Shangri-La Hotel: Arsitektur Ikonik

TUGAS AKHIR SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PEMBERIAN
KREDIT PADA PT. BANK SUMUT MEDAN CABANG ISKANDAR MUDA Oleh : YULI ADELINA NASUTION 112102216
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2014
Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA NIM PROGRAM STUDI JUDUL TUGAS AKHIR

: YULI ADELINA NASUTION : 112102216 : DIPLOMA III AKUNTANSI : SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP
PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK SUMU CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA

Tanggal

2014

Dosen Pembimbing Tugas Akhir


Tanggal

2014

( Drs. Rasdianto, M.Si, Ak ) NIP.19550908 198103 1 005
Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

Tanggal

2014

( Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA) NIP.19511114 198203 1 002
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA) NIP.19560407 198002 1 001
Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR


NAMA NIM PROGRAM STUDI JUDUL TUGAS AKHIR

: YULI ADELINA NASUTION
: 112102216
: DIPLOMA III AKUNTANSI
: SISTEM PENGENDALINA INTERN TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA

Medan,

2014

(YULI ADELINA NST) NIM.112102216

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul ”Sistem Pengendalian Intern Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda”. Adapun tugas akhir ini dibuat oleh Penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, Penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan ketulusan hati, izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak selaku Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac. Ak, CA Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak, Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara 4. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini. 5. Bapak Tumpal Pangaribuan dan Bapak T. Radek Iskandar selaku Pemimpin dan Wakil Pemimpin Cabang PT. Bank SUMUT KC Medan Iskandar Muda.
Universitas Sumatera Utara

6. Bapak Sofian Manurung, selaku Pemimpin Seksi Pemasaran dan Bapak Ansori Pemimpin Seksi Operasional yang telah membantu penulis melengkapi data yang dibutuhkan oleh penulis. Serta Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan pengajaran dan ilmu yang sangat berguna kepada Penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
7. Secara khusus terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua Penulis Ayahanda Ihsan Sanusi Nasution, SP dan Ibunda Nur Aini Pulungan beserta saudara kandung saya Mifta Holis Nasution S.H, Azwar Ibrahim Nst dan Asrul Ibrahim Nasution yang selalu memberikan doa, dukungan dan motivasi. Terimakasih untuk segala pengorbanan yang tidak ternilai. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian.
8. Teman-teman semasa kuliah dan magang Yuni, Rahmi, Rini dan teman-teman lainnya. Buat sahabat saya Putri dan beserta kakak kost Terima Kasih atas persahabatan yang tidak akan pernah penulis bisa lupakan. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan tugas akhir ini di masa yang akan datang. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca sekalian.

Medan,

Juli 2014

Yuli Adelina Nasution NIM:1121022

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman


KATA PENGANTAR.................................................................................... DAFTAR ISI ....................................................................................................

i
iii

DAFATAR TABEL........................................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. v

BAB I

:PENDAHULUAN ...................................................................... A. Latar Belakang Masalah ........................................................ B. Rumusan Masalah .................................................................. C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ............................................. D. Rencana Penulisan ................................................................. 1. Jadwal Survei/Observasi ............................................... 2. Rencana Isi ....................................................................

1 1 4 4 6 6 6

BAB II : PT. BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA......................................................................................... 8
A. Sejarah Ringkas ..................................................................... 8 B. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................. 12 C. Job description ....................................................................... 12 D. Jaringan Usaha ...................................................................... 25 E. Kinerja Usaha .............................................................................................. 25 F. Rencana Usaha............................................................................................ 26

Universitas Sumatera Utara


BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA.................................................. 27 A. Jenis-Jenis Kredit ................................................................... 27 B. Proses Pemberian Kredit dan Jaminan Pemberian Kredit...... 37 C. Syarat-Syarat Pemberian Kredit............................................. 52 D. Sistem Pengawasan Intern Terhadap Pemberian Kredit ....... 62
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 72 A. Kesimpulan ............................................................................ 72 B. Saran....................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 76
Universitas Sumatera Utara

Nomor

I.1

DAFTAR TABEL

Judul

Halaman

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir 6

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Judul

Halaman

1 Target Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Tahun 2014 Cabang

Konsolidasi............................................................................................... 77

2 Formulir Permohonan Kredit ................................................................... 78

3 Kredit Multi Guna .................................................................................... 79

4 Kredit Pensiun.......................................................................................... 80

5 Surat Riset ................................................................................................ 81


6 Struktur Organisasi PT. Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar

Muda......................................................................................................... 82

Universitas Sumatera Utara

Abstract Along with the economic growth of Medan, the hotel occupancy rate in the city field also increased. Occupancy rate of hotels in Medan in 2010 increased by 51.19% to 53.81% in 2011. At this time of international hotels have invested and set up a hotel in Indonesia. Hotel - The hotel stands with typical and individual identity of any hotel is a marker of identity as well as a differentiator from other hotels. Shangri-La Hotels and Resorts, based in Hong Kong now owns and manages 72 hotels and resorts under the brand Shangri-La, Kerry and Traders with a total of over 30,000 rooms. The group managed the business until recently in major cities and tourist areas in Asia Pasific. As a brand mark Shangri-La has an icon that is the letter "S" is a symbol that represents the Shangri-La. Keywords: Hotel, Shangri-la, Iconic.
Abstrak Seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi kota Medan, tingkat hunian hotel di kota medan juga mengalami peningkatan. Tingkat hunian hotel di Medan pada tahun 2010 sebesar 51,19 % meningkat menjadi 53,81 % pada 2011. Pada saat ini hotel dari mancanegara telah berinvestasi dan mendirikan hotel di Indonesia. Hotel – hotel tersebut berdiri dengan ciri khas dan identitas masing – masing.Ciri khas dari setiap hotel tersebut menjadi indentitas penanda sekaligus pembeda dari hotel lainnya. Shangri-La Hotels and Resorts yang berbasis di Hongkong kini memiliki dan mengelola 72 hotel dan resorts dibawah merek Shangri-La, Kerry dan Traders dengan jumlah total kamar lebih dari 30.000. Kelompok usaha sampai saat ini mengelolah hotel di kota-kota besar dan daerah-daerah wisata di Asia Pasifik.Sebagai sebuah brand mark Shangri-La memiliki sebuah ikon yaitu huruf “S” yang menjadi lambang yang mewakili Shangri-La. Kata Kunci : Hotel, Shangri-la, Ikonik

*Mahasiswa **Dosen Pembimbing 1 *** Dosen Pembimbing 2

x
Universitas Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Kota Medan merupakan kota metropolitan. Kota Medan merupakan sebuah kota yang letaknya strategis dari segi business. Kota Medan sebagai kota metropolitan terus mengalami perkembangan baik dari segi sosial maupun dari segi ekonomi. Perkembangan ini terus mendatangkan investor ke kota medan untuk berinvestasi dan untuk melakukan pengembangan.
Seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi kota Medan, tingkat hunian hotel di kota medan juga mengalami peningkatan. Tingkat hunian hotel di Medan pada tahun 2010 sebesar 51,19 % meningkat menjadi 53,81 % pada 2011 (Lihat lampiran Tabel Tingkat Hunian Kmar Hotel). Peluang Investasi hotel berbintang di medan masih terbuka lebar seiring dengan belum adanya pembatasan dari pemerintah mengenai hotel berbintang. “Belum. Belum ada rencana untuk membatasi pembangunan hotel. Pasok masih kurang, Kalau Sabtu dan Minggu sangat sulit mendapatkan kamar hotel di Medan,” ungkap Wakil Wali Kota Medan Zulmi Eldin (dikutip tanggal 18 Maret 2013 dari http://www.bisnis-sumatra.com/index.php/2012/01/peluang-bangun-hotel-di-medanmasih-terbuka-lebar/)
Perkembangan hotel di Medan memberikan sebuah respon positif dimana makin dibutuhkannya sebuah hotel setelah dibukanya bandara Kuala Namu. Tingkat hunian hotel bintang lima memberikan peningkatan yang signifikan dimana tingkat hunian kamar hotel pada tahun 2010 47,44 % menjadi 50,02 % pada tahun 2011. Kompetitor pada pasar hotel bintang 5 dimedan masih sedikit, dimana hanya tedapat 4 hotel dengan standar hotel bintang 5 di Medan.

Pada saat ini hotel dari mancanegara telah berinvestasi dan mendirikan hotel di Indonesia. Hotel – hotel tersebut berdiri dengan ciri khas dan identitas masing – masing.Ciri khas dari setiap hotel tersebut menjadi indentitas penanda sekaligus pembeda dari hotel lainnya. Indentitas – identitas inilah yang menjadi ikon yang orang akan langsung mengenali hanya dengan melihatnya.
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Studi dalam tugas ini adalah untuk memberikan dasar – dasar pengembangan konsep – konsep perencanaan dan perancangan Shangri-La Hotel dikota Medan yaitu:
Shangri-La Hotel 1
Universitas Sumatera Utara

1. Sebagai sebuah hotel berstandar bintang 5 di pusat kota Medan. 2. Menciptakan suatu wadah hunian sementara yang dapat memenuhi tuntutan
kebutuhan bagi para pekerja domestik dan non domestik sesuai dengan profesi mereka masing-masing. 3. Memanfaatkan lahan kosong secara efektif. 4. Untuk menciptakan tenaga kerja. 5. Memperoleh keuntungan finansial yang sesuai dengan tujuan investasi. 6. Meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak sehingga menambah devisa negara melalui sektor non migas.

I.3 LINGKUP PERMASALAHAN

Adapun masalah yang akan di hadapi dalam perancangan ini :

- Fungsi

:.

Bagaimana menerapkan standar hotel bintang 5 yang sesuai dengan kebutuhan pasar

Bagaimana menghubungkan fasilitas dengan fungsi bangunan.


- Kawasan

:

Bagaimana memaksimalkan potensi lahan dan lingkungan sekitar

Bagaimana menjadikan sebuah Icon baru kota Medan.

Bagaimana menyesuaikan lokasi dengan fungsi bangunan.

- Arsitektural

:

Bagaimana menerapkan tema dalam rancangan.

Bagaimana meneglola ruang agar saling terintergrasi.

Bagaimana merancang ruang yang nyaman.


Shangri-La Hotel 2
Universitas Sumatera Utara

I.4 METODE PENDEKATAN Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses
perencanaan dan perancangan pusat perbelanjaan maka dilakukan berbagai pendekatan desain yaitu :
a. Studi literatur dari berbagai sumber pustaka yang berkaitan dengan peraturan yang terkait dengan Hotel, studi banding proyek sejenis, dan studi standar-standar arsitektural.
b. Studi banding terhadap tema sejenis. c. Studi lapangan untuk mengetahui konsisi lingkungan dan potensi kawasan di sekitar
site bangunan. d. Wawancara dengan berbagai pihak yang memiliki kaitan dengan perencanaan
proyek ini. e. Membuat riset sederhana untuk penyelesain permasalahan yg ada. f. Seleksi, yaitu menyaring, mengolah, dan merumuskan berbagai masukan
arsitektural maupun non arsitektural bagi keperluan perancangan.
I.5 LINGKUP / BATASAN Adapun batasan dan lingkup kajian perencanaan proyek ini adalah bagaimana
mengembangkan berbagai konsep dalam merencanakan dan merancang sebuah Hotel.. Lingkup perencanaannya adalah :  Membahas masalah-masalah yang dihadapi dalam menciptakan hunian sarana yang nyaman bagi penghuni di pusat kota.  Menerapkan kriteria sebuah Hotel Business di pusat kota medan.  Menerapkan standar dari Shangri-La Hotel.  Membahas pengaruh Hotel dalam perkembangan kota medan.
Shangri-La Hotel 3
Universitas Sumatera Utara

I.6 KERANGKA BERFIKIR

Latar Belakang
1. Meningkatnya perekonomian dimedan 2. Medan merupan pusat centra business 3. Peluang invetasi di Medan masih terbuka lebar.

Maksud dan Tujuan
1. Sebagai sebuah hotel berstandar bintang 5 di pusat kota Medan. 2. Menciptakan suatu wadah hunian sementara yang dapat memenuhi
tuntutan kebutuhan bagi para pekerja domestik dan non domestik sesuai dengan profesi mereka masing-masing. 3. Memperoleh keuntungan finansial yang sesuai dengan tujuan investasi. 4. Meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak sehingga menambah devisa negara melalui sektor non migas.

Perumusan Masalah

 Bagaimana menciptakan pola hubungan yang baik sehingga fasilitas yang ada dapat berlangsung dengan baik.
 Bagaimana mengeterkaitkan antara lingkungan, budaya, gaya regional, karakter masyarakat, sejarah, dll.
 Bagaimana menghubungkan bangunan yang baru terhadap lingkungan di sekitar.

Pengumpulan Data Survey Lapangan Survey Literatur Study Banding

Analisa
 Analisa Kondisi Tapak  Analisa Fungsional  Analisa Teknologi  Prinsip tema dalam desain
Konsep Perancangan

Design Perancangan
Gambar 1.1 Kerangka Berfikir

 Konsep Dasar  Konsep Perancangan Tapak  Konsep Perancangan Bangunan  Konsep Struktur Bangunan  Konsep Utilitas Bangunan

Shangri-La Hotel 4
Universitas Sumatera Utara

1.7 SISTEMATIKA PENULISA LAPORAN

Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah

sebagai berikut :

BAB I

Pendahuluan

Menjelaskan secara garis besar yang menjadi dasar perumusan perancangan

yang meliputi : latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan,

lingkup dan batasan proyek, kerangka berpikir, dan sistematika pembahasan.

BAB II

Deskripsi Proyek

Berisi tentang pembahasan mengenai terminologi judul, tinjauan umum, tinjauan

proyek, tinjauan fungsi, dan studi banding proyek sejenis.

BAB III

Elaborasi Tema

Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan

tema degan judul, dan studi banding tema sejenis.

BAB IV

Analisa Perancangan

Berisi analisa secara fisik, meliputi lokasi, eksisting, tata guna lahan, potensi, dan

kondisi site, dan analisa secara non fisik, meliputi analisa kegiatan, pengguna, jumlah

pengunjung, bentuk, dan deskripsi besaran ruang.

BAB V

Konsep Perancangan

Berisi konsep perancangan hasil analisa komprehensif yang digunakan sebagai

alternatif pemecahan masalah.

BAB VI

Gambar Perancangan

Merupakan hasil gambar rancgan arsitektur dan maket.

Shangri-La Hotel 5
Universitas Sumatera Utara

BAB II DESKRIPSI PROYEK II.1 JUDUL Judul proyek ini adalah Shangri-La Hotel Medan dengan fungsi Condominium dan Hotel. Shangri-La Hotel Medan terdiri dari 3 kata dengan pengertian yang berbeda sebagai berikut : Shangri-La merupakan salah satu hotel terbesar berstandar bintang 5 yang berada di bawah naungan perusahaan besar yang bernama Shangri-La Internasional,yaitu bagian dari kelompok usaha milik Kuok Brother Company.
Hotel ialah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil. (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987) Medan Merupakan ibukota dari provinsi Sumatera Utara.
Jadi Shangri-La Hotel Medan merupakan suatu akomodasi sebuah penginapan di kota Medan dengan berstandar bintang lima dibawah brand Shangri-La
II.2 TINJAUAN UMUM
II.2.1 Shangri-La Hotel Shangri-La hotel merupakan sebuah hotel yang berada di bawah naungan perusahaan besar yang bernama Shangri-La Internasional,yaitu bagian dari kelompok usaha milik Kuok Brother Company.Pada tahun 1971 Kuok Group mendirikan perusahaan yang bergerak dalam bidang perhotelan yang di namakan Kuok Hotel.Berawal hanya dari 5 properti yang di miliki Singapura,Malaysia, dan Fiji dan kini usaha tersebut berkembang pesat dan menjadi salah satu hotel bintang lima yang terkenal di dunia.
Pada tahun 1983, perusahaan berkembang pesat dan mengubah namanya menjadi Shangri-La Internasional yaitu sebuah nama yang di ambil dari sebuah novel karya James
Shangri-La Hotel 6
Universitas Sumatera Utara

Tillton yang berjudul Lost Horizon, yang kurang lebih artinya adalah surga, nirwana atau paradise.
Legend of Shangri-La : “He Left extra ardinary serse of physical mental sentlement, it was perfectly true he just liked being of Shangri-La” yang pada intinya bercerita tentang :
1. Elegensi yang tak lekang dimakan waktu ( Timeless Elegance ) 2. Ketenangan dan Kesentosaan ( Tranquilty ) 3. Pelayanan yang ramah dan menyenangkan ( Gracious Service ) 4. Ketenangan dan kenikmatan hidup ( Comfort )
Visi Shangri-La Hotel Visi Shangri-La adalah Hotel “The First choice for customers. Employees. Shareholders, and Business Partners” (menjadi pilihan pertama bagi para pelanggan. karyawan. pemegang saham dan rekan bisnis). Artinya: a. Memiliki pelanggan setia yang membuat Shangri-La Hotel menjadi pilihan pertama
diantara hotel — hotel lain. b. Menjadi pemimpin pasar sebagai tujuan Shangri-La Hotel dimana saja menjalankan
usaha. c. Memperkuat nama Shangri-La Hotel untuk membangun landasan yang kokoh, guna
mengembangkan usaha dan terus menerus mernperoleh para pelanggan barn dan pemilik modal. d. Menarik dan mempertahankan orang — orang terbaik yang hermotivasi untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan, e. Mencapai laba tertinggi di industri dan penghargaan. f. Mencapai sukses secara tinansial untuk mendapat kesetiaan dad para pemegang saham dan rekan bisnis.
Misi Shangri-La Hotel Misi Shangri-La Hotel adalah “Delighting Customers Each and E’e,y Tinie „(membahagiakan pelanggan selalu dan setiap saat). Artinya: a. Membahagiakan pelanggan Shangri -La Hotel dan membuat pelanggan setia melalui
penghargaan secara pribadi, pengantisipasian kebutuhan, tleksibilitas. dan proses perbaikan.
Shangri-La Hotel 7
Universitas Sumatera Utara

b. Melarnpaui harapan para peLanggan melalui pemberian kualitas dan nilai dalam produk — produk dan pelayanan secara konsisten.
c. Menjadi panutan dalam bidang pemberian jasa atau pelayanan. d. Memenuhi peinberian janji besar nama besar dan semua nama yang diwakili o leh
“Shangri-La”.
Shangri-La Hotels and Resorts yang berbasis di Hongkong kini memiliki dan mengelola 72 hotel dan resorts dibawah merek Shangri-La, Kerry dan Traders dengan jumlah total kamar lebih dari 30.000. Hotel-hotel Shangri-La adalah property bintang lima dengan aneka ragam kemewahan fasilitas dan pelayanan. Hotel-hotel Shangri-La terletak di Australia, Kanada, China, Fiji, Perancis, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Maladewa, Filipina, Singapura, Kesultanan Oman, Taiwan, Thailand dan Uni Emirat Arab. Grup ini memiliki proyek-proyek yang sedang dikembangkan di Kanada, China, India, Malaysia, Mongolia, Filipina, Qatar, Sri Lanka, Turki dan Inggris Raya.
Di Indonesia Shangri-La Group telah memiliki 2(dua) hotel, yaitu :  Shangri-La Hotel Jakarta (661 kamar)  Shangri-La Hotel Surabaya (385 kamar)
Kelompok usaha sampai saat ini mengelolah hotel di kota-kota besar dan daerahdaerah wisata di Asia Pasifik. Hotel-hotel yang dikelola oleh kelompok usaha tersebut berusaha untuk mewujudkan suasana yang tenang dan harmonis dengan akomodasi yang lengkap dan fasilitas yang memadai
II.2.2 Pengertian Hotel Definisi hotel menurut SK Menparpostel Nomor KM 94/ HK 103/MPPT 1987 adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial.
Shangri-La Hotel 8
Universitas Sumatera Utara

Hotel adalah sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran (Lawson,1976:27).
Hotel adalah suatu bangunan atau suatu lembaga yang menyediakan kamar untuk menginap, makan dan minum serta pelayanan lainnya untuk umum (kamus Webster).
Jadi, dapat disimpulkan pengertian hotel adalah suatu bangunan yang menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman, serta jasa lainnya yang diperuntukan bagi umum dan dikelola secara komersial.
II.2.3 Klasifikasi Hotel Kriteria klasifikasi hotel di Indonesia secara resmi terdapat pada peraturan pemerintah, yaitu SK: Kep-22/U/VI/78 oleh Dirjen Pariwisata. Klasifikasi hotel ditinjau berdasarkan beberapa faktor, yaitu:
1. Harga jual Klasifikasi hotel berdasarkan sistem penjualan harga kamar, di mana harga kamar yang dijual hanya harga kamar saja atau merupakan sistem paket, yaitu:
European plan hotel : hotel dengan biaya untuk harga kamar saja Keistimewaan: Praktis, banyak digunakan di hotel Memudahkan sistem billing Semua sistem pemasaran kamar kebanyakan menggunakan sistem ini\
American plan hotel : hotel dengan perencanaan biaya termasuk harga kamar dan harga makan, terbagi dua yaitu:
Full American plan (FAP) : harga kamar termasuk tiga kali makan sehari (sarapan, makan siang dan makan malam)
Modified American plan (MAP) : harga kamar termasuk dua kali makan sehari, yaitu: o Kamar + makan pagi + makan siang o Kamar + makan pagi + makan malam
Shangri-La Hotel 9
Universitas Sumatera Utara

Continental plan hotel : hotel dengan perencanaan harga kamar sudah termasuk dengan continental breakfast
Bermuda plan hotel : hotel dengan perencanaan harga kamar yang sudah termasuk dengan American breakfast
2. Ukuran hotel Klasifikasi hotel berdasarkan ukuran ditentukan oleh jumlah kamar yang ada, yaitu: Small hotel : hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150 kamar Medium hotel : hotel sedang, yang terdiri dari 2 jenis, yaitu: Average hotel : jumlah kamar antara 150 sampai 299 kamar Above hotel : jumlah kamar antara 300 sampai 600 kamar Large hotel : hotel besar dengan jumlah kamar minimal 600 kamar
3. Tipe tamu hotel Klasifikasi hotel berdasarkan asal usul dan latar belakang tamu menginap yaitu: Family hotel : hotel untuk tamu yang menginap bersama keluarga Business hotel : hotel untuk tamu berupa para pengusaha Tourist hotel : hotel untuk tamu yang menginap berupa wisatawan, baik domestic
maupun luar negeri Transit hotel : hotel untuk tamu yang transit (singgah sementara) Cure hotel : Hotel untuk tamu yang menginap dalam proses pengobatan atau
penyembuhan penyakit
4. Sistem bintang Semakin banyak jumlah bintang suatu hotel, pelayanan yang dituntut semakin banyak dan baik. Klasifikasi hotel berdasarkan sistem bintang, yaitu: Hotel bintang satu (*) Hotel bintang dua (**) Hotel bintang tiga (***) Hotel bintang empat (****) Hotel bintang lima (*****) Khusus untuk hotel bintang lima, terdapat tingkatan yaitu Palm, Bronze, dan Diamond.
5. Lama tamu menginap Klasifikasi hotel berdasarkan lamanya tamu menginap, yaitu: Transit hotel : hotel dengan lama tinggal tamu rata-rata semalam
Shangri-La Hotel 10
Universitas Sumatera Utara

Semi residential hotel : hotel dengan lama tinggal tamu lebih dari satu haritetapi tetap dalam jangka waktu pendek, berkisar dua minggu hingga satu bulan
Residential hotel : hotel dengan lama tinggal tamu cukup lama, berkisar paling sedikit satu bulan
6. Lokasi Klasifikasi hotel berdasarkan lokasi, yaitu: City hotel : hotel yang terletak di dalam kota, di mana sebagian besar yang menginap
melakukan kegiatan bisnis Urban hotel : hotel yang terletak di dekat kota Suburb hotel : hotel yang terletak di pinggiran kota Resort hotel : hotel yang terletak di daerah wisata, di mana sebagian besar tamu yang
menginap tidak melakukan usaha. Hotel resort berdasarkan lokasinya dibagi atas:
Mountain hotel : hotel yang berada di pegunungan Beach hotel : hotel yang berada di pinggir pantai Lake hotel : hotel yang berada di tepi danau Hill hotel : hotel yang berada di puncak bukit Forest hotel : hotel yang berada di kawasan hutan lindung Airport hotel : hotel yang terletak di daerah pelabuhan udara
7. Aktivitas tamu hotel Klasifikasi hotel berdasarkan maksud kegiatan selama tamu menginap, yaitu: Sport hotel : hotel yang berada pada kompleks kegiatan olahraga Ski hotel : hotel yang menyediakan area bermain ski Conference hotel : hotel yang menyediakan fasilitas lengkap untuk
konferensi Convention hotel : hotel sebagai bagian dari komplek kegiatan konvensi Pilgrim hotel : hotel yang sebagian tempatnya berfungsi sebagai
fasilitas ibadah. Casino hotel : hotel yang sebagian tempatnya berfungsi untuk
kegiatan berjudi
8. Jumlah kamar dan persyaratannya Berdasarkan jumlah bintang yang disandang, jumlah persyaratan kamar dan lainnya, yaitu: Hotel bintang satu (*) : jumlah kamar standar, minimal 15 kamar
Shangri-La Hotel 11
Universitas Sumatera Utara

kamar mandi di dalam luas kamar standar, minimum 20 m2 Hotel bintang dua (**) : jumlah kamar standar, minimal 20 kamar
kamar suite, minimum 1 kamar 1kamar mandi di dalam luas kamar standar, minimum 22m2 luas kamar suite, minimum 44 m2 Hotel bintang tiga (***) : jumlah kamar standar, minimal 30 kamar kamar suite, minimum 2 kamar kamar mandi di dalam luas kamar standar, minimum 24 m2 luas kamar suite, minimum 48 m2 Hotel bintang empat (****) : jumlah kamar standar, minimal 50 kamar kamar suite, minimum 3 kamar kamar mandi di dalam luas kamar standar, minimum 24 m2 luas kamar suite, minimum 48 m2 Hotel bintang lima (*****) : jumlah kamar standar, minimal 100 kamar kamar suite, minimum 4 kamar kamar mandi di dalam luas kamar standar, minimum 26 m2 luas kamar suite, minimum 52 m2 II.2.4 Struktur Organisasi Pengelola Hotel
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Hotel
Shangri-La Hotel 12
Universitas Sumatera Utara

II.3 LOKASI:
Shangri-La hotel akan dibangun pada lokasi yang strategis dan berada di pusat kota serta dekat dengan berbagai sarana dan fasilitas pendukung lainnya seperti hotel, pusat perbelanjaan, dan transportasi utama di Kota Medan.
II.3.1 Rencana Umum Tata Ruang Kota ( RUTRK ) Medan.
Berdasarkan RUTRK, wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan ditetapkan menjadi 5 wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP), yaitu :

Tabel Pembagian Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan

Wilayah

Cakupan Wilayah

Pembangunan adm. Kecamatan

WPP A

Kec. Medan Belawan Kec. Medan Marelan Kec. Medan Labuhan

WPP B

Kec. Medan Deli

Pusat Pengembangan
Belawan
Tanjung Mulia

Kegiatan Utama
- Pelabuhan - Industri - Pergudangan - Pelabuhan - Perumahan - Konservasi - Perumahan - Perdangangan - Perkebunan

WPP C WPP D

Kec. Medan Timur Kec. Medan Perjuangan Kec. Medan Area Kec. Medan Denai Kec. Medan Amplas

Aksara

Kec. Medan Baru Kec. Medan Maimoon Kec. Medan Polonia Kec. Medan Kota Kec. Medan Johor

Inti Kota

- Perumahan - Industri - Terminal
barang/Perguda ngan - Orientasi Konsumen
- Pusat Bisnis (CBD)
- Pusat Pemerintahan
- Perumahan

Shangri-La Hotel 13
Universitas Sumatera Utara

- Hutan Kota - Pusat
Pendidikan

WPP E

Kec. Medan Barat Kec. Medan Petisah Kec. Medan Sunggal Sei Sikambing Kec. Medan Helvetia Kec. Medan Tuntungan Kec. Medan Selayang

- Perumahan - Perkantoran - Lapangan Golf - Hutan Kota

II.3.2 Kriteria Pemilihan Lokasi

Tabel 2.1 Peruntukan Lahan Sumber : Badan Pusat Statistik Medan

Dalam menentukan lokasi yang nantinya akan didirikan Condotel maka diperlukannnya sebuah kriteria pemilihan tapak dalam pemilihan tapak, agar tercapai tapak yang ideal dengan fungsi bangunan.

Tabel Syarat Kriteria Pemilihan Lokasi

NO. KRITERIA

LