Karya Ilmiah Manfaat Daun Pepaya

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang dan Masalah
Dalam pengobatan tradisional, bagian-bagian tanaman papaya banyak yang

digunakan. Pada masa pendudukan Jepang dulu, ketika obat sukar diperoleh, penderita
penyakit malaria selalu diobati dengan minuman perasan daun papaya. Rasanya memang
pahit, tetapi demamnya jadi sembuh. Rasa pahit ini disebabkan oleh kandungan alkaloid
carpain (C14H25NO2) yang banyak terdapat pada daun muda. Alkaloid ini dapat menurunkan
tekanan darah dan membunuh amuba.
Pada 2005, jumlah pasien malaria di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku,
mencapai 7.760 orang. Dari jumlah itu sebanyak 1.296 pasien berasal dari Kecamatan
Kairatu. Itulah sebabnya kecamatan itu menjadi salah satu kawasan endemik malaria dengan
prevalensi 2,42%. Untuk mengatasi penyakit akibat infeksi Plasmodium sp itu warga Kairatu
mengonsumsi air rebusan daun pepaya Carica papaya. Resep turun-temurun itu terbukti
secara empiris ampuh mengatasi malaria.
Fenomena itulah yang mendorong Johanis Fritzgal Rehena, periset dari Jurusan
Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura
melakukan penelitian untuk membuktikan keampuhan daun tanaman anggota famili

Caricaceae itu sebagai antimalaria. Ia menguji khasiat daun pepaya secara in vitro dan in
vivo.
1.2

Masalah


Bagaimana deskripsi tanaman papaya?



Zat berkhasiat apa yang terkandung dalam daun pepaya?



Bagaimana mekanisme daun pepaya menjadi obat antimalaria?



Bagaimana cara mengolah daun pepaya menjadi obat anti malaria?


1

BAB II
DAUN PEPAYA SEBAGAI OBAT MALARIA
2. 1 Tanaman pepaya
2.1.1 Sistematika Tanaman Pepaya
Kedudukan tanaman pepaya dalam taksonomi :
Devisio : Spermatophyta
Sub devisio : Angiospermae
Klassis : Dicotyledonae
Ordo : Cistales
Familia : Caricacecae
Genus : Carica
Species : Carica papaya L. (Van Steenis, 2002)
2.1.2 Nama Lain
Pepaya disebut juga gedang (Sunda), kates (Jawa), peute, betik, ralempaya, punti kayu
(Sumatra), pisang malaka, bandas, manjan (Kalimantan), kalujawa (Kalimantan) serta
kapalaya kaliki dan uti jawa (Sulawesi). Selain nama daerah pepaya juga mempunyai nama
asing yaitu : papaw tree, papaya, papayer, melonenbaum, fan mu gua.

.
2.1.3 Morfologi Tanaman
Pohon biasanya tidak bercabang, batang bulat berongga, tidak berkayu, terdapat
benjolan bekas tangkai daun yang sudah rontok. Daun terkumpul di ujung batang, berbagi
menjari. Buah berbentuk bulat hingga memanjang tergantung jenisnya, buah muda berwarna
hijau dan buah tua kekuningan/jingga, berongga besar di tengahnya; tangkai buah pendek.
Biji berwarna hitam dan diselimuti lapisan tipis.
2.2 Kandungan Kimia Daun Pepaya
Daun pepaya mengandung enzim papain, alkaloid karpain, pseudo karpain, glikosida,
karposid, dan saponin. Buah mengandung beta karoten, pektin, 5 d-galaktosa, I-arabinosa,
papain, kemopapain, lisosim, lipase, glutamine, siklotransferase.

2

Daun, akar, dan kulit batang Carica papaya mengandung alkaloid, saponin dan
flavonoid, disamping itu daun dan akar juga mengandung polifenol dan bijinya mengandung
saponin.
Polifenol dan flavonoid merupakan golongan fenol yang telah diketahui memiliki aktivitas
antiseptik. Senyawa flavonoid menurut strukturnya merupakan turunan senyawa flavon
golongan flavonoid dapat digambarkan sebagai deretan C6 – C3 – C6 (cincin benzen

tersubstitusi) disambung oleh rantai alifatik 3 karbon, senyawa ini merupakan senyawa
flavonoid larut dalam air serta dapat diekskresikan menggunakan etanol 70 %.
2.3 Khasiat Daun Pepaya
Daun pepaya berguna untuk obat panas yang memiliki khasiat menurunkan panas, obat
malaria, menambah nafsu makan, meluruhkan haid dan menghilangkan sakit. Juga berguna
untuk penyembuhan luka bakar. Selain itu dapat juga sebagai obat cacing kremi, desentri
amoba, kaki gajah (elephantois), kejengkolan, perut mulas, kanker dan masuk angin.
2.4 Cara Penggunaan Daun Pepaya Sebagai Obat
Cara penggunaan daun papaya sebagai obat malaria :


Ambil daun pepaya sebanyak 2 lembar, kemudian dicuci bersih dengan air (dingin
normal, jangan gunakan air panas karena akan mengurangi khasiatnya).



Daun pepaya yang masih mentah dan segar ditumbuk sampai halus (daun pepaya
jangan direbus atau disiram air panas agar kandungan khasiat alaminya tetap terjaga).




Tumbuk halus daun pepaya, diperas sambil disaring (2 daun pepaya menghasilkan
kira-kira 2 sendok teh).



Air hasil saringan tumbukan daun pepaya ini diminumkan kepada pasien setiap hari
(sampai kondisinya benar-benar pulih).



Cukup hanya dengan 2 (dua) lembar daun pepaya untuk setiap harinya atau dua
sendok teh tiap hari

3

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Dalam daun papaya terkandung zat berkhasiat yang dapat digunakan sebagai obat malaria
yaitu alkaloid carpain (C14H25NO2). Penggunaan daun papaya sebagai obat malaria lebih
murah dan lebih aman karena tidak menimbulkan efek samping.
Pengolahan daun papaya menjadi obat malaria tidak membutuhkan proses yang rumit karena
cukup direbus dan diambil air rebusan lalu diminum.
3.2 Saran
Sebaiknya ekstrak dari daun papaya yang berfungsi sebagai obat malaria diolah secara
teknologi sehingga memudahkan dalam penggunaanya.
Sebaiknya manfaat dari daun papaya lebih disosialisasikian kepada masyarakat agar jumlah
penderita malaria dapat ditekan/dikurangi

4

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.http://puspa-notes.blogspot.com/2010/10/daun-pepaya-sebagaiobat-demam-berdarah.html.20 November 2011
Anonim.2010.http://blogbintang.com/manfaat-daun-pepaya.20 November 2011
Kalie, M. Baga.1999.Bertanam Pepaya.Jakarta : PT. Penebar Swadaya.
Kartasapoetra, G. 1998. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta : Nineka

5