PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SDN 5 WONODADI PRENGSEWU

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI

BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V

SDN 5 WONODADI PRENGSEWU Oleh

SUYATNO

Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan

pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki melalui metode pembelajaran modifikasi alat bantu pada siswa kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas(Class room Action Reserch), dengan Dua siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola dan dibungkus dengan pelastik bekas, dan siklus kedua dengan modifikasi bola plastik sebanyak siswa. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu yang berjumlah 25 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki yang meliputi sikap awal, pelaksanaan, dan sikap akhir.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki melalui penggunaan modifikasi alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 60,00 %, siklus kedua sebesar 88,00 %.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan bola modifikasi siswa lebih banyak memahami cara menendang dengan punggung kaki maupun kura-kura kaki, sehingga dapat menghilangkan keraguan bawah bermain bola kaki itu membuat kaki sakit.


(2)

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI

BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V

SDN 5 WONODADI PRENGSEWU

Skripsi

OLEH

SUYATNO

NPM 1013118114

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(3)

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI

BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V

SDN 5 WONODADI PRENGSEWU Oleh

SUYATNO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1 : Daur Ulang PTK ... 18 Gambar 2 : Diagram Batang Rata-rata Kelas Siswa Yang Mendapatkan

Nilai≥ RK dan < RK Gerak DasarMenendang Bola Dengan Kura-kura Kaki Disetiap Siklus... 28 Gamabr 3 : Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siswa Yang Mendapatkan

Nilai≥KB dan < KB Gerak Dasar Menendang Bola Dengan Kura-kura Kaki Disetiap Siklus... 29


(5)

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Euang Lingkup Penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani ... 8

B. Belajar ... 9

C. Gerak ... 11

D.Modifikasi Alat Pembelajaran... 11

E. Sepakbola ... 15

F. Menendang Bola Menggunakan Punggung Kaki ... 16

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 17

B. Rencana Penelitian ... 19

C. Subjek Penelitian... 19

D. Tempat dan Waktu Penelitian ... 20

E. Instrument Penelitian ... 20

F. Teknik Analisis Data ... 21

G. Proses Pembelajaran Menendang Bola dengan Punggung kaki ... 22

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 26

B. Pembahasan ... 30


(6)

ii

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 34

B. Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 36


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Bola Dengan Kura-kura Kaki... 25 2. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Bola

Dengan Kura-kura Kaki Siklus I ... 26 3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Bola

Dengan Kura-kura Kaki Siklus II... 27 4. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pembelajaran Gerak


(8)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Drs. Ade Jubaedi, M.Pd ...

Penguji

Bukan Pembimbing :Heru Sulistianta, S.Pd,M.Or ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003


(9)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Suyatno

NPM : 1013118114

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul“Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan Menggunakan Alat Bantu Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewuadalah benar-benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1Oktober sampai dengan 13 Oktober 2012. Skripsi ini bukan hasil plagiat, ataupun hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenar-benarnya, apabila dikemudian hari terjadi kesalahan, penulis bersedia menerima sanksi akademik sebagaimana yang berlaku di Universitas Lampung.

Prengsewu , Oktober 2012


(10)

Judul Skripsi :Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan Menggunakan Alat Bantu Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu

Nama Mahasiswa : Suyatno Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118114 Program Studi : Penjaskesrek Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Ade Jubaedi, M.Pd NIP. 19510507 198103 1 002 NIP . 19581210198112 1 001


(11)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judul” Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola

Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan Menggunakan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.”adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. Selaku Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

4. Bapak Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or. selaku Pembahas atau penguji utama.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

6. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

7. Kepala SDN 5 Wonodadi Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas V Tahun Pelajaran 2011/2012. 8. Siswa-siswi kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012, terima

kasih atas waktu dan kerjasamanya.

9. Teman-teman seperjuangan Penjaskesrek S1 Dalam jabatan, yang tetap semangat. 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu


(12)

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Prengsewu, Oktober 2012 Penulis


(13)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan cita-cita yang harus dilakukan dengan menetapkan standar-standar nasional pendidikan. Standar nasional pendidikan di antaranya standar isi dan standar kompetensi lulusan yang dapat dijadikan acuan bagi sekolah untuk menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Melalui lembaga pendidikan dalam proses mempengaruhi peserta didik akan menimbulkan perubahan secara bertahap dan menyeluruh ke arah

peningkatan kualitas manusia Indonesia, agar berpungsi dalam kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka ditempuh upaya melalui berbagai jalur pendidikan baik formal maupun non formal, salah satunya melalui pendidikan jasmani.

Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan, tujuannya pun bersifat mendidik untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih.


(14)

2

Dalam pelaksanaanya, aktifitas jasmani dipakai sebagai wahana atau

pengalaman belajar, dan melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan berkembang untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani adalah proses ajar melalui aktifitas jasmani yang erat kaitannya dengan gerak

manusia. Gerak bagi manusia sebagai aktifitas jasmani merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan (fisik dan psikis).

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat. Tujuan yang ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah “membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani”Dari berbagai bentuk dan macam kegiatan pendidikan jasmani di sekolah salah satunya yaitu permainan bola besar, sepakbola.

Sepak bola adalah salah satu materi dari permainan bola besar yang ada di sekolah. Sepakbola adalah permainan menggiring bola dengan menggunakan kaki, dengan tujuan memasukan bola ke gawang lawan untuk mendapatkan poin. Dalam menendang bagian mana bola yang akan ditendang akan

berpengaruh terhadap jalannya bola. Jika menendang sisi kiri bola, maka bola akan bergerak melengkung ke kanan. Jika menendang tepat di bagian tengah bola, maka bola akan bergerak lurus ke depan. Jika menendang dari sisi kanan bola, maka bola akan bergerak melengkung ke kiri. Sedangkan jika


(15)

3

menendang tepat diatas bola, kemungkinan besar bola tidak akan bergerak kemana-mana. Dan jika anda menendang tepat di bagian bawah bola maka bola terangkat serta melambung ke depan.

Salah satu materi dari sepakbola adalah menedang bola dengan menggunakan kura-kura kaki. Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang (shooting at the goal). Dilakukan dengan cara Posisi badan berada di belakang bola sedikit condong ke depan.Kaki tumpuan diletakkan di samping bola dan ujung kaki menghadap sasaran dan lutut sedikit ditekuk.Kaki untuk menendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap sasaran, kemudian ayunkan kedepan, Tempatkan punggung kaki tepat di tengah-tengah bola. Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola.

Dari hasil pengamatan pada siswa kelas Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu, bahwa gerak dasar menendang bola menggunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung dalam kategori rendah, hal ini dilihat pada saat siwa melakukan gerak dasar menendang bola menggunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung,hasil tendangan sisa masih miring kekanan dan ke kiri, bahkan sering sekali bola yang akan ditendang, tidak benar-benar mengenai kura-kura kaki., ini disebabkan karena bola yang digunakan adalah bola yang berukuran standar, sehingga siswa sulit melakukan gerakan secara maksimal, karena bola terlalu berat dan keras untuk siswa SD. Hal ini menyebapkan keterampilan gerak dasar menendang


(16)

4

bola mengunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung dalam kate gori rendah.

Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan

penelitian tentang “Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan

Menggunakan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. penggunaan bola berukuran standar, yang menyebabkan siswa sulit malaksanakan gerak dasar menendang bola dengan menggunakan kura-kura kaki.

2. Kurangnya kemampuan siswa melakukan gerak dasar menendang bola dengan menggunakan kura-kura kaki.

3. Rendahnya hasil belajar siswa dalam gerak dasar menendang bola dengan menggunakan kura-kura kaki.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada “Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan Menggunakan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu”.


(17)

5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka penelitian di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :

Apakah Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung dapat Ditingkatkan Dengan Menggunakan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu?

E. Tujuan

Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah : a. Mengganti pengunaan bola standar dengan alat modifikasi dalam proses

pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Pada Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.

b. Untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar Menendang Bola

Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.

c. Untuk memperbaiki proses pembelajaran khususnya keterampilan gerak dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.


(18)

6

F. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a. Penulis

Sebagai salah satu sarana untuk mengkaji ulang mengenai peran ilmu biomekanik dalam menunjang peningkatan pembelajaran permainan bola besar sepak bola.

b. Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung dan untuk meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung.

c. Mahasiswa Penjaskes S1 Dalam Jabatan

Sebagai salah satu referensi untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung dalam pembelajaran permaian bola besar sepak bola.

d. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya pengkajian dalam pengembangan ilmu pembelajaran sepak bola.


(19)

7

G. Ruang Lingkup Penelitian.

Obyek penelitian : Memberikan peningkatan keterampilan Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung dalam pembelajaran permaian bola besar sepak bola.

Subyek peneliti : Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu. Tempat Penelitian : Lapangan SDN 5 Wonodadi Prengsewu


(20)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat sehari-hari. Tujuan yang ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah “membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani” (Depdikbud, 1993: 1).

Aktivitas pendidikan jasmani merupakan gejala yang komplek. Artinya kegiatan pendidikan jasmani mencakup aspek biologis, sosiologis, dan budaya. Dari aspek biologis hakikatnya adalah pola gerak fisik manusia yang terwujud dalam struktur jasmani yang perlu dipahami sebagai pola perilaku manusia. Dari aspek sosiologis dan budaya seorang pelatih atau guru dituntut memahami lingkungan belajar yang baik untuk mencapai tujuan

pembelajaran pendidikan jasmani yang berdaya guna dan berhasil guna. Karena itu dalam garis-garis besar kurikulum pendidikan dasar (Depdikbud, 1993: 1) menjelaskan :


(21)

“Pendidikan jasmani di sekolah dasar berfungsi untuk (a) merangsang

pertumbuhan jasmani dan perkembangan sikap, mental, social, dan emosional yang serasi, selaras, dan seimbang, (b) memberikan pemahaman tentang manfaat pendidikan jasmani dan kesehatan serta memenuhi hasrat bergerak, (c) memacu perkembangan dan aktivitas system peredaran darah, pencernaan, pernapasan dan saraf, (d) memberikan kemampuan untuk menigkatkan

kesegaran jasmani dan kesehatan”.

Berdasarkan paparan di atas dapat ditegaskan bahwa dalam proses

pembelajaran pendidikan jasmani yang lebih diutamakan adalah pemahaman tentang karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang professional dari domain belajar yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif. Oleh karena itu program pendidikan jasmani harus merupakan suatu program yang memberikan perhatian yang cukup dan seimbang kepada ketiga domain tersebut. Jika tidak, maka program bersangkutan tidak lagi bisa disebut pendidikan jasmani.

Salah satu materi pendidikan jasmani di sekolah adalah pelajaran permaian bola besar sepak bola. Permaian bola besar sepak bola merupakan suatu keterampilan yang mampu mengembangkan potensi manusia baik secara fisik maupun mental dan dapat diberikan kepada peserta didik baik secara formal, informal, maupun non formal.

B. Belajar

Belajar merupakan suatu usaha untuk menambah dan mengumpulkan berbagai pengalaman tentang ilmu pengtahuan. Belajar juga sebuah proses yang sering diartikan penambahan pengetahuan.


(22)

Menurut Oemar Hamalik (2003:57), mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.

Adapun ciri kegiatan yang disebut “belajar” adalah sebagai berikut (Noehi, Nasution, 1994:2):

a. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang belajar, baik aktual maupun potensial

b. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru, yang berlaku yang relatif lama.

c. Perubahan itu terjadi karena usaha

Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungan. Tingkah laku ini mencakup pengatahuan, ketrampilan dan sikap.

Sedangkan menurut A Tabrani Rusyan, 1989: 7 mengatakan bahwa; “Belajar dalam arti luas adalah suatu proses perubahan individu yang diyatakan dalam bentuk penguasaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang study atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi, perubahan itu berupa penguasaan, sikap dan cara berfikir yang bersikap menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman belajar.


(23)

C. Gerak

Proses belajar gerak berlangsung dalam suatu rangkaian kejadian dari waktu ke waktu dan dalam prosesnya melibatkan SSP, otak, dan ingatan. Dengan demikian tugas utama peserta didik dalam proses belajar gerak adalah

menerima dan menginterprestasikan informasi tentang gerakan-gerakan yang akan dipelajari kemudian mengolah dan menginformasikan informasi tersebut sedemikian rupa sehingga memungkinkan realisasi gerakan secara optimal dalam bentuk keterampilan.

Pengertian gerak adalah kegiatan atau proses perubahan tempat atau posisi ditinjau dari titik pandang tertentu, sekali hal ini sudah dilakukan maka gerak itu, tanpa memikirkan gerak itu transkusi atau rotasi maka dengan itu dapat ditetukan jarak dan arah dari titik pangkalnya. (Prof. Drs. Soedarminto 1993-197). Jadi pengertian gerak perpindahan tempat ketempat lain sesuai dengan tujuan tertentu.

Gerak dasar dalam menendang mengunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung adalah keterampilan gerak yang dilakukan baik yang berkaitan dengan aktivitas dasar itu mencakup gerakan lokomotor dan keterampilan manipulativ.

D. Modifikasi Alat Pembelajaran

Di dalam kamus bahasa Indonesia modifikasi adalah”pengubahan”dan berasal dari kata“ubah”yang berarti “lain atau beda”mengubah dapat diartikan


(24)

pengubahan adalah“proses,perubahan atau cara mengubah”, kemudian mengubah dapat juga diartikan pembaruan, tidak mengherankan bahwa pada mulanya dalam pembaruan berpokok pada metode mengajar, bukan karena mengajar itu penting melainkan mengajar itu bermaksud menimbulkan efek belajar pada siswa yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam pendidikan pembaruan dapat diartikan suatu upaya sadar yang

dilakukan untuk memperbaiki praktek pendidikan dengan sungguh-sungguh. Pada kamus bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah “yang dipakai untuk mengerjakan sesuau” alat meupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu dengan adanya alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung tentang materi yang akan diberikan kepada siswa,dengan bertujuan agar mudah dipahami dan dapat dimengerti oleh peserta didik atau siswa.

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa modifikasi alat pembelajaran merupakan suatu upaya seseorang untuk merubah alat pembelajaran yang sesungguhnya menjadi berbeda dari yang sebelumnya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan agar tujuan yang direncanakan sebelumnya dan dapat dicapai sebaik-baiknya.

Modifikasi alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bola plastik yang seukuran dengan bola kaki standar dan diikat dengan tali, dan bola pastik yang seukuran bola kaki standar.


(25)

1. Alat Belajar

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah “yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu“. Alat merupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Dengan alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung tentang materi tersebut agar mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa.

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa alat pembelajaran yang digunakan adalah lapanga dan gawang yang digunakan dalam proses pembelajaran sepak bola.

2. Keterampilan Gerak Dasar

Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan dan tingkat kematangan. Keterampilan gerak dasar merupakan pola gerak yang menjadi dasar untuk ketangkasan yang lebih kompleks. Rusli (1998) membagi tiga gerakan dasar yang melekat pada individu yaitu, 1) lokomotor, (2) gerak non lokomotor, (3)

manipulatif.

Rusli (1998) mendefinisikan gerak lokomotor adalah“gerak yang digunakan untuk memudahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau memproyeksikan tubuh ke atas misalnya: jalan, lompat dan

berguling”.Gerak non lokomotor“adalah keterampilan yang dilakukan tanpa memindahkan tubuh dari tempatnya, misalnya membungkuk badan, memutar badan, mendorong dan menarik”. Sedangkan gerak


(26)

manipualtif adalah keterampilan memainkan suatu proyek baik yang dilakukan dengan kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang lain.Gerak manipulatif ini bertujuan untuk koordinasi kaki, mata-tangan, misalnya melempar, menangkap dan menendang.

3. Belajar Motorik

Belajar motorik adalah menghasilkan perubahan yang relatif permanen. Seorang yang ingin memiliki keterampilan yang baik harus terlebih dahulu mengembangkan unsur gerak, kemudian hal ini dapat dilakukan melalui proses belajar dan berlatih. Lutan (1998) mengatakan“belajar adalah sebuah prilaku yang relatif permanen sebagai akibat latihan atau pengalaman masa yang lampau”. Berkaitan dengan belajar keterampilan motorik suatu proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang relatif permanen dalam reabilitasnya untuk merespon suatu gerak. Menurut Lutan belajar motorik adalah“seperangkat proses yang

berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan dalam prilaku terampil”.

Adapun tahap dalam keterampilan motorik yaitu sebagai berikut: a. Tahap kognitif “merupakan tahap awal dalam belajar motorik”dalam

tahap ini peserta didik harus memahami hakikat kegiatan yang akan dilakukan, kemudian harus memperoleh gambaran yang jelas baik secara verbal maupun visual.

b. Tahap fiksasi pada tahap ini pengembangan keterampilan dilakukan peserta didik melalui latihan praktik secara teratur agar peubahan


(27)

prilaku gerak menjadi permanen, selama latihan peserta didik membutuhkan semangat dan umpan balik untuk mengetahui apa yang dilakukan itu benar atau salah.

c. Tahap otomatis. Pada tahap otomatis, kontrol terhadap gerak semakin tepat dan penampilan semakin konsisten serta cermat. Menurut girimijoyo dalam priyono mengatakan“Secara psikologi hal ini dapat diartikan bahwa pada diri peserta didik telah terjadi suatu kondisi refleks bersyarat yaitu terjadi pengerahan tenaga mendekati pola gerak reflek yang sangat efesien dan hanya akan melibatkan unsur unit yang benar diperlukan untuk gerakan yang diinginkan”.

E. Sepak Bola

Sepak bola adalah suatu bentuk olahraga permainan yang sangat populer, banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun orang tua. Permainan sepak bola sudah ada sejak pemerintahan tentara dinasti han di cina pada abad kedua dan tiga masehi. Permainan bola sepak tersebut dianggap sangat berguna untuk melatih ketangkasan dan kekuatan tentara dinasti Han.

Sepak bola adalah permaianan beregu yang menggunakan bola sepak dari dua kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain. Bagi setiap pemain bebas memainkan bola dengan seluruh anggota badan kecuali dengan lengan. Sedangkan bagi penjaga gawang dalam memainkan bola bebas menggunakan semua anggota badannya di daerah


(28)

tendangan hukumannya. (Luxbacher 2004:2) “ Kiper diperbolehkan untuk mengontrol bola dengan tangannya di dalam daerah pinalti, pemain lainnya tidak diperbolehkan menggunakan tangan atau lengan untuk mengontrol bola, tetapi menggunakan kaki, tungkai atau kepala”.Dan salah stu teknik menendang adalah mengunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung.

F. Menendang Bola Mengunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung

Pada umumnya menendang mengunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung digunakan untuk menembak ke gawang (shooting at the goal). Dilakukan dengan cara :

Tahap Persiapan

• Posisi badan berada di belakang bola sedikit condong ke depan.

• Kaki tumpuan diletakkan di samping bola

• dan ujung kaki menghadap sasaran

• dan lutut sedikit ditekuk. ➢ Tahap Pelaksanaan

• Kaki untuk menendang berada di belakang bola

• dengan punggung kaki menghadap sasaran,

• kemudian ayunkan kedepan.

• Tempatkan punggung kaki tepat di tengah-tengah bola. ➢ Gerak Lanjutan

• Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola.


(29)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan dengan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman yang peneliti tindak kelas(Clas room action research)CAR. Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas atau di lapangan dikarenakan ada 3 kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat di terangkan, (1) Penelitian menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu yang menarik minat dan penting bagi peneliti, (2) Tindakan menujuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukukan dengan tujuan tertentu dalam penelitian pembentuk merangkaikan siklus kegiatan siswa, dan (3) Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi ruang kelas dalam penelitain, yang lebih sepesifik seperti yang lama dikenal dalam bidang pendidikan dalam pengajaran yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa sekelas yang sama dari guru yang sama pula.


(30)

Pada penelitian tidakan ini berciri sebagai berikut: a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual.

b. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik.

c. Dilakukan melalui putaran-putaran yang berspiral.

Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan, pengamatan (0bservasi) dan tahap refleksi.

Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalaui putaran spiral adalah penelitian yang melalui siklus-siklus berikut ini:

Gambar 1 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993) dalam buku (Arikunto 1991:105)

Keterangan gambar di atas :

 Perencanaan (Planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.


(31)

 Tindakan

Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.

 Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat oleh suatu tindakan.

 Refleksi

adalah merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.

 Perbaikan rencana

Adalah memperbaiki suatu tindakan yang sudah dilaksanakan apabila tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tindakan sesuai rencana.

B. Rencana Penelitian

Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sampai dua siklus (dua kali pertemuan) kemudian di antara setiap siklusnya penelitian merencanakan kegiatan tindakan berbeda pada setiap siklus, akan tetapi setiap siklus saling berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari siklus penelitian sebelumnya.

C. Subjek Penelitian

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.yang berjumlah 25 orang.


(32)

D. Tempat dan Waktu a. Tempat penelitian

Di SDN 5 Wonodadi Prengsewu.

b. Pelaksanaan penelitian

Lama waktu yang dilakukan dalam penelitian dua minggu dan terdapat dua siklus (dua kali pertemuan).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK (penelitian kaji tindak) disetiap siklusnya, Menurut Freir and Cuning ham dalam Muhajir (1997;58) dijelaskan“Alat untuk ukur instrument dalam PTK dikatakana valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi”

Alat itu berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung, bentuk indikatornya adalah: (1) tahap persiapan(2) tahap pelaksanaan(3) gerak lanjutan.


(33)

Format Lembar Penilaian

Keterampilan Gerak Dasar Menendang Mengunakan Kura-Kura Kaki (Punggung Kaki)

Nama : ……….

Kelas : ……….

Materi : ……….

NO DESKRIPTOR PENILAIAN

SKOR

1 2 3

1 Persiapan:

1. Menghadap kedepan sejajar dengan bola .

2. Kaki yang akan mendang bola berada di belakang, Kaki tumpu berada di samping bola dan kaki ayaun sejajar dengan bola.

2 Pelaksanaan

3. Pada saat mendang bola lutut harus sedikit ditekuk. 4. Bola disentuh pada titik pusatnya di bagian belakangnya.

5. Kaki sepak diputar pada pangkal paha sehingga kaki sepak membentuk sudut 900 dengan kaki tumpu.

6. Punggung kaki yang kontak dengan bola. 7. Bola yang disepak tepat pada titik pusatnya.

8. Pada saat menendang bola pandangan kedepan mengikuti jalannya bola.

3 Sikap Akhir

9. Setelah bola ditendang ke kawan cari posisi dalam keadaan siap untuk menerima bola berikutnya.

Keterangan :

1 : kurang 2 : sedang 3 : baik

F. Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan melalui tindakan disetiap siklusnya, selanjutnya data dianalisis melalui tabulasi, presentase dan normatif. Tenik penilaian


(34)

dalam proses pembelajaran menggunakan penilaian kwantitatif untuk melihat kwalitas hasil tindakan disetiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut:

%

100

x

n

f

P

Keterangan:

P : Presentase keberhasilan

F : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar N : Jumlah siswa yang mengikuti tes

G. Proses Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Menendang Mengunakan Kura-Kura Kaki (Punggung Kaki)

1. Siklus Pertama a. Rencana :

1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup.

2. Menyiapkan peralatan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola terbuat dari kertas dan dibungkus dengan pelastik bekas untuk proses pelaksanaan pembelajaran.

3. Mempersiapkan instrumen untuk observasi/pengamatan proses pembelajaran dan alat untuk dokumentasi seperti kamera.

4. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama.

b. Tindakan :


(35)

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus pertama, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan dan sikap akhir cara menendang bola dengan kaki bagian dalam.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh menendang bola dengan kaki bagian dalam, di mulai dari sikap awalan, pelaksanaan, dan akhir dengan menggunakan bola modifikasi bola terbuat dari kertas dan plastik bekas.

4. Diberikan pengulangan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam secara bergantian dan berurutan.

5. Kegiatan tindakan dilakukan selama 1 minggu untuk 3 kali pertemuan setelah 2-3 kali pertemuan pada minggu berikutnya diadakan menggunakan instrumen gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam.

c . Observasi :

1) Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi.

2) Jumlah testor 3 orang , pada saat penilaian tempat testor berjauhan untuk menjaga objektifitas yang dinilai.

d. Refleksi :

1. Dari data hasil observasi disimpulkan oleh guru penjas sebagai testor.

2. Mendiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua, Setelah di diskusikan maka tindakan pada siklus kedua adalah menggunakan bola plastik.

2. Siklus Kedua a. Rencana :


(36)

1. Menyiapkan skenario pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam yang berisi tentang kegiatan - kegiatan yang dilakukan meliputi pendahuluan, inti, dan penutup.

2. Menyiapkan peralatan untuk proses pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam.

3. Menyiapkan alat modifikasi bola plastik sebanyak siswa. 4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi ( kamera )

5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua.

b. Tindakan :

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 bersyaf.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus kedua, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan, dan sikap akhir untuk pelaksanaan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam dengan bola plastik.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh gerak melakukan pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam yang benar, dari mulai sikap awalan, pelaksanaan.

4. Setiap siswa melakukan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam berulang- ulang sampai benar-benar menguasai gerak dasar ini secara berurutan dengan bola plastik.


(37)

Observasi :

1) Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi.

2) Pada saat penilaian testor tempatnya berjauhan untuk menjaga objektifitas.

d. Refleksi :

Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes sepakbola yaitu menendang bola dengan kaki bagian dalam disimpulkan berapa persen peningkatan yang dicapai oleh siswa melalui refleksi dan hasil siklus ke-2 telah mencapai ketuntasan 80 % pembelajaran dengan demikian maka penelitian ini dapat dihentikan pada siklus


(38)

34

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan Penggunaan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola dan dibungkus dengan pelastik bekas dapat memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki dalam sepakbola pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.

2. Dengan Penggunaan modifikasi bola plastic sebanyak siswa dapat

memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar dasar menendang bola dengan punggung kaki dalam sepakbola pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.


(39)

35

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Kepada para guru pendidikan jasmani, modifikasi pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai acuan ke depan dalam proses pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki dalam sepakbola.

2. Untuk siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu agar selalu berupaya meningkatkan gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki dalam sepakbola.

3. Bagi peneliti lainnya agar penelitian ini kiranya dapat dikembangkan lebih lanjut dalam proses pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki dalam sepakbola.


(40)

36

DAFTAR PUSTAKA

A. Luxbacher Joseph. 2004.Sepak Bola Langkah-langkah Menuju Sukses.PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Ali Nur. (2006).Belajar Gerak (makalah).Menpora, Yogyakarta.

Anonimus. 2008.Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Arikunto DKK. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Arikunto Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian;Edisi Revisi. PT Rineka Cipta

Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT. RinekaCipta.

LutanRuslidanAgungSuherman.(2000).Perencanaan Pembelajaran Penjaskes, Depdikbud, Jakarta.

Muhajir, 2003.Teoridan Praktik Pendidikan Jasmani. Bandung: Yudhistira.

Pamungkas. 1999.Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. EYD.Surabaya: Giri Surya.

Riduwan, (2005)Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan Dan PenelitiPemuda.

Scheunemann Timo. 2005.Dasar-dasar Sepak Bola Modern Untuk Pemain dan Pelatih.DIOMA. Malang.

____, 2008. Panduan UmumUniversitas Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung.


(41)

37


(1)

1. Menyiapkan skenario pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam yang berisi tentang kegiatan - kegiatan yang dilakukan meliputi pendahuluan, inti, dan penutup.

2. Menyiapkan peralatan untuk proses pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam.

3. Menyiapkan alat modifikasi bola plastik sebanyak siswa. 4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi ( kamera )

5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua.

b. Tindakan :

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 bersyaf.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus kedua, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan, dan sikap akhir untuk pelaksanaan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam dengan bola plastik.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh gerak melakukan pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam yang benar, dari mulai sikap awalan, pelaksanaan.

4. Setiap siswa melakukan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam berulang- ulang sampai benar-benar menguasai gerak dasar ini secara berurutan dengan bola plastik.


(2)

d. Refleksi :

Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes sepakbola yaitu menendang bola dengan kaki bagian dalam disimpulkan berapa persen peningkatan yang dicapai oleh siswa melalui refleksi dan hasil siklus ke-2 telah mencapai ketuntasan 80 % pembelajaran dengan demikian maka penelitian ini dapat dihentikan pada siklus


(3)

34

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan Penggunaan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola dan dibungkus dengan pelastik bekas dapat memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki dalam sepakbola pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.

2. Dengan Penggunaan modifikasi bola plastic sebanyak siswa dapat

memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar dasar menendang bola dengan punggung kaki dalam sepakbola pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.


(4)

1. Kepada para guru pendidikan jasmani, modifikasi pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai acuan ke depan dalam proses pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki dalam sepakbola.

2. Untuk siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu agar selalu berupaya meningkatkan gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki dalam sepakbola.

3. Bagi peneliti lainnya agar penelitian ini kiranya dapat dikembangkan lebih lanjut dalam proses pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki dalam sepakbola.


(5)

36

DAFTAR PUSTAKA

A. Luxbacher Joseph. 2004.Sepak Bola Langkah-langkah Menuju Sukses.PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Ali Nur. (2006).Belajar Gerak (makalah).Menpora, Yogyakarta.

Anonimus. 2008.Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Arikunto DKK. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Arikunto Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian;Edisi Revisi. PT Rineka Cipta

Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT. RinekaCipta.

LutanRuslidanAgungSuherman.(2000).Perencanaan Pembelajaran Penjaskes, Depdikbud, Jakarta.

Muhajir, 2003.Teoridan Praktik Pendidikan Jasmani. Bandung: Yudhistira. Pamungkas. 1999.Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.

EYD.Surabaya: Giri Surya.

Riduwan, (2005)Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan Dan PenelitiPemuda.

Scheunemann Timo. 2005.Dasar-dasar Sepak Bola Modern Untuk Pemain dan Pelatih.DIOMA. Malang.

____, 2008. Panduan UmumUniversitas Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung.


(6)

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS 7 SMP AMAL BHAKTI JATIMULYO LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 16 39

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS 7 SMP AMAL BHAKTI JATIMULYO LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 15 38

PENINGKATAN GERAK DASAR MENGGIRING BOLA DENGAN KURA-KURA KAKI DALAM SEPAKBOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS V SDN 9 GADINGREJO PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 38

PENINGKATAN GERAK DASAR MENGGIRING BOLA DENGAN KURA-KURA KAKI DALAM SEPAKBOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS V SDN 9 GADING REJO PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 38

Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan Menggunakan Alat Bantu Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu

0 12 38

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SDN 1 PADANGRATU KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 41

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SDN 1 PADANGRATU KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 41

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 1 BANYUWANGI PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 4 39

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SDN 1 PADANGRATU KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 30 41

PERBEDAAN HASIL LATIHAN MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA KURA KAKI BAGIAN DALAM DAN KURA KURA KAKI BAGIAN LUAR TERHADAP KETEPATAN TENDANGAN KE GAWANG PADA PEMAIN SSB

0 6 86