Pengujian Program Arduino Nilai hasil pengujian sensor Ukur Kadar Gas CO di Dalam dan Luar Kabin Mobil, untuk melihat

24 sesuai. Pengujian ini dilaksanakan untuk mengetahui kehandalan dari sistem dan untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belum. Pengujian pertama-tama dilakukan secara terpisah dan kemudian ke dalam dilakukan ke dalam sistem yang telah terintegrasi. Pengujian perangkat dilakukan guna mendapatkan hasil yang maksimal pada alat pengukur gas karbon monoksida pada kendaraan bermotor berbasis Arduino.

4.1 Pengujian Program Arduino

Untuk mengetahui apakah rangkaian Arduino telah bekerja dengan baik, maka dilakukan pengujian. Pengujian bagian ini dilakukan dengan memberikan program sederhana pada Arduino, Programnya adalah sebagai berikut: lcd.begin16, 2; lcd.setCursor0, 0; lcd.printRIDHO ARIFFANDI ; lcd.setCursor0, 1; lcd.printMETROLOGI 2013; delay5000; lcd.clear; } void loop { lcd.setCursor0, 0; lcd.printA.UKUR KADAR CO ; int sensor=analogReadA0; lcd.setCursor0, 1; lcd.printsensor; delay200; lcd.clear; } Program di atas bertujuan untuk menampilkan tulisan “RIDHO ARIFFANDI ” dan “METROLOGI 2013” di LCD 16x2 yang terhubung ke arduino. Apabila LCD 16x2 menampilkan tulisan “RIDHO ARIFFANDI” dan “METROLOGI 2013” serta menunjukkan apakah kabin terdeteksi gas CO atau tidak, maka rangkaian skematik Arduino telah bekerja dengan baik. Universitas Sumatera Utara 25

4.2 Nilai hasil pengujian sensor

Tabel 2. Data pengujian pada saat dibandingkan dengan kecepatan mobil No Kecepatan Mobil ms Jarak s antara Alat dan knalpot Nilai ADC pada Kabin Mobil Normal Nilai ADC ketika terdeteksi gas CO sesuai dengan kecepatan Mobil 1 0 ms 0 s 120 120 2 10 ms 1 m 120 198 3 20 ms 2 m 120 264 4 40 ms 3 m 120 442 Dari hasil pengujian di atas, disimpulkan bahwa sensor gas MQ-7 berkerja dengan baik.

4.3 Ukur Kadar Gas CO di Dalam dan Luar Kabin Mobil, untuk melihat

Potensi Kebocoran Terlepas dari penyebab utama kecelakaan ini, ada baiknya meninjau kondisi kendaraan kita akan potensi masuknya gas CO ke dalam kabin. Menanggapi hal ini, ada baiknya untuk menelusuri kemungkinan masuknya gas CO ke dalam kabin mobil. Mengenai kemungkinan jalur masuk udara luar ke dalam kabin mobil udara luar bisa masuk melalui sistem AC. Selain mode resirkulasi, juga ada mode fresh air. Toyota Avanza memiliki fitur ini pada sistem AC-nya. Jadi, ada dua setelan yang bisa dipilih lewat kenop di tengah dasbor, yaitu : 1. Jika pilih resirkulasi, udara di dalam kabin diisap blower AC dari bawah dasbor dan diembuskan kembali. 2. Untuk mode fresh air, katup di blower akan membuka jalur dari depan kabin. Jalur udara luar dari depan mobil, masuk dari kisi-kisi di bawah kaca depan sebelah kiri. Fresh air ini lebih untuk kesehatan, karena kalau berkendara lama, oksigen akan berkurang. Jadi, disarankan untuk membuka kenop fresh air ini. Universitas Sumatera Utara 26 Pada mobil lain, sistemnya mungkin serupa, hanya beda desain dan posisi komponen saja. Termasuk blower evaporator AC ganda. Pada Toyota Avanza, blowernya ada di pojok kanan belakang mobil. Untuk blower belakang, tidak ada mode fresh air. Sehingga hanya mengisap udara dalam kabin dari lubang seat belt belakang. Jadi, bukaan yang memungkinkan udara luar masuk di sistem AC hanya pada saluran fresh air pada evaporator depan. Memang ada lubang-lubang lain, seperti pada handel pintu tetapi dalam ukuran yang cukup kecil. Beberapa lubang lain, misalnya katup one way pada lubang ventilasi belakang. Katup satu arah ini hanya berfungsi melepas tekanan berlebih pada kabin, misalnya ketika tutup pintu. Gambar 4.1 Blower belakang mengambil udara dari lubang seat belt kanan belakang kiri dan Saluran udara segar Innova ada di bawah kaca depankanan. Dilakukan pengujian gas CO yang diukur pada Toyota Avanza dengan alat pendeteksi gas menggunakan MQ-7 yang mampu membaca kehadiran gas CO dengan sensor alarm peringatan yang mulai menyala pada 15 ppm. Mobil diparkir di dalam area ruang yang cukup besar. Pengukuran langsung di dekat knalpot saat mesin hidup, terdeteksi gas CO di atas ambang batas. Namun dengan jarak 1 meter dari knalpot, hasil pengukuran turun jadi 15 ppm. Bagaimana dengan kabin? Alat pun dikalibrasi ulang dan pengukuran menunjukkan 0 ppm. Kemudian ditaruh di kabin, antara jok tengah dan belakang. Mesin dihidupkan, AC juga aktif dan dipilih sirkulasi alias tertutup dari udara luar. Kemudian mobil didiamkan hidup selama 15 menit. Hasilnya, tidak terdeteksi gas CO di dalam kabin. Pembacaan dari alat pendeteksi menggunakan MQ-7, tercatat gas CO 0 ppm. Demikian ketika mobil dijalankan dengan isi Universitas Sumatera Utara 27 delapan orang. Menempuh rute cukup lancar maupun macet ternyata pembacaan CO pun masih tidak terdeteksi. Jadi, untuk kendaraan Toyota Avanza dengan kondisi standar, kabin masih kedap dan cukup aman dari penyusupan gas CO. Untuk kualitas busi, saringan udara, oli dan lainnya menurun, maka gas buang bisa memburuk juga. Dengan melakukan perawatan berkala, kondisi gas buang bisa bagus kembali.

4.4 Kelebihan dan Kekurangan