PENGARUH PROFITABILITAS DAN MODEL TIGA FAKTOR FAMA & FRENCH TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2011 (PENERAPAN MODEL MULTIFAKTOR DI BURSA EFEK INDONESIA)

ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PROFITABILITY AND THREE FACTORS MODEL FAMA &
FRENCH ON STOCK RETURN IN THE BANKING SECTOR IN INDONESIAN STOCK
EXCHANGE PERIOD 2008-2011 (PRACTICE MULTIFACTOR MODEL IN
INDONESIAN STOCK EXCHANGE)

By
ELIS YULIANTI

For investors, investing in thestock market fraught with risk. Return is a factor that
motivate investor to invest and also investor get reward for the courage to risk the investment.
There is some analysis to determine the return including by using fundamental analysis such
as financial ratios and three factors model by Fama & French.This study aim to determine the
influence of probability and three factors model on stock return in the Banking Sector in
Indonesian Stock Exchange period 2008-2011 with practice multifactor model in Indonesian
Stock Exchange.
Population which is theobject of this research are listed banking companies in
Indonesian Stock Exchange period 2008-2011. The sample used in this study were 26 banks
taken by purposive sampling. Analysis technique used are multiple regression, t-statistic test,
and f-statistic test.
Based on the results of the analysis about the influence Return On Asset (ROA), Net

Interest Margin (NIM), Beta Market (Rm-Rf), Size (SMB), and Book To Market Ratio
(HML) on Stock Return in the Banking Sector in Indonesian Stock Exchange period 20082011, with significance level α=10 % showed that simultaneously variables ROA, NIM, Beta
(Rm-Rf), Size (SMB), Book To Market Ratio (HML) significant effect on stock return. While
partially variable ROA is not significant and negative effect on stock return,variable NIM
positive and significant effect on stock return, variable HML, (Rm-Rf) and SMB negative
and significant effect on stock return. The predictive capability of the five variables on stock
return of 20,8%.

The results of this study indicate that investors in the Banking Sector period 2008-2011 more
consider factors such as NIM, Beta market, Size, and Book To Market Ratio to predicting
stock return.
Keyword:

Return On Asset, Net Interest Margin, Beta Market, Size,
Book To Market Ratio

ABSTRAK
PENGARUH PROFITABILITAS DAN MODEL TIGA FAKTOR FAMA & FRENCH
TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2008-2011 (PENERAPAN MODEL MULTIFAKTOR DI BURSA EFEK

INDONESIA)

Oleh
ELIS YULIANTI

Bagi Investor, melakukan investasi di pasar modal penuh dengan risiko. Return
merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan
imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.
Terdapat beberapa analisis untuk menentukan return antara lain dengan menggunakan
analisis fundamental seperti rasio-rasio keuangan dan model tiga faktor yang dikemukakan
oleh Fama & French. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan
model tiga faktor terhadap return saham sektor perbankan yang terdaftar di BEI tahun 20082011 dengan menerapkan model multifaktor di BEI.
Populasi yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang
terdaftar di BEI tahun 2008-2011. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 26
bank yang diambil secara purposive sampling.Teknik analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi liniear berganda, uji Fdan uji t.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan mengenai pengaruh ROA, NIM, beta
(Rm-Rf), size (SMB) dan book to market ratio (HML) terhadap return saham sektor
perbankan di BEI tahun 2008-2011, dengan menggunakan α=10 % menunjukkan bahwa
secara bersama-sama (simultan) variabel ROA, NIM, beta (Rm-Rf), size (SMB) dan book to

market ratio (HML) berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan secara parsial
menujukkan bahwa variabel ROA berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return
saham, variabel NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, variabel
HML, (Rm-Rf) dan SMB berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham.
Kemampuan prediksi kelima variabel tersebut terhadap return saham sebesar 20,8%. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa investor saham pada sektor perbankan pada tahun 20082011 lebih mempertimbangkan faktor NIM, beta pasar, size dan book to market ratio dalam
memprediksi return saham.
Kata Kunci:

Return On Asset, Net Interest Margin, Beta pasar, Size,
Book To Market Ratio

PENGARUH PROFITABILITAS DAN MODEL TIGA FAKTOR FAMA &
FRENCH TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN DI
BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2011
(Penerapan Model Multifaktor di Bursa Efek Indonesia)

(Skripsi)

Oleh

ELIS YULIANTI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013

ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PROFITABILITY AND THREE FACTORS MODEL
FAMA & FRENCH ON STOCK RETURN IN THE BANKING SECTOR IN
INDONESIAN STOCK EXCHANGE PERIOD 2008-2011 (PRACTICE
MULTIFACTOR MODEL IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE)

By
ELIS YULIANTI

For investors, investing in thestock market fraught with risk. Return is a
factor that motivate investor to invest and also investor get reward for the courage
to risk the investment. There is some analysis to determine the return including by
using fundamental analysis such as financial ratios and three factors model by

Fama & French.This study aim to determine the influence of probability and three
factors model on stock return in the Banking Sector in Indonesian Stock Exchange
period 2008-2011 with practice multifactor model in Indonesian Stock Exchange.
Population which is theobject of this research are listed banking
companies in Indonesian Stock Exchange period 2008-2011. The sample used in
this study were 26 banks taken by purposive sampling. Analysis technique used
are multiple regression, t-statistic test, and f-statistic test.
Based on the results of the analysis about the influence Return On Asset
(ROA), Net Interest Margin (NIM), Beta Market (Rm-Rf), Size (SMB), and Book
To Market Ratio (HML) on Stock Return in the Banking Sector in Indonesian
Stock Exchange period 2008-2011, with significance level α=10 % showed that
simultaneously variables ROA, NIM, Beta (Rm-Rf), Size (SMB), Book To
Market Ratio (HML) significant effect on stock return. While partially variable
ROA is not significant and negative effect on stock return,variable NIM positive
and significant effect on stock return, variable HML, (Rm-Rf) and SMB negative
and significant effect on stock return. The predictive capability of the five
variables on stock return of 20,8%.

The results of this study indicate that investors in the Banking Sector period 20082011 more consider factors such as NIM, Beta market, Size, and Book To Market
Ratio to predicting stock return.

Keyword:

Return On Asset, Net Interest Margin, Beta Market, Size,
Book To Market Ratio

ABSTRAK
PENGARUH PROFITABILITAS DAN MODEL TIGA FAKTOR FAMA &
FRENCH TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2011 (PENERAPAN MODEL
MULTIFAKTOR DI BURSA EFEK INDONESIA)

Oleh
ELIS YULIANTI

Bagi Investor, melakukan investasi di pasar modal penuh dengan risiko.
Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan
juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas
investasi yang dilakukannya. Terdapat beberapa analisis untuk menentukan return
antara lain dengan menggunakan analisis fundamental seperti rasio-rasio
keuangan dan model tiga faktor yang dikemukakan oleh Fama & French.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan model tiga
faktor terhadap return saham sektor perbankan yang terdaftar di BEI tahun 20082011 dengan menerapkan model multifaktor di BEI.
Populasi yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2011. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 26 bank yang diambil secara purposive sampling.Teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi liniear
berganda, uji Fdan uji t.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan mengenai pengaruh ROA,
NIM, beta (Rm-Rf), size (SMB) dan book to market ratio (HML) terhadap return
saham sektor perbankan di BEI tahun 2008-2011, dengan menggunakan α=10 %
menunjukkan bahwa secara bersama-sama (simultan) variabel ROA, NIM, beta
(Rm-Rf), size (SMB) dan book to market ratio (HML) berpengaruh signifikan
terhadap return saham. Sedangkan secara parsial menujukkan bahwa variabel
ROA berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham, variabel
NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, variabel HML,
(Rm-Rf) dan SMB berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham.

Kemampuan prediksi kelima variabel tersebut terhadap return saham sebesar
20,8%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investor saham pada sektor
perbankan pada tahun 2008-2011 lebih mempertimbangkan faktor NIM, beta

pasar, size dan book to market ratio dalam memprediksi return saham.
Kata Kunci:

Return On Asset, Net Interest Margin, Beta pasar, Size,
Book To Market Ratio

PENGARUH PROFITABILITAS DAN MODEL TIGA FAKTOR FAMA &
FRENCH TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN DI
BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2011
(Penerapan Model Multifaktor di Bursa Efek Indonesia)

Oleh
ELIS YULIANTI

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013

Judul Skripsi

:PENGARUH PROFITABILITAS DAN MODEL TIGA
FAKTOR FAMA & FRENCH TERHADAP RETURN
SAHAM SEKTOR PERBANKAN DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2008-2011 (Penerapan Model
Multifaktor di Bursa Efek Indonesia)

Nama Mahasiswa

:Elis Yulianti

NPM


:0911011017

Program Studi

:Manajemen

Fakultas

:Ekonomi Dan Bisnis

MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing

Hi. M. Syatibi Ch, S.E.
NIP 19510203 198103 1 002

Prakarsa Panji Negara, S.E.,M.E.
NIP 19740501 200801 1 007

2. Ketua Jurusan Manajemen


Hj. Aida Sari, S.E., M.Si.
NIP 19620127 198703 2 003

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua

: Hi. M. Syatibi Ch, S.E.

__________

Sekretaris

: Prakarsa Panji Negara, S.E.,M.E.

__________

Penguji
Bukan Pembimbing

: Iban Sofyan, S.E.,M.M.

__________

2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Prof. Satria Bangsawan, S.E., M.Si.
NIP 196109041987031011

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 30 JANUARI 2013

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotagajah, Lampung Tengah pada tanggal 10 Juli 1991,
sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, dari Bapak Sugianto dan Ibu Dede
Nopianti.
Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) Pertiwi Punggur, Lampung Tengah
diselesaikan tahun 1997, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 6 Kotagajah,
Lampung Tengah pada tahun 2003, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di
SLTPN 2 Kotagajah pada tahun 2006, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di
SMAN 1 Kotagajah pada tahun 2009.Tahun 2009, penulis terdaftar sebagai
mahasiswa jurusan manajemen FEB Unila melalui jalur PKAB.

PERSEMBAHAN



Skripsi ini kupersembahkan untuk keluarga, sahabat, dan orangorang tersayang.

MOTTO



All is well.



Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
Segalanya akan mudah, karena ada Allah



Mengerjakan dengan cara biasa hasilnya biasa saja, tapi melakukan
sesuatu diluar kebiasaaan hasilnya akan luar biasa.

PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

: Elis Yulianti

Nomor Pokok Mahasiswa

: 0911011017

Jurusan

: Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri,
dan dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain
yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian
kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari
penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau
tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya
ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.

Bandar Lampung, Januari 2013
Yang menyatakan

Elis Yulianti
NPM 0911011017

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi dengan judul “Pengaruh Profitabilitas Dan Model Tiga Faktor Fama &
French Terhadap Return Saham Sektor Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2008-2011 (Penerapan Model Multifaktor Di Bursa Efek Indonesia)” adalah salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi Di Universitas Lampung.
Dalam Kesempatanini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan FEB Universitas Lampung;
2. Hj. Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen FEB Universitas
Lampung;
3. Hi. M.Syatibi Ch, S.E., selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;
4. Prakarsa Panji Negara, S.E, M.E., selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;
5. Kurniati Bahusin, S.E., selaku Pembimbing Akademik yang memberikan
bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;
6. Iban Sofyan, S.E.,M.M., selaku Pembahas atas saran-saran perbaikan ;

7. Bapak dan Ibuku, Bapak Sugianto dan Ibu Dede Nopianti yang selalu
memberikan kasih sayang, dukungan, motivasi serta doa yang tidak pernah
berhenti untuk kesuksesan anak-anaknya;

8.

Adik- adikku, Hutri Wulandari dan Ibrahim atas kasih sayang, dukungan, dan
semangat yang kalian berikan;

9. Nova Yuliantoro yang selalu memberikan perhatian, semangat dan doa untuk
kesuksesan skripsi ini;
10. Sahabat-sahabatku Lucy, Rizka, Ria, Septi, Cintia yang memberikan
dukungan, doa, saran, nasihat, tawa, tangis;
11. Teman-temanku Lidya, Ratih, Deyla, Lucky, Selvy, Yohanna, Iqbal, Nia
yang membantu proses penyelesaian skripsi dengan membagi pengetahuan;
12. Teman-teman kelas manajemen keuangan ’09, terima kasih atas kebersamaan
kalian.Serta semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung, Januari 2013
Penulis

Elis Yulianti

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan
juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas
investasi yang dilakukannya (Tandelilin (2001:47) dalam Ratna Prihantini
(2009)). Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukan
merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (oportunity cost) dan risiko
penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi.
Tabel 1.1 Return Saham Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI
Tahun 2008-2011 (dalam Persentase)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Emiten
AGRO
BABP
BACA
BBCA
BBKP
BBNI
BBNP
BBRI
BCIC
BDMN
BEKS
BKSW
BMRI

2008
0%
7,42 %
0,66 %
4,76 %
63,26 %
-9,82 %
0%
0,84 %
0%
-0,9 %
42,85 %
34 %
15,71 %

2009
-27,44 %
-14,72 %
-2,97 %
26,83 %
87,5 %
11,45 %
-13,9 %
2,51 %
0%
-24,02 %
90 %
23,7 %
16,04 %

2010
19,14 %
12,5 %
4,08 %
31,95 %
73,33 %
-4,33 %
0,16 %
37,25 %
0,003 %
24,56 %
33,40 %
40,54 %
38,29 %

2011
-14,99 %
-21,48 %
-1,96 %
25 %
54,57 %
7,41 %
5,69 %
28,57 %
0%
-25,51 %
15,70 %
75,81 %
5,60 %

2

2008
2009
2010
Emiten
BNBA
25,10 %
13,09 %
23,3 %
BNGA
-29,68 %
12,17 %
-20,33 %
BNII
29,80 %
-10,8 %
8,01%
BNLI
-5,01 %
-13,98 %
48,27 %
BSWD
0,001 %
0%
0,001 %
BVIC
-7,82 %
1,07 %
15,94 %
INPC
43 %
51,75 %
40,78 %
MAYA
3,14 %
0%
-13,43 %
MCOR
50 %
49,33 %
33,93 %
MEGA
11,11 %
28,63 %
38,03 %
NISP
-22,22 %
42,86 %
70 %
PNBN
-14,71 %
31,03 5
50 %
SDRA
11,49 %
38,56 %
55,68 %
Rata-Rata
9,73 %
16,10 %
25,43 %
Sumber: Indonesian Capital Market Directory 2008-2011
No
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

2011
-15,24 %
46,46 %
21,52 %
18,26 %
0%
-7,05 %
-10,31 5
7,52 %
25,33 %
26,34 %
-36,47 %
-31,58 %
-24,14 %
6,73 %

Tabel 1.2 Perkembangan Return Saham Sektor Perbankan Yang Terdaftar
Di BEI Tahun 2008-2011
Tahun
Rata-Rata Return Saham
Perkembangan (%)
2008
9,73 %
0%
2009
16,10 %
65,49 %
2010
25,43 %
57,89 %
2011
6,73 %
-73,52 %
Sumber: Diolah Berdasarkan ICMD 2008-2011
Tabel 1.1 dan tabel 1.2 meunjukkan bahwa return saham sektor perbankan
mengalami fluktuasi dari tahun 2008-2011. Terjadinya krisis ekonomi global
tahun 2008 berdampak tidak hanya pada negara maju saja tetapi juga negara
berkembang seperti Indonesia. Hal ini terlihat dengan naiknya tingkat suku bunga,
turunnnya pendanaan ke perbankan, serta banyaknya bank yang mengalami kredit
macet. Hal tersebut mempengaruhi iklim investasi pasar modal dibidang
perbankan baik secara langsung maupun tidak langsung.

3

Menurut Jogiyanto (2003:88), terdapat dua macam analisis untuk menentukan
return saham perusahaan yaitu dengan menggunakan analisis fundamental dan
analisis teknikal. Analisis fundamental adalah analisis untuk menghitung nilai
intrinsik saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan misalnya laba,
penjualan, dan lain sebagainya. Sedangkan analisis teknikal adalah analisis untuk
yang menggunakan data dari pasar misalnya harga dan volume transaksi saham
untuk menentukan nilai dari saham. Informasi yang bersifat fundamental
diperoleh dari kondisi intern perusahaan yaitu laporan keuangan.
Sebagai suatu perusahaan bank juga membuat laporan keuangan untuk
menunjukkan informasi dan posisi keuangan yang disajikan untuk pihak-pihak
yang berkepentingan. Menurut Ali (2006) bank didefinisikan sebagai lembaga
keuangan yang memiliki izin usaha untuk beroperasi sebagai bank, yaitu
menerima penempatan dana-dana yang dipercayakan masyarakat kepada bank
tersebut, memberikan pinjaman kepada masyarakat dan dunia usaha pada
umumnya, memberi akseptasi atas berbagai bentuk surat utang yang disampaikan
pada bank tersebut serta menerbitkan cek.
Bagi investor, laporan keuangan dapat menjadi pertimbangan suatu keputusan
untuk berinvestasi. Dengan adanya laporan keuangan investor akan mengetahui
kinerja keuangan perusahaan dengan melakukan analisis rasio keuangan. Bagi
perbankan Indonesia ketentuan mengenai rasio-rasio keuangan tersebut sudah
terdapat dalam Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 tentang penilaian
kesehatan bank secara individual, yaitu pendekatan risiko (Risk-based Bank
Rating). Analisis ini terdiri dari aspek profil risiko (risk profile), Good Corporate

4

Governance (GCG), profitabilitas (earnings), dan permodalan (capital). Namun
pada penelitian ini hanya menggunakan aspek profitabilitas (earnings).
Menurut Weston dan Copeland (1995:237), rasio profitabilitas adalah rasio yang
dapat digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil
pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Rasio profitabilitas
menurut Henry Simamora (2000:528) menyatakan bahwa “Tujuan profitabilitas
berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk meraup laba yang memuaskan
sehingga pemodal dan pemegang saham akan meneruskan menyediakan modal
bagi perusahaan.” Definisi lain Brigham dan Houston (2001:197) menyatakan
bahwa profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan.
Sedangkan pengertian rasio profitabilitas menurut Husein Umar (2002)
menyatakan bahwa “Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan laba dari setiap penjualan yang dilakukan.
Berdasarkan beberapa pengertian mengenai rasio profitabilitas di atas, maka yang
dimaksud rasio profitabilitas adalah suatu rasio yang mengukur bagaimana suatu
manajemen dalam suatu perusahaan bekerja untuk mendapatkan laba sebesar
mungkin, dimana laba tersebut merupakan hasil dari aktivitas perusahaan yang
telah dilakukan. Rasio profitabilitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan
bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk
mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional
perusahaannya. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
ROA dan NIM.

5

Penelitian ini juga menggunakan model tiga faktor yang diungkapkan oleh Fama
& French pada tahun 1992 yang dikenal dengan Three Factors Model karena
penerapan model tiga faktor di Indonesia masih jarang sekali. Dalam model ini
dikemukakan bahwa ada tiga faktor utama yang signifikan dalam mempengaruhi
return saham. Tiga faktor itu adalah beta CAPM yang mengukur risiko pasar, Size
(ukuran) saham, yang dilihat melalui nilai kapitalisasi pasar saham (jumlah saham
yang beredar dikalikan dengan harga saham), book to market ratio adalah rasio
yang digunakan untuk menghitung nilai buku saham dibagi dengan nilai pasar
saham.
Penelitian faktor-faktor rasio profitabillitas ini berdasarkan pada penelitianpenelitian terdahulu. Pada penelitian Ratna Prihantini menyatakan bahwa ROA
berpengaruh positif terhadap return saham. Penelitian yang sama yang dilakukan
oleh Nini Safitri Azis (2012) juga menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif
dan signifikan terhadap return saham. Pada Penelitian yang dilakukan oleh
Marviana (2009) dan Fathoni (2010) menunjukkan bahwa NIM berpengaruh
terhadap return saham. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Rintistiya
Kurniadi (2012) yang menyatakan bahwa NIM berpengaruh positif terhadap
return saham.
Hasil Penelitian tentang model tiga faktor terhadap return saham juga
menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Hasil Penelitian Fama & French (2000)
menunjukkan bahwa beta, firm size dan book to market ratio memiliki hubungan
yang signifikan terhadap return saham. Sedangan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Drew, Naughton, dan Veeraraghavan (2003) menunjukkan hasil bahwa beta

6

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham, sedangkan firm
size dan book to market ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham. Di
Indonesia, penelitian model tiga faktor dilakukan oleh Bambang Ongki Suryawan
(2006) menunjukkan hasil bahwa hanya beta pasar dan firm size yang
berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan book to market ratio
secara parsial tidak signifikan mempengaruhi return saham.
Berdasarkan model multifaktor terdapat banyak faktor yang mempengaruhi return
saham.Oleh karena itu pada penelitian ini penulis ingin menggabungkan antara
variabel ROA, NIM dan model tiga faktor terhadap return saham penerapan
model multifaktor di Indonesia. Penggabungan ini dimaksudkan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh kinerja keuangan yang diukur dengan ROA,
NIM dan model tiga faktor terhadap return saham pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI. Berdasarkan pertimbangan diatas maka penulis tertarik
untuk menulis skripsi dengan judul:
“Pengaruh Profitabilitas dan Model Tiga Faktor Fama & French Terhadap
Return Saham Sektor Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011
(Penerapan Model Multifaktor Di Bursa Efek Indonesia)”

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan
masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Apakah terdapat pengaruh ROA, NIM, Beta pasar, Size,dan Book To Market Ratio
terhadap return saham sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

7

1.3 Batasan Penelitian
 Data yang digunakan adalah data indeks harga saham individu tahunan
perbankan pada periode tahun 2008-2011, indeks harga saham gabungan
tahunan perbankan pada periode 2008-2011 dan data laporan keuangan
publikasi bank pada periode 2008-2011.
 Pembatasan masalah dalam penelitian ini dibatasi oleh rasio profitabilitas
dan model tiga faktor.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
Untuk melihat apakah terdapat pengaruh ROA, NIM, Beta pasar, Size,dan Book
To Market Ratio terhadap return saham sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia
baik secara simultan maupun parsial.

1.4.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi investor, diharapkan penelitian ini dapat membantu dalam
mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi return saham sehingga
dapat menerapkan strategi untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang
diharapkan dan membantu didalam pengambilan keputusan investasi.

8

2. Bagi akademisi, hasil dari penelitian ini diharapkan memberi sumbangan
yang berarti bagi studi - studi yang berkaitan dengan analisis kinerja
perusahaan dengan menggabungkan rasio profitabilitas seperti ROA dan NIM
serta Model Tiga Faktor yaitu Beta pasar, Size, Book To Market Ratio
sehingga dapat menganalisis return saham yang diperoleh oleh investor.

1.5 Kerangka Pemikiran
Return on Asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang dapat mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. ROA
merupakan perbandingan antara laba setelah pajak dengan aktiva yang dimiliki
perusahaan.
Rumusnya: Laba Bersih Setelah Pajak x 100%
Total Aktiva
ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk
beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila
ROA negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan
mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu perusahaan mempunyai ROA yang tinggi
maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan.

Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya dalam rangka
menghasilkan pendapatan bunga bersih. Semakin besar rasio ini maka semakin
meningkatnya pendapatan bunga yang diperoleh dari aktiva produktif yang

9

dikelola bank sehingga kemungkinan bank tersebut dalam kondisi bermasalah
semakin kecil.
Rumusnya :

Pendapatan bunga bersih

x 100%

Rata-rata aktiva produktif
Dalam model tiga faktor yang diungkapkan Fama & French terdapat tiga faktor
yang sangat mempengaruhi return saham yaitu Beta, Size, dan Book To Market
Ratio.
Beta pasar merupakan suatu pengukur volatilitas (volatility) return suatu sekuritas
atau return portofolio terhadap return pasar. Volatilitas didefinisikan sebagai
fluktuasi dari return-return suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu waktu
tertentu (Jogiyanto, 1998). Jika fluktuasi return-return suatu sekuritas atau
portofolio secara statistik mengikuti fluktuasi dari return-return pasar, maka beta
dikatakan mengarah pada nilai 1.
Size merupakan ukuran besar kecilnya perusahaan. Dengan kata lain, Firm Size
merupakan market value dari sebuah perusahaan (Banz,1981). Market value atau
kapitalisasi pasar diperoleh dari perhitungan harga saham dikalikan jumlah saham
yang diterbitkan (outstanding shares). Kapitalisasi pasar mencerminkan nilai
kekayaan perusahaan saat ini.
Book To market Ratio merupakan faktor risiko yang harus diperhatikan oleh para
investor karena book to market ratio yang tinggi dapat dijadikan indikator bahwa
perusahaan tersebut masih undervalue. Rasio book to market equity menyatakan
perbandingan book equity terhadap market equity perusahaan.

10

Return Saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu
investasi saham yang dilakukannya. Return saham merupakan hasil investasi yang
berupa capital gain yaitu selisih antara harga saham periode saat ini dengan harga
saham pada periode sebelumnya.
Berdasarkan penjelasan diatas maka variabel-variabel didalam penelitian ini
adalah ROA, NIM dan Model Tiga Faktor (Beta, Size, Book To Market Ratio)
sebagai variabel independen (bebas) dan return saham sektor perbankan di Bursa
Efek Indonesia sebagai variabel dependen (terikat). Sehingga kerangka pemikiran
yang terbentuk adalah:
Bursa Efek Indonesia
Bank Go Publik
Model Multifaktor

Model Tiga Faktor
Beta

Size

B/M

Rasio Rentabilitas
ROA

Return Saham
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

NIM

11

1.6 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara dari suatu penelitian yang harus diuji
kebenarannya. Dari perumusan masalah dan uraian sebelumnya, maka hipotesis
yang dikemukakan disini adalah
Ha : Diduga secara simultan dan parsial ROA, NIM, Beta pasar, Size, Book To
Market Ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham sektor perbankan di
Bursa Efek Indonesia.

II. LANDASAN TEORI

2.1 Investasi
Dalam manajemen keuangan terdapat tiga keputusan yaitu keputusan investasi,
keputusan pembiayaan dan keputusan dividen. Dari ketiga keputusan tersebut,
keputusan invetasi dianggap paling penting. Seseorang akan mengalokasikan
dananya untuk investasi dengan harapan akan menerima keuntungan di masa yang
akan datang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan di masa datang (Tandelilin,2010). Sedangkan menurut Hakim
(2002:30) Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Dari beberapa
pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa investasi adalah suatu aktivitas
penempatan modal untuk tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan
datang.

2.2 Model Multi Faktor
Model Multi Faktor (Multi-factors models) yang dikembangkan dengan mengacu
pada konsep Arbitrage Pricing Theory (APT), didasari atas asumsi bahwa

13

berbagai faktor ekonomi, baik secara langsung maupun tidak langsung,
berpengaruh terhadap return saham. Pada konsep ini, variabel yang
mempengaruhi return saham tidak hanya indeks pasar, tetapi juga berbagai faktor
terkait lainnya. Secara teoritis disebutkan dalam model penilaian kinerja saham
bahwa terdapat kaitan antara perubahan harga saham dengan berbagai faktor yang
mewakili aktivitas ekonomi riil. Jumlah faktor yang berpengaruh adalah lebih dari
satu, dan faktor-faktor yang berpengaruh tersebut perlu dicari melalui penelitian
empiris (Husnan, 2005). Model multi faktor dapat dituliskan dalam persamaan
sebagai berikut (Rita Zulbetti,2010):
Rit = bi1 F1k +... +bit Ftk + ei
Dimana:
Rit

= return dari aset i pada periode t.

bi1

= koefisien

F1k . Ftk= return dari faktor yang berpengaruh
ei

= error

Model empiris dalam penentuan tingkat keuntungan yang diharapkan didasarkan
pada pengamatan empiris, berbeda dengan model CAPM atau APT yang
didasarkan pada pola-pola tertentu di pasar keuangan, yang mempengaruhi tingkat
keuntungan. Pengujian empiris menunjukkan adanya anomali-anomali yang tidak
bisa dijelaskan oleh model-model keseimbangan risiko-return. Anomali tersebut
antara lain anomali rasio ROA (Return On Asset), anomali rasio NIM (Net
Interest Margin), anomali beta pasar (Rm-Rf), anomali ukuran (Size), dan
anomali Book To Market Ratio. Dengan menggunakan ketiga anomali tersebut,
kita bisa mengembangkan model empiris sebagai berikut (Mamduh,2008):

14

E (Ri) = RF + βi1 (ROA) + βi2 (NIM) + βi3 (Rm-Rf) + βi4 (Size) + βi5 (B/M) + ei
Dimana:
E (Ri)

= return saham i

RF

= return tingkat bunga bebas risiko

βi1.. βiN

= koefisien

ROA

= return on asset

NIM

= net interest margin

Rm-Rf

= beta pasar atau risiko pasar

Size

= ukuran perusahaan

B/M

= book to market ratio

Karena tidak didasarkan pada teori, maka kritik utama untuk model empiris
adalah pola-pola yang muncul tersebut kemungkinan hanya muncul karena
kebetulan. Pola yang teramati tersebut kemungkinan tidak nyata. Pendukung
model empiris berargumentasi bahwa pola yang telah mereka temukan merupakan
pola yang nyata, karena analisis telah dilakukan dengan hati-hati. Barangkali
pendekatan yang ideal adalah gabungan antara keduanya (empiris dan teori). Teori
diperlukan untuk mengarahkan penelitian dan pembuatan model. Di lain pihak,
empiris diperlukan untuk melihat sejauh mana konsistensi model atau teori
dengan kondisi empiris.

2.3 Pengukuran Kinerja Perusahaan Perbankan
Berdasarkan peraturan Kinerja keuangan pada perusahaan perbankan dapat dinilai
dengan menggunakan pendekatan analisis rasio keuangan. Jika kinerja perusahaan

15

publik meningkat maka nilai perusahaan akan semakin tinggi. Di bursa efek hal
seperti itu akan direspon oleh pasar dalam bentuk kenaikan harga saham.

Penilaian kinerja perbankan penting dilakukan baik manajemen, pemegang
saham, pemerintah, dan pihak lain yang berkepentingan dan terkait dengan
distribusi kesejahteraan diantara mereka.
Pada penelitian ini dipilih sektor perbankan karena perbankan mempunyai peranan
yang strategis dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
nasional. Oleh karena itu, perbankan harus sehat untuk menjalankan fungsi dan
peranannya sebagai bank seperti menghimpun dana (giro, deposito berjangka,
sertifikat deposito, serta tabungan); menerbitkan kredit; menerbitkan surat
pengakuan hutang; membeli atau menjual surat-surat berharga; dan sebagainya.
Bagi perbankan Indonesia ketentuan mengenai rasio-rasio keuangan tersebut sudah
terdapat dalam Peratuan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum, Bank wajib melakukan penilaian Tingkat
Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan berdasarkan Risiko (Riskbased Bank Rating) atau RGEC yaitu profil risiko, GCG, rentabilitas/profitabilitas
dan permodalan. Dalam penelitian ini menggunakan analisis profitabilitas yang
terdiri dari Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM) . Penjelasannya
sebagai berikut:
2.3.1

Return on Asset (ROA)

Hasil pengembalian suatu aktiva mencoba mengukur efisiensi
perusahaan dalam memanfatkan seluruh sumber dananya, yang kadang-

16

kadang disebut dengan hasil pengembalian atas investasi atau return on
investment. Dalam perusahaan, keputusan investasi akan tercermin pada
sisi aktiva perusahaan (Husnan, 1996: 7).
Return On Assets menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa
diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan, karena itu
dipergunakan angka laba setelah pajak dan (rata-rata) kekayaan perusahaan.
Rasio Return On Assets dinyatakan sebagai berikut:
ROA =

Laba bersih setelah pajak x 100%
Total Aktiva

2.3.2 Net Interest Margin (NIM)
Efisiensi atau NIM merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya dalam
rangka menghasilkan pendapatan bunga bersih. Semakin besar rasio ini maka
semakin meningkatnya pendapatan bunga yang diperoleh dari aktiva produktif
yang dikelola bank sehingga kemungkinan bank tersebut dalam kondisi
bermasalah semakin kecil.

2.4 Model Tiga Faktor
Selain itu penulis juga ingin menggunakan model tiga faktor untuk
mengukur return saham, penjelasannya sebagi berikut:

17

2.4.1 Beta pasar (Risiko pasar)
Beta merupakan suatu ukuran yang populer di dalam mengukur tingkat risiko
suatu sekuritas didalamnya hubungannya dengan pasar sekuritas itu sendiri.
Menurut Robert Ang (1997) beta ini digunakan untuk mengukur beta risk atau
risiko pasar. Risiko pasar adalah risiko yang dihadapi suatu instrumen
investasi yang disebabkan oleh faktor-faktor pasar seperti faktor ekonomi,
politik, dan sebagainya. Perubahan return pasar menggunakan indeks harga
saham gabungan misalnya IHSG BEI. Jika beta= 1 maka kenaikan return
sekuritas tersebut sebanding (sama dengan) kenaikan return pasar (kenaikan
IHSG BEI) dan jika beta > 1berarti kenaikan return sekuritas lebih tinggi dari
kenaikan return pasar, beta lebih besar dari 1 ini biasa dimiliki oleh Aggresive
Stock (saham yang agresif) terutama big-cap (blue cip). Dan jika beta< 1,
maka berarti kenaikan return sekuritas tersebut lebih kecil dari kenaikan
return pasar, beta yang lebih kecil dari satu biasanya dimiliki oleh defensive
stocks (small cap).

2.4.2 Size (Ukuran Perusahaan)
Size (Firm size) merupakan ukuran besar kecilnya perusahaan. Dengan kata lain,
Firm Size merupakan market value dari sebuah perusahaan (Banz,1981). Market
value atau kapitalisasi pasar diperoleh dari perhitungan harga saham dikalikan
jumlah saham yang diterbitkan (outstanding shares). Kapitalisasi pasar
mencerminkan nilai kekayaan perusahaan saat ini. Saham kecil cenderung
mempunyai risiko yang lebih tinggi, karena itu mempunyai tingkat keuntungan
yang lebih tinggi dibandingkan saham besar.

18

2.4.3 Book to Market Ratio
Book to market value merupakan faktor risiko yang harus diperhatikan oleh para
investor karena book to market ratio yang tinggi dapat dijadikan indikator bahwa
perusahaan tersebut masih undervalue. Rasio book to market equity menyatakan
perbandingan book equity terhadap market equity perusahaan.Fama dan French
(1995) mendefinisikan book to market equity sebagai “book common equity for
the fiscal year ending in calendar year (t-1), divided by market equity at the end
of December of the year (t-1)”. Book to market ratio dihitung dengan membagi
equity per share dengan closing price bulan desember (akhir tahun), untuk
membagi perusahaan menjadi dua yaitu perusahaan dengan book to market ratio
rendah dan tinggi. Nilai pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham
bersangkutan di bursa. Sedangkan nilai buku menunjukkan aktiva bersih (net
asset) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham.
Nilai rasio B/M yang besar mencerminkan investor yang pesimistis terhadap masa
depan perusahaan. Sebaliknya jika investor optimistik terhadap masa depan
perusahaan, maka nilai B/M akan kecil (nilai pasar saham jauh lebih besar
dibandingkan dengan nilai bukunya). Saham dengan nilai B/M besar cenderung
lebih beresiko (kemungkinan bangkrut lebih besar) dibandingkan dengan saham
dengan nilai B/M rendah, dan dengan demikian mempunyai tingkat keuntungan
yang diharapkan lebih tinggi dibandingkan dengan saham dengan B/M rendah.

19

2.5 Return Saham
Return merupakan hasil yang diperoleh dari hasil kegiatan investasi. Return
dibedakan menjadi dua, yaitu return realisasi (return yang terjadi atau dapat juga
disebut return sesungguhnya) dan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh
investor). Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal
atas suatu investasi yang dilakukannya (Ang, 1997). Setiap investasi baik jangka
panjang maupun jangka pendek mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan
keuntungan yang disebut return, baik langsung maupun tidak langsung (Ang,
1997).
Investasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan
dana pada satu atau lebih aset selama periode tertentu dengan harapan dapat
memperoleh penghasilan atau peningkatan investasi. Konsep risiko tidak terlepas
kaitannya dengan return, karena investor selalu mengharapkan tingkat return
yang sesuai atas setiap risiko investasi yang dihadapinya.
Perhitungan return saham (total return) terdiri dari capital gain (loss) dan yield
(Jogiyanto,1998). Capital gain (loss) merupakan selisih antara nilai pembelian
saham dengan nilai penjualan saham. Pendapatan yang berasal dari capital gain
disebabkan harga jual saham lebih besar dari harga belinya. Sebaliknya jika harga
jual saham lebih kecil dari harga beli disebut capital loss. Sedangkan yield
(dividen) merupakan pembagian laba bersih badan usaha kepada pemegang saham
yang sudah diputuskan melalui rapat umum pemegang saham.

20

Besarnya dividen yang dibagikan tergantung dari besar kecilnya laba yang
diperoleh badan usaha dan kebijakan pembagian dividen.
Return Total = Capital Gain (loss) + yield
Capital gain (loss) merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan
harga periode lalu (Jogiyanto, 1998):
Capital gain (loss) = Pt – Pt-1
Pt-1
Keterangan :
Pt

= Harga saham periode sekarang

Pt-1

= Harga saham periode sebelumnya

Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi
periode tertentu dari suatu investasi, untuk saham biasa dimana pembayaran
periodik sebesar Dt rupiah perlembar, maka yield dapat dituliskan sebagai berikut
(jogiyanto, 1998):
Yield = Dt
Pt-1
Keterangan:
Dt

= Dividen kas yang dibayarkan

Pt-1

= Harga saham periode sebelumnya

Sehingga return total dirumuskan sebagai berikut (Jogiyanto, 1998):
Return Total = Pt – Pt-1 + Dt
Pt-1

Pt-1

= Pt – Pt-1 + Dt
Pt-1

21

Keterangan:
Pt

= Harga saham sekarang

Pt-1

= Harga saham periode sebelumnya

Dt

= Dividen yang dibayarkan

Namun mengingat tidak selamanya perusahaan membagikan dividen kas secara
periodik kepada pemegang sahamnya, maka disini dividen dianggap 0, sehingga
return saham dapat dihitung sebagai berikut (Jogiyanto, 1998):
Return saham = Pt – Pt-1
Pt-1
Keterangan:
Pt

= Harga saham sekarang

Pt-1

= Harga saham periode sebelumnya

2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang model multifaktor atau model empiris sebelumnya telah dilakukan
oleh Rita Zulbetti (2010) yang berjudul “Pengaruh Rasio-Rasio CAMEL dan FaktorFaktor Makroekonomi terhadap Return Saham”. Penelitian ini dilakukan pada
perusahaan perbankan periode 2000-2010 dengan menggunakan sampel sebanyak 13
perusahaan yang diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa CAR, NIM, LDR, da GDP berpengaruh positif terhadap return
saham, sedangkan NPL, BOPO, dan inflasi berpengaruh negatif terhadap return
saham.

22

Beberapa peneliti lain telah meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
return saham. Pada tahun 2007, Isna Yuningsih dan Rizky Yudaruddin yang meneliti
tentang pengaruh model tiga faktor terhadap return saham pada perusahaan real
estate yang terdaftar di BEI dengan periode pengamatan dari tahun 2002 sampai
dengan tahun 2006 sebanyak 38 perusahaan yang diambil secara purposive sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beta, size, book to market ratio secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham dan size berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap return saham sedangkan beta dan book to market ratio
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
Martoyo (2007) meneliti tentang pengaruh rasio CAR,LDR, ROA, ROE, NIM dan
NPL terhadap risk dan return saham bank menunjukkan bahwa CAR, ROA, ROE,
NPL dan LDR berpengaruh secara signifikan terhadap return saham sedangkan yang
berpengaruh terhadap resiko adalah ROE, NIM, NPL, LDR.
Rintistya Kurnadi (2012) meneliti tentang pengaruh CAR, NIM, LDR, terhadap
return saham perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010 dengan
menggunakan sampel sebanyak 23 perusahaan perbankan yang diambil secara
purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CAR, NIM, LDR
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham. Berdasarkan hasil
pengujian secara parsial NIM berpengaruh positif terhadap return saham, LDR
berpengaruh positif terhadap return saham, sedangkan CAR tidak berpengaruh positif
terhadap return saham.
Nini Safitri Azis (2012) meneliti tentang pengaruh ROA, DER, tingkat suku bunga
dan tingkat inflasi terhadap return saham sektor perbankan di BEI periode 2003-2010
yang menggunakan sampel sebanyak 14 bank yang diambil secara purposive

23

sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan ROA, DER,
tingkat suku bunga dan tingkat inflasi berpengaruh signifikan terhadap return saham
sedangkan secara parsial ROA berpengaruh positif, DER berpengaruh negatif namun
tidak signifikan terhadap return saham sedangkan tingkat suku bunga dan tingkat
inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham.
Anggun Amelia Bahar Putri (2012) yang meneliti tentang analisis pengaruh ROA,
EPS, NPM, DER, dan PBV terhadap return saham industri real estate and property di
BEI periode 2007-2009 yang menggunakan sampel sebanyak 20 perusahaan yang
diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
DER dan PBV secara parsial signifikan berpengaruh terhadap return saham
perusahaan real estate and property di BEI periode 2007-2009 pada level
signifikansi kurang dari 5%. Sedangkan secara bersama-sama terbukti signifikan
berpengaruh terhadap return saham perusahaan real estate and property di BEI
periode 2007-2009 pada level signifikansi kurang dari 5%.
Dyah Ayu Savitri (2012) yang meneliti tentang analisis pengaruh ROA, NPM, EPS
dan PER terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor food and
beverages periode 2007-2010 yang menggunakan sampel sebanyak 15 perusahaan
yang diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel ROA tidak mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return
saham, sedangkan NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

Adityo (2012) yang meneliti tentang analisis pengaruh CSR, beta,firm size dan book
to market ratio terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
periode 2010-2011 yang menggunakan sampel sebanyak 38 perusahaan yang diambil
secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beta berpengaruh

24

positif dan signifikan terhadap return saham, size berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap return saham, serta book to market ratio berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap return saham. Sedangkan untuk CSR tidak terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap return saham.

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data
yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan ataupun diolah menjadi data
untuk keperluan analisis. Data sekunder ini berupa pooling data untuk semua
variabel yaitu return saham, ROA, NIM, beta pasar, size dan book to market ratio
sektor perbankan di BEI. Data tersebut diperoleh dari website BEI dan website
yahoo finance.

3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi dan studi pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan
mengumpulkan dan membaca dari berbagai literatur, referensi dan jurnal
keuangan baik dalam bentuk buku, majalah maupun yang ada di internet serta
mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini.

26

3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah seluruh obyek yang karakteristiknya hendak diduga.
Populasi dari penelitian ini adalah Perusahaan Perbankan yang terdaftar di
BEI yaitu sebanyak 31 perusahaan. Sampel pada penelitian ini adalah
Perusahaan Perbankan periode 2008-2011 yaitu sebanyak 26 perusahaan. Data
laporan keuangan yang digunakan adalah laporan audit per 31 Desember.

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode purposive
sampling (Sugiyono,2002), yaitu pengambilan sampel dengan menggunakan
pertimbangan-pertimbangan tertentu atau berdasarkan tujuan peneliti. Kriteria
yang dijadikan pertimbangan antara lain:
a. Bank yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2008.
b. Telah menerbitkan laporan keuangan selama 4 tahun berturut-turut
2008,2009,2010 dan 2011.
c. Bank tidak mengalami delisting.
d. Data perusahaan dalam penelitian ini tersedia lengkap sejak tahun 2007 sampai
tahun 2011.

27

Tabel 3.3 Daftar Nama Bank Go Publik Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2008-2011
No.

Kode

Nama Emiten

Emiten
1.

AGRO

Bank Agroniaga Tbk.

2.

BABP

Bank Bumiputera Indonesia Tbk.

3.

BACA

Bank Capital Indonesia Tbk.

4.

BBCA

Bank Central Asia Tbk.

5.

BBKP

Bank Bukopin Tbk.

6.

BBNI

Bank Negara Indonesia Tbk.

7.

BBNP

Bank Nusantara Parahyangan Tbk.

8.

BBRI

Bank Rakyat Indonesia Tbk.

9.

BCIC

Bank Century Tbk.

10.

BDMN

Bank Danamon Indonesia Tbk.

11.

BEKS

Bank Eksekutif International Tbk.

12.

BKSW

Bank Kesawan Tbk.

13.

BMRI

Bank Mandiri Tbk

14.

BNBA

Bank Bumi Arta Tbk.

15.

BNGA

Bank CIMB Niaga Tbk.

16.

BNII

Bank International Tbk.

17.

BNLI

Bank Permata Tbk.

18.

BSWD

Bank Swadesi Tbk.

19.

BVIC

Bank Victoria International Tbk.

20.

INPC

Bank Artha Graha International Tbk.

21.

MAYA

Bank Mayapada International

22.

MCOR

Bank Windu Kentjana International Tbk.

23.

MEGA

Bank Mega Tbk.

24.

NISP

Bank OCBC NISP Tbk.

25.

PNBN

Bank Pan Indonesia Tbk.

26.

SDRA

Bank Himpunan Saudara

Sumber: www.idx.co.id

28

3.4 Variabel Penelitian
Ada dua macam variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu variabel
dependen (Y) pada penelitian ini adalah return saham dan variabel independen
(X) pada penelitian ini adalah:
ROA (Return on Asset)

= X1

NIM (Net Interest Margin)

= X2

Beta Pasar

= X3

Size

= X4

Book To Market Ratio

= X5

3.5 Model Analisis Data
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Ri – Rf = α + β1 (RM – Rf) + β2 (SMB) + β3 (HML) + β4 (ROA) + β5 (NIM) + ei
Keterangan:
Ri

= Return saham i historis (tahunan)

Rf

= Return asset bebas resiko historis

α

= Intercept

β1- β5 = Koefisien regresi
RM

= Return atau tingkat keuntungan pasar historis tahunan dari IHSG

SMB = Small Minus Big, yaitu selisih return portofolio saham kecil (firm size
kecil) dengan portofolio saham besar (firm size besar)

29

HML = High Minus Low, yaitu selisih return portofolio saham dengan book to
market ratio rendah
ROA = Return On Asset
NIM

= Net Interest Margin

ei

= Error term

3.6 Metode Analisis Data
Data-data yang diperoleh dikelola dengan pendekatan kuantitatif. Dengan
langkah-langkah sebagai berikut:


Menghitung nilai return saham dengan menggunakan persamaan:
R

= Pt – Pt-1
Pt-1

Keterangan:



R

= Return saham

Pt

= Harga saham tahun t

Pt-1

= Harga saham sebelum tahun t

Menghitung ROA dapat menggunakan persamaan:
ROA = Laba bersih setelah pajak x 100%
Total Asset



Menghitung NIM dapat menggunakan persamaan:
NIM

= Pendapatan bunga bersih x 100%
Rata-rata aktiva produktif

30



Menghitung beta pasar
Beta dalam model tiga faktor ini digunakan untuk mengukur risiko pasar,
dengan rumus:
βm

=

Rm - Rf

Keterangan:



Βm

= Beta pasar

Rm

= Return pasar

Rf

= Return bebas risiko

Menghitung size dapat menggunakan rumus:
Size = Harga pasar x jumlah saham yang beredar



Menghitung book to market ratio dapat menggunakan rumus:
Book to market ratio = Nilai buku saham
Nilai pasar saham



Menghitung Rf
Nilai Rf dalam penelitian ini menggunakan tingkat suku bunga SBI
tahunan.



Menghitung Rm
Rm = Pt – Pt-1
Pt-1
Keterangan:
Rm

= Return pasar

Pt

= IHSG tahun t

Pt-1

= IHSG tahun t-1

31



Menghitung Small Minus Big (SMB)
SMB merupakan efek BE/ME yang memfokuskan pada perilaku return
yang berbeda-beda dari saham besar dan kecil.
SMB = {(S/L + S/M + S/H) – (B/L + B/M + B/H)}/3



Menghitung High Minus Low (HML)
HML merupakan faktor size yang memfokuskan pada perilaku return yang
berbeda-beda dari saham-saham yang B/M-nya rendah atau tinggi.
HML = {(S/H + B/H) – (S/L