Manfaat Penelitian CORPORATE GOVERNANCE DAN PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA

5. Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh positif struktur kepemilikan asing terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting perbankan syariah di Indonesia dan Malaysia. 6. Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh positif struktur kepemilikan institusional terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting perbankan syariah di Indonesia dan Malaysia.

E. Manfaat Penelitian

Apabila tujuan penelitian ini dapat dipenuhi, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat di bidang teoritis, Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan bukti empiris tambahan dan bahan referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana penerapan prinsip-prinsip Corporate Governance terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting. 2. Manfaat di bidang praktis a. Bagi perbankan syariah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat dalam mengungkapan tanggung jawab sosial dengan menerapkan prinsip-prinsip Corporate Governance bagi perbankan syariah yang ada di Indonesia dan Malaysia. b. Bagi Pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sebagai bahan masukan bagi Pemerintah dalam menyusun peraturan pelaksana lebih lanjut terkait pelaksanaan kewajiban CSR bagi perbankan syariah. c. Bagi Masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pemahaman yang dianggap tepat kepada masyarakat agar memahami peran dan tanggungjawab bank syariah dalam pencapaian sasaran pelaksanaan kewajiban Corporate Social Responsibility CSR. 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Teori Legitimasi

Teori legitimasi mengungkapkan bahwa perusahaan secara kontinu berusaha untuk bertindak sesuai dengan batas-batas dan norma-norma dalam masyarakat. Berdasarkan usaha tersebut perusahaan berusaha agar aktivitasnya diterima menurut persepsi pihak eksternal Deegan dalam Suryana 2012. Teori legitimasi menyediakan perspektif yang lebih komprehensif pada pengungkapan CSR. Teori ini secara eksplisit mengakui bahwa bisnis dibatasi oleh kontrak sosial yang menyebutkan bahwa perusahaan sepakat untuk menunjukkan berbagai aktivitas sosial perusahaan agar diterima masyarakat akan tujuan perusahaan yang pada akhirnya akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan Rachmawati dalam Utami, 2009. Preston dalam Chariri, 2008 menjelaskan bahwa teori legitimasi memiliki manfaat dalam menganalisis perilaku organisasi. Legitimasi merupakan hal yang penting bagi organisasi sehingga batasan-batasan yang ditekankan oleh norma-norma dan nilai-nilai sosial, dan reaksi terhadap batasan tersebut mendorong pentingnya analisis perilaku organisasi dengan memperhatikan lingkungan. Oleh karena itu, meskipun perusahaan mempunyai kebijaksanaan operasi dalam batasan institusi, kegagalan perusahaan dalam menyesuaikan diri dengan norma ataupun adat yang diterima oleh masyarakat, akan mengancam legitimasi perusahaan serta sumber daya perusahaan, dan pada akhirnya akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan. Penggunaan teori legitimasi memiliki implikasi bahwa program CSR dilakukan oleh suatu perusahaan dengan harapan untuk mendapatkan nilai positif dan legitimasi dari masyarakat. Ini berarti apabila perusahaan mendapatkan legitimasi dari masyarakat, maka perusahaan dapat terus bertahan dan berkembang di tengah-tengah masyarakat serta mendapatkan keuntungan pada masa yang akan datang Khoirudin, 2013. 2. Bank Syariah Menurut Arifin 2009 menjelaskan bahwa bank syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan serta mengembangkan penerapan prinsip-prinsip islam, syariah dan tradisinya kedalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait. Prinsip utama yang diikuti oleh bank islami adalah: a Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi; b Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan keuntungan yang sah; c Memberikan zakat; Menurut Ikatan Ahli Ekonomi Islam 2012 menjelaskan bahwa selaku regulator, Bank Indonesia memberikan perhatian yang serius dan juga bersungguh-sungguh dalam mendorong perkembangan perbankan syariah.