Gambaran Umum Perusahaan PEMBAHASAN

25

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. MONDRIAN yang dijadikan obyek penelitian ini adalah sebuah perusahaan garmen yang bergerak dalam bidang usaha pembuatan pakaian jadi dengan bahan baku utama knitting. PT. MONDRIAN didirikan pada tanggal 19 Desember 1992 oleh beberapa orang pendiri, diantaranya: a. Bapak Edy widyanto b. Bapak Hartono c. Bapak Harri Pramono d. Bapak Bambang Dwi Purnomo e. Bapak Endra Sutapa f. Ibu Fr. Kiswari Perusahaan ini dipimpin oleh Bapak Harri Pramono dan menjabat sebagai Direktur. Pada tahun berdirinya, perusahaan ini masih berbentuk usaha perorangan dengan nama Mondrian. Seiring dengan perkembangan perusahaan maka pada tanggal 1 April 1997 perusahaan berubah dari usaha perorangan menjadi perusahaan berbadan hukum tetap dengan nama PT. MONDRIAN. Perusahaan ini telah mendapat pengesahan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan dengan no. 107KDP 11-113 26 UTDIIV97. Pada saat ini PT. MONDRIAN dimiliki oleh beberapa pemegang saham sebagai berikut: a. Bapak Edy Widyanto b. Bapak Harri Pramono c. Bapak Bambang Dwi Purnomo d. Bapak Endra Sutapa e. Bapak Ardi Wijaya f. Ibu Fr. Kiswari Latar belakang perusahaan memilih nama Mondrian sebagai nama perusahaan adalah sebagai berikut : a. Nama Mondrian diambil dari nama seorang pelukis besar seangkatan dengan Leonardo Davinci. Nama lengkapnya adalah Piet Mondrian. b. Nama Mondrian mudah dibaca, mudah dikenal, mudah diingat oleh masyarakat atau konsumen yang mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan aktivitas perusahaan, c. Nama Mondrian diambil dari nama pelukis besar yang pengagumnya tersebar di seluruh dunia karena hasil lukisannya yang sangat indah, maka diharapkan PT Mondrian mampu memproduksi barang yang sangat indah sehingga digemari oleh banyak konsumennya. Banyaknya tenaga ahli di bidang konveksi yang berada di daerah kabupaten Klaten dan sekitarnya serta meningkatnya jumlah kebutuhan kaos terutama untuk pakaian santai dan pakaian 27 olah raga merupakan faktor berdirinya perusahaan konveksi Mondrian ini, serta tempat usaha dan modal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang tersebut di atas merupakan faktor-faktor yang menjadi latar belakang didirikannya perusahaan konveksi Mondrian. PT. Mondrian adalah perusahaan yang bergerak di bidang konveksi. Produk-produk dari Mondrian semuanya berupa T-Shirt yang terdiri dari beberapa merk yaitu Mondrian, Montana, Be Gaya, Sekido dan Dadung. Diantara produk-produk tersebut yang paling berhasil di segi pemasarannya adalah DADUNG PEKAJAMAN. Dadung pada awal perkembangannya dikenal dengan kaos Humor Jogja, dimana design yang dihasilkan imagenya lucu dan menggelitik. Puncak penjualan tertinggi pada tahun 1999. Setelah tahun 1999 terjadi titik jenuh pada konsumen, mereka lebih memilih fasion untuk style mendukung penampilannya. Dengan hal itu PT. Mondrian merespon pasar dan tahun 2000 lahirlah brand ”Be- Gaya”, merupakan produk pakaian remaja putra dan putri dengan mode yang lebih variatif. Seiring perkembangan fashion yang sangat cepat, persaingan produk garmen dan permintaan konsumen, maka PT. Mondrian juga memproduksi pakaian muslim dengan brand ”Sekido”. Sehingga PT Mondrian mempunyai tiga brand yaitu dadung, Be-Gaya dan Sekido dengan produk yang mempunyai karakter masing- masing setiap brandnya. 28 Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Nomor : Lahir sebagai merk dagang resmi. Adapun alasan pemilihan Nama Dadung Pekajaman : a. Nama “Dadung” adalah nama yang mudah diingat, dan sudah dikenal oleh seluruh masyarakat. b. “Dadung” adalah sebuah tali yang sangat kuat yang gunanya untuk mengikat., maka makna yang tersirat dari pemberian nama “Dadung “adalah dengan memakai kaos Dadung akan menimbulkan ikatan yang kuat antara pemakaikonsumen dengan Kaos Dadung, ada perasaan puas dan senang. c. Pekajaman mengandung arti atau makna bahwa Dadung akan selalu mengikuti perkembangan jaman, Desain-desain Kaos Dadung adalah selalu up to date, bahkan Dadung akan menciptakan model-model desain yang akan dipakai di masa depan. Perkembangan Dadung Pekajaman Diantara produk-produk Mondrian, Dadung Pekajaman yang paling berhasil di segi pemasarannya. Agar dapat berkembang lebih leluasa, maka berdasarkan keputusan Dewan Komisaris, Dadung Pekajaman terhitung mulai tanggal 14 Januari 2002 dimandirikan oleh PT. Mondrian. Dadung tetap berorientasi pada produk T-shirt mencoba pengembangan-pengembangan baru dengan tim kreatifnya, mulai dari produk, kemasan produk dan teknik pemasarannya. 29 Jaringan distribusi yang telah dimiliki membutuhkan pemeliharaan yang lebih maksimal, tidak hanya berorientasi pada profit jangka pendek saja tetapi juga menumbuhkan image yang positif terhadap produk. Mengingatkan kembali kepada konsumen tentang produk Dadung, walaupun berbeda dengan yang dulu dengan kata-kata dan motif lucu. Semangat baru yang ditiupkan dengan nafas NEXT GENERATION atau disingkat NEXT GEN yang berarti New baru selalu menampilkan produk dan kreasi yang baru, Excellent unggul unggul disetiap lini distribusi, dan inovasi, Trend sesuai dengan zaman bisa mengikuti alur yang ada dipasar fashion. Diharapkan dengan simbol Next Gen bisa menciptakan kreasi baru yang unggul dipasar dan tetap sesuai dengan perubahan. 2. Lokasi PT. Mondrian Lokasi perusahaan adalah tempat dimana perusahaan melakukan aktivitas-aktivitasnya. PT. Mondrian berlokasi di Jalan Hasyim Ashari no. 171 By Pass Selatan, Klaren, Jawa Tengah dengan nomor telepon 0272 323181, fax.0272 324727 dan Email: Contactmondrian.com . Perusahaan berada di pinggir jalan raya Jogja - Solo sehingga memudahkan dalam kegiatan para karyawannya maupun dalam pemasarannya. PT. Mondrian mempunyai areal dengan luas kurang lebih 9000 m 2 yang terdiri atas bagunan perkantoran, produksi, gudang, kantin, mushola dan area parkir kendaraan. Semua proses produksi dari berbagai merk 30 yang berkembang sekarang baik Dadung, Sekido, Be Gaya maupun Public Order menjadi satu. Dasar-dasar pertimbangan pemilihan lokasi tersebut adalah: a. Berada di pinggir jalan raya By Pass Jogja – Solo sehingga mudah diakses oleh supplier maupun konsumen dan memudahkan proses distribusi. b. Banyak ahli desain dan tenaga kerja yang lain dengan upah yang relatif murah. c. Memanfaatkan dan memberdayakan potensi daerah dengan membuka lapangan kerja khususnya bagi masyarakat Kabupaten klaten. 3. Tujuan Perusahaan Tujuan yang hendak dicapai oleh PT.Mondrian adalah: a. Kedalam Perusahaan 1 Membangun suatu perusahaan yang mandiri, berkualitas dan mampu bersaing dengan perusahaan dalam negeri maupun laur negeri. 2 Menciptakan suatu produk kaos yang berkualitas dengan harga yang relatif terjangkau dan mampu mengikuti trend atau metode perkembangan zaman. 3 Meraih keuntungan yang besar dan memajukan perusahaan serta meningkatkan kesejahteraan karyawan. 31 b. Keluaran Perusahaan Menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Klaten dan sekitarnya sebagai wujud pengabdian dalam membangun dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. 4. Struktur Organisasi PT. Mondrian Struktur organisasi perusahaan dibuat untuk mengetahui system pengorganisasian perusahaan tersebut. Fungsi pengorganisasisan dalam perusahaan tersebut adalah mengatur jalannya perusahaan secara bersama sehingga dapat mencapai sasaran perusahaan. Struktur organisasi akan mengggambarkan secara skematis tentang bagian-bagian tugas dan tanggung jawab serta hubungan antar bagian atau antar departemen yang ada. Dengan demikian perusahaan memiliki garis komando yang jelas untuk seluruh karyawan. Sejak mulai berdiri pada tahun 1992, struktur organisasi PT. MONDRIAN sudah mengalami beberapa perubahan sesuai dengan strategi yang diterapkan oleh perusahaan. Adapun struktur organisasi PT. MONDRIAN adalah sebagai berikut : 1 Gambar III.1 STRUKTUR ORGANISASI PT MONDRIAN MANAGER UMUM KOMISARIS UTAMA DIREKTUR UTAMA DIREKTUR DISTRIBUSI SEKTERTARIS KOMISARIS DIREKTUR BOD DIREKTUR PRODUK DIREKTUR PROMOSI DIREKTUR AKSELERASI KEUANGAN KONSINYASI MIS PEMBELIAN DIREKTUR PRODUKSI GM EXPORT GM LOKAL PERSONALIA HRD KENDARAAN KEAMANAN RT SARASI 1 PT Mondrian dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan dibantu oleh Sekretaris perusahaan, Manager Umum dan Manager yang menangani Sistem Teknologi Informasi. Sedangkan Direktur pada bagian lain membawahi dan memimpin bagian masing- masing serta mempunyai keterkaitan satu sama lain sehingga tercipta satu kesatuan team yang utuh. Tugas masing-masing jabatan dari struktur organisasi PT. Mondrian adalah sebagai berikut: a. Komisaris Utama Tugas dan tanggung jawab Komisaris sebagai berikut: 1 Mengawasi dan menertibkan pelaksanaan untuk mencapai tujuan perusahaan. 2 Merumuskan strategi perusahaan dan membuat kebijakan. 3 Merencanakan kegiatan jangka panjang, mengawasi dan mengkoordinasi seluruh kegiatan dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. b. Direktur Utama 1 Perencanaan Tugas awal direktur utama adalah menyusun rencana strategis menyeluruh di dalam perusahaan yaitu: a Menentukan waktu pelaksanaan rencana kerja. b Menetukan siapa pelaksana rencana kerja tersebut. c Menentukan kebijaksanaan. d Menentukan target penjualan. 2 2 Pengorganisasian Suatu teamwork yang bertanggung jawab tugas masing- masing. Dalam hal ini direktur utama yang berwenang dalam pembagian tugas dan tanggung jawab kepada karyawan. 3 Pengarahan Setelah rencana strategis tersusun dan struktur organisasi terbentuk, maka tugas direktur utama selanjutnya adalah memberikan pengarahan tentang cara pelaksanaan rencana kerja yang tersusun dan memotivasi kepada bawahan agar segala rencana dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan bermutu tinggi. 4 Pengawasan Direktur utama melakukan pengawasan terhadap kinerja para karyawan dalam melaksanakan tugasnya masing- masing sehingga organisasi dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. c. Manager Umum Tugas dan tanggung jawab Manager Umum sebagai berikut: 1 Mendukung program kerja perusahaan yang telah ditetapkan baik dari segi Sumber Daya Manusia, penyediaan, kendaraan, lokasi dan gudang. 2 Menciptakan hubungan kerja yang harmonis. 3 Menciptakan lingkungan kerja yang bersih, nyaman dan aman. 3 4 Bertanggung jawab kepada direktur utama. Dalam menjalankan tugasnya manager umum dibantu oleh: a Kepala Personalia, bertugas menjalankan pekerjaan yang menyangkut kepegawaian, rencana kerja dan administrasi umum sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan. b HRD, bertugas meningkatkan kinerja karyawan dengan memberikan pelatihan khusus agar kinerja karyawan bias maksimal dan bertugas menyeleksi tenaga kerja yang masuk. c Kepala keamanan, bertanggungjawab atas keamanan lingkungan perusahaan. d Kepala kendaraan, bertanggungjawab atas kondisi kendaraan yang digunakan untuk kelancaran kegiatan perusahaan. e Kepala rumah tangga,bertanggungjawab atas kebersihan dan kenyamanan perusahaan. f Sarasi, bertugas memeriksa dan memperbaiki mesin produksi yang rusak. d. Sekretaris 1 Menyiapakan acara kerja Direktur Utama. 2 Melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan surat menyurat. 3 Mengadakan hubungan dengan instansi lain yang berhubungan dengan perusahaan. 4 4 Dalam keadaan tertentu dapat mewakili direktur utama. e. Direktur BOD Business Operation Director Mewakili wewenang untuk mengatur dan mengawasi kerja Direktur Produksi, Direktur Distribusi dan Direktur Promosi. Kinerja ketiga Direktur tersebut dikoordinasi oleh Business Operation Director. BOD tersebut harus memberikan laporannya secara berkala kepada direktur utama. 1 Direktur Produk Bertugas menerima dan mengatur pelaksanaan order dari konsumen berupa desing dan karakteristik produk. Order tersebut diimplementasi kepada perusahaan. 2 Direktur Distribusi Mengatur dan memantau segala kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan penjualan dan distribusi produk agar diterima baik oleh konsumen. 3 Direktur Promosi Bertugas untuk mengatur segala kegiatan promosi kepada konsumen dan survey ke tempat-tempat yang memungkinkan untuk memperluas pamasaran produk. f. Direktur Akselerasi Mewakili wewenang untuk mengatur dan mengawasi kerja bagian: 1 Keuangan a Mengelola keuangan perusahaan. 5 b Melakukan pembukuan sekaligus menyusun laporan keuangan. c Mengendalikan segala pengeluaran perusahaan. 2 Konsinyasi Bertugas untuk mengendalikan sirkulasi uang kaitannya dengan penjualan barang secara kredit. 3 MIS Manager Information System a Membuat suatu sistem komputer bagi perusahaan sehingga mempermudah segala aktifitas yang dilakukan perusahaan. b Melindungi dan melakukan perawatan jaringan atau sistem komputer perusahaan. c Menampung segala data dan informasi baik dari dalam maupun dari luar perusahaan melalui jaringan komputer. 4 Pembelian a Menyediakan segala kebutuhan perusahaan baik untuk keperluan kantor maupun operasional produksi. b Mengadakan hubungan dengan supplier. g. Direktur Produksi Tugas dan tanggung jawab Direktur Produksi adalah: 1 Memproduksi barang untuk didistribusikan dan dari order konsumen. 2 Bertanggungjawab atas mutu hasil produksi dan mempercepat inovasi terbaru. 6 3 Mengadakan pengawasan kualitas barang yang dihasilkan. a GM Export Bertugas mengawasi dan mengatur proses produksi mulai dari persiapan sampai dengan bagian finishing barang yang kan di ekspor. b GM Lokal Bertugas mengawasi dan mengatur proses produksi mulai dari persiapan sampai dengan bagian finishing barang yang akan dijual di Indonesia. 5. Personalia a. Jumlah Tenaga Kerja Tenaga kerja PT. Mondrian sampai saat ini berjumlah 655 karyawan yang semuanya berasal dari Klaten, Yogyakarta, Solo dan sekitarnya. Karyawan pada PT.Mondrian terdiri dari tiga golongan, yaitu: 1 Karyawan Tetap Karyawan tetap adalah karyawan yang mempunyai hubungan kerja dengan perusahaan yang upahnya dibayarkan secara bulanan didasarkan atas jabatan atau pengalaman kerja yang dimiliki. 2 Karyawan Tidak Tetap Harian Karyawan tidak tetap adalah karyawan yang belum diangkat menjadi karyawan tetap, namun telah dipekerjakan secara 7 rutin dan gaji secara harian yang diberikan pada akhir minggu berjalan. 3 Karyawan Borongan Karyawan yang menerima gaji sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan, semakin banyak jumlah produk yang dihasilkan maka semakin besar pula gaji yang diterima. b. Jam dan Tata Tertib Kerja Jam dan tata tertib kerja yang ditetapkan di PT. Mondrian adalah sebagai berikut: 1 PT Mondrian beroperasi selama 6 hari kerja dalam satu minggu mulai hari Senin sampai dengan hari Sabtu. 2 Jam kerja untuk hari Senin sampai Jumat pukul 07.30 sd 15.30 WIB. Kecuali jam kerja untuk hari Sabtu pukul 07.30 sd 12.00 WIB. 3 Waktu istirahat dimulai pukul 12.00 sd 12.45 WIB kecuali hari Jumat dimulai pukul 11.30 sd 12.45 WIB. Sedangkan hari Sabtu tidak ada jam istirahat karena hanya diberlakukan sistem kerja setengah hari kerja. 