LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

2

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dengan kondisi persaingan yang semakin ketat antar perusahaan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang semakin canggih, sangat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan terutama disektor industri. Oleh karena itu mengakibatkan perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan lainnya agar dapat bertahan didalam dunia bisnis. Sehingga, menuntut perusahaan untuk menjalankan strategi-strategi tersendiri dan harus mampu mengendalikan semua sumber daya dari persediaan bahan baku yang sangat mendukung dalam pemrosesan suatu barang. Dalam dunia industri, bahan baku merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang kelangsungan proses produksi. Sering kali faktor material menjadi suatu kendala tersendiri dalam pelaksanaan kegiatan produksi. Maka dari itu, pengendalian persediaan bahan baku menjadi suatu hal yang sangat penting sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Persediaan merupakan sumber daya yang menggangur Idle Resources yang menunggu proses lebih lanjut, yang dimaksud proses lebih lanjut tersebut adalah berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi ataupun kegiatan konsumsi pangan pada sistem rumah tangga Nasution, 3 2003;103. Bila dalam perusahaan kekurangan persediaan bahan baku akan mengakibatkan adanya hambatan pada proses produksi karena barang tidak dapat didatangkan secara mendadak, dan sebaliknya bila persediaan bahan baku yang terlalu besar akan menimbulkan biaya ekstra. Bahan baku terdiri dari beberapa macam dan mempunyai karakteristik yang berbeda antara bahan satu dengan bahan lainnya. Baik dari segi harga per unit bahan, dari segi jumlah unit bahan yang diperlukan, dan dari segi penyimpanan bahan baku. Apabila manajemen perusahaan memperlakukan semua bahan baku yang diperlukan dengan sama rata, maka tindakan tersebut akan merugikan perusahaan. Hal ini disebabkan karena terdapatnya perbedaan nilai rupiah dari bahan yang diperlukan serta jumlah unit yang diperlukan perusahaan. Dalam kenyataannya akan terdapat bahan baku yang diperlukan dalam jumlah unit yang sangat besar namun mempunyai nilai rupiah yang kecil, sebaliknya akan terdapat pula sejumlah bahan baku dalam nilai rupiah yang tinggi walaupun jumlah unit fisiknya tidak terlalu besar. Dengan demikian harus ada perlakuan yang berbeda untuk masing-masing bahan baku yang mempunyai karakteristik berbeda, salah satunya dengan Analisis ABC. Menurut Render dan Heizer 2005;62 Analisis ABC membagi persediaan ke dalam tiga golongan berdasarkan pada volume tahunan dalam jumlah uang. Analisis ABC adalah sebuah aplikasi persediaan dari prinsip Pareto. Prinsip Pareto menyatakan bahwa terdapat “sedikit 4 hal yang penting dan banyak hal yang sepele”. Untuk menentukan volume rupiah tahunan Analisis ABC, permintaan tahunan dari setiap barang persediaan dihitung dikalikan dengan harga per unit. PT. Mondrian Klaten adalah perusahaan garmen yang bergerak dalam bidang pembuatan kaos, T-Shirt dan pakaian santai. PT. Mondrian memiliki 3 brand produk yaitu: Dadung, Be-Gaya, dan Sekido. Dalam penelitian ini penulis meneliti hanya pada produk Dadung, yang merupakan salah satu produk yang paling dikenal oleh masyarakat. PT Mondrian belum menggunakan Analisis ABC untuk klasifikasi kebijakan pengadaan bahan baku, sehingga penulis ingin meneliti klasifikasi antara bahan baku yang satu dengan bahan baku yang lain yang mempunyai harga paling mahal dan harga yang paling rendah, serta jumlah pemakaiannya. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul Tugas Akhir “ PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK DADUNG DENGAN ANALISIS ABC PADA PT MONDRIAN KLATEN”

B. RUMUSAN MASALAH