Karya Ilmiah Manfaat daun Cocor Bebek

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya masyarakat mengenal daun cocor bebek sebagai
tanaman hias bahkan gulma yang mengganggu tanaman lain karena
perkembang biakannya yang relatif cepat dan dapat tumbuh di berbagai jenis
media. Berdasarkan pengalaman daun cocor bebek dapat di gunakan sebagai
obat penyembuh luka gores tradisional, namun belum ada penelitian lebih
lanjut mengenai obat yang menggunakan daun cocor bebek.
Selain itu kebanyakan masyarakat juga belum mengetahui tentang
banyaknya

manfaat

daun

cocor

bebek.

Sehingga


mereka

banyak

menggunakan obat kimia sebagai obat yang praktis dalam penyembuhan Hal
ini menyebabkan pemanfaatan daun cocor bebek kurang terasa dibanding
tanaman-tanaman herbal yang lain seperti daun sirih dan daun jambu biji.
Pemanfaatan cocor bebek sebagai obat memberikan alternatif tentang obat
herbal yang alami tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya serta
mudah didapat.
B. Rumusan Masalah
1.

Jelaskan Tentang Tanaman Cocor Bebek ?

2.

Jelaskan apa saja Manfaat Tanaman Cocor bebek ?


BAB II

PEMBAHASAN

1

A. Tinjauan Tentang Tanaman Cocor Bebek
Cocor bebek atau suru bebek
(Latin:Kalanchoe pinnata ) adalah
tumbuhan sukulen (mengandung air)
yang

berasal

dari

Madagaskar.

Tanaman ini terkenal karena metode
reproduksinya


melalui

tunas

daun

(tunas/adventif). (Wikipedia)
Cocor bebek populer digunakan
sebagai tanaman hias di rumah tetapi
banyak pula yang tumbuh liar di
kebun-kebun dan pinggir parit yang
tanahnya banyak berbatu. Cocor bebek
adalah tanaman berair yang tidak suka
banyak air alias senang kering.
Cocor bebek hidupnya suka pada tempat yang panas 75% dengan
cahaya yang banyak. Tanaman ini sangat mudah beradaptasi dengan
lingkungan. (Wikipedia).
Cocor bebek menjadi tanaman yang umum di daerah beriklim
tropika seperti Asia, Australia, Selandia Baru, India Barat, Makaronesia,

Maskarenes, Galapagos, Melanesia, Polinesia, dan Hawaii. (Wikipedia).
Kandungan kimia cocor bebek antara lain zat asam lemon, zat asam
apel, vitamin C, quercetin -3- diarabinoside, kaempferol -3- glukoside, dan
tanin. Khasiatnya sebagai anti radang, menghentikan pendarahan,
mengurangi pembengkakan dan mempercepat penyembuhan. (Arief
Hariana, 2007)
1. Ciri-ciri Tanaman Cocor Bebek
Cocor bebek memiliki batang yang lunak dan beruas. Daunnya tebal
berdaging dan mengandung banyak air. Warna daun hijau muda (kadang
kadang abu-abu). Bunga majemuk, buah kotak. Daun cocor bebek berbentuk
memanjang atau bulat telur dengan ujung tumpul tepi beringgit. Setiap helai
daunnya tebal, dan mengandung banyak air. Selain itu, tangkai daunnya
2

bersayap dan dapat dikembangbiakkan sebagai tanaman atau bibit baru. Bila
dimakan cocor bebek rasanya agak asam dan dingin. (Wikipedia)
Jika daunnya dipetik akan membentuk kuncup-kuncup anak tanaman dalam
toreh-toreh pinggiran daunnya. Cocor bebek mempunyai batang yang tegak,
dan pangkalnya berkayu dengan bentuk segi empat tumpul atau membulat.
(Annehira)

2. Taksonomi
Kedudukan tanaman cocor bebek dalam sistematika tumbuhan
termasuk dalam klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Saxifragales
Famili
: Crassulaceae
Genus
: Kalanchoe
Spesies
: Kalanchoe pinnata
B. Manfaat Tanaman Cocor bebek
Cocor bebek populer digunakan sebagai tanaman hias di rumah tetapi
banyak pula yang tumbuh liar di kebun-kebun dan pinggir parit yang tanahnya

banyak berbatu.
Cocor bebek memiliki batang yang lunak dan beruas. Daunnya tebal
berdaging dan mengandung banyak air. Warna daun hijau muda (kadang kadang
abu-abu). Bunga majemuk, buah kotak. Bila dimakan cocor bebek rasanya agak
asam dan dingin.
Cocor bebek menjadi tanaman yang umum di daerah beriklim tropika
seperti Asia, Australia, Selandia Baru, India Barat, Makaronesia, Maskarenes,
Galapagos, Melanesia, Polinesia, and Hawaii. Di banyak daerah tersebut, seperti
di Hawaii, tanaman ini dianggap sebagai spesies yang invasif.

3

Alasan utama penyebarannya yang besar adalah karena kepopuleran
tanaman ini sebagai tanaman hias.

Cocor bebek mengandung asam malat, damar, zat lendir, magnesium
malat, kalsium oksalat, asam formiat, dan tanin. Cocor bebek digunakan sebagai
obat tradisional untuk menyembuhkan sakit kepala, batuk, sakit dada, borok, dan
penyakit kulit lainnya, menyembuhkan demam, memperlancar haid yang tidak
teratur, obat luka, serta bisul.

