Permasalahan Keluarga Masalah Prioritas

6

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh setelah beberapa kali mengadakan kunjungan dan pertemuan ke rumah keluarga dampingan, identifikasi permasalahan tersebut menggunakan metode kekeluargaan dengan melakukan pendekatan ke keluarga Bapak I Wayan Tampiana. Permasalahan yang terjadi pada keluarga Bapak I Wayan Tampiana adalah permasalahan: a. Ekonomi b. Kesehatan c. Pendidikan

2.2 Masalah Prioritas

Permasalahan prioritas yang dihadapi oleh Bapak I Wayan Tampiana diantaranya adalah masalah ekonomi dan masalah kesehatan. 2.2.1 Permasalahan Ekonomi Permasalahan utama keluarga Bapak I Wayan Tampiana yaitu masalah ekonomi keluarga. Sejak 8 tahun silam Bapak I Wayan Tampiana tidak bekerja lagi akibat penyakit kencing manis yang dialami dimana sebelumnya Bapak I Wayan Tampiana bekerja sebagai buruh bangunan. Melihat kondisi Bapak I Wayan Tampiana seperti itu, Ibu Nyoman Bakti Asih yang merupakan istri Bapak I Wayan Tampiana. Beliaulah yang menjadi tulang punggung keluarga, dengan tanggungan seorang suami dan seorang anak. Terlebih lagi tanggungan satu orang anak yang biaya sekolahnya tidak mendapat tanggungan dari pemerintah. Kondisi yang penulis dapati saat berkunjung ke rumah keluarga dampingan terkait permasalahan ini sangat memprihatinkan oleh karena itu penulis menyarankan agar Bapak I Wayan Tampiana dan Ibu Nyoman Bakti Asih memiliki pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari- hari. 2.2.2 Permasalahan Kesehatan 7 Permasalahan kesehatan yang dimiliki oleh keluarga Bapak I Wayan Tampiana adalah keluarga Bapak I Wayan Tampiana tidak memiliki kartu kesehatan dari pemerintah seperti Kartu Indonesia Sehat KIS. Saat ini keluarga Bapak I Wayan Tampiana hanya memiliki kartu BPJS saja, kartu tersebut merupakan tanggungan dari tempat istrinya bekerja. Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan tidak untuk seluruh masyarakat Indonesia, namun hanya untuk mereka yang terdaftar sebagai peserta. Anggota yang telah mendaftar kartu BPJS akan dikenakan iuran, dimana iuran yang dibayarkan ke bank sesuai dengan jenis kepesertaannya. Ibu Nyoman Bakti Asih mendaftarkan kartu BPJS melalui tempat Beliau bekerja, dimana setiap bulannya upah Ibu Nyoman Bakti Asih di potong senilai Rp. 50.000 per bulan. Upah yang terbilang kurang dan dipotong untuk membayar iuran kartu BPJS membuat Ibu Nyoman Bakti Asih harus menghemat pengeluaran rumah tangga. Masalah yang penulis dapati yaitu keluarga Bapak I Wayan Tampiana belum mendapatkan Kartu Indonesia Sehat KIS. KIS merupakan perluasan dari Jaminan Kesehatan Nasional JKN yang di jalankan oleh BPJS Kesehatan. KIS ini memiliki kelebihan yaitu bisa menanggung Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS. Sejak tahun lalu, Bapak I Wayan Tampiana telah mengajukan ke Kepala Dusun setempat untuk mendaftar menjadi anggota KIS, akan tetapi sampai saat ini belum mendapatkan hasil yang pasti. 2.2.3 Permasalahan Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu kunci kesuksesan seseorang. Pendidikan yang tinggi dapat kehidupan layak. Bapak I Wayan Tampiana menanggung seorang anak yang bernama I Wayan Tangkas. Saat ini, Wayan Tangkas duduk dibangku kelas 2 di SMKN Selokarang. Permasalahan pendidikan keluarga Bapak I Wayan Tampiana yaitu anak sulung Beliau tidak mendapat tanggungan pendidikan seperti Kartu Indonesia Pintar KIP, sehingga biaya pendidikan anak sulung Beliau ditanggung sendiri. Ibu Nyoman Bakti Asih sempat mengajukan beasiswa di sekolah anaknya tetapi apa daya rejeki belum didapat keluarga Bapak I Wayan Tampiana. 8

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH