HARMONISASI PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
A. Pendahuluan
Peraturan   perundang-undangan   di   suatu   negara   merupakan   suatu bagian integral atau sub sistem dari suatu sistem hukum di negara tersebut.
Sebagai suatu bagian integral atau sub sistem dalam sistem hukum suatu negara   peraturan   perundang-undangan   tidak   dapat   berdiri   sendiri   terlepas
dari sistem hukum Negara tersebut. Di dalam  suatu  sistem termuat adanya berbagai komponen, berbagai
kegiatan  yang   merupakan  fungsi   dari   setiap   komponen,  adanya   saling keterhubungan  serta  ketergantungan antar komponen, adanya keterpaduan
integrasi antar komponen, adanya keluasan sistem ada kawasan di dalam sistem   dan   di   luar   sistem,   dan   gerak   dinamis   semua   fungsi   dari   semua
komponen   tersebut   mengarah,  berorientasi   ke   pencapaian   tujuan   sistem yang  telah   ditetapkan.  Dari   unsur-unsur  sistem   tersebut,  dapat   ditarik
berbagai pengertian atau batasan sistem, antara lain: 1.
Sistem   adalah   komposisi   atau   susunan   yang   serasi   dari   fungsi komponennya.
2. Sistem adalah rangkaian komponen yang saling berkaitan dan berfungsi
ke arah tercapainya tujuan sistem yang telah ditetapkan lebih dahulu. 3.
Sistem adalah pengkoordinasian pengorganisasian seluruh komponen serta   kegiatan   dalam   rangka   pencapaian   tujuan   yang   telah   ditetapkan
lebih dulu. Sedangkan beberapa definisi hukum menurut beberapa sarjana hukum dan
pakar hukum antara lain: 1.
Utrecht: Hukum   adalah   himpunan   peraturan-peraturan   perintah-perintah   dan
larangan-larangan   yang   mengurus   tata   tertib   suatu   masyarakat   dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat tersebut.
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS
2
2. Prof. Mr. E.M. Meyers:
Hukum   adalah   semua   aturan   yang   mengandung   pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat,
dan   menjadi   pedoman   bagi   penguasa   negara   dalam   melaksanakan tugasnya.
3. Leon Duguit:
Hukum   adalah   aturan   tingkah   laku   anggota   masyarakat,   aturan   yang daya   penggunaannya   pada   saat   tertentu   diindahkan   oleh   suatu
masyarakat   sebagai   jaminan   dari   kepentingan   bersama   dan   yang pelanggaran terhadapnya  akan menimbulkan reaksi bersama terhadap
pelakunya. Berangkat dari pemahaman bahwa peraturan perundang-undangan di
suatu negara merupakan suatu bagian integral atau sub sistem dari suatu sistem hukum di negara tersebut dan mengingat definisi sistem dan definisi
hukum di atas, maka peraturan perundang-undangan dalam berbagai bentuk dan   tingkatannya   harus   saling   terkait,   selaras,dan   tidak   tumpang   tindih
sehingga   dapat   membentuk   suatu   sistem   hukum   yang   efektif   bergerak dinamis sekaligus komprehensif dalam suatu kesatuan sistem hukum guna
mencapai tujuan hukum. Apabila   keterkaitan   dan   keselarasan   antar   peraturan   perundang-
undangan   tersebut   tidak   terwujud   dan   terjadi   tumpang   tindih   serta   terjadi keadaan   bertolakbelakangnya   peraturan   perundang-undangan   dengan
peraturan   perundang-undangan   yang   lain   niscaya   tujuan   hukum   tersebut tidak akan tercapai.
Berkenaan  dengan  tujuan  hukum, dikenal  beberapa  pendapat diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Prof. Subekti:
Hukum   mengabdi   pada   tujuan   negara   yang   pokoknya   adalah mendatangkan   kemakmuran   dan   kebahagiaan   bagi   rakyatnya   dengan
menyelenggarakan keadilan dan ketertiban. 2.
Prof. Van Apeldoorn: Tujuan hukum adalah mengatur hidup manusia secara damai.
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS
3
Dari   pengertian   hukum   di   atas   dapat   ditarik   kesimpulan   bahwa   hukum berfungsi   untuk   mewujudkan   tujuan   Negara   yakni   mendatangkan
kemakmuran   dan   kebahagiaan   manusia   secara   damai.   Tujuan   Negara   ini hanya   dapat   dicapai   dengan   terselenggaranya   suatu   sistem   peraturan
perundang-undangan   yang   harmonis   sehingga   dapat   membentuk   sistem hukum yang mengabdi pada tujuan negara.
Guna   mewujudkan   suatu   sistem   peraturan   perundang-undangan   yang harmonis   sebagaimana   tersebut   di   atas   diperlukan   suatu   upaya
penyelarasan peraturan perundang-undangan dengan peraturan perundang- undangan yang lain dalam suatu negara yang disebut dengan Harmonisasi
Peraturan Perundang-Undangan.
B.  Harmonisasi Peraturan Perudang-undangan