Terapi Penyakit gangguan lambung

dalam pembentukan CO , NH dan HCO serta NH ⁺ sehingga mampu menjadi dapar terhadap ion H ⁺ Sanusi, 2011.

d. Gambaran klinis

Gambaran klinis gastritis sangat bervariasi, mulai dari asimtomatik, mual, muntah, nyeri ulu hati, hingga hematemesis dan melena Djojoningrat, 2001. Gambaran klinis tukak stress yaitu berupa tukak yang dangkal dan terbatas pada mukosa dan disebut sebagai erosi. Tukak juga dapat menembus ke submukosa, dan mungkin mengikis ke dalam pembuluh darah submukosa sehingga menyebabkan perdarahan Avunduk, 2008. Sedangkan pasien tukak peptik secara umum biasanya merasakan keluhan dispepsia, seperti mual, muntah, kembung, sendawa, rasa cepat kenyang, nyeri ulu hati dan rasa terbakar Sanusi, 2011. Menurut Berardi and Welage 2008 tanda dan gejala tukak peptik yaitu nyeri perut pada bagian epigastrum seperti terbakar, perut terasa tidak nyaman, penuh, dan kram, serta sering disertai rasa kembung.

e. Diagnosis

Diagnosis gangguan lambung dapat ditegakkan berdasarkan: 1 Pengamatan klinis dan Anamnesis 2 Hasil pemeriksaan endoskopi dan radiologi 3 Hasil biopsi untuk tes pemeriksaan CLO Campilobacter Like Organism, histopatologi kuman H. pylori. Sanusi, 2011

f. Terapi

Tujuan terapi tukak peptik yaitu menghilangkan keluhan, menyembuhkan tukak, mencegah kekambuhan serta mencegah komplikasi Sanusi, 2011. Berikut terapi untuk tukak peptik berdasarkan klasifikasinya: 1 Terapi non farmakologi a Istirahat yang cukup dan meminimalisir stres b Mengurangi penggunaan OAINS dan rokok c Menghindari makanan dan minuman yang memperparah gejala tukak dan merangsang sekresi asam seperti makanan pedas, asam, mengandung alkohol, kafein. Priyanto, 2009 2 Terapi farmakologi Obat-obat anti sekretori dan pelindung mukosa dapat mempercepat penyembuhan gangguan lambung. Beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan gangguan lambung Tabel. 1 : a Proton pump inhibitors PPIs PPIs bekerja hampir sepenuhnya menghambat sekresi asam lambung dengan berikatan kovalen dengan H ⁺-K⁺-ATP a se atau proton pump dalam aspek lumen dari membran sel parietal. Penyembuhan tukak biasanya membutuhkan waktu 2 minggu dan paling lama 4 minggu. PPIs merupakan obat pilihan untuk terapi tukak peptik karena aman, memiliki sedikit efek samping, dan memberikan kesembuhan yang lebih cepat pada tukak peptik dibanding H antagonis Avunduk, 2008. Semua jenis PPIs dimetabolisme di hati. PPIs meningkatkan pH lambung dan mungkin dapat menurunkan bioavailabilitas obat yang memerlukan asam lambung untuk absorbsinya Wecker et al ., 2010. b H reseptor antagonis H reseptor antagonis adalah agen yang memblok reseptor histamin pada sel parietal. Histamin merupakan stimulan yang poten dari sekresi asam lambung sehingga H reseptor antagonis dapat secara efektif menghambat sekresi asam lambung. H antagonis tidak hanya menghambat stimulasi histamin dalam sekresi asam, namun juga menghambat stimulasi asam oleh saraf vagus asetilkolin dan lambung Avunduk, 2008. Obat jenis H antagonis terutama diekskresikan lewat urin sehingga perlu pengurangan dosis untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Semua obat jenis H antagonis dapat meringankan gejala tukak peptik seperti nyeri epigastrum dan memberikan kesembuhan pada tukak Wecker et al. , 2010. c Sukralfat Penguat mukosa seperti sukralfat melindungi tukak dari asam lambung. Sukralfat juga menghambat pepsin, mengikat garam empedu, dan menstimulasi produksi prostaglandin untuk pelindung mukosa. Efektivitas sukralfat dalam menyembuhkan tukak peptik sama dengan H reseptor antagonis dengan sedikit efek samping Wecker et al. , 2010. d Analog prostaglandin Misoprostol meningkatkan mukus, sekresi bikarbonat, dan aliran darah mukosa serta menghambat pergantian sel mukosa yang dapat meningkatkan pertahanan mukosa. Misoprostol memiliki efek sebagai anti sekretori dan efek pertahanan mukosa lambung dan duodenum. Namun efek terapi prostaglandin utamanya sebagai stimulasi mekanisme pertahanan mukosa Wecker et al. , 2010. e Bismuth Bismuth memiliki aktivitas anti bakteri secara langsung terhadap

H. pylori

dan dapat digunakan untuk eradikasi bersamaan dengan antibiotik lain Sanusi, 2011. Sukralfat dan bismuth harus digunakan dalam keadaan lambung kosong karena dapat membentuk kompleks dengan protein makanan Neal, 2007. f Antasida Antasida efektif untuk meringankan gejala tukak Avunduk, 2008. Antasida dapat meningkatkan pH lumen lambung yang berakibat pada peningkatan kecepatan pengosongan lambung sehingga efek dari antasida menjadi lebih singkat Neal, 2007. Tabel. 1 Obat – obat untuk terapi tukak peptik Golongan Obat Dosis Proton Pump Inhibitor Omeprazol 40 mg per hari Lansoprazol 30 mg per hari Rabeprazol 20 mg per hari Pantoprazole 40 mg per hari Esomeprazol 20 – 40 mg per hari H reseptor antagonis Simetidin 400 mg 2 x sehari Famotidin 20 mg 2 x sehari Nizatidin 150 mg 2 x sehari Ranitidin 150 mg 2 x sehari Pelindung mukosa Sukralfat 2 g 2 x sehari Bismuth subsalisilat 525 mg 4 x sehari Analog prostaglandin Misoprostol 200 mcg 4 x sehari Antasida Alumunium hidroksida 500 mg 4 x sehari Tabel. 1 Lanjutan Golongan Obat Dosis Magnesium karbonat 10 mL 3 x sehari Magnesium trisilikat 250 mL 3 x sehari Berardi and Welage, 2008; BNF, 2011; Lacy et al ., 2009 3 Terapi akibat penggunaan OAINS Pasien dengan kondisi gangguan lambung yang harus tetap menggunakan OAINS maka dosis OAINS harus dikurangi atau beralih menggunakan parasetamol, non asetilsalisilat, atau COX-2 selektif inhibitor karena selektif menghambat COX-2 yang berperan dalam proses inflamasi namun tidak menghambat COX-1 yang memiliki peran dalam menjaga integritas mukosa lambung Berardi and Welage, 2008; Matsui et al. , 2011. PPI merupakan obat pilihan ketika OAINS harus tetap digunakan, PPI sebagai penekan asam yang diperlukan untuk mempercepat penyembuhan tukak Berardi and Welage, 2008. 4 Terapi pencegahan stress related mucosal bleeding SRMB Pasien dengan tukak stress beresiko mengalami SRMB, oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan terhadap SRMB. Pilihan terapi untuk pencegahan Stess Related Mucosal Bleeding yaitu antasida, obat anti sekretori H 2 reseptor antagonis dan PPI, sukralfat, dan pelindung mukosa Berardi and Welage, 2008. 5 Terapi eradikasi

H. Pylori

Dokumen yang terkait

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN ASMA DI INSTALASI RAWAT INAP RS X TAHUN 2015 Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Potensial Pada Pasien Asma Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Tahun 2015.

1 6 19

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN ASMA DI INSTALASI RAWAT Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Potensial Pada Pasien Asma Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Tahun 2015.

0 3 14

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN GANGGUAN LAMBUNG DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT X TAHUN 2015 Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Gangguan Lambung di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Ta

0 3 17

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN GANGGUAN LAMBUNG DI INSTALASI RAWAT Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Gangguan Lambung di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2015.

0 2 12

DAFTAR PUSTAKA Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Gangguan Lambung di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2015.

0 5 4

PENDAHULUAN IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN ANAK DEMAM BERDARAH DENGUE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2007.

1 1 17

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) KATEGORI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) KATEGORI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN PERIODE JANUARI – JUNI 20

0 1 16

PENDAHULUAN IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) KATEGORI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN PERIODE JANUARI – JUNI 2009.

0 1 24

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS POTENSIAL KATEGORI KETIDAKTEPATAN DOSIS PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2007.

0 3 29

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) KATEGORI OBAT TANPA INDIKASI PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2007.

0 0 27