Penelitian yang dilakukan oleh Supratman beserta rekan-rekan dari Divisi
Biokimia Terapan Osaka Prefecture University di Sakai, Jepang, menunjukkan
bahwa isolasi terhadap lima bufadienolides dari daun sosor bebek mempunyai
efek menghambat pengaktifan antigen awal virus Epstein-Barr (EBV-EA) pada
sel Raji yang disebabkan oleh tumor.
Selain bufadienolides, cocor bebek yang mempunyai rasa sedikit asam,
lunak, dan dingin ini juga mengandung zat asam lemon, zat asam apel, vitamin
C, alkaloid, flavonoid, quercetin-3-diarabinoside, dan kaempferol-3-glucoside.
Kandungan kimia tersebut membuat sosor bebek bisa digunakan untuk berbagai
pengobatan.
Selain bisa dimanfaatkan untuk pengobatan dalam, cocor bebek juga bisa
digunakaan untuk penggunaan luar.
1. Luka : Daun cocor bebek secukupnya diparut atau ditumbuk. Tambahkan
sedikit air dan balurkan pada bagian tubuh yang mengalami luka. Ganti setiap
tiga jam sekali.
2. Perut mulas: Beberapa helai daun dadap serep ditumbuk dengan beberapa
lembar daun cocor bebek. Beri sedikit air. Kemudian balurkan ramuan

4


tersebut pada perut.Menurunkan demam: Lumatkan daun cocor bebek, lalu
balurkan pada dahi. Gunakan dua kali sehari.
3. Bisul atau memar: Hancurkan 30-60 gram daun cocor bebek kemudian
peras. Tambahkan madu dan diminum. Sisa daun ditempelkan pada bagian
yang sakit.
4. Radang telinga luar: Lumatkan 5-10 daun cocor bebek, peras. Airnya
digunakan sebagai obat tetes telinga.
5. Radang amandel: Lumatkan 5-10 daun cocor bebek. Ambil airnya dan
gunakan sebagai obat kumur.
6. Untuk asma. Masyarakat di Kepulauan Bahama kerap menggunakan daun
sejuk, sebutan sosor bebek, untuk mengatasi gangguan asma atau pernapasan.
Lalu, teh sosor bebek diminum untuk mengatasi rasa seperti terbakar di
bagian dada. Teh tersebut juga sebagai antibakteri bagi luka memar atau luka
pada tangan. Sebenarnya, bagian yang sering digunakan sebagai ramuan obat
adalah daunnya.
Namun, tak sedikit pula ramuan yang menggunakan seluruh tanaman cocor
bebek. Hingga saat ini belum diberitakan akibat dari efek samping penggunaan cocor
bebek.
Meski begitu, beberapa literatur menyarankan untuk tidak menggunakan ramuan
tersebut pada orang yang mempunyai gangguan terhadap fungsi pencernaan. Adapun

pada beberapa orang dengan kulit sensitif, penggunaan ramuan langsung pada kulit
dapat berakibat gatal atau menimbulkan lepuhan.
Untuk itu, jika Anda ingin menggunakan cocor bebek sebagai ramuan obat,
maka sebaiknya berkonsultasilah terlebih dahulu dengan ahli tanaman obat.
Kandungan yang terdapat pada daun cocor bebek:
- asam lemon
- asam apel
- vitamin C

5

- glukoside
- tanin
- bryophyllin A (senyawa anti tumor)

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cocor bebek atau suru bebek (Latin:Kalanchoe pinnata ) adalah
tumbuhan sukulen (mengandung air) yang berasal dari Madagaskar.

Tanaman ini terkenal karena metode reproduksinya melalui tunas daun
(tunas/adventif). (Wikipedia)
Cocor bebek populer digunakan sebagai tanaman hias di rumah
tetapi banyak pula yang tumbuh liar di kebun-kebun dan pinggir parit yang
tanahnya banyak berbatu. Cocor bebek adalah tanaman berair yang tidak
suka banyak air alias senang kering.

6

Selain bisa dimanfaatkan untuk pengobatan dalam, cocor bebek juga bisa
digunakaan untuk penggunaan luar.
1. Luka :
2. Perut mulas
3. Bisul atau memar
4. Radang telinga luar
5. Radang amandel
6. Untuk asma
B. Saran
Gunakanlah cocor bebek karena selain bisa dimanfaatkan untuk
pengobatan dalam, cocor bebek juga bisa digunakaan untuk penggunaan luar.

Budidayakanlah tanaman tersebut disekitar pekarangan rumah karena selain
murah untuk pengobatan juga aman karena tidak mengadung bahan kimia
berbahaya.

DAFTAR PUSTAKA

1. "Cocor Bebek Pembasmi Wasir". HA Manan. Harian Suara Merdeka.

Kesalahan: waktu tidak valid. http://www.ars-grin.gov/cgibin/npgs/html/taxon.pl?21076.
2. ^ "Kalanchoe pinnata (Lam.) Pers.". USDA GRIN Taxonomy for Plants.

http://www.ars-grin.gov/cgi-bin/npgs/html/taxon.pl?21076.
3. ^ "Kalanchoe pinnata". Hawaii's Most Invasive Horticultural Plants.

http://www.state.hi.us/dlnr/dofaw/hortweeds/species/kalpin.htm.
4. ^ "Khasiat di Balik Tanaman Hias". Rafira. Harian Pikiran Rakyat. 14

September 2003. http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0903/14/1001.htm.

7

8