11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Persediaan
1. Definisi Persediaan Persediaan mempunyai arti yang sangat penting bagi
perusahaan yaitu untuk mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang dilakukan berturut-turut untuk
memproduksi barang dan menyampaikannya kepada konsumen. Tanpa adanya persediaan, perusahaan pada suatu waktu tidak
dapat menghasilkan barang dan tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan, karena tidak setiap saat bahan baku, bahan setengah
jadi dan bahan jadi selamanya tersedia sehingga pengusaha akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan.
Persediaan adalah sumber daya tertahan yang digunakan untuk proses lebih lanjut. Sumber daya tertahan ini dimaksudkan untuk
mengatur kegiatan produksi pada sistem manufaktur atau sistem nonmanufaktur Purnomo, 2004;96.
Menurut Rangkuti 2002;3 persediaan adalah salah satu unsur paling aktif dalam operasi perusahaan secara terus-menerus
diperoleh, diubah yang kemudian dijual kembali. Menurut Nasution 2003;103 persediaan adalah sumber daya
menggangur Idle Resources yang menunggu proses lebih lanjut. Berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan
12 pemasaran pada sistem distribusi ataupun kegiatan konsumsi pada
sistem rumah tangga. Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa persediaan merupakan barang yang dimiliki untuk diproses lebih lanjut atau dijual.
2. Fungsi Persediaan Persediaan
berfungsi untuk
menghubungkan operasi
perusahaan dengan pembelian bahan baku untuk selanjutnya diolah untuk dijadikan barang atau jasa yang kemudian diarahkan
pada konsumen.
Dengan demikian
adanya persediaan
memungkinkan terlaksananya operasi produksi bagi perusahaan. Menurut Rangkuti 2002;15 ada 3 fungsi persediaan yaitu:
a. Fungsi Decoupling Persediaan Decoupling yaitu memungkinkan perusahaan dapat
memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung supplier. Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak
akan sepenuhnya tergantung pada pengadaanya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman.
b. Fungsi Economic Lot Sizing Persediaan Economic Lot Sizing yaitu dengan melakukan
pembelian dengan
jumlah tertentu
perusahaan dapat
melakukan penghematan
potongan pembelian,
biaya pengangkutan dan sebagainya.
c. Fungsi Antisipasi
13 Persediaan dapat digunakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan dari data di masa lalu. Disamping itu, perusahaan juga sering menghadapi
ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang selama periode tertentu, sehingga memerlukan
persediaan ekstra yaitu persediaan pengaman. Menurut Render dan Heizer 2005;60 fungsi persediaan
adalah: a. Untuk men-decouple atau memisahkan beragam bagian
produksi. Sebagai contoh: jika pasokan sebuah perusahaan berfluktuasi, maka mungkin diperlukan persediaan-persediaan
tambahan untuk men-decouple proses produksi dari pemasok. b. Untuk men-decouple perusahaan dari fluktuasi permintaan dan
menyediakan persediaan
barang-barang yang
akan memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan semacam ini
umumnya terjadi pada pelanggan eceran. c. Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab
pembelian dalam jumlah lebih besar dapat mengurangi biaya produksi atau pengiriman barang.
d. Untuk menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga. 3. Tujuan Persediaan
Tujuan persediaan sangatlah besar dan persediaanpun dapat membantu fungsi-fungsi penting yang akan menambah fleksibilitas
14 operasi perusahaan. Menurut Ishak 2010;164 tujuan diadakannya
persediaan yaitu: a. Pemasaran ingin melayani konsumen secepat mungkin
sehingga menginginkan persediaan dalam jumlah yang banyak.
b. Produksi ingin
beroperasi secara
efisien. Hal
ini mengimplikasikan
order produksi
yang tinggi
akan menghasilkan persediaan yang besar untuk mengurangi set
up mesin. Disamping itu juga produk menginginkan persediaan bahan baku, setengah jadi atau komponen yang
cukup sehingga proses produksi tidak terganggu karena kekurangan bahan.
c. Pembelian purchasing,
dalam rangka
efisien, juga
menginginkan persamaan produksi yang besar dalam jumlah sedikit dari pada pesanan yang kecil dalam jumlah yang
banyak. Pembelian juga ingin ada persediaan sebagai pembatas kenaikan harga dan kekurangan produk.
d. Keuangan finance, menginginkan minimisasi semua bentuk investsi persediaan karena biaya investasi dan efek negative
yang terjadi
pada perhitungan
pengembalian asset
perusahaan. e. Personalia,
menginginkan adanya
persediaan untuk
mengantisipasi fluktuasi kebutuhan tenaga kerja dan PHK tidak perlu dilakukan.
15 f. Rekayasa engineering, menginginkan persediaan minimal
untuk mengantisipasi jika terjadi perubahan rekayasa engineering.
4. Jenis Persediaan Menurut Heizer dan Render 2005;61 mengemukakan empat
jenis persediaan yaitu: a. Persediaan bahan baku
Bahan baku pada umumnya dibeli tetapi belum memasuki proses pabrikasi.
b. Persediaan barang setengah jadi Bahan baku atau komponen yang sudah mengalami beberapa
perubahan tetapi belum selesai atau belum menjadi produk jadi. c. Persediaan MRO Maintenance Repair Operating
Persediaan yang diperuntukan bagi pasokan, pemeliharaan, perbaikan atau operasi yang diperlukan untuk menjaga
permesinan dan proses produksi tetap produktif. MRO tetap ada kebutuhan dan waktu pemeliharaan.
d. Persedian barang jadi Merupakan produk akhir proses transformasi yang siap
dipasarkan kepada konsumen. Menurut Baroto 2002;52 mengelompokan item persediaan
kedalam lima kategori yaitu, sebagai berikut:
16 a. Bahan mentah raw materials, yaitu barang yang berwujud
seperti baja, kayu, tanah liat atau bahan-bahan mentah lainnya yang diperoleh dari sumber-sumber alam, atau dibeli dari
pemasok atau diolah sendiri oleh perusahaan untuk digunakan perusahaan dalam proses produksinya sendiri.
b. Komponen, yaitu barang-barang yang terdiri dari bagian-bagian parts yang diperoleh dari perusahaan lain atau hasil produksi
sendiri untuk digunakan dalam pembuatan barang jadi atau barang setengah jadi.
c. Barang setengah jadi work in process, yaitu barang-barang keluaran dari tiap operasi produksi yang telah memiliki bentuk
lebih kompleks daripada komponen, namun masih perlu proses lebih lanjut untuk menjadi barang jadi.
d. Barang jadi finished good adalah barang-barang yang telah selesai diproses dan siap untuk didistribusikan ke konsumen.
e. Bahan pembantu supplies material adalah barang-barang yang diperlukan dalam proses pembuatan atau perakitan
barang, namun bukan merupakan komponen barang jadi. Termasuk bahan penolong adalah bahan bakar, pelumas, listrik
dan lain-lain. 5. Biaya Persediaan
Secara umum dapat dikatakan bahwa biaya sistem persediaan adalah semua pengeluaran dan kerugian yang timbul sebagai
17 akibat adanya persediaan. Nasution 2003;105 menguraikan
biaya-biaya yang timbul akibat adanya persediaan : a. Biaya Pembelian
Biaya pembelian adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang. Besarnya biaya pembelian ini tergantung
pada jumlah barang yang dibeli dan satuan harga barang. b. Biaya Pengadaan
Biaya pengadaan dibedakan atas dua jenis sesuai asal-usul barang, yaitu: biaya pemesanaan Ordering Cost bila barang
diperlukan diperoleh dari pihak luar Supplier dan biaya pembuatan Set-up Cost bila barang diperoleh dengan
memproduksi sendiri. 1 Biaya Pemesanan
Biaya pemesanan adalah semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan barang dari luar, biaya ini
meliputi biaya untuk menentukan pemasok Supplier, pengetikan
pesanan, pengiriman
pesanan, biaya
pengangkutan, biaya penerimaan dan seterusnya. 2 Biaya Pembuatan
Biaya pembuatan adalah semua pengeluaran yang timbul dalam mempersiapkan produksi suatu barang. Biaya ini
timbul didalam pabrik yang meliputi biaya menyusun peralatan produksi, menyetel mesin, mempersiapkan
gambar kerja dan seterusnya.
