bimbingan dan konseling dengan peserta didik misalnya waktu istirahat, jam bebas, atau di luar waktu jam pelajaran.
c Tempat Pelaksanaan
Kegiatan layanan bimbingan dan konseling memerlukan pengaturan tempat secara baik dan tepat. Kegiatan bimbingan dan konseling
dapat dilakukan di rungan yang telah disiapkan secara khusus untuk keperluan itu, seperti di ruang kelas, perpustakaan, laboratorium atau
di tempat lain yang disepakati bersama peserta didik.
G. Fungsi Bimbingan dan Konseling 1. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling agar memiliki
pemahaman terhadap dirinya potensial dan lingkungannya pendidikan, pekerjaan, dan norma agama. Berdasarkan pemahaman ini, konseling
diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan meyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2. Fungsi Fasilitas, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembanganyang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspekdalam diri konseli.
3. Fungsi Penyelesaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam
membantu konseli agar dapat meyesuikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
4. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam
membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang
sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan
pendidik lainya didalam maupun diluar lembaga pendidikan.
5. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan,
kepala sekolahmadrasah dan staf, konselor, dan guru untuk meyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat,
kemampuan, dan kebutuan konseli. Dengan menggunakan informasi yang
23
memadai mengenai konseli, pembimbingkonselor dapat membantu para guru dalam memperlukan konseli secara tepat, baik dalam memilih
maupun meyusun materi SekolahMadrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun meyusun bahan pelajaran sesuai dengan
kemampuan dan kecepatan konseli.
6. Fungsi Pencegahan Preventif, yaitu yang berkaitan dengan upaya
konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh
konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghidarkan diri dari perbuatan atau kegaiatan yang
membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa
masalah yang perlu diinformasikan kepada para konseli dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya :
bahayanya minuman keras, merokok, peyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas free sex.
7. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk