Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

(1)

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN

SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

Oleh

RATNA DINA MARVIANA

077017060/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009


(2)

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN

SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

Oleh

RATNA DINA MARVIANA

077017060/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009


(3)

Judul Tesis : PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Nama Mahasiswa : Ratna Dina Marviana

Nomor Pokok : 077017060

Program Studi : Akuntansi

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac) Ketua

(Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si. Ak) Anggota

Ketua Program Studi

(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS, Ak)

Direktur

(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, B., M.Sc)


(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 10 September 2009

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac

Anggota : 1. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS, Ak

2. Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si. Ak 3. Drs. Hasan Sakti, M.Si, Ak


(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul:

“Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Return Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, 10 September 2009 Yang membuat Pernyataan


(6)

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa penelitian terdahulu yang berkelanjutan karena hasil penelitian sebelumnya yang mencoba menguji apakah pengaruh faktor fundamental terhadap Return Saham masih belum meyakinkan (inconclusive). Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh penjelasan mengenai fakta empiris atas pengaruh faktor fundamental yang dijelaskan melalui capital

adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), return on equity (ROE), net interest margin (NIM), debt to equity ratio (DER), loan to deposit ratio (LDR), earning per share (EPS), price earning ratio (PER), burden ratio (BR) secara bersama-sama dan

parsial berpengaruh terhadap Return Saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia tahun 2003-2007.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2003-2007, yaitu sebanyak 29 perusahaan perbankan.

Dengan á 5% diambil jumlah sampel sebanyak 13 perusahaan perbankan. Jenis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder gabungan antara data time

series dan cross sectional (pooled data) dengan jumlah tahun amatan 5 tahun

berturut-turut dari tahun 2003-2007 sehingga jumlah sampel amatan sebanyak 13 X 5 = 65 sampel observasi. Analisis data yang digunakan dengan pendekatan regresi linear berganda pada tingkat signifikan 5%.

Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa secara simultan faktor fundamental dengan indikator melalui capital adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), return on equity (ROE), net interest margin (NIM), debt to equity ratio (DER), loan to deposit ratio (LDR), earning per share (EPS), price earning ratio (PER), burden ratio (BR) berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2003-2007. Sedangkan secara parsial hanya net interest margin (NIM), loan to deposit ratio (LDR), earning per share (EPS), price earning ratio (PER) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2003-2007.


(7)

ABSTRACT

This research is replication of several previous studies because the previous studies to test the fundamentals factors on return on stock still inconclusive. The main objective of this research is that to find out explanation about empirial fact of the influence of fundamental factors, capital adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), return on equity (ROE), net interest margin (NIM), debt to equity ratio (DER), loan to deposit ratio (LDR), earning per share (EPS), price earning ratio (PER), burden ratio (BR) of registered banking company in BEI during 2003-2007.

Population of this research of registered banking company in BEI during 2003-2007 are 29 banking company. The total sampling taken at á 5% level are banking company. Kind of data using for research are data sekunder is combination of time series and cross sectional (Pooling data) with total observation 5 years from 2003-2007, so that rhe total observation are 13 X 5 year observation = 65 observation. The analysis used multiple regeression linear at 5 % level of significance.

The research shows that by simultan performance with indicator capital adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), return on equity (ROE), net interest margin (NIM), debt to equity ratio (DER), loan to deposit ratio (LDR), earning per share (EPS), price earning ratio (PER), burden ratio (BR) significant influence Return on Stock of registered banking company in BEI during 2003-2007. By Partially only net interest margin (NIM), loan to deposit ratio (LDR), earning per share (EPS), price earning ratio (PER), significant influence of Return on Stock of registered banking company in BEI during 2003-2007.


(8)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, tulus dan ikhlas, penulis menyampaikan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT dengan rahmat, hidayah, karunia dan anugerah yang diberikannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang

berjudul “Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Return Saham Perusahaan

Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapat gelar Magister Sains, pada Program Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan tesis ini tentu saja penulis banyak menemui kesulitan, kendala, dan hambatan. Akan tetapi berkat bantuan bimbingan, petunjuk dan masukan dari berbagai pihak lainnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, tulus dan ikhlas penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A.(K), selaku Rektor

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan Sekolah Pascasarjana.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, B., M.Sc, Selaku Direktur Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang senantiasa dengan sabar dan secara berkesinambungan meningkatkan layanan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS, Ak., Selaku Ketua Program

Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini.

4. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac selaku Ketua Komisi Dosen

Pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini.


(9)

5. Bapak Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si. Ak, selaku Anggota Komisi Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini.

6. Bapak Drs. Hasan Sakti, M.Si, Ak, selaku Anggota Komisi Dosen

Pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini.

7. Ibu Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak selaku Anggota komisi Dosen

Pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini.

8. Teristimewa buat Almarhum Ayahku tercinta Drs. Armaya David, dan Ibuku

Fina Gusrina, serta adik-adikku tersayang Evi Mayeni, Tyas Devita, Fiska Widita, Alisa Ramadhini, dan Muhammad Reza Fadly, terima kasih atas doa yang dipanjatkan, keridhoan dan keikhlasan serta ketulusan hati kalian sehingga saya dapat menjadi seperti sekarang ini dan juga dapat menyelesaikan tesis ini.

9. Bapak Edi Sofian, SE, M.Si, selaku Dekan FE UISU, yang telah banyak

memberikan bantuan materiil yang sangat berguna untuk penyelesaian tesis ini.

10.Bapak Hendri Donard, SPd, M.Si, yang telah banyak memberikan masukan,

arahan, gagasan, yang bermanfaat terhadap penyelesaian hasil penelitian tesis ini.

11.Bapak Prof, Dr. Mudrajad Kuncoro, M.Soc.Sc yang senantiasa memberikan

bimbingan, petunjuk, arahan, semangat serta saran yang berguna dalam penulisan tesis ini.

12.Rekan-rekan Bagian Administrasi di Sekolah Pascasarjana Universitas

Sumatera Utara, Bang Ary, Kak Dory, Kak Yusna, Bang Dedi, Kak Juli, dan rekan-rekan lainnya terima kasih buat kebaikannya, bantuannya, serta perhatiannya selama penulis menyelesaikan Pendidikan Magister di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.


(10)

13.Rekan-rekan sekerja di Universitas Islam Sumatera Utara, (Ibu Iriani, Pak Syahril Effendi, Pak Zufrizal, Ibu Sri Rahayu, Pak Bagus Handoko, Pak Ilham Sonata, Pak Effendi Sadly, Sunaryo, Pak Amrani, Pak Jhon, Bang Aman, Bang Rais, Bang Agus, Bang Andi, Kak Santi, Kak Heny, dan rekan-rekan lainnya,) yang telah banyak memberikan bantuannya, terima kasih buat kerjasamanya, sehingga hubungan baik tetap terbina abadi selamanya.

14.Sahabat-sahabat ku Endang, Ulfa, Lusi, Wanda, Trisna, Bang Roma, dan

sahabat-sahabat lainnya yang telah banyak memberikan dukungan dan semangat bagi saya.

15.Mas Willy Suamiku tercinta terima kasih untuk bantuan, perhatian, kasih

sayang dan doa ikhlas sehingga saya dapat menyelesaikan tesis ini.

16.Mahasiswa-mahasiswiku tersayang di FE UISU, terima kasih buat bantuan,

perhatian, dan doa ikhlas kalian sehingga saya dapat menyelesaikan tesis ini.

17.Rekan-rekan mahasiswa Angkatan XIII terima kasih buat bantuannya,

perhatiannya dan kebersamaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna baik dari segi penyajian maupun dari segi penyusunannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca guna penyempurnaan tesis ini pada masa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan semoga tesis ini bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi rekan mahasiswa dan mahasiswi.

