2. Tingkat aksessibilitas wilayah di Kecamatan Binjai berada pada kelas III yakni pada range 49 -96. Hal ini menunjukkan bahwa aksessibitas wilayah Kecamatan
Binjai tergolong rendah atau berada pada kategori yang kurang baik.
B. Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan maka dalam penelitian diperlukan beberapa saran, antara lain:
1. Fasilitas Pelayanan Ekonomi di Kecamatan Binjai sudah tersedia bahkan ada yang melebihi kebutuhan penduduk, namun demikian untuk fasilitas pelayanan
pasr masih belum tersedia dan fasilitas pelayanan bank masi kurang satu unit. Untuk itu diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Langkat bisa melengkapi
ketersediaan fasilitas pelayanan tersebut. Selain itu bisa menjadikan hasil penelitian ini sebagai dasar dalam penataan ruang dan pembuatan kebijakan
sehingga penggunaan ruang terkait jumlah penduduk dan luas wilayahnya bisa lebih efektif dan efisien dimasa yang akan datang..
2. Tingkat aksessibilitas Kecamatan Binjai masih berada pada tingkatan yang kurang baik. Untuk itu diharapkan Pemerintah Kecamatan Binjai, khususnya dinas PU
untuk melakukan pemerataan pembangunan jalan aspal di seluruh Desa Kelurahan
dalam mewujudkan
perkembangan perekonomian
wilayah Kecamatan Binjai dan memanfaatkan sumberdaya secara optimal, karena
keadaan jalan di Kecamatan Binjai kondisinya masi belum merata di setiap desanya yang membuat kecamatan ini berada pada tingkat aksessibilitas yang
terglong kurang baik.
65
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statstik. 2014. Kabupaten Langkat dalam Angka 2014. Langkat: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statstik. 2014. Binjai dalam Angka 2014. Langkat: Badan Pusat Statistik.
Bhian Rangga.
2014. Analisis
Pelayanan. https:bhianrangga.wordpress.com20140811perwil-3_-analisis-
pelayanandiakses-tanggal -22-maret-2015. Bintarto, R. Hadisumarno, Surastopo. 1991. MetodeAnalisa Geografi. Jakarta:
LP3ES. Black, J. A. 1981. Urban Transport Planning: Theory and Practice.
London:Croenm Helm Juliana, Aminta. 2010. Keadaan Fasilitas Pemukiman di Kota Aek Kanopan
Kabupaten Labuhan Batu Utara. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi.
Koestoer, dkk. 1995. Perspektif Lingkungan Desa Kota. Jakarta : Ui Press. Koestoer, Raldi Hendro, dkk. 2001. Dimensi Keruangan Kota Teori dan Kasus.
Jakarta: UI Press Marissa. 2010. Perkembangan Fasilitas perkotaan di Kecamatan Juang Kabupaen
Bireun dari tahun 2000-2008. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed.
Muta’ali, Lutfi. 2013. Penataan Ruang Wilayah dan Kota Tinjauan Normatif dan Teknis .
Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi BPFG Universitas Gadjah Mada.
____________. 2001. Kapita Selekta Pengembangan Wilayah. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi BPFG Universitas Gadjah Mada.
Sitanggang.2011. Perkembangan Sarana Dan Prasarana Di Kota Langsa Dari Tahun 2005-2010.Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-
Unimed. Siregar. 2010.Analisis Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Kota Medan. Skripsi.
Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed. Sjafrizal. 2012. Ekonomi Wilayah dan Perkotaan. Jakarta: PT. Grafindo Persada
Jakarta. Sugandhy, A. 1984. Penataan Ruang Wilayah dan Kota. Jakarta: LP3ES.
Sugiharto. 2008. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan; USU Press.