1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kepolisian Republik Indonesia atau yang sering disingkat dengan POLRI adalah sebuah lembaga pemerintahan yang bergerak dalam bidang keamanan
negara. Sebagai lembaga pemerintahan yang menjaga nama baik organisasi, menjalin hubungan dengan masyarakat adalah hal yang perlu diperhatikan.
Melayani masyarakat adalah tugas kepolisian. Untuk itu, seorang polisi harus mampu memberikan kenyamanan dan pelayanan yang baik kepada seluruh
lapisan masyarakat. Menurut Jendral Polisi Purn Drs. Kunarto 1997:56, Polisi memiliki tiga
pengertian yaitu sebagai fungsi, sebagai organ kenegaraan, dan sebagai pejabat atau petugas. Penulis dalam penelitian ini mengartikan polisi sebagai
suatu organ kenegaraan dan sebagai pejabat atau petugas personal. Merujuk pada Kunarto 1997 : 57-76 bahwa organ kenegaraan dimaksudkan karena
polisi tumbuh dan berkembang disebuah negara dan menjadi sebuah atribut kenegaraan. Setiap negara berhak menentukan apakah polisi itu masuk ke
dalam tatanan negara atau tidak tergantung sistem politik yang ada di negara tersebut. Polisi berdiri tergantung bagaimana negara membentuk polisi
tersebut melalui falsafah dan nilai-nilai dalam negara tersebut. Pengertian polisi sebagai pejabat atau petugas menurut Kunarto 1997 :
56 adalah polisi yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Masyarakat
A. Latar Belakang ng
P Penelitian
Kepo o
li li
si an Republik Indo
d ne
ne si
si a at
at au
au yan
an g sering disingk
gkat dengan POLRI ad
d al
alah sebuah le emb
mbag ag
a pemerintahan yang be
be rg
rg er
erak ak
dalam bidan n
g g
keamanan negara
a. Se Seba
ba gai le
e mb
mb ag
a pemerintahan y
an g
me menjaga
na na
ma ma
baik orga ganisasi,
me me
nj nj
al ali
in hub ub
un ga
n dengan masya
ra kat adalah
h al
y an
ng g
perlu u di
dipe pe
rhatik ikan.
Me Me
laya ya
n ni
masyaraka t
ad alah tugas kepolisian.
U ntuk itu, se
or orang
po poli
li si haru
us ma
m mp
u memberikan k
en ya
mana n
dan pe la
yanan yang baik ke
kepada da
s s
el elu
uruh h
lap pi
san masyar ak
at. Menurut Jendral Po
lisi Pu
rn Drs. K un
arto 19
97:56, Polisi m
memilik k
i i tiga
a pe
pe ng
n ertian y
ai tu
u s
s eb
eb ag
ag ai
ai fungsi, sebag
ag ai
ai o
o rg
rg an
an k
en egaraan,
d dan
an sebag ag
ai ai
pejabat atau petugas. Penulis da da
la l
m m
pe nelitian ini mengartikan polisi se
e ba
ba ga
ga i
su suat
a u organ kenegaraan dan sebagai pejabat atau petugas persona
na l
l. Me Meru
ruj juk
pa p
da K
Kunar t
to 19
1997 97
: 57-76 76
ba bahw
hwa a or
organ ke k ne
ne ga
gara ra
an d
d i
im k
aksudk k
an an
k k
a arena
po po
li li
si t
umbu bu
h h
d dan berkemba
a ng
n diseb
b u
uah negara dan m
m en
en ja
j di s
s eb
eb u
uah atribut kenegaraan. Setiap negara b
berhak men nentukan apakah polisi itu masuk ke
dalam tatanan negara atau tid dak tergan
ntung sistem politik yang ada di negara tersebut. Polisi berdiri tergan
ntung g bagaimana negara membentuk polisi
tersebut melalui falsafah dan nilai- i
nilai dalam negara tersebut
2
lebih mengenal polisi secara individu namun memberi pandangan yang sama terhadap kepolisian sebagai suatu keseluruhan. Polisi yang diartikan sebagai
pejabat dituntut untuk lebih professional, memiliki kemampuan, rasionalitas dan dedikasi yang sangat tinggi karena polisi merupakan atribut negara dan
bagian dari organisasi kepolisian Kunarto, 1997 : 57. Polisi dan masyarakat hidup saling berdampingan. Hubungan yeng terjalin
seharusnya berjalan dengan baik. Kenyataannya, hubungan yang terjadi adalah sebaliknya. Seperti yang dikemukakan oleh Kunarto :
Selama ini masyarakat yang berhubungan dengan POLRI kebanyakan merasa kecewa, karena POLRI tidak cepat tanggap, tidak merespon cepat dan penuh ketulusan
membantu, serta siap melayani masyarakat. Yang mereka hadapi selalu kesulitan, serta rekayasa sedemikian rupa agar masyarakat dapat dipungli Kunarto, 1997 : 221.
Hubungan yang kurang baik antara polisi dan masyarakat menimbulkan rasa tidak percaya. Polisi bertindak kurang maksimal sebagai aparat
keamanan dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat. Polisi kehilangan kepercayaan dari masyarakat. Perlu adanya perbaikan hubungan
agar terciptanya kenyamanan bersama. Program menjalin hubungan dengan masyarakat terus dilaksanakan guna membangkitkan kepercayaan kepada
polisi. Seluruh lapisan masyarakat harus bisa merasakan kenyamanan yang diberikan oleh polisi tanpa memandang umur.
Polresta Yogyakarta adalah salah satu resor lembaga kepolisian di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki cakupan wilayah Kotamadya Yogya.
Salah satu unit yaitu Unit Pendidikan dan Rekayasa dikyaksa Satuan Lalu Lintas memiliki sebuah program kerja menjalin hubungan dengan
masyarakat, khususnya anak-anak sampai remaja dari tingkat pendidikan pejabat dituntut untuk leb
eb ih
ih professiona a
l l,
m m
emiliki kemampuan, rasionalitas dan dedikasi y
y an
ang sangat tinggi karena polisi meru rupa
p kan atribut negara dan
bagian d d
a ari organisasi kepol
ol isia
ia n
n K
K un
un ar
ar to
o ,
, 1997 : 57.
P Polisi dan mas
as ya
ya ra
ra k
kat hidup saling ber da
da mp
mpin in
ga ga
n. Hubungan ye
y ng terjalin
seharu u
sn sn
ya ya
b berjala
a n
n d
deng an bai
k. Kenya
ta an
n ny
ny a, hub
ub un
un ga
gan yang g terjadi
ad ad
al alah
ah sebal al
i ik
ny a.
Seperti yang di ke
mukakan oleh K un
ar arto :
Sela la
ma ini masyara
ka t yang berhu
bu ngan denga
n PO
LRI kebany ak
akan m m
er er
as as
a kecewa wa,
ka a
re na POLRI tidak
c epat tangg
ap , tidak
me respon cepat d
an n
pen n
uh uh k
k et
et ul
u usan
n m
me mbantu, serta siap m
el ayani ma
sy arakat. Ya
ng mereka hadapi sel
al alu kesu
su lita
ta n,
n, serta
a re
ka ya
sa sedemikian ru pa
a gar ma
syar akat d
apat dipungli Kunarto,
19 9
97 : 221 21.
.
Hu bungan y
ang kurang
b ai
k an
ta ra
p ol
isi da n
ma syarakat
m menimbulk
k an
an ra
asa tidak percaya.
Po lisi bertindak kur
an g maksimal seb
a agai a
a p
para a
t ke
ke am
a anan d
an an
m mem
be be
ri ri
ka k
n kenyam m
an anan
k k
ep ep
ad a
a masyar ak
ak at. Po
o li
li si
si kehilangan kepercayaan dari ma
ma sy
sya arakat. Perlu adanya perbaikan hubun
un ga
ga n
n ag
ag ar
ar terciptanya kenyamanan bersama. Program menjalin hubu
bu ng
ngan n
d den
eng gan
ma m
syarakat ter er
us us
d d
i ilaksana
ka ka
n n
gu guna
na membang
gki kitk
tk an
a kepercaya
an an
k k
e epada
po o
li li
si si
. .
Se Se
lu lu
ru ru
h h lapisan masyar
arakat h h
a arus bisa merasa
a ka
ka n
n ke
ke ny
ny am
amanan yang diberikan oleh polisi tanpa m
memandang umur.
Polresta Yogyakarta adalah ah salah s
a atu resor lembaga kepolisian di Daerah
Istimewa Yogyakarta yang me emilik
iki cakupan wilayah Kotamadya Yogya. Salah satu unit yaitu Unit Pendidi
d kan dan Rekayasa dikyaksa Satuan Lalu
3
taman kanak-kanak sampai SMA. Program tersebut dinamakan Polisi Sahabat Anak PSA. Polisi sahabat anak ini terbentuk karena polisi
menganggap bahwa citra kepolisian menjadi negatif di mata anak-anak. Tujuan dari Polisi Sahabat Anak PSA adalah untuk mengubah citra yang
negatif tersebut menjadi citra positif. Polisi Sahabat Anak mengajak anak- anak untuk dekat dan bersahabat dengan polisi dan meperkenalkan tugas-
tugas polisi khususnya resort Kota Yogya dalam melaksanakan tugas. Polisi Sahabat Anak menjadi sarana pendekatan polisi dengan anak-anak sehingga
mereka tidak merasa takut kepada polisi. Hubungan yang terjalin dengan baik akan mampu menanamkan nilai-nilai kelalulintasan sejak usia dini.
Menurut Kasub 1 Dikyasa Polresta Yogyakarta, Ipda Marija, dalam wawancara yang dilakukan penulis dikatakan bahwa, tujuan paling utama dari
program kerja Polisi Sahabat Anak adalah untuk menanamkan sikap berani kepada polisi. Image polisi di mata anak-anak terkesan menyeramkan. Polisi
tidaklah menyeramkan seperti yang mereka pikirkan. Selain itu, tujuan Polisi Sahabat Anak adalah memupuk kesadaran anak-anak untuk mau berteman
dengan polisi dan mengenal tugas polisi seperti apa. Dalam wawancara dengan Ipda Marija, dikatakan bahwa anak-anak sekarang sering takut kepada
polisi dan menganggap polisi itu adalah sosok yang menakutkan. Polisi dianggap sebagai orang yang akan memberikan hukuman kepada mereka jika
mereka melakukan kesalahan. Ketika polisi bertemu dengan anak kecil di jalan, mereka cenderung akan menangis dibandingkan tersenyum ke arah
polisi. Polisi Sahabat Anak ini juga memperkenalkan tugas polisi yang tidak menganggap bahwa citra
ra k
kepolisian me menj
nj adi negatif di mata anak-anak.
Tujuan dari Po o
li lisi Sahabat Anak PSA adalah u
nt nt
uk u
mengubah citra yang negatif te
tersebut menjadi c c
it itra
a p
p os
os it
it if
if .
. Po
P li
li si Sahabat Ana
a k
k mengajak anak-
an n
ak ak untuk dek
kat at
d dan
an bersahabat dengan
p pol
ol is
isi i da
d n meperken
n al
a kan tugas-
tugas po po
li lisi
i k
khususn sn
y ya res
ort Kota Yogya dal
l am
am melak k
sa sa
na na
ka k
n tuga as.
s Polisi
Sa Sa
ha ha
ba ba
t An
n a
ak menjadi sarana pe
nd ekatan polisi
de ng
an an ana
k- k-an
an ak
ak sehin
ngg g
a me
me reka
a t
id ak merasa
ta kut kepada
p olisi. Hub
un gan yang t
er rja
ja lin de
de ng
n an bai
aik k
ak an
n mampu menanamka
n nilai-
ni la
i kelalu li
ntasan sejak usia di
dini. Me
nurut Ka
su b
1 Diky as
a Po
lres ta
Yogya ka
rt a,
Ipda Ma
Marija, dala am
m w
wa wa
ncara yang dil ak
uk an p
en ulis dik
at ak
an b
ah wa, tujuan palin
g g utam
m a
a dar ri
pr pr
og o
ram ke
rj a
Po Po
li li
si si
S S
ah ah
ab ab
at Anak adal al
ah ah
u u
nt nt
uk uk
m m
en anamkan
si sik
kap bera ra
ni ni
kepada polisi. Image polisi di m m
ata a
a anak-anak terkesan menyeramkan. Po
Po l
li s
si ti
ti da
d klah menyeramkan seperti yang mereka pikirkan. Selain itu,
, t
t uj
ujua a
n n Po
Po l
lisi Saha
b ba
t t
A An
k ak a
ada da
la la
h h memu
mupu puk
k ke kesa
sada daran an
n ak
ak-a -a
na n k
k un t
tu k
k mau be be
rt rteman
de de
ng ng
an p p
ol ol
is is
i i dan mengenal
al tugas p
polisi seperti ap ap
a. a.
Dalam m
w wawancara
dengan Ipda Marija, dikataka an bahwa an
nak-anak sekarang sering takut kepada polisi dan menganggap poli
lisi itu ad dalah sosok yang menakutkan. Polisi
dianggap sebagai orang yang ak akan m
memberikan hukuman kepada mereka jika mereka melakukan kesalahan Ke
Ke tika polisi bertemu dengan anak kecil di
4
menyeramkan sehingga anak-anak merasa nyaman dan tidak takut kepada polisi.
Polisi Sahabat Anak mengajak masyarakat untuk mengubah pola pikir agar tidak menakut-nakuti anaknya jika mereka melakukan kesalahan.
Masyarakat dewasa ini, jika anak mereka melakukan kesalahan, akan langsung mengancam akan membawa ke kantor polisi supaya di penjara.
Ancaman tersebut membuat anak-anak takut dan seolah-olah polisi itu menyeramkan padahal polisi itu harus bisa bersahabat dengan anak-anak.
Program ini ditujukan untuk memberikan proses pembelajaran terhadap keberadaan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai sahabat anak.
Polisi perlu dikenal sejak dini oleh anak. Seperti yang tertulis pada web- site museum POLRI:
Program Polisi Sahabat Anak ini tidak hanya diimplementasikan kepada anak-anak TK, namun juga kepada anak-anak SD, SMP, dan juga SLTA. Kepada anak-anak SMP dan
SLTA selain belajar tata tertib lalu lintas, kepada mereka diajak untuk melakukan kegiatan bersama seperti Pramuka Saka Bayangkara, PKS Patroli Keamanan Sekolah.
Selain itu polisi juga melakukan dialog-dialog untuk membahas berbagai permasalahan terkini bagi dunia remaja. Mulai dari narkoba, kenakalan remaja sampai pada masalah
kriminal. Anak-anak dapat belajar tentang tanda-tanda lalu lintas di kantor kepolisian setempat. Kepada anak-anak dikenalkan ruang pengurusan SIM, Ruang STNK, Ruang
pengurusan Kecelakaan lalu Lintas juga dikenalkan Ruang KDRT dan Anak Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Anak www.museum.polri.go.idlantai2_linyanyom_polisi-
dan-anak2.html
Polisi Sahabat Anak, salah satunya telah dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 Februari 2013 yang dirancang oleh Dikyasa Sat Lantas Polresta
Yogyakarta menghadirkan 150 anak-anak dari TK Aba Yogyakarta. Seperti yang tertulis pada web-site NTMC-Korlantas POLRI pada tanggal 4 maret
2013, kegiatan Polisi Sahabat Anak ini ditemani oleh para guru. Acara dipandu oleh Bripka Henis Catur Linung W dan beberapa polisi lainnya.
Polisi Sahabat Anak me mengajak mas
s ya
ya ra
r kat untuk mengubah pola pikir
agar tidak men enakut-nakuti anaknya jika merek
eka a
melakukan kesalahan. Masyarak
akat dewasa ini, j
j ik
k a
a an
n ak
ak m
m er
er ek
e a melakukan
n kesalahan, akan
lan ngsung menga
anc nc
am am akan membawa ke
k k
kan an
to to
r r polisi supaya
a di penjara.
Ancama ma
n n
te te
rsebut t
m m
embuat anak-anak tak
k ut
ut dan s
s eo
eo la
la h-
h- olah p
ol o
isi itu me
me ny
ny er
er amka
ka n
pa da
hal polisi itu harus bisa bersah ab
bat at
denga gan
n an an
ak-a a
na n
k. Pr
Pro ogra
a m
m ini dituju
kan untuk memberikan
p roses pemb
el elajaran
an t terhada
a p
p kebe
e ra
da an Kepolisian
Ne gara R
ep ublik In
do ne
sia sebagai sa ha
a ba
b t an
an ak
ak .
Po lisi per
lu d
ikenal sej ak
d in
i ol eh
ana k. Sep
er ti
yan g tertul
i is pad
d a we
e b-
b si
te museum POLRI:
Program Polisi
S ah
ah ab
ab at
at A
A na
na k ini tidak hany
y a
a di
di im
im pl
pl em
em en
e tasika
n ke
pa da
a ana
na k
k-anak T T
K, K,
namu n
ju ju
ga ga
k k
ep ep
ad ad
a a
an an
ak ak
-anak k
SD S
, SMP, P,
d dan j
j ug
ug a
a SL
SL TA
TA .
. Ke
Ke pa
pa da
d a
nak- anak SMP
P d
d an
an SLTA selain belajar tata ter
ti ti
b b la
l lu
l l
in in
ta tas, kepada mereka diajak untuk melaku
ku ka
ka n
n kegiatan bersama seperti Pramuka S
S ak
ak a Bayangkara, PKS Patroli Keamanan Se
e ko
ko la
ah h.
Selain itu polisi juga melakukan dia lo
g-dialog untuk membahas berbagai per r
m masa
sala ah
han terkini bagi dunia remaja. Mulai dari narkoba, kenakalan remaja samp
p ai
ai p
pada a
ma ma
sa alah
krim i
in l
al. A
Ana k
k-an ak
ak d
dap ap
at at
b b
el e
ajar tentang ng
t t
an an
da da
-t -tan
d da
l l
l alu
li li
t ntas d
i ka
a nt
nt or
or k kep
epol ol
i isian
se se
te te
mp mp
at at.
Ke Ke
pa pa
da da
a a
na na
k k-
an ak
ak d
d ik
ik en
enal a
ka kan
n ru ru
an an
g pe
pe ng
ng ur
ur us
us an
an S
S IM
IM ,
Ru Ru
an ang
S STNK
NK ,
R Ruang
pengurusan n
K Kec
ec el
el ak
aa aa
n n
la la
lu l
Linta tas
s ju juga
ga d
ikenal al
ka ka
n n
Ru R
an n
g g KD
KD RT dan Ana
na k
k K Kek
ekerasan Da
Da la
lam m
Ru Ru
ma h
h Ta
Tangga dan A
A nak www.
m museum.pol
l ri
ri .g
.g o.
o id
d l
l an
an ta
tai2 i2
_l l
in iny
yany ny
o om_polisi-
da da
n- n
an an
ak ak
2 2.
ht html
Polisi Sahabat Anak, sa a
l lah satunya
a telah dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 Februari 2013 yan
ng diranca ang oleh Dikyasa Sat Lantas Polresta
Yogyakarta menghadirkan 150 anak
k-anak dari TK Aba Yogyakarta. Seperti yang tertulis pada web-site NTM
M C-Korlantas POLRI pada tanggal 4 maret
5
Kegiatan yang dilakukan adalah pengenalan seragam Polri baik dari Satuan Sabhara, Satuan ObvitPariwisata, Si Propam, Satuan Intelkam dan juga Lalu
Lintas, melihat suasana ruang tahanan di Polresta Yogyakarta dan diajak menaiki kendaraan roda dua dan roda empat yang dimiliki oleh Satuan
Lantas. Kegiatan Polisi Sahabat Anak ini bertujuan untuk mempererat persahabatan antara polisi dengan anak-anak yang merupakan generasi
penerus bangsa. Kegiatan ini juga membantu kepolisian ketika akan melakukan sosialisasi terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
kepolisian. Dalam Polisi Sahabat Anak, seorang komunikator atau pembicara dituntut
untuk bisa menjelaskan secara jelas kepada anak-anak agar pesan atau materi yang disampaikan dapat diterima oleh anak-anak sebagai khalayak. Dalam
hal ini, keahlian dari komunikator diperhatikan karena komunikator menjadi bagian terpenting dalam program ini. Salah satu contoh adalah materi
mengenai perkenalan tentang polisi dan atribut-atributnya serta mengunjungi ruang tahanan. Ketika komunikator tidak memiliki kredibilitas dalam
berkomunikasi, pesan tidak tersampaikan dengan baik. Ketika berbicara mengenai komunikator maka akan berhubungan dengan
teori yang dikemukakan oleh aristoteles yaitu retorika. Penelitian menggunakan teori retorika sebagai acuan. Mengacu pada pendapat West dan
Turner 2007 : 339 mengatakan bahwa tujuan retorika adalah persuasi audiens. Persuasi dilakukan untuk meyakinkan khalayak akan kebenaran
gagasan topik yang disampaikan komunikator. Ada dua asumsi dalam Lintas, melihat suasana ru
ruang tahanan n
di di
Polresta Yogyakarta dan diajak menaiki kendar
ar a
aan roda dua dan roda empat ya yang
n dimiliki oleh Satuan
Lantas. K Kegiatan Polisi Sa
S ha
h ba
b t
t An
An ak
a ini bertujuan u
unt n
uk mempererat pe
e r
rsahabatan ant nt
ar r
a a
polisi dengan anak k
-a a
na na
k k y
yang merupak akan
a generasi
peneru u
s s
ba ban
ngsa. Ke Ke
gi at
an ini
j ug
a me mb
b an
antu t
kep epol
ol is
is ia
ia n ketika
ka akan me
me la
la ku
ku ka
n s
so sial
is as
i terhadap k eb
ijakan-kebij ak
an y
y an
a g
d dike
ke lu
luar ar
ka k
n ol
o eh
ke ke
p polisi
si an
. D
Da la
m Polisi Sahabat Anak, s
eo rang k
omun ikator atau pe
mb mbicar
r a
a di di
tu tu
ntut un
n tu
k bisa men je
la skan sec
ar a
je las
ke pada
anak-an ak
agar pesa n
n atau mater er
i ya
a ng
disampaikan dap at d
iter ima oleh anak-
anak sebagai kha lay
yak. D Dalam
m ha
ha l
l ini, k
ea hlia
n n
da da
ri ri
k k
om om
un u
ikator diper r
ha ha
ti ti
ka ka
n n
ka ka
re r
na k
omun ik
at ato
or menja ja
di di
bagian terpenting dalam prog gr
ram m
in i. Salah satu contoh adalah ma
ma te
te r
ri me
mengenai perkenalan tentang polisi dan atribut-atributnya serta me meng
g un
unju jun
ngi ruang
t ta
h ha
na n.
n. K
K et
et ik
ika ko komu
muni nika
kato tor
r ti
dak k
me me
mi mi
li li
ki ki
k k
re di
di bi
lita ta
s s
d dalam
be be
rk rk
omunik k
as as
i i, pesan tidak ter
ersampaika kan dengan bai
i k
k. Ketika berbicara mengen
nai komunik kator maka akan berhubungan dengan
teori yang dikemukakan oleh ar
r i
istoteles yaitu retorika. Penelitian menggunakan teori retorika seb
b ag
a ai a
acuan. Mengacu pada pendapat West dan Turner 2007 : 339 mengatakan
a bahwa tujuan retorika adalah persuasi
6
retorika West Turner, 2010: 6-8. Hal pertama adalah mempertimbangkan khalayak mereka. Seorang pembicara tidak boleh menyusun atau
menyampaikan pidato mereka tanpa mempertimbangkan khalayak mereka. Pembicara yang mengetahui keadaan khalayak kan mudah untuk menguasai
suasana. Proses komunikasi dapat berjalan dengan baik. Pendapat yang kedua adalah menggunakan beberapa bukti dalam presentasi mereka. Khalayak akan
mudah menaruh kepercayaan jika ada bukti nyata dari setiap pernyataan yang dikeluarkan oleh pembicara. Bukti yang jelas akan menjadikan proses
penyampaian pesan dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini berfokus pada tingkat kredibilitas komunikator selaku pelaku
utama dalam proses komunikasi. Penelitian ini melihat seberapa jauh pengaruh tingkat kredibilitas polisi yang berfungsi sebagai pembicara dan
pemateri dalam kegiatan Polisi Sahabat Anak terhadap perubahan citra polisi yang dahulunya memiliku image menyeramkan menjadi bersahabat dengan
anak-anak. Penelitian ini dihubungkan ke citra dikarenakan tujuan dari Polisi Sahabat Anak sendiri adalah untuk mengubah citra polisi yang dianggap
negatif oleh anak-anak. Citra yang dimaksud dalam penelitian ini adalah citra personal yang terjadi dalam kegiatan program polisi sahabat anak.
Suatu pelayanan yang baik tentu akan memberi citra yang baik kepada sebuah lembaga atau individu. Citra perusahaan terbentuk dari adanya
persepsi yang berkembang dalam benak publik terhadap realitas yang muncul dalam media Wasesa, 2005 : 13. Citra juga bisa terbentuk dari
kredibilitas dari personil ataupun perusahaan tersebut. Risiko yang menyampaikan pidato me
me re
re k
ka tanpa m m
em em
pe p
rtimbangkan khalayak mereka. Pembicara yang
ng mengetahui keadaan khalayak kan n mudah untuk menguasai
suasana. a.
P Proses komunikasi
si dap
ap at
a b
b er
er ja
ja la
l n
n de
d ngan baik. Pen
endapat yang kedua ad
d al
alah menggun nak
akan an b
beberapa bukti dalam pr
pres esen
en ta
tasi mereka. K K
ha h
layak akan mudah
h me
mena na
ruh ke e
pe pe
rc ay
aan jika ada bukti n ya
a ta
ta dari se
se ti
tiap ap
p p
ernyataa aan yang
di di
ke ke
lu lua
arkan n
ol eh pembicara. Bukti yang jelas a
ka n
n me
nj njad
ad ik
ikan an
pro roses
pe e
n nyam
m pa
ia n pesan dapat berjalan
d engan ba
ik .
Pe Pe
nelitian ini berfoku s
pada t in
gk at kredi
bi litas komunikato
r r
sela aku
ku p p
el e
aku uta
am a dalam
pr oses kom
un ik
asi. P
en el
itian in
i me
lihat se b
berapa jau auh
h pe
e ng
aruh tingkat kre di
bili ta
s polisi y
an g be
rf ungsi sebagai pe
m mbicara
a da n
n pe
pe ma
m te
ri d
al am
k k
eg eg
ia ia
ta ta
n n
Po Po
lisi Sahabat A A
na na
k k
te te
rh rh
ad a
ap per
ub ah
an n c
citra pol ol
is si
i yang dahulunya memiliku imag
ag e m
m en
yeramkan menjadi bersahabat de eng
ng an
an an
anak a
-anak. Penelitian ini dihubungkan ke citra dikarenakan tujua a
n n
d dari
ri P P
ol ol
isi Saha
b ba
t t
A An
k ak s
s en
endi di
i ri ada
la la
h h un
untu tuk
k m mengub
b ah
ah c
cit itra p
l ol
i is
i i yang
g d
dia ian
nggap ne
ne ga
ga tif oleh
eh a
a n
nak-anak. Citra a
ya y
ng dim maksud dalam pe
e ne
ne litian
i ni
ni a
a d
dalah citra personal yang terjadi dalam k
kegiatan pro ogram polisi sahabat anak.
Suatu pelayanan yang bai aik tentu
a akan memberi citra yang baik kepada
sebuah lembaga atau individu du. Ci
Citra perusahaan terbentuk dari adanya persepsi yang berkembang dala
a m benak publik terhadap realitas yang
7
diakibatkan oleh informasi yang tidak kredibel adalah banyaknya celah yang bisa dilihat oleh publik, termasuk pihak lain yang memiliki kepentingan
bersebrangan untuk dengan mudah mengubah citra menjadi negatif Wasesa, 2005 : 15.
Program kerja Polisi Sahabat Anak ini dipandu oleh polisi yang berperan sebagai pembicara. Kredibilitas dari pembicara perlu diperhatikan agar pesan
yang disampaikan dapat diterima oleh anak-anak. Program Polisi Sahabat Anak merupakan suatu program yang mengajak anak-anak untuk bersahabat
dengan polisi dan tidak merasa takut. Selain itu memberikan pengetahuan kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa untuk mengerti dan
memahami mengenai tertib lalu lintas guna keamanan serta menanam nilai- nilai disiplin sejak kecil. Penelitian ini ingin melihat apakah melalui
kredibilitas komunikator yang merupakan polisi membuat anak-anak yang sudah mengikuti program kerja Polisi Sahabat Anak akan merubah padangan
mereka terhadap polisi.
B. Rumusan Masalah