Latar Belakang Masalah Proposal evaluasi terhadap pengenaan harga jual air di PDAM Klaten abstrak

ANALISIS PENETAPAN TARIF AIR DI PDAM KLATEN

A. Latar Belakang Masalah

Dengan semakin meningkatnya kepadatan penduduk di Indonesia saat sekarang ini, kebutuhan akan air bersih semakin meningkat pula. Jika kita lihat di perkotaan, untuk mendapatkan air bersih sangat sulit, bahkan lama kelamaan, kita tidak akan bisa mendapatkan air bersih dengan mengandalkan sumur yang kita bangun sendiri. Hal ini dikarenakan sumber air hampir mengering dan bahkan jika ada air yang keluar dari sumbernya keadaan air tidak layak untuk dikonsumsi, karena air tersebut tercemar oleh limbah, sehingga air akan berwarna dan berbau. Padahal, untuk menunjang hidup yang sehat, manusia memerlukan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih terutama di perkotaan, maka pemerintah mendirikan perusahaan yang menangani masalah pengadaan air bersih. Pengelolaan air bersih ini pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Daerah yaitu Tingkat Kabupaten. Oleh karena itu, sarana penyediaan air bersih yang dibangun oleh pemerintah harus dikelola dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, agar dapat diperoleh hasil guna dan daya guna yang optimal. Dalam hal ini, tugas yang dibebankan tidak hanya diserahkan kepada pegawai Pemerintah Daerah, akan tetapi kita sebagai masyarakat umum harus mendukung dan berperan serta. Sebagai BUMD, dalam menjalani tugas ganda, yaitu social oriented dan profit oriented, maka fenomena yang harus dihadapi oleh PDAM yaitu : - 1 - dalam melayani kebutuhan masyarakat, PDAM dituntut untuk memberikan pelayanan air bersih secara layak dengan mengenakan jasa tarif yang serendah- rendahnya sesuai dengan kemampuan masyarakat. Namun sebaliknya, sebagai perusahaan, PDAM dituntut untuk menghasilkan laba yang maksimal untuk meningkatkan kontribusi terhadap Pendapatan Pemerintah Daerah. Oleh karenanya, PDAM dituntut untuk menjalankan fungsi sosial dan komersialnya.Kedua kepentingan ini membawa konsekwensi terhadap eksistensi PDAM, terutama dalam melakukan kewajiban membayar hutang jangka panjang. PDAM sebagai BUMD mempunyai visi dan misi. Visinya adalah “Terwujudnya pelayanan air bersih yang prima serta kondisi perusahaan yang sehat dan mandiri”. Sedangkan misi PDAM adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. 2. Meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat secara tepat kualitas, kuantitas dan kontinuitas. 3. Mewujudkan tingkat pendapatan perusahaan secara optimal serta tingkat kesejahteraan pegawai yang memadai. 4. Meningkatkan kontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah PAD untuk mendukung pelaksanaan otonomi daerah. 5. Mengembangkan hubungan kerjasama dengan pihak ketiga dalam menangani masalah sumber air, pendanaan, ketrampilan pegawai, maupun yang lain. Dalam skripsi ini akan dibahas mengenai Analisis Penerapan Tarip Air yang telah dibuat oleh PDAM. Sebagai langkah awal kita perlu tahu tentang pengertian tarip itu sendiri. Pengertian tarip air minum, sesuai dengan Peraturan Mendagri - 2 - - 2 - - 2 - Nomor 2 Tahun 1998, dan Instruksi Mendagri Nomor 8 Tahun 1998 dan Perda Nomor 8 Tahun 2000, adalah harga dalam rupiah yang harus dibayar oleh pelanggan, setiap pemakaian M3 air bersih yang disalurkan oleh PDAM. Dalam pengenaan tarip ini, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1998 tentang pedoman penetapan tarip pada PDAM serta Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2000 tentang Pedoman Penetapan Tarip Air Minum PDAM Kabupaten Klaten, maka penetapan air minum Kabupaten Klaten didasarkan pada: a. Pemulihan biaya. b. Keterjangkauan dan subsidi silang c. Efisiensi pemakaian air. d. Kesederhanaan dan Transparansi Untuk mewujudkan sistim tarif yang sederhana : - Pelanggan PDAM dikelompokkan menjadi 5 kelompok - Blok konsumsi dibagi menadi tiga, yaitu 0-10m 3 , 10m 3 -20m 3 dan lebih dari 20m 3 - Biaya pengusahaan PDAM digolongkan menjadi 3, yaitu : biaya rendah, biaya dasar dan biaya penuh Alasan penulis memilih judul skripsi “Analisis Penerapan Tarif Air Minum Di PDAM Klaten yaitu untuk menyampaikan informasi kepada semua lapisan masyarakat, pelanggan dan pihak yang berkepentingan mengenai hal-hal yang berkenaan dengan perhitungan dan penetapan tarif. Karena selama ini PDAM dinilai oleh masyarakat kurang bagus kinerjanya. Tanda tanya besar yang muncul - 3 - - 3 - - 3 - dalam benak masyarakat yaitu kenapa tarif air yang dipungut oleh PDAM relatif besar, padahal air bersih yang disalurkan kepada masyarakat berasal dari sumber mata air sendiri dan tidak membeli dari pihak lain. Dalam skripsi ini, penulis akan menganalisis dasar penetapan tarip air di Kabupaten Klaten, apakah sudah sesuai dengan harapan semua pihak atau belum, dan apakah PDAM selama ini dalam menjalankan fungsinya sudah terpenuhi atau belum.

B. Perumusan Masalah