4 Berada di tempat kerja masing-masing 10 menit sebelum jam kerja dimulai dan menjalankan tugasnya pada bel kedua berbunyi. 5 Melaksanakan absensi sendiri pada mesin absensi elektronik pada saat akan masuk dan pulang kerja. 8 6 Memberitahu bagian personalia melalui petugas satpam paling lambat 24 jam setelah tidak dapat masuk karena over mach kecelakaan, sakit dan bencana alam. 7 Memberitahukan direktorat yang bersangkutan melalui petugas satpam paling lambat 5 menit sebelum jam kerja dimulai, apabila mengalami hambatan dalam perjalanan sehingga terlambat masuk kerja. c. Kesejahteraan Karyawan PT. Mondrian meningkatkan kesejahteraan dan memberikan motivasi kerja, serta memberikan jaminan sosial dan fasilitas kerja diantaranya adalah: 1 Perusahaan mengikutsertakan tenaga kerjanya menjadi peserta program Jaminan Sosial Tenaga Kerja sesuai ketentuan Undang-Undang No. 01 tahun 1992 Junto Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 1993. 2 Seluruh karyawan diikutsertakan dalam wadah SPSI Serikat Pekerja Seluruh Indonesia 3 Karyawan yang mendapat musibah, misalnya kematian anak, istri, suami mendapat bantuan social dan uang duka dari perusahaan. 4 Karyawan yang melahirkan mendapat cuti dan sumbangan sekedarnya dari perusahaan. 5 Apabila pekerja tertimpa kecelakaan kerja, maka segala biaya yang timbul menjadi tanggung jawab perusahaan. 9 6 Karyawan tetap mendapat seragam dari perusahaan. 7 Karyawan akan mendapat tunjangan hari raya lebaran dan natal. 8 Perusahaan juga menyediakan fasilitas- fasilitas lain guna memberikan kenyamanan dan kesehatan bagi karyawan antara lain: kantin, tempat parker, mushola, poliklinik dan loker untuk menyimpan barang pribadi. d. Sistem Penarikan Tenaga Kerja Sistem perekrutan dan pengelolaan sumber daya manusia di PT. Mondrian dimulai dengan penyebaran informasi penerimaan karyawan baru melalui beberapa media seperti surat kabar, radio dan kampus-kampus yang terkait dengan spesifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan. Setelah itu diadakan proses penyeleksian lamaran calon karyawan yang melamar ke perusahaan yang selanjutnya diadakan wawancara terhadap calon karyawan. Apabila calon karyawan dinyatakan lulus wawancara maka akan dilanjutkan dengan serangkaian test sesuai dengan bidang masing-masing. Calon karyawan yang lulus test akan menjalani masa job training kurang lebih tiga bulan sebelum diangkat menjadi karyawan tetap. 6. Aspek Produksi a. Proses Produksi Kegiatan produksi merupakan kegiatan utama dalam seluruh aktifitas perusahaan. PT. Mondrian termasuk perusahaan 10 manufaktur, artinya mengolah bahan baku bahan mentah setengah jadi menjadi bahan jadi. Adapun proses produksinya dapat digambarkan sebagai berikut: SKEMA PROSES PRODUKSI Gambar III.2 Skema Proses Produksi Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa dalam memproses bahan baku menjadi bahan jadi ada tiga tahap utama yaitu : persiapan produksi, proses produksi dan penyelesaian produksi. Ketiga tahap tersebut dapat diterangkan sebagai berikut: 1 Persiapan Produksi Yang termasuk dalam tahap ini antara lain : Persiapan Proses produksi Pemotongan bahan Penyablonan Penjahitan Screen Pembuatan klise Film Pembuatan Design Pemotongan Benang Penyetrikaan Pengemasan Penyelesaian 11 a Pembuatan Desain kaos Desain gambar maupun kaos disesuaikan dengan perkembangan modetrend atau menurut pesanan.Untuk kaos pakaian olah raga dan pakaian muslim dan lain-lain. b Pembuatan Klise Film Dilakukan oleh desain yang nantinya untuk menyablon kaos yang telah didesain menurut jumlah warna. c Pembuatan Screen Dilakukan oleh bagian sablon yang digunakan untuk menyablon kaos yang sesuai dengan desain. 2 Proses Produksi Yang termasuk dalam tahap ini antara lain: a Pemotongan Bahan Pemotongan bahan dilakukan sesuai dengan model yang telah ditentukan. b Penyablonan Merupakan tahap pemberian warna sesuai dengan produk yang akan dipasarkan, dengan penambahan motif, gambar, tulisan atau hiasan yang dikehendaki oleh konsumen. c Penjahitan Setelah proses sablon hingga penyablonan terbentuk dengan baik dan kering, maka langkah berikutnya adalah tahap penjahitan, menggabungkan bagian yang telah 12 disablon dengan yang tidak disablon. Termasuk didalamnya pemasangan label dan kancing bila perlu. 3 Penyelesaian a Pemotongan Benang Benang-benang sisa jahitan yang masih ada pada kaos dibersihkan brandil agar tidak menggangu proses selanjutnya yaitu penyetrikaan. b Penyetrikaan Proses pembersihan benang sudah selesai, kemudian dilakukan proses penyetrikaan agar kaos yang sudah jadi dapat terlihat bagus dan rapi dan siap untuk proses berikutnya yaitu packing. c Pengemasan packing Packing merupakan tahap akhir dari proses produksi, yaitu memasukan produk jadi ke dalam plastik kemas pembungkus agar terlihat rapi dan tetap bersih. b. Alat yang digunakan 1 Mesin Jahit, digunakan untuk menjahit kain yang telah dipotong sesuai dengan pola pattern yang telah ditentukan. 2 Mesin Obras, digunakan untuk memperkuat dan merapikan bagian tepi kain yang sudah dipotong. 13 3 Mesin Pelubang dan pemasang kancing, digunakan untuk membuat lubang kancing dan memasang kancing pada kaos pakaian. 4 Gunting, digunakan untuk memotong kain dan benang. 5 Mistar gulung, sebagai alat bantu mengukur panjang dan lebar kain. 6 Alat sablon, digunakan untuk menyablon pada produk baik berupa gambar atau tulisan yang telah disesuaikan dengan keinginan konsumen. 7 Setrika Uap, digunakan untuk mengatur dan merapikan pakaian yang sudah jadi. c. Bahan Produksi PT. Mondrian memproduksi berbagai macam produk garment antara lain berupa Kaos, Jaket, Baju Muslim, T-Shirt, Shirt dll. Perusahaan ini memiliki dua divisi yaitu divisi lokal dan ekspor. Pada divisi lokal, tipe produksinya menggunakan Make to Stock MTS sedangkan pada divisi ekspor, tipe produksinya menggunakan Make to order MTO. Pada penelitian ini hanya akan dibahas proses produksi pada divisi lokal. Bahan produksi menggunakan benang 100 Cotton Combed 24 S Mercerized yang dirajut menjadi kaos 100 Cotton Combed yang bersifat dingin menyerap keringat dan tetap terlihat rapi. Bahan baku untuk produk dadung antara lain: cotton combed 20 S, cotton combed 24 S, CVC 20 S, TC toton, 14 babyterry, diadora, rayon spandex, cotton spandex, grimis spandex, laxos CVC. Selain menggunakan bahan baku, perusahaan juga menggunakan bahan penolong antara lain: benang katun, benang polyster, kain keras, kain kapas, kancing, zipper, dan label. Printing: dengan pengalaman lebih dari sepuluh tahun kami mengkombinasikan bahan sablon rubber, akrafon, foam dan mutiara untuk dapat menghasilkan printing yang betul-betul sempurna. Model dan Gambar : kami menghasilkan kaos sesuai dengan tren saat ini, mengkombinasikan warna kaos dipadu aksen- aksen yang digemari anak muda saat ini. Gambar disesuaikan dengan modelnya dan selalu mengikuti tuntutan perkembangan zaman baik secara humor, kritik, simbolis dan lain-lain, sesuai dengan tren anak muda saat ini. d. Kategori Produk 1 Dadung Produk dadung merupakan pakaian casual untuk anak, remaja, dewasa pria dan wanita. Arahan desain yang dibuat untuk produk pakaian pria lebih mengarah pada detail gambar grafis, sedangkan untuk pakaian wanita lebih simple dengan mode pakaian girly sporty. Kategori produk dadung diantaranya: T-shirt, jumper, jacket, short style knitting. 2 Be-Gaya 15 Merupakan produk pakaian untuk remaja putrid dengan arahan desain produk yaitu feminim, girly sporty. Kategori produk lebih bervariasi diantaranya: sackdress casual, two piece semu, jumper, jacket, short style. 3 Sekido Merupakan produk pakaian muslim berjilbab dan wanita muslim yang tidak berjilbab. Karakter produk Sekido lebih mengutamakan pakaian menutup aurat dan lebih longgar. Arahan desain produk feminim dan lebih elegan dengan kategori produk diantaranya: short style, long style, big beauty, dan muslim style. 7. Aspek Pemasaran Wilayah pemasaran PT. Mondrian meliputi pulau Jawa, Bali, Lombok, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Untuk menghadapi persaingan pasar dan memenuhi kebutuhan konsumen, PT. Mondrian selalu melakukan inovasi terhadap produknya setiap satu bulan sekali. PT. Mondrian menyediakan 12 desainer untuk merancang model pakaian yang diminati oleh konsumen. Sehingga setiap bulan akan direalisasi kurang lebih 75 model desain produk pakaian yang akan diproduksi. Pemesanan umum, dimana konsumen akan memesan kaos langsung ke perusahaan. Dalam memasarkan produknya PT. Mondrian menggunakan beberapa cara antara lain: 16 a. Dengan melakukan penjualan langsung kepada konsumen. PT. Mondrian mempunyai Factory Outlet yang berlokasi satu areal dengan perusahaan, sekarang diberi nama “Smart Shopping”. PT. Mondrian juga membuka ratusan counter di berbagai Department Store atau Mall di seluruh wilayah pemasarannya. b. Dengan sistem Konsinyasi, yaitu menitipkan produk ke took- toko yang telah menjadi langganan maupun mitra bisnisnya, di mana barang yang laku dibayar, dan sistem Jual Putus yaitu toko membeli sejumlah produk baik secara tunai maupun utang yang harus dibayar dalam jangka waktu tertentu. c. Melalui Pemesanan Umum Public Order, dimana konsumen akan memesan produk dalam jumlah besar, harga dapat ditekan serendah mungkin sehingga perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya. d. Promosi , Pemasaran terpau yang didalamnya terdapat unsur promosi akan menambah kepercayaan konsumen terhadap produk. Promosi dilakukan diberbagai media antara lain: TV, media cetak majalah, tabloid dan lain-lain. e. Pelayanan, divisi Pelayanan dan Pemeliharaan Konsumen siap merangkul pembeli dengan berbagai programnya, antara lain ketersediaan produk, ketentuan transaksi yang tidak menyulitkan, pemberian informasi yang cepat dan tidak berbelit, dengan pola promosi yang terpadu sehingga dapat memperkenalkan dan memperoleh image produk yang baik. 17 8. Aspek Kualitas Kualitas merupakan aspek yang sangat penting, PT Mondrian selalu menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Pengendalian kualitas yang dilakukan mulai dari bahan baku datang, proses produksi, dan inspeksi produk akhir. a. Bahan Baku Bahan baku dari supplier di inspeksi apakah ada cacat cacat kain, cacat print, cacat celup, apakah berat dan panjang sesuai. Jika diketahui terdapt cacat kain, maka kain akan dikembalikan kepada supplier untuk ditukar kembali. b. Proses Produksi Dalam proses produksi yang biasa diperiksa adalah semua bagian produksi tapi yang sering terjadi kerusakan adalah bagian potong, dan bagian penjahitan. Untuk bagian potong kendala yang ada kerumitan pola, maka dari itu untuk bagian potong dibutuhkan orang yang berpengalaman yang cukup lama dan ahli dibidangnya. Dengan begitu kerusakan dapat diminimalkan. Untuk bagian penjahitan kerusakan yang biasa terjadi adalah jahitan lepas, jahitan tidak rata. Hal ini dapat diminimalkan dengan memberi pelatihan terlebih dahulu kepada karyawan. c. Inspeksi produk Akhir Jika diketahui produk akhir tidak layak untuk dijual atau tidak memenuhi standar kualitas, maka produk tersebut dibawa lagi 18 kebagian produksi. Jika kerusakan kecil maka produk itu bias diperbaiki lagi. Jika kerusakan besar maka barang itu dikategorikan barang reject dan dijual sendiri dengan harga yang murah.

B. Laporan Magang Kerja