikut :
Pos 1 : a. Lari belak-belok melalui kun
: b. Lari mengikuti pusaran angin Pos 2
: a. Lari bolak-balik memindahkan bola : b.Lari bolak-balik melewati rintangan memindahkan bendera
Pos 3 : a. Lari kedepan, kesamping melalui poros
: b. Lompat holahop Pos 4
: a. Lari, lompat menerobos teman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 10
: b. Menerobos melalui rintangan Pos 5
: a. Lari ke samping melalui rintangan : b. Lompat ke samping melalui rintangan
Kerangka Berpikir
Pembelajaran penjaskes bertujuan untuk meningkatkan kualitas gerak anak, sehingga anak memiliki kebugaran tubuh yang baik. Salah satu komponen kebugaran
tubuh adalah kelincahan. Guna meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam melakukan gerakan, maka pembelajaran Penjaskes diberikan melalui pendekatan
bermain. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan bermain sirkuit. Pendekatan bermain sirkuit ini diharapkan dapat memberikan suasana pembelajaran yang
menyenangkan sehingga tujuan dari pembelajaran Penjaskes dapat tercapai. Guna memperlancar tercapanya proses pembelajaran, maka perlu adanya perencanaan
pembelajaran yang akan membantu guru dalam memberikan materi berikut perencanaan yang digunakan dalam penelitian ini.
METODE PENELITIAN Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas PTK ini direncanakan bulan Oktober sampai Desember 2013.
Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Erarejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo.
Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas PTK ini direncanakan dalam beberapa siklus untuk melihat peningkatan kelincahan gerak siswa dalam pelajaran Penjaskes dengan
pendekatan bermain melalui sirkuit.
Subjek Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 11
Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Erarejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo tahun pelajaran
20132014, berjumlah 12 siswa terdiri atas 3 siswa putra dan 9 siswa putri.
Sumber data
Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK ini adalah sebagi berikut :
1. Siswa,
2. Guru