18 c. Biaya Penyimpanan
Biaya simpan adalah semua pengeluaran yang timbul akibat menyimpan barang, biaya ini meliputi:
1 Biaya memiliki persediaan Biaya Modal Penumpukan barang digudang berarti penumpukan
modal, dimana modal perusahaan mempunyai ongkos Expense yang dapat diukur dengan suku bunga bank.
2 Biaya Gudang Barang
yang disimpan
memerlukan tempat
penyimpanan, sehingga menimbulkan biaya gudang. 3 Biaya Kerusakan dan Penyusutan
Barang yang disimpan mengalami kerusakan dan penyusutan,
karena beratnya
berkurang ataupun
jumlahnya berkurang karena hilang. Biaya ini biasanya diukur dari pengalaman sesuai dengan presentasinya.
4 Biaya Kadaluwarsa Barang yang disimpan dapat mengalami penurunan nilai
karena perubahan teknologi dan model seperti barang- barang elektronik. Biaya ini biasanya diukur dengan
besarnya penurunan harga jual dari barang tersebut. 5 Biaya Asuransi
Barang yang disimpan diasumsikan untuk menjaga hal- hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran. Biaya
asuransi tergantung
pada jenis
barang yang
19 diasuransikan dan perjanjian dengan perusahaan
asuransi. 6 Biaya Administrasi dan Pemindahan
Biaya administrasi dikeluarkan untuk mengadministrasi persediaan barang yang ada, baik pada saat pemesanan,
penerimaan barang maupun penyimpanannya dan biaya untuk memindahkan barang dari, ke dan didalam tempat
penyimpanan, temasuk upah burunh dan biaya peralatan handling.
2. Pengendalian Persediaan
1. Pengendalian Persediaan Teknik pengendalian persediaan merupakan tindakan yang
sangat penting dalam menghitung berapa jumlah optimal tingkat persediaan yang diharuskan, serta kapan saatnya mulai
mengadakan pemesanan kembali Rangkuti, 2002;19. Menurut Baroto 2002;52 pengendalian persediaan merupakan
fungsi manajerial yang sangat penting. Bila persediaan dilebihkan, biaya penyimpanan dan modal yang diperlukan akan bertambah.
Kelebihan persediaan
membuat modal
menjadi tertahan,
semestinya modal tersebut dapat diinvestasikan pada sektor lain yang lebih menguntungkan. Sebaliknya, bila persediaan dikurangi,
suatu saat bisa mengalami kehabisan barang stock out. 2. Tujuan Pengendalian Persediaan
20 Pengendalian persediaan merupakan faktor yang cukup kuat
dalam menentukan keberhasilan untuk mencapai tujuan yang telah terencana, pengendalian juga merupakan salah satu fungsi
manajemen. Oleh karena itu pengendalian perlu dilaksanakan pada setiap tingkat manajemen. Apabila perusahaan menanamkan
terlalu banyak dana dalam persediaan, maka akan menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, demikian pula apabila
perusahaan tidak mempunyai persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya kekurangan bahan
Rangkuti,2002;13 Menurut Handoko 2000;359 berpendapat bahwa tujuan
perusahaan menerapkan pengendalian persediaan adalah untuk: a. Mengusahakan agar apa yang telah direncanakan bisa
menjadi kenyataan. b. Mengusahakan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
instruksi yang telah dikeluarkan. c. Mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan
yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana. Dengan
demikian dapat
disimpulkan bahwa
tujuan pengendalian persediaan adalah untuk menjamin terdapatnya
persediaan pada tingkat optimal agar produksi dapat berjalan dengan lancar dengan biaya persediaan yang minimal.
3. Bahan Baku
21 1. Pengertiaan Bahan Baku
Menurut Nasution 2003;103 bahan baku yaitu bahan yang merupakan input awal dari proses transformasi produk jadi. Dalam
hal ini komponen harus dibuat lebih dahulu dengan kecepatan produksi yang tetap, kemudian digunakan kedalam proses lebih
lanjut. Cara pengadaan bahan baku bias diperoleh dari sumber-
sumber alam, petani atau membeli dari perusahaan lain yang menghasilkan
bahan baku
bagi perusahaan
yang menggunakannya.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Persediaan Bahan Baku Untuk menjaga kelancaran proses produksi, perusahaan perlu
menyediakan persediaan bahan baku. Namun dalam hal ini perusahaan akan menghadapi berbagai faktor yang saling
berkaitan, sehingga secara bersama-sama akan mempengaruhi persediaan bahan baku.
Menurut Vile 2000;26 adapun faktor-faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Perkiraan Pembelian Suatu kegiatan pembelian bahan baku dilaksanakan, pihak
manajemen terlebih dahulu harus membuat perkiraan bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi dalam suatu
periode. b. Harga Bahan Baku
22 Harga bahan baku merupakan dasar penyusunan perhitungan
besarnya dana yang harus disediakan untuk investasi dalam persediaan bahan baku. Sehubungan dengan hal ini maka
biaya modal yang digunakan dalam persediaan bahan baku harus pula diperhitungkan.
c. Biaya-biaya Persediaan Biaya persediaan bahan baku ini selayaknya diperhitungkan
pula untuk penentuan besarnya persediaan bahan baku. Didalam perhitungan biaya persediaan ini diantaranya: biaya
penyimpanan, biaya pemesanan, biaya tetap perusahaan. d. Kebijaksanaan Persediaan
Besar kecilnya persediaan bahan baku tergantung dari seberapa dana yang disediakan, dimana keputusan tersebut
merupakan kebijaksanaan pembelajaran perusahaan. e. Pemakaian Bahan Baku
Pemakaian bahan baku senyatanya dari periode-periode yang selalu merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan.
Seberapa besar penyerapan bahan baku oleh proses produksi serta hubungannya dengan perkiraan pemakaian yang sudah
disusun harus senantiasa dianalisia. Sehingga dapat ditentukan kebutuhan bahan baku diharapkan tidak terjadi penyimpangan
pemakaian yang terlalu besar. f. Waktu Tunggu
23 Waktu tunggu merupakan tenggang waktu diperlukan antara
saat pemesanan bahan baku dengan datangnya bahan baku itu sendiri. Waktu tunggu ini diperlukan karena berhubungan erat
dengan penentuan saat pemesanan kembali Reorder Point. Dengan diketahuinya waktu tunggu yang tepat maka
perusahaan dapat membeli pada saat yang tepat pula, sehingga resiko penumpukan persediaan dan kekurangan persediaan
dapat ditekan seminimal mungkin. 3. Model Analisis ABC
Menurut Heizer dan Render 2005;62 analisis ABC membagi persediaan ditangan kedalam tiga golongan berdasarkan volume
tahunan dalam jumlah uang. Analisis ABC merupakan penerapan persediaan dari Prinsip Pareto. Prinsip Pareto menyatakan bahwa
“ada beberapa yang penting dan banyak yang sepele”. Untuk menentukan nilai uang tahunan dari volume dalam analisis ABC,
kita mengukur permintaan tahunan dari setiap butir persediaan dikalikan dengan biaya per unit. Barang kelas A adalah persediaan
yang volume dolar tahunan tinggi. Barang semacam ini mungkin hanya mewakili sekitar 15 dari butir persediaan total, mewakili
70 hingga 80 dari total biaya persediaan. Barang kelas B adalah barang-barang yang memiliki volume dolar tahunannya
sedang menengah. Barang kelas ini mungkin hanya mewakili 30 dari keseluruhan persediaan barang dan 15 hingga 25 dari nilai
total. Barang-barang yang memiliki volume dolar tahunan rendah
24 adalah kelas C, yang hanya mewakili 5 dari volume dolar
tahunan, tetapi mewakili 55 dari total barang persediaan. Kebijakan yang dapat didasarkan pada analisis ABC mencakup
hal-hal sebagai berikut: a.
Pembelian sumber daya yang dibelanjakan pada pengembangan pemasok harus jauh lebih tinggi untuk barang A
dibandingkan barang C. b. Barang A, tidak seperti barang B dan C, perlu memiliki control
persediaan fisik yang lebih ketat, mungkin mereka dapat diletakkan pada tempat yang lebih aman, dan mungkin akurasi
catatan persediaan untuk barang A harus lebih diverifikasi. c. Prediksi barang A perlu lebih dijamin keabsahannya
dibandingkan dengan prediksi barang B dan C.
25
BAB III PEMBAHASAN