BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Tanah merupakan hal penting dari suatu konstruksi. Selain sebagai bahan bangunan pada berbagai macam pekerjaan teknik sipil, tanah juga berfungsi sebagai pendukung
pondasi dari bangunan. Pada mulanya, seni rekayasa tanah dilaksanakan hanya berdasarkan pengalaman di masa lalu saja. Tetapi dengan pertumbuhan ilmu dan teknologi, perancangan
dan pelaksanaan struktur yang lebih baik dan lebih ekonomis adalah hal yang sangat diperlukan. Das, 1995
Tanah mempunyai peranan yang sangat penting sebagai media pondasi untuk menyebarkan beban bangunan kedalamnya.Kondisi tanah di setiap tempat sangatlah
berbeda karena tanah secara ilmiah merupakan material yang rumit dan sangat bervariasi.Apabila suatu tanah yang terdapat di lapangan bersifat sangat lepas atau sangat
lunak sehingga tidak sesuai untuk pembangunan, maka tanah tersebut sebaiknya distabilisasi.
Stabilisasiadalahpencampuran tanahdenganbahantertentu,gunamemperbaikisifat- sifatteknistanah,ataudapat
pulaberartiusahauntukmerubahataumemperbaiki sifat-
sifatteknistanahtertentuagarmemenuhisyaratteknis tertentu. Hardiyatmo, 1992 Bahantambahaddictiveuntukstabilisasiadalahbahanyangbiladitambahkan
kedalamtanahdengan perbandinganyangtepatakanmemperbaikisifat-sifat
teknistanah,sepertikekuatan, tekstur, workability
danplastisitas.Bahantambahyangbiasadigunakanuntukperbaikan tanahantaralain,semen,kapur, abuterbang,abusekampadi,ataucampuran
antara duaatautigabahantambahtersebut.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Latar Belakang
Seluruhbangunansipilberkaitaneratdengantanah,karenatanahdapatdigunakan sebagaibahan bangunandan sebagaitempatbangunan dapatberdiri.Sepertidiketahui, dalam
setiap pelaksanaan pembangunan, penyelidikan terhadap tanah adalah langkah awalyang harusdilakukan,gunamengetahuiapakahtanahdilokasipembangunantelah memenuhi
persyaratan perencanaanyaitu stabilitas, deformasi dan kepadatan.Jenis tanahyang perlu diperhatikan
adalah tanah lempung. Terdapatbeberapa masalahyang
harusdihadapiolehseorang insinyursipildilapangan,dimanasering dihadapkanpadakenyataanbahwalokasimemiliki karakteristiktanahyangkurang baik,
sehingga untuk menambahkekuatan dan memperbaiki daya dukungnyaperlu dilakukan upaya stabilisasipadatanah di lokasi tesebut.
Tanah lempung merupakan salah satu jenis tanah yang sering digunakan dalam proses stabilisasi. Hal ini disebabkan tanah lempung sangat keras dalam kondisi kering dan bersifat
plastis pada kadar air sedang, namun ketika kadar air tinggi, tanah lempung akan bersifat lengket kohesif dan sangat lunak., sehingga menyebabkan perubahan volume yang besar
karena pengaruh air dan menyebabkan tanah mengembang dan menyusut dalam jangka waktu yang relatif cepat. Sifat inilah yang menjadi alasan perlunya dilakukan proses
stabilisasi agar sifat tersebut diperbaiki sehingga dapat meningkatkan daya dukung tanah tersebut. Hardiyatmo, 2002
Salah satu cara untuk memperbaiki sifat tanah yang tidak stabil yaitu dengan cara stabilisasi. Stabilisasi tanah dapat dilakukan dengancara mekanis, fisis dan kimiawi
modification of admixture. Pada penelitian ini akan dibahas tentang stabilisasi tanah lempung dengan
penambahan abu vulkanik dan abu sekam padi sebagai bahan stabilisator yang diharapkan
Universitas Sumatera Utara
dapat memperbaiki sifat-sifat fisis maupun mekanis dari sampel tanah sehingga didapat tanah lempung yang memenuhi syarat teknis penggunaan pada konstruksi dilapangan.
Berdasarkan fungsi abu vulkanik sebagai material alami yang dikeluarkan dari gunung berapi selain dapat mengakibatkan kerusakan pada lingkungan, namun juga
memiliki keumungkinan pemanfaatan lain yang lebih menguntungkan. Komposisi abu vukanik terdiri atas Silika dan Kuarsa.Kandungan SiO
2
merupakan unsur penyusun utama dalam pembentukan semen, dengan demikian abu vulkanik memiliki sifat sifat pozolanitik.
Sifat pozolanitik memiliki perilaku mengikat mineral lain yang ada di lempung sehingga menjadi semakin keras dalam jangka waktu tertentu.
Abu sekam padi merupakan suatu material yang merupakan limbah dari hasil pengolahan padi menjadi beras pada pabrik penggilingan padi.Abu sekam padi tersebut
merupakan limbah yang tidak mengalami pengolahan kembali.Komposisi abu sekam padi terdiri atas Silika sebagai SiO
2
, Aluminium sebagai Al
2
O
3
, dan Magnesium sebagai MgO.Manfaat abu sekam padi selain menggemburkan tanah, menyuburkan tanaman, dan
juga mengoptimalkan dan memaksimalkan pertumbuhan dari tanaman. Di dalam penelitian ini diharapkan abu sekam padi dapat menambah nilai CBR dan kuat tekan tanah.
1.3 Rumusan Masalah