Medan, 10 September 2009


(11)

RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI :

Nama : Ratna Dina Marviana, SE

T.Tgl Lahir : Binjai, 14 Maret 1983

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Komp. Johor Indah Permai, Blok: VI No. 59 Medan

No. Hp : 061 77759553

II. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

1989-1995 : SD Keumala Bhayangkari Banda Aceh

1995-1998 : SMP Negeri 1 Banda Aceh

1998-2001 : SMU Negeri 2 Medan

2001-2005 : S-1 Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi UISU Medan

2007-2008 : Program Akta IV di FKIP UISU Medan

2007-2009 : S-2 Sekolah Pascasarjana Magister Akuntansi USU

Medan

III. PENGALAMAN KERJA

2008-Sekarang : Dosen Tetap Fakultas Ekonomi UISU Medan


(12)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

RIWAYAT HIDUP... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 7

1.4 Manfaat Penelitian... 7

1.5 Originalitas... 8

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Landasan Teori ... 10

2.1.1 Konsep Saham dan Return Saham... 10

2.1.2 Konsep Analisis Fundamental... 19

2.1.3 Keterkaitan Faktor Fundamental dengan Return Saham .... 28

2.2 Review Peneliti Terdahulu... 29 Halaman


(13)

BAB III : KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS... 32

3.1 Kerangka Konseptual... 32

3.2 Hipotesis ... 34

BAB IV : METODE PENELITIAN... 35

4.1 Rancangan Penelitian ... 35

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

4.3 Populasi dan Sampel... 35

4.4 Metode Pengumpulan Data dan Sumber Data... 38

4.5 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel... 39

4.5.1 Definisi Operasional Penelitian... 39

4.6 Model Analisis Data dan Teknik Pengujian Data ... 40

4.6.1 Model Analisis Data... 40

4.6.2 Teknik Pengujian Data... ... 42

4.6.2.1 Uji Asumsi Klasik... 42

4.6.2.2 Model Uji Hipotesis... 44

BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN... 47

5.1 Deskriptif Data... 47

5.1.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian... 47

5.2 Analisis Data... 57

5.2.1 Uji Asumsi Klasik... 57

5.3 Hasil Analisis... 66


(14)

5.3.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)... 71

5.4 Pembahasan... 73

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN... 77

6.1 Kesimpulan... 77

6.2 Keterbatasan... 80

6.3 Saran... 81


(15)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Daftar Penelitian Terdahulu... 31

4.1 Daftar Populasi dan Sampel... 36

4.2 Pengambilan Sampel Berdasarkan Purposive Sampling... 37

4.3 Definisi Operasional Variabel... 39

5.1 Statistik Deskriptif Capital Adequacy Ratio (CAR)... 47

5.2 Statistik Deskriptif Return On Asset (ROA)... 48

5.3 Statistik Deskriptif Return On Equity ROE)... 49

5.4 Statistik Deskriptif Net Interest Margin (NIM)... 50

5.5 Statistik Deskriptif Debt To Equity Ratio (DER)... 51

5.6 Statistik Deskriptif Loan To Debt Ratio (LDR)... 52

5.7 Statistik Deskriptif Earning Per Share (EPS)... 53

5.8 Statistik Deskriptif Price Earning Ratio (PER)... 54

5.9 Statistik Deskriptif Burden Ratio (BR)... 55

5.10 Statistik Deskriptif Return Saham... 56

5.11 Hasil Uji Normalitas... 58

5.12 Hasil Uji Multikolinearitas... 60

5.13 Hasil Estimasi Regresi Return Saham dengan Faktor Fundamental... 63

5.14 Hasil Estimasi Residual Return Saham dengan Faktor Fundamental... 64


(16)

5.15 Hasil Estimasi Residual dengan Faktor Fundamental Setelah

Perbaikan dengan Metode Weigth General Least Squere (GLS).... 65

5.16 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 65

5.17 Hasil Uji Hipotesis... 67

5.18 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 71

5.19 Estimasi Regresi Return Saham dengan Faktor Fundamental... 72


(17)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian... 32


(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Hasil Output Shazam... 85

2 Hasil Output Shazam... 86

3 Hasil Output Shazam... 87

4 Hasil Output Shazam... 88

5 Hasil Output Shazam... 89

6 Hasil Output Shazam... 90

7 Hasil Output Shazam... 91

8 Hasil Output Shazam... 92

9 Hasil Output Shazam... 93

10 Hasil Output Shazam... 94

11 Statistik Data CAR... 95

12 Statistik Data ROA... 96

13 Statistik Data ROE... 97

14 Statistik Data NIM... 98

15 Statistik Data DER... 99

16 Statistik Data LDR... 100

17 Statistik Data EPS... 101

18 Statistik Data PER... 102

19 Statistik Data BR... 103

20 Statistik Data Return Saham... 104


(19)

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa penelitian terdahulu yang berkelanjutan karena hasil penelitian sebelumnya yang mencoba menguji apakah pengaruh faktor fundamental terhadap Return Saham masih belum meyakinkan (inconclusive). Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh penjelasan mengenai fakta empiris atas pengaruh faktor fundamental yang dijelaskan melalui capital

adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), return on equity (ROE), net interest margin (NIM), debt to equity ratio (DER), loan to deposit ratio (LDR), earning per share (EPS), price earning ratio (PER), burden ratio (BR) secara bersama-sama dan

parsial berpengaruh terhadap Return Saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia tahun 2003-2007.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2003-2007, yaitu sebanyak 29 perusahaan perbankan.

Dengan á 5% diambil jumlah sampel sebanyak 13 perusahaan perbankan. Jenis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder gabungan antara data time

series dan cross sectional (pooled data) dengan jumlah tahun amatan 5 tahun

berturut-turut dari tahun 2003-2007 sehingga jumlah sampel amatan sebanyak 13 X 5 = 65 sampel observasi. Analisis data yang digunakan dengan pendekatan regresi linear berganda pada tingkat signifikan 5%.

Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa secara simultan faktor fundamental dengan indikator melalui capital adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), return on equity (ROE), net interest margin (NIM), debt to equity ratio (DER), loan to deposit ratio (LDR), earning per share (EPS), price earning ratio (PER), burden ratio (BR) berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2003-2007. Sedangkan secara parsial hanya net interest margin (NIM), loan to deposit ratio (LDR), earning per share (EPS), price earning ratio (PER) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2003-2007.


(20)

ABSTRACT

This research is replication of several previous studies because the previous studies to test the fundamentals factors on return on stock still inconclusive. The main objective of this research is that to find out explanation about empirial fact of the influence of fundamental factors, capital adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), return on equity (ROE), net interest margin (NIM), debt to equity ratio (DER), loan to deposit ratio (LDR), earning per share (EPS), price earning ratio (PER), burden ratio (BR) of registered banking company in BEI during 2003-2007.

Population of this research of registered banking company in BEI during 2003-2007 are 29 banking company. The total sampling taken at á 5% level are banking company. Kind of data using for research are data sekunder is combination of time series and cross sectional (Pooling data) with total observation 5 years from 2003-2007, so that rhe total observation are 13 X 5 year observation = 65 observation. The analysis used multiple regeression linear at 5 % level of significance.

The research shows that by simultan performance with indicator capital adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), return on equity (ROE), net interest margin (NIM), debt to equity ratio (DER), loan to deposit ratio (LDR), earning per share (EPS), price earning ratio (PER), burden ratio (BR) significant influence Return on Stock of registered banking company in BEI during 2003-2007. By Partially only net interest margin (NIM), loan to deposit ratio (LDR), earning per share (EPS), price earning ratio (PER), significant influence of Return on Stock of registered banking company in BEI during 2003-2007.


(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Perasaan aman ini diantaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasinya. Return memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Di sisi lain, return pun memiliki peran yang amat signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi (Linda, 2005).

Pasar modal memiliki sejumlah sifat khas apabila dibandingkan dengan pasar yang lain. Salah satu sifat khas tersebut adalah ketidakpastian akan kualitas produk yang ditawarkan. Misalnya, Suatu perusahaan yang mengeluarkan obligasi beberapa saat kemudian gagal membayar bunga dan utang pokoknya. Atau perusahaan yang semula tidak diperhitungkan ternyata memiliki tingkat laba yang tinggi sehingga mampu membayar bunga obligasi, pokok pinjaman, bahkan mampu memberikan deviden yang cukup tinggi bagi para pemegang saham.


(22)

Situasi ketidakpastian mendorong investor yang rasional untuk selalu mempertimbangkan risiko dan return setiap sekuritas yang secara teoritis berbanding lurus. Perdagangan beberapa jenis sekuritas perbankan mempunyai tingkat return dan risiko yang berbeda. Saham merupakan salah satu sekuritas di antara sekuritas-sekuritas lainnya yang mempunyai tingkat risiko yang tinggi. Risiko tinggi tercermin dari ketidakpastian return yang akan diterima investor di masa yang akan datang.

Return dan risiko secara teoritis pada berbagai sekuritas mempunyai hubungan yang

positif. Semakin besar return yang diharapkan diterima, maka semakin besar risiko yang akan diperoleh, dan begitu pula sebaliknya.

Return dari sekuritas merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh

investor dalam bentuk kenaikan atau penurunan nilai saham dan deviden. Investor akan sangat senang bila mendapatkan return investasi yang semakin tinggi dari waktu kewaktu. Oleh karena itu, investor dan investor potensial memiliki kepentingan untuk mampu memprediksi berapa besar return atas investasi mereka.

Return adalah tingkat pengembalian saham atas investasi yang dilakukan oleh

investor. Komposisi perhitungan return total adalah capital gain dan yield. Capital

gain (loss) merupakan selisih laba/rugi karena perbedaan harga sekarang yang lebih

tinggi atau lebih rendah bila dibandingkan dengan harga periode waktu sebelumnya. Sedangkan yield merupakan persentase penerimaan kas secara periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari sebuah investasi. Investor tertarik terhadap return saham adalah karena keuntungan yang akan diperolehnya. Keuntungan yang akan diperoleh oleh investor jika harga saham meningkat maka gain yang diperoleh juga


(23)

akan tinggi sedangkan jika kinerja perusahaan baik di mana laba perusahaan meningkat maka deviden yang diperoleh oleh investor juga lebih besar.

Awal tahun 1997 sampai tahun 2000 merupakan kehancuran dunia perbankan di Indonesia baik bank milik pemerintah maupun bank milik swasta nasional. Pada saat krisis banyak sekali bank yang tidak mampu bertahan akibat mengalami negative

spread yang parah hingga meminuskan modal bank. Puncaknya adalah ketika

pemerintah membuat kebijaksanaan pada tanggal 13 Maret 1999 yang menetapkan

sebanyak tujuh puluh empat bank dapat beroperasi tanpa rekapitulasi, sembilan bank beroperasi dengan rekapitulasi, tujuh bank diambil alih oleh

pemerintah, dan tiga puluh delapan bank ditutup. Kebobrokan dunia perbankan Indonesia adalah akibat salah dalam pengelolaannya (Agung, 2005).

Fenomena di atas diakibatkan oleh suku bunga perbankan yang sangat tinggi mencapai 77,63% pada tahun 1998. Akibat tingginya suku bunga dan tidak didukung oleh sektor rill, banyak kredit-kredit pinjaman di perbankan mengalami penundaan pembayaran sehingga masuk kategori macet. Bahkan pada tahun 1999 total kredit macet mencapai Rp 28,5 Triliun atau setara dengan 3,9% dari keseluruhan kredit perbankan (Zufrizal dan Hasrul, 2006).

Akibat ditutupnya beberapa bank, terutama bank-bank swasta nasional, kepercayaan masyarakat terhadap bank mengalami penurunan. Ini ditandai dengan penarikan dana masyarakat secara besar-besaran (bank rush). Impilikasi yang muncul adalah menurunnya minat calon investor terhadap saham perbankan. Saat itu utang dari banyak emiten sektor perbankan melampaui asetnya sehingga ekuitas menjadi


(24)

negatif. Ini berarti investor tak akan kebagian apa-apa. Belajar dari pengalaman krisis perbankan akhirnya para investor harus jeli di dalam menganalisis dan memperhatikan aspek fundamental untuk menilai ekspektasi imbal hasil (return) yang akan diperolehnya. Faktor-faktor fundamental perusahaan secara umum dapat diartikan sebagai faktor internal perusahaan yang digambarkan sebagai kinerja keuangan perusahaan yang dituangkan dalam bentuk laporan keuangan. Faktor-faktor

fundamental mampu menggambarkan struktur keuangan perusahaan dan

mengidentifikasi prospek perusahaan untuk dapat memperkirakan return saham di masa yang akan datang.

Gambaran risiko dan return dari suatu saham perbankan dapat dinilai berdasarkan informasi kinerja keuangan perbankan tersebut. Untuk mengukur kinerja keuangan perbankan dibutuhkan suatu alat ukur dalam bentuk rasio.

Beberapa rasio perbankan yang dapat digunakan untuk melihat kinerja keuangannya dapat disebutkan dalam uraian-uraian berikut ini. Rasio likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur likuiditas bank yang terdiri dari quick ratio, investing policy ratio, loan to deposit ratio, loan to asset ratio dan

cash ratio. Rasio profitabilitas yaitu rasio yang bertujuan untuk mengetahui

kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Beberapa rasio yang termasuk adalah return on assets, return on equity, net interest margin, gross

profit margin, interest margin on earning asset, interest margin on loans, return on investment dan earning per share ratio. Rasio risiko usaha bank yaitu rasio yang


(25)

liabilities management dan termasuk di dalamnya resiko usaha bank adalah capital risk ratio, deposit risk ratio, interest rate ratio. Rasio permodalan yaitu rasio yang

mengukur besarnya kemampuan bank dalam menopang resiko kerugian yang mungkin timbul dari penanaman dana dalam aktiva produktif yang mengandung resiko. Rasio ini terdiri dari primary ratio, capital ratio, capital adequacy ratio,

current liabilities to equity ratio. Akhirnya adalah Rasio efisiensi usaha (bank asset management) yaitu rasio yang mengukur kinerja manajemen suatu bank apakah telah

menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat. Beberapa rasio yang termasuk antara lain: leverage multiplier ratio, asset utilization ratio, fixed asset turnover ratio,

interest expense ratio, cost of fund, cost of money, cost of loanable fund, cost of borrowing fund, cost of efficiency ratio dan operating ratio.

Penelitian yang berhubungan dengan return saham dilakukan oleh (Fauzan, 2006) di mana penelitiannya membuktikan bahwa ROA, ROE dan EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini sangat berbeda dengan hasil penelitian (Yuniawan, 2006) yang membuktikan bahwa ROE berpengaruh sangat signifikan terhadap return saham. Sedangkan dalam penelitian (Natarsyah, 2000) menunjukkan bahwa ROA mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap Return Saham. Bahkan (Silalahi, 1991) membuktikan ROA ternyata mempunyai pengaruh yang dominan. Sementara hasil penelitian (Trisnawati, 1999) juga tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi ROA berarti kinerja perusahaan semakin baik dan return semakin tinggi dan penelitian tersebut


(26)

bukan di pasar sekunder tetapi di pasar perdana sehingga menunjukkan hasil yang berbeda dengan peneliti lainnya.

Prakarsa (2003) melakukan penelitian dengan hasil uji regresi membuktikan bahwa ROE berpengaruh positif, sedangkan EPS dan PER berpengaruh negatif terhadap return saham di perusahaan domestik. Penelitian (Suhairy, 2006) mendukung penelitian Prakarsa bahwa variabel Ratio Profitabilitas yakni ROA dan ROE berpengaruh positif terhadap return saham sedangkan variabel Ratio Laverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

Berdasarkan uraian di muka dan hasil-hasil penelitian sebelumnya serta teori yang mendasarinya menunjukkan masih ada problema penelitian, yaitu hubungan atau pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap return saham maka dalam penelitian ini penulis mencoba melakukan replikasi dari penelitian sebelumnya dan menambah beberapa variabel dari faktor-faktor fundamental seperti capital Adequacy

ratio (CAR), return on asset (ROA), return on equity (ROE), net interest margin (NIM), debt to equity ratio (DER), loan to deposit ratio (LDR), earning per share (EPS), price earning ratio (PER), burden ratio (BR) sebagai variabel yang

mempengaruhi return saham.

1.2. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian, maka penulis ingin memfokuskan analisis masalah pokok yang akan diteliti adalah sebagai berikut:


(27)

“Apakah faktor fundamental capital adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA),

return on equity (ROE), net interest margin (NIM), debt to equity ratio (DER), loan to deposit ratio (LDR), earning per share (EPS), price earning ratio (PER), burden ratio (BR) secara bersama-sama dan parsial berpengaruh terhadap return saham

perbankan di Bursa Efek Indonesia ?”

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas penulis dapat mengemukakan bahwa tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut:

“Untuk mengetahui, menganalisis, dan memberikan bukti empiris pengaruh faktor-faktor fundamental capital adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), return on

Equity (ROE), net interest margin (NIM), debt to equity ratio (DER), loan to deposit ratio (LDR), earning per share (EPS), price earning ratio (PER), burden ratio (BR)

secara bersama-sama dan parsial berpengaruh terhadap return saham perbankan di Bursa Efek Indonesia”.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil dari studi empiris yang dilakukan pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan setidaknya manfaat sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, dapat mengembangkan dan memperluas ilmu pengetahuan

mengenal praktek pasar modal khususnya yang berkaitan terhadap faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi return saham perbankan.


(28)

2. Bagi para peneliti lain, akademisi, serta pihak-pihak lain, sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan penelitian-penelitian sebelumnya yang diharapkan dapat menjadi referensi untuk pengembangan ilmu pengetahuan, serta dapat mengundang timbulnya penelitian lebih lanjut oleh para calon peneliti berikutnya.

3. Bagi investor, sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan investasi yang

dianggap dapat memberikan return yang signifikan sebanding dengan risiko yang ditanggungnya.

4. Bagi Emiten, diharapkan pada penelitian ini dapat memberikan informasi atau

masukan dalam usaha untuk lebih memperbaiki kinerja perusahaan yang pada akhirnya akan menguntungkan para investor.

1.5. Originalitas

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian terdahulu yakni penelitian Prakarsa (2003), adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yaitu:

1. Variabel-variabel bebas penelitian Prakarsa adalah NPM, OPM, TAT, ROA,

ROE, EPS, PER, MBV, FS, DER, SBI, IHSG, USD, WORLD, terhadap

return saham. Sedangkan penelitian ini variabel bebasnya adalah CAR, ROA,

ROE, NIM, DER, LDR, EPS, PER dan BR sedangkan variabel dependen sama dengan penelitian Prakarsa yaitu Return Saham.


(29)

2. Objek penelitian Prakarsa adalah perusahaan MNC dan perusahaan Domestik di Bursa Efek Indonesia sedangkan penelitian ini objek penelitiannya adalah perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.

3. Alat uji yang digunakan dalam penelitian Prakarsa (2003) adalah SPSS,

sedangkan dalam penelitian ini penulis menggunakan alat uji Shazam Professional.


(30)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Konsep Saham dan Return Saham

Menurut Rusdin (2006), yang dimaksud dengan saham adalah

“Sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Jadi saham adalah tanda kepemilikan dalam suatu perusahaan di mana porsinya sesuai dengan besarnya kepemilikan. Saham tersebut mengandung hak atas deviden dan dapat diperjualbelikan. Wujud saham adalah, selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.

2.1.1.1. Jenis-jenis saham

Menurut Anoraga (2006), ada berbagai jenis saham yang dikenal di bursa, yang diperdagangkan, yaitu:

1. Saham Biasa (Common Stock)

Saham biasa adalah saham yang tidak memperoleh hak istimewa. Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memperoleh deviden sepanjang perseroan memperoleh keuntungan. Pemilik saham mempunyai hak suara pada RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) sesuai dengan jumlah saham


(31)

yang dimilikinya (One share one vote). Pada likuidasi perseroan, pemilik saham memiliki hak memperoleh sebagian dari kekayaan setelah semua kewajiban dilunasi.

2. Saham Preferen (Prefered Stock)

Saham Preferen merupakan saham yang diberikan atas hak untuk mendapatkan deviden atau bagian kekayaan pada saat perusahaan dilikuidasi lebih dahulu dari saham biasa, di samping itu mempunyai preferensi untuk mengajukan usul pencalonan direksi/komisaris. Saham preferen mempunyai ciri-ciri yang merupakan gabungan dari utang dan modal sendiri (debt and

equity).

Menurut Darmadji dan Fachruddin (2001), karakteristik saham dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Karakteristik saham biasa

a. Deviden dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba.

b. Memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (one share one

vote).

c. Memiliki hak terakhir (junior) dalam hal pembagian kekayaan perusahaan

jika perusahaan tersebut dilikuidasi (dibubarkan) setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.

d. Memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar

proporsi sahamnya.


(32)

2. Karakteristik saham preferen

a. Memiliki hak lebih dahulu memperoleh dividen.

b. Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan

pengurus perusahaan.

c. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham lebih

dahulu setelah kreditor apabila perusahaan tersebut dilikuidasi (dibubarkan).

d. Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba

perusahaan di samping penghasilan yang diterima secara tetap.

e. Dalam hal perusahaan dilikuidasi, memiliki hak memperoleh pembagian

kekayaan perusahaan di atas pemegang saham biasa setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.

Menurut Darmadji dan Fachruddin (2001: 6), saham dapat dilihat dari cara peralihannya, dibedakan atas:

1. Bearer Stocks, artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya

agar mudah dipindah tangankan dari satu investor ke investor lainnya.

2. Registered Stocks, merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa

pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu. Dilihat dari kinerja perdagangan, saham dapat dikategorikan atas:

1. Blue-Chips stocks, yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki

reputasi tinggi, leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.


(33)

2. Income Stocks, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan

membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai. Emiten ini tidak suka menahan laba dan tidak mementingkan potensi pertumbuhan harga saham.

3. Growth Stocks, yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan

pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.

4. Speculative Stocks yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara

konsisten memperoleh penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti.

5. Counter Cylical Stocks yaitu saham yang tidak begitu terpengaruh oleh

kondisi ekonomi makro secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi. Emiten seperti ini biasanya bergerak dalam produk yang selalu dibutuhkan masyarakat seperti consumer good (Darmadji dan Fachruddin, 2001).


(34)

2.1.1.2. Keuntungan membeli saham

Menurut Darmadji dan Fachruddin (2001), ada beberapa keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membeli atau memiliki saham:

1. Dividen

Dividen yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.

2. Capital Gain

Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar

sekunder. Misalnya seorang pemodal membeli saham Telkom (TLKM) dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga per saham Rp 3.500 yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp. 500 untuk setiap saham yang dijualnya. Umumnya pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain. Misalnya seorang pemodal membeli saham pada pagi hari dan kemudian menjualnya lagi pada siang hari jika saham mengalami kenaikan.

3. Saham Bonus

Saham bonus (jika ada), yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada para pemegang saham yang diambil dari agio saham. Agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham tersebut


(35)

pada saat perusahaan melakukan penawaran umum di pasar perdana. Misalnya setiap saham dengan nominal Rp 500 dijual dengan harga Rp 800 maka setiap saham akan memberikan agio kepada perusahaan sebesar Rp 300 setiap sahamnya.

2.1.1.3. Return saham

Menurut Jones, (2000: 124) “Return is yield and capital gain (loss)” (1) Yield,

yaitu cash flow yang dibayarkan secara periodik kepada pemegang saham (dalam bentuk deviden), (2) Capital gain (loss), yaitu selisih antara harga saham pada saat pembelian dan harga saham pada saat penjualan. Hal tersebut diperkuat oleh (Corrado

dan Jordan, 2000: 5) yang menyatakan bahwa “Return from investment security is

cash flow and capital gain/loss”. Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan, dapat diambil kesimpulan return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi yang dilakukannya, yang terdiri dari

dividen dan capital gain/loss.

Berdasarkan definisi di atas maka return atas suatu saham terdiri dari capital

gain (losses) dan deviden yield. Deviden yield merupakan pembagian laba bersih

badan usaha kepada pemegang saham yang diputuskan melalui rapat umum pemegang saham yang diputuskan melalui rapat umum pemegang saham. Perusahaan tidak diharuskan oleh hukum untuk selalu membayar deviden kepada pemegang saham biasa. Besarnya deviden yang dibagikan tergantung dari besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan dan kebajikan pembagian deviden. Dalam menetapkan kebijakan deviden yang dibagikan kepada pemegang saham, perusahaan menetapkan


(36)

kebijakan berupa deviden payout ratio, yang merupakan penetapan persentase laba bersih yang dibagikan. Deviden yang diberikan oleh badan usaha dapat berupa deviden kas maupun deviden saham yang pembayarannya diberikan secara periodik

sebesar Dt rupiah per lembar, dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dt

Deviden Yield = ………...(Jogiyanto, 2000)

Pt-1

Di mana : Dt = Deviden kas yang dibayarkan

Pt-1 = Harga Saham pada periode t-1

Sedangkan capital gain (Loss) merupakan selisih antara nilai pembelian saham dengan nilai penjualan saham. Pendapatan yang berasal dari Capital gain disebabkan oleh harga jual saham lebih besar daripada harga belinya. Capital gain terjadi jika harga pasar yang dinilai sekarang lebih tinggi dari harga perolehannya. Sedangkan capital loss merupakan kerugian pemegang saham karena yang dimilikinya dijual pada harga yang lebih rendah dari harga belinya. Capital gain atau

capital loss ini dikaitkan dengan pertumbuhan pada pendapatan per tahun. Pt –Pt-1

Capital gain (loss) = ………...(Jogiyanto, 2000)

Pt-1

Di mana : Pt = Harga saham pada periode t


(37)

Berdasarkan persamaan-persamaan di atas maka return saham dapat dirumuskan sebagai berikut:

Rate of return = deviden yield + capital gain (loss) yield Pt –Pt-1 Dt (Pt – Pt – 1) + Dt

Ri, t = + = ………( Jogiyanto,2000)

Pt-1 Pt-1 Pt – 1

Di mana : Ri,t = Return total

Pt = Harga Saham pada periode t-1 Pt – 1 = Harga Saham pada periode t-1 Dt = Deviden kas yang dibayarkan

Formula di atas adalah mengukur return saham yang sifatnya historis atau dengan model historis. Pada kenyataannya return saham tidak diketahui dengan pasti oleh investor hanya dapat mengestimasi return saham. Untuk mengestimasi return saham maka investor harus memperhitungkan setiap kemungkinan terwujudnya tingkat return tertentu, yang disebut probabilitas kejadian.

Estimasi return saham dilakukan dengan menghitung return yang diharapkan atas saham tersebut. Perhitungan return yang diharapkan bisa dilakukan dengan menghitung rata-rata dari semua return yang mungkin terjadi, dan setiap return yang terjadi terlebih dahulu sudah diberikan bobot berdasarkan probabilitas kejadiannya. Secara matematis, rumus untuk menghitung return yang diharapkan dari suatu saham:


(38)

………..(Tandelilin,2001)

Di mana : E(R) = Return yang diharapkan dari suatu saham

Ri = Return ke-i yang mungkin terjadi Pri = Probabilitas kejadian return ke-i

n = Banyaknya return yang mungkin terjadi

Di samping cara perhitungan di atas, perhitungan juga dapat dilakukan dengan dua cara lainnya yang dikenal sebagai perhitungan rata-rata aritmatik (arithmetic

mean) dan rata-rata geometrik (geometric mean). Kedua metode perhitungan itu

sesuai untuk menghitung suatu rangkaian aliran return dalam suatu periode tertentu, misalnya return suatu aset selama 5 atau 10 tahun berturut-turut.

Metode arithmetic mean adalah metode perhitungan statistic yang biasa dipakai untuk menghitung nilai rata-rata aliran return yang tidak bersifat kumulatif.

Secara matematis, rumus arithmetic mean:

ÓX

X = ………(Tandelilin,2001)

n

Di mana : ÓX = Penjumlahan nilai return selama suatu periode

n = total jumlah nilai n

Metode geometric mean adalah metode yang digunakan untuk menghitung tingkat perubahan aliran return pada periode yang bersifat serial kumulatif (misalnya 5 atau 10 tahun berturut-turut). Secara matematis, rumus geometric mean:


(39)

………...(Tandelilin, 2001) Selain konsep return yang telah dikemukakan di atas, return tidak normal juga suatu konsep yang sering dipertimbangkan seorang investor. Beberapa penelitian mengenai studi peristiwa juga menggunakan akumulasi return tidak normal. Akumulasi Return tidak normal (ARTN) atau Cumulative Abnormal Return (CAR) merupakan penjumlahan return tidak normal hari sebelumnya di dalam periode peristiwa untuk masing-masing sekuritas sebagai berikut:

………...(Jogiyanto,2000) Di mana :

ARTNi,t = Akumulasi Return Tidak Normal (Cumulative Abnormal Return) sekuritas ke-i pada hari ke-t, yang diakumulasi dari Return Tidak Normal (RTN) sekuritas ke-I mulai dari awal periode peristiwa (t3) sampai hari ke-t.

RTNi,a = Return tidak normal (abnormal return) untuk sekuritas ke-i pada

hari ke-a, yaitu mulai t3 (hari awal periode jendela) sampai hari ke-t.

2.1.2. Konsep Analisis Fundamental

Jika analisis teknikal mengabaikan kondisi keuangan perusahaan dalam memperkirakan return saham, analisis fundamental justru sangat berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan analisis ini diharapkan calon investor akan mengetahui bagaimana kinerja perusahaan. Apakah sehat atau tidak, apakah


(40)

cukup menguntungkan atau tidak. Analisis fundamental menyimpulkan bahwa return saham sangat dipengaruhi oleh kinerja dari perusahaan yang bersangkutan.

Analisis fundamental berupaya mengidentifikasi kinerja perusahaan melalui analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya untuk dapat memprediksi

return saham di masa yang akan datang.

2.1.2.1. Faktor-faktor fundamental

Aspek fundamental merupakan faktor-faktor yang diidentifikasi dapat mempengaruhi return saham. Beberapa faktor pertimbangan tersebut antara lain penjualan, pertumbuhan penjualan, dan kebijakan deviden. Kebijakan deviden tergantung pada rapat umum pemegang saham (RUPS). Informasi naik dan turunnya deviden tunai yang dibagikan perusahaan merupakan salah satu informasi yang dipandang cukup penting bagi investor karena informasi itu berkenaan dengan prospek keuntungan yang akan diperoleh investor. Pengumuman deviden dianggap memiliki kandungan informasi apabila pasar bereaksi pada saat pengumuman tersebut diterima pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Perubahan harga saham tersebut akan menyebabkan perubahan return saham yang pada akhirnya akan mengakibatkan perubahan pada variabilitas tingkat keuntungan saham (Ratnawati, 2008).

Faktor- faktor fundamental yang berfokus pada berita keuangan, dan ekonomi maka dapat dilakukan analisis rasio keuangan untuk mendapatkan informasi lebih rinci tentang kinerja yang dicapai perusahaan. Beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan dapat dikelompokkan


(41)

menjadi 6 kelompok yaitu Profitability ratio, asset utilization ratio, liquidity ratio,

debt-utilization ratio, price ratio dan other ratio (Hirt dan Block, 2000: 220). Rasio

penting yang akan mempengaruhi return saham antara lain Return on Asset, Return

on Equity, yang mewakili Profitability ratio, Current ratio yang mewakili liquidity ratio, Debt to Equity ratio yang mewakili debt-utilization ratio dan Earning Per Share yang mewakili per-share ratio (Graham dan Dodd’s, 1897: 335).

Rasio keuangan perbankan dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok, yaitu:

1. Rasio Likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur

likuiditas bank. Rasio ini antara lain terdiri dari Quick Ratio, Investing Ratio,

Loan to Deposit Ratio, Loan to Asset Ratio dan Cash Ratio.

2. Rasio Profitabilitas yaitu rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan

bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Beberapa rasio yang termasuk adalah Return On Assets, Return On Equity, Net Interest Margin, Gross

Profit Margin, Interest Margin On Earning Asset, Interest Margin On Loans, Return On Investment dan Earning Per Share Ratio.

3. Rasio Risiko Usaha Bank yaitu rasio yang mengukur tingkat risiko yang dihadapi

perbankan. Rasio ini sering disebut rasio Bank Liabilities Management. Beberapa rasio yang termasuk risiko usaha bank adalah Capital Risk Ratio, Deposit Risk

Ratio, Interest Rate Ratio.

4. Rasio Permodalan yaitu rasio yang mengukur besarnya kemampuan bank dalam


(42)

aktiva produktif yang mengandung risiko. Rasio ini terdiri dari Primary Ratio,

Capital Ratio, Capital Adequacy Ratio, Current Liabilities to Equity Ratio.

5. Rasio Efisiensi Usaha (Bank Asset Management) yaitu rasio yang mengukur

kinerja manajemen suatu bank apakah telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat. Beberapa rasio yang termasuk rasio efisiensi usaha antara lain adalah: Leverage Multiplier Ratio, Asset Utilization Ratio, Fixed

Asset Turnover Ratio, Interest Expense Ratio, Cost of Money, Cost of Loanable Fund, Cost of Borrowing Fund, Cost of Efficiency Ratio dan Operating Ratio.

2.1.2.1.1. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adecuacy Ratio (CAR) adalah kecukupan modal yang menunjukkan

kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank.

2.1.2.1.2. Return On Assets (ROA)

Dari sudut Pandang calon Investor, indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di masa yang akan datang adalah dengan melihat sejauhmana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sampai sejauhmana investasi yang akan ditanamkan investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang disyaratkan investor.

Salah satu rasio yang sering digunakan untuk mengukur kinerja profit adalah


(43)

memperoleh laba dengan menggunakan asset yang dimiliki (Brigham, 2000: 81) menyebutkan bahwa Return on Asset dapat dihitung dengan cara membandingkan Net

Income Available to Common Stockholder dengan Total Assets.

Definisi tersebut sedikit mempunyai perbedaan. Brigham lebih menekankan perhitungan Return On Asset kepada pemegang saham biasa, di mana pendapatan yang diukur adalah pendapatan yang tersedia untuk pemegang saham biasa. Sedangkan Hirt dan Block tidak mengkhususkan perhitungan Return On Asset ini kepada pemegang saham biasa, pendapatan yang diukur adalah pendapatan bersih.

Tetapi pada prinsipnya definisi tersebut kedua-duanya mengukur kemampuan untuk memperoleh laba dengan menggunakan aset yang ada.

Dalam perbankan Return On Asset merupakan salah satu rasio kunci kemampulabaan. Menurut Rose (1996: 168), rasio ini dapat diukur dengan

membandingkan Net Income After Tax dengan Total Asset. Rasio ini merupakan indikator utama untuk melihat managerial efficiency

yang mengindikasikan seberapa mampu manajemen bank dapat menggunakan kekayaan institusi menghasilkan pendapatan bersih. Cara lain yang Margin (PM) dengan Asset Utilization dinotasikan:

Return On Asset = Profit Margin X Asset Utilization Profit Margin (PM) = Net Income/Total Income

Asset Utilization = Total Income/Avarage Asset

Menurut pandangan investor, Return On Asset ini merupakan salah satu indikator penting untuk melihat kinerja perusahaan dalam mencapai laba. Semakin


(44)

tinggi laba yang dihasilkan berarti semakin tinggi Return On Asset yang berarti semakin tinggi profitabilitas perusahaan.

Jika dikaitkan dengan Return saham, kecendrungan yang terjadi adalah semakin tinggi Return On Asset suatu perusahaan semakin tinggi pula return saham yang diterima oleh investor dalam bentuk deviden.

2.1.2.1.3. Return On Equity (ROE)

Return On Equity merupakan salah satu rasio profitabilitas yang

menggambarkan kemampuan bank untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Rasio ini dapat diperoleh dengan membandingkan Net Income After Tax

dengan Equity Capital (Rose, 1996: 168).

Semakin tinggi nilai Return On Equity menggambarkan semakin tinggi kemampuan modal sendiri bank menghasilkan laba untuk pemegang saham. Jika dihubungkan dengan return saham kecendrungan yang terjadi adalah jika Return On

equity meningkat maka return saham juga akan meningkat karena investor

menganggap bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik dalam menciptakan laba.

2.1.2.1.4. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan salah satu rasio likuiditas. Menurut

The Loan to deposit ratio is a traditional measure of bank liquidity, indicating the extent to which deposits are used to meet loan meet loan request”.

Menurut Sinkey, ratio tersebut dipergunakan untuk melihat kemampuan bank dalam memenuhi tingkat kredit yang diminta dengan menggunakan dana pihak ketiga


(45)

yang tertanam di bank tersebut. Rasio ini menjadi sangat penting karena juga menggambarkan intensitas fungsi intermediary bank dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat (debitur). Pendapat lain menyatakan bahwa rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajibannya kepada nasabah yang telah menanamkan dananya dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada debiturnya. Semakin tinggi tingkat rasionya semakin tinggi tingkat likuiditas bank tersebut (Sawir, Agnes, 2001: 30).

Calon investor cenderung menyukai perusahaan yang memiliki Loan to

Deposit Ratio yang tinggi, karena di samping menunjukkan kemampuan bank

tersebut dalam memberikan kredit kepada debitur dengan dana deposan yang ada, juga menunjukkan kemampuan bank untuk membayar kewajibannya. Jika dihubungkan dengan Return saham, kecendrungan yang terjadi adalah semakin tinggi

Loan to Deposit Ratio suatu bank maka semakin tinggi pula return saham bank

tersebut.

2.1.2.1.5. Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio ini mengukur jumlah financial levarage yang sedang digunakan sebuah perusahaan. Penggunaan leverage yang tinggi yang berarti menggunakan jumlah hutang yang besar dapat meningkatkan risiko kebangkrutan. Secara khusus ratio ini dapat membantu investor untuk melihat risiko sebuah saham. Rasio ini diketahui dengan membandingkan total liability dengan total equity.

Seperti diketahui bahwa setiap sumber dana mempunyai biaya yang disebut


(46)

obligasi maka akan timbul biaya-biaya (cost of debt) minimal biaya bunga. Jika digunakan dari modal sendiri (equity) akan muncul opportunity cost yang tidak kelihatan.

Dengan demikian bahwa perusahaan harus menyusun struktur modal terbaik. Apakah modal dari luar berbentuk hutang, obligasi atau dalam bentuk equity. Nilai

Debt to Equity Ratio yang tinggi menunjukkan semakin besar perusahaan

menggunakan hutang untuk membiayai perusahaan. Dari sudut pandang calon investor lebih menyukai perusahaan yang mempunyai Debt to Equity yang rendah, karena menunjukkan risiko perusahaan yang rendah terhadap kebangkrutan. Jika dihubungkan dengan return saham, kecendrungan yang terjadi adalah semakin rendah nilai Debt to Equity Ratio semakin tinggi return saham tersebut.

2.1.2.1.6. Net Interest Margin

Net interest Margin (NIM) merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank

menghasilkan pendapatan bunga bersih dengan menggunakan income-producing

assets.

Rasio ini merupakan rasio sangat penting untuk mengevaluasi kemampuan bank untuk mengukur risiko tingkat suku bunga. Perubahan tingkat suku bunga akan mengakibatkan perubahan pendapatan bunga dan beban bunga. Net Interest Margin dan perkembangannya mengidentifikasikan apakah posisi asset dan liabilities bank dapat mengambil keuntungan atas perubahan suku bunga.

Earning assets terdiri dari surat berharga, deposit, pinjaman, penyertaan dan


(47)

Calon investor memandang bahwa bank yang mempunyai Net Interest Margin yang tinggi menunjukkan kemampuan bank untuk menghasilkan pendapatan bunga yang tinggi pula.

2.1.2.1.7. Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share merupakan rasio yang paling utama diantara rasio saham-saham yang lain. Earning Per Share diperoleh dengan membandingkan jumlah pendapatan bersih dengan jumlah saham yang beredar.

Rasio ini mengukur kemampuan pendapatan per lembar saham. Dengan mengetahui besarnya EPS, calon investor dapat menilai kekuatan potensi pendapatan yang akan diterima di masa yang akan datang. Kecendrungan yang terjadi jika EPS meningkat, return saham juga akan meningkat.

2.1.2.1.8. Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER) menunjukkan rasio dari harga saham terhadap earning. Pendekatan PER ini sering disebut dengan earning multiplier. Rasio ini

sering disebut dengan earning multiplier. Rasio ini menunjukkan berapa besar

investor menilai harga dari saham terhadap kelipatan dari earnings

(Jogiyanto, 2000: 104). 2.1.2.1.9. Burden Ratio (BR)

Burden ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan bank untuk

memperoleh fee base income dengan mempergunakan aset yang ada. Fee base

income merupakan pendapatan bank di luar bunga yang diterima atas jasa pelayanan


(48)

dalam deposit service charge, trading commisions and fee, charge on checking

account activities. Pendapatan atas jasa kliring, inkaso, transfer termasuk dalam fee base income. Semakin tinggi burden ratio menunjukkan semakin tinggi kemampuan

bank dalam memperoleh pendapatan di luar bunga.

2.1.3. Keterkaitan Faktor Fundamental dengan Return Saham

Faktor fundamental berhubungan dengan kondisi keuangan perbankan. Dengan analisis ini diharapkan calon investor akan mengetahui bagaimana operasional dari perusahaan yang nantinya menjadi milik investor, apakah sehat atau tidak, apakah cukup menguntungkan apa tidak, dan sebagainya. Faktor fundamental biasanya akan mempengaruhi nilai suatu saham. Hal ini sangat penting karena nantinya akan berhubungan dengan hasil yang akan diperoleh dari investasi (Return saham) dan juga risiko yang harus ditanggung.

Dari laporan keuangan yang diterbitkan maka akan dianalisis rasio keuangan yang berguna untuk mengungkapkan kekuatan dan kelemahan relatif suatu perusahaan, serta untuk menunjukkan apakah posisi keuangan membaik atau memburuk selama waktu tertentu. Hal ini akan membantu investor di dalam mengukur dan menilai ketidakpastian penerimaan deviden di masa yang akan datang. Tujuan ini mengasumsikan bahwa investor menginginkan informasi tentang hasil dan risiko dari investasi yang dilakukan.

Selain itu, dari rasio keuangan yang diperoleh, manajemen perusahaan yang bersangkutan maupun para investor akan dapat melakukan tindakan, setelah menilai kinerja perusahaan yang dilihat dari rasio keuangan tersebut dan melakukan penilaian


(49)

terhadap nilai saham perusahaan. Dengan adanya penilaian terhadap harga saham maka investor akan dapat mengetahui berapa keuntungan yang diperolehnya.

2.2. Review Peneliti Terdahulu

Dalam penelitian ini penulis mereview penelitian terdahulu sebagai berikut:

1. Suhairy, (2006) melakukan pengujian tentang pengaruh variabel profitabilitas

(ROA dan ROE) dan variabel laverage (DTA) terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di BEJ. Secara parsial variabel (ROA dan ROE) berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan variabel laverage (DTA) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. sedangkan secara simultan variabel (ROA dan ROE) dan Variabel laverage (DTA) berpengaruh signifikan terhadap return saham.

2. Prakarsa (2003) melakukan penelitian dengan judul Analisis Return Saham

dan Kinerja Perusahaan Multinasional. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa untuk kelompok Perusahaan Domestik terdapat 7 variabel yang signifikan mempengaruhi return saham domestik. Variabel-variabel tersebut adalah EPS, ROE, NPM, PER, SBI, IHSG, dan tingkat keuntungan pasar dunia (WORLD), sedangkan variabel OPM, TAT, ROA, MBV, FS, dan USD tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Selanjutnya untuk kelompok perusahaan MNC, uji regresi terhadap 13 variabel memberikan indikasi bahwa model yang dibentuk dapat menjelaskan 32,20% variasi return saham. Kelompok Perusahaan MNC menunjukkan 6 variabel yang signifikan


(50)

secara statistik, yang mempengaruhi return saham yaitu EPS, DER, ROE, NPM, FS, dan IHSG, sedangkan variabel OPM, TAT, ROA, PER, MBV, SBI, USD, dan WORLD tidak mempengaruhi return saham.

3. Fauzan (2006) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh

Penilaian Kinerja terhadap Rate of return pada perusahaan yang tergabung di LQ 45. Dari hasil penelitiannya variabel Independen yaitu ROA, ROE, EVA, OCF, dan NPM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap rate of

return. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh yang

signifikan sehingga konsep penilaian kinerja tersebut tidak dapat digunakan oleh investor sebagai acuan untuk memutuskan penanaman modal dalam rangka memperoleh tingkat pengembalian saham yang diharapkan.

4. Penelitian Yuniawan (2006) berjudul Analisis pengaruh penilaian kinerja

dengan ROI, ROE, OCF, dan EVA terhadap rate of return pada perusahaan manufaktur di BEI. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa ROI, OCF, dan EVA berpengaruh secara signifikan. Sedangkan variabel ROE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Rate of return.

5. Penelitian Kurniati (2009) berjudul Analisis pengaruh penilaian kinerja

dengan NPM, ROA, ROE, ROI, EPS, OCF, dan EVA terhadap return saham pada perusahaan manufaktur jenis consumer goods di BEJ. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa ROI, EPS, OCF, dan EVA berpengaruh signifikan. Sedangkan variabel NPM, ROA, ROE, tidak berpengaruh signifikan.


(51)

Secara ringkas review atas penelitian terdahulu dapat dilihat dalam Tabel 2.1 sebagai berikut ini:

Tabel 2.1. Daftar Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian Suhairy (2006) Pengaruh rasio profitabilitas dan laverage terhadap return saham di

perusahaan manufaktur BEI

Variabel Independen yakni ROA, ROE, dan

laverage (DTA).

Variabel Dependen adalah Return Saham.

Variabel profitabilitas (ROA dan ROE) berpengaruh secara signifikan terhadap return saham sedangkan variabel rasio laverage tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap return saham. Secara simultan rasio

profitabilitas dan rasio laverage berpengaruh secara signifiakan terhadap return saham. Prakarsa

(2003)

Analisa return saham dan penilaian kinerja saham pada perusahaan MNC dan Domestik

Variabel Independen yakni NPM, OPM, TAT, ROA, ROE, EPS, PER, MBV, FS, DER, SBI, IHSG, USD, WORLD. Variabel Dependen adalah Return Saham.

Hasil penelitiannya membuktikan bahwa variabel ROE berpengaruh positif terhadap return saham sedangkan variabel PER dan EPS berpengaruh negatif terhadap

return saham.

Fauzan (2006)

Analisis pengaruh penilaian kinerja terhadap rate of return pada perusahaan yang tergabung dalam LQ 45

Variabel Independen yakni NPM, ROA, ROE, ROI, OCF, EPS, dan EVA. Variabel

Dependen adalah Return Saham.

Hasil penelitiannya tidak berhasil membuktikan bahwa variabel ROA, ROE, dan EPS berpengaruh signifikan terhadap rate of return.

Yuniawan (2006)

Analisis pengaruh penilaian kinerja dengan ROI, ROE, OCF, dan EVA terhadap rate of return

Variabel Independen yakni ROE, ROI, OCF, dan EVA. Variabel Dependen yaitu Return Saham.

Penelitian ini membuktikan bahwa ROE tidak berpegaruh signifikan terhadap Return, sedangkan variabel lainnya yakni ROI, OCF, dan EVA berpengaruh signifikan terhadap rate of return. Kurniati (2009) Analisis pengaruh

penilaian kinerja terhadap return saham di perusahaan

manufaktur jenis

consumer goods di BEJ

Variabel Independen yakni ROA, ROE, ROI, EPS, OCF, dan EVA. Variabel Dependen yaitu

return saham.

Penelitian ini membuktikan bahwa ROI, EPS, OCF, dan EVA berpengaruh signifikan terhadap

return saham. Sedangkan NPM,

ROA, ROE tidak berpengaruh signifikan


(52)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konseptual

Hubungan antara faktor-faktor fundamental dengan return saham dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran di bawah ini:

Gambar 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

RETURN SAHAM

(Y) CAR (X1)

ROA (X2) ROE (X3) NIM (X4) DER (X5) LDR (X6)

EPS (X7)

PER (X8) BR (X9)

FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL


(53)

Untuk melakukan analisis fundamental perusahaan, maka dapat dilakukan dengan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan yang sangat penting antara lain,

Capital Adecuacy Ratio (CAR) adalah kecukupan modal yang menunjukkan

kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank. Return on assets (ROA), rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dengan menggunakan aset yang dimiliki, semakin tinggi Return On Asset suatu perusahaan semakin tinggi pula return saham yang diterima oleh investor dalam bentuk deviden.

Return on equity (ROE) menggambarkan semakin tinggi kemampuan modal

sendiri maka return saham juga akan meningkat. Loan to deposit, ratio ini dipergunakan untuk melihat kemampuan bank dalam memenuhi tingkat kredit yang diminta dengan menggunakan dana pihak ketiga yang tertanam di bank tersebut, semakin tinggi Loan to deposit ratio suatu bank maka semakin tinggi pula return saham bank tersebut. Debt to equity ratio yang tinggi menunjukkan semakin besar perusahaan menggunakan hutang untuk membiayai perusahaan. semakin rendah nilai

debt to equity ratio semakin tinggi return saham tersebut. Net interest margin (NIM)

merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank menghasilkan pendapatan bunga bersih dengan menggunakan income-producing assets. Net interest margin yang tinggi menunjukkan kemampuan bank untuk menghasilkan pendapatan bunga yang tinggi pula. Earning per share, rasio ini mengukur kemampuan pendapatan per


(54)

lembar saham. Kecendrungan yang terjadi jika (EPS) meningkat, return saham juga akan meningkat. Price earning ratio (PER) menunjukkan rasio dari harga saham terhadap earning. Burden ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memperoleh fee base income dengan mempergunakan aset yang ada. Semakin tinggi

burden ratio (BR) menunjukkan semakin tinggi kemampuan bank dalam memperoleh

pendapatan di luar bunga.

3.2. Hipotesis

Berdasarkan rumusan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis dapat ditetapkan sebagai berikut:

“Faktor-faktor fundamental yang terdiri dari Capital Adequacy ratio (CAR), return on

asset (ROA), return on Equity (ROE), net interest margin (NIM), debt to equity ratio (DER), loan to deposit ratio (LDR), earning per share (EPS), price earning ratio (PER), burden ratio (BR) berpengaruh terhadap return saham perusahaan perbankan


(55)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif, yaitu untuk menganalisis hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor fundamental (CAR, ROA, ROE, NIM, LDR, DER, EPS, PER, dan BR) sebagai variabel independen dan variabel dependen adalah return saham. Variabel faktor-faktor fundamental tersebut diduga mempengaruhi variabel dependen yaitu return saham.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, dalam hal ini dilakukan dengan pengambilan data-data perusahaan perbankan melalui laporan keuangan yang diterbitkan melalui Bursa Efek Indonesia. Data juga kemungkinan akan diperoleh dari hasil Download di http:/www.idx.com. Periode pengambilan data selama 5 tahun yaitu 2003, 2004, 2005, 2006, dan 2007. Waktu penelitian dilaksanakan bulan Januari 2009 sampai bulan Juli 2009.

4.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 yang


(56)

berjumlah 29 bank. Perusahaan perbankan yang terdaftar tahun 2008 di BEI tidak diambil sebagai sampel karena data laporan keuangan untuk tahun 2008 belum tersedia. Berikut populasi nama bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia:

Tabel 4.1. Daftar Populasi dan Sampel

No Nama Bank Kode

Saham

Tanggal Listing

1 Bank Argoniaga, TBK AGRO 08 Agustus 2003

2 Bank Arta Niaga Kencana, TBK ANKB 02 Nopember 2000

3 Bank Artha Graha Internasional, TBK INPC 23 Agustus 1990

4 Bank Bukopin, TBK BBKP 10 Juli 2006

5 Bank Bumi Arta, TBK BNBA 01 Juni 2006

6 Bank Bumiputera Indonesia, TBK BABP 15 Juli 2002

7 Bank Capital Indonesia, TBK BACA 04 Oktober 2007

8 Bank Central Asia, TBK BBCA 31 Mei 2000

9 Bank Century, TBK BCIC 25 Juni 1997

10 Bank CIMB Niaga, TBK BNGA 29 Nopember 1989

11 Bank Danamon Indonesia, TBK BDMN 06 Desember 1989

12 Bank Ekonomi Raharja, TBK BAEK 08 Januari 2008

13 Bank Eksekutif Indonesia, TBK BEKS 13 Juli 2001

14 Bank Himpunan Saudara 1906, TBK SDRA 15 Desember 2006

15 Bank Internasional Indonesia, TBK BNII 21 Nopember 1989

16 Bank Kesawan, TBK BKSW 21 Nopember 2002

17 Bank Lippo, TBK LPBN 10 Nopember 1989

18 Bank Mandiri, TBK BMRI 14 Juli 2003

19 Bank Mayapada Internasional, TBK MAYA 29 Agustus 1997

20 Bank Mega, TBK MEGA 04 Juli 2000

21 Bank Negara Indonesia (Persero) BBNI 25 Nopember 1996

22 Bank NISP, TBK NISP 20 Oktober 1994

23 Bank Nusantara Parahyangan, TBK BBNP 10 Januari 2001

24 Bank Permata, TBK BNLI 15 Januari 1990

25 Bank Rakyat Indonesia (Persero), TBK BBRI 10 Oktober 2003

26 Bank Swadesi, TBK BSWD 01 Mei 2002

27 Bank Tabungan Pensiunan Nasional, TBK BTPN 12 Maret 2008

28 Bank Victoria Internasional, TBK BVIC 30 Juni 1999

29 Bank Windu Kentjana Internasional, TBK MCOR 03 Juli 2007


(57)

Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive

random sampling, yang artinya perusahaan perbankan yang akan diambil menjadi

sampel harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI yang telah menyampaikan laporan

keuangan per 31 Desember secara rutin selama lima tahun sesuai dengan periode penelitian yang diperlukan, yaitu 2003, 2004, 2005, 2006, dan 2007.

2. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI yang menyampaikan datanya secara

lengkap sesuai dengan informasi yang diperlukan, yaitu CAR, ROA, ROE, NIM,

DER, LDR, EPS, PER , BR, dan Return Saham dan data harga saham individual

bulanan dari tahun 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, untuk menghitung return saham.

3. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, yang tidak mengalami kerugian.

Sesuai dengan kedua kriteria diatas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam kriteria ini adalah sebanyak 13 perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2003-2007.

Tabel 4.2. Pengambilan Sampel Berdasarkan Purposive Sampling

No. Distribusi Sampel Total

1. Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari 2003-2007 29

2. Perusahaan yang tidak memiliki laporan tahunan yang berakhir

Pada tanggal 31 Desember (0)

3. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan selama

lima tahun berturut-turut, yaitu dari tahun 2003-2007 (10)

4. Perusahaan perbankan yang mengalami kerugian (6)


(1)

kondisi keamanan politik negara. Penelitian ini mendukung penelitian Kurniati (2009) yang membuktikan ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Namun penelitian ini sangat bertentangan dengan penelitian Natarsyah (2000) dan Silalahi (1999) yang membuktikan ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham.

5. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa secara parsial Return on equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini terlihat pada rata rata tahun 2007 terjadi penurunan nilai ROE sebesar 1,62%, hal ini disebabkan karena faktor eksternal kurangnya minat investor untuk menanamkan modal salah satunya bisa disebabkan karena kondisi perekonomian yang menurun dan faktor internal perusahaan disebabkan karena cara pengelolaan asset operational perusahaan terhadap laba yang dihasilkan kurang maksimal. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian (Yuniawan, 2006) yang membuktikan bahwa ROE berpengaruh signifikan terhadap return saham dan mendukung penelitian (Fauzan, 2006).

6. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa secara parsial Debt to equity ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini terlihat pada rata-rata tahun 2005 terjadi kenaikan nilai DER sebesar 11.02%, hal ini disebabkan karena kondisi perekonomian yang menurun dan faktor internal perusahaan yang menggunakan hutang yang besar untuk perbaikan struktur modal perusahaan.


(2)

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Prakarsa (2003) yang membuktikan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap return saham.

7. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa secara parsial Burden ratio (BR) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini terlihat pada rata-rata tahun 2006 terjadi penurunan nilai BR sebesar 0.04%, hal ini disebabkan karena kondisi perekonomian yang menurun sehingga kemampuan bank dalam memenuhi tingkat kredit yang diminta dengan menggunakan dana pihak ketiga kurang tersalurkan, dan pendapatan bunga menurun.

6.2. Keterbatasan

Penelitian ini masih mempunyai beberapa kelemahan dan keterbatasan antara lain:

1. Variabel-variabel penelitian yang diamati dalam penelitian ini hanya faktor-faktor fundamental perusahaan.

2. Rentang waktu dan amatan dalam penelitian ini relatif singkat yakni 5 tahun. 3. Pembatasan objek penelitian hanya pada perusahaan sektor perbankan sehingga

tidak menggambarkan perusahaan di sektor lain secara keseluruhan di Bursa Efek Indonesia.

4. Data laporan keuangan yang dipakai, berasal dari berbagai sumber, memungkinkan terjadinya inkonsistensi dalam pengukuran rasio-rasio yang dipakai.


(3)

6.3. Saran

1. Mengingat dalam menganalisa faktor fundamental sangat penting dalam mengambil keputusan untuk menginvestasikan dana ke dalam suatu perusahaan maka disarankan kepada investor agar memahami dengan baik variabel atau kondisi yang mempengaruhi faktor fundamental perusahaan dan perlu ada penambahan faktor-faktor lain selain faktor fundamental yakni faktor teknikal seperti IHSG dan SBI.

2. Rentang waktu amatan penelitian diperluas lebih dari 5 tahun.

3. Populasi penelitian dapat diperluas pada perusahaan di sektor lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara keseluruhan tidak hanya berfokus pada satu jenis perusahaan perbankan saja. Sehingga kesimpulan yang diambil dapat menggambarkan keadaan perusahaan di sektor lain secara keseluruhan.

4. Data laporan keuangan yang dipakai seharusnya diperoleh dari 1 sumber yang sama untuk menghindari inkonsistensi dalam pengukuran rasio-rasio yang dipakai.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Mas. (2005), Perbandingan Kinerja Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional Indonesia 2002:4-2000:1. Tesis S-2. Fakultas Ekonomi UGM. Yogyakarta.

Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. (2003), Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi. Rineka Cipta, Jakarta.

Brigham, Eugene F. (2000), Fundamentals of Financial Management. Seventh Edition. The Dryden Press. New York.

Bursa Efek Indonesia. (2008), http://www.idx.co.id. Daftar populasi perbankan. Shazam Professional. (2003), http://econometrics.com.

Dendawijaya, Lukman. (2001), Manajemen Perbankan. Edisi Pertama. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Darmadji, Tjiptono dan Fachruddin Hendy. (2001), Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Edisi 1. Salemba Empat. Jakarta.

Fachruddin dan Sopian Hadianto. (2001), Perangkat dan Model Analisa Investasi di Pasar Modal. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Graham and Dood’s. (1987), Security Analysis. Fifth Edition, Mc. Graw-Hill. New York.

Gujarati, Damodar, (1995), Ekonometrika Dasar. Cetakan Kelima. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Hirt, Geoffrey and Stanley B. Block. (2000), Fundamentals of Investment Management. Fifth Edition, Irwin. Chicago.

Jogiyanto. (2003), Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Tiga. BPFE. Yogyakarta.

Jones, Charles P. (2000), Investment Analysis Management, 7th edition. John Willey and Sons Inc. New York.


(5)

Kasmir. (2007), Manajemen Perbankan, Edisi 1, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad. (2001), Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi Pertama. AMP YKPN. Yogyakarta.

Kuncoro, Mudrajad. (2003), Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi (Bagaimana Meneliti dan menulis tesis?). Erlangga. Yogyakarta.

Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. (2002), Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi, BPFE. Yogyakarta.

Kurniati, Endang. (2009), Pengaruh Penilaian Kinerja terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods di Bursa Efek Jakarta 2003-2007, Tesis S-2, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Linda dan Fazli Syam. (2005), Hubungan Laba Akuntansi, Nilai Buku, dan Total Arus Kas dengan Market Value: Studi Akuntansi Relevansi Nilai. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 8 No. 3 : 286-309.

Prakarsa, Adi Widya. (2003), Analisis Return Saham dan Kinerja Perusahaan Multinasional, Tesis S-2. Fakultas Ekonomi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Ratnawati, Rika. (2008), Pengaruh Pengumuman Perubahan Dividen terhadap Tingkat Variabilitas Keuntungan Saham. Skripsi S-1, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah. Surakarta.

Ross, A Stephen. Westerfield, Randolph W Jordan, Bradford. D. (2003), Fundamentals of Corporate Finance. Sixth Edition. Mc GrawHill. New York.

Rose, Peter S. (1996), Commercial Bank Management, Third Edition. Irwin Press. Chicago.

Rusdin, (2006). Pasar Modal, Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik. Alfabeta. Bandung.

Salvatore, Dominick, (1982). Theory and Problems of Statistics and Econometrics, Schaums Outline Series. McGraw-Hill, Inc.

Santoso, Singgih. (2001), Mengelola Data Statistik Secara Profesional. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.


(6)

Suhairy, Hapcyn. (2006), Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di BEJ, Tesis S-2. Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara.

Sawir, Agnes. (2001), Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Tendelilin, Eduardus. (2001), Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Yuniawan, Fandi. (2006), Analisis Pengaruh Penilaian Kinerja dengan ROA, ROE, OCF, dan EVA terhadap Rate of Return pada Perusahaan Manufaktur di BEJ. Skripsi S-1, Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Zufrizal dan Hasrul. (2006), Analisis Faktor Fundamental terhadap Harga Saham Perbankan Go Public di Bursa Efek Jakarta. Penelitian, Fakultas Ekonomi UISU. Medan.


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

0 64 91

Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Industri Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

0 31 107

Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 59 80

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 5 62

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN FARMASI YANG Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN FARMASI YANG Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012.

1 1 17

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 19

PENGARUH INFORMASI FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN DAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 27

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 16

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR TEKNIKAL TERHADAP RETURN SAHAM (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

2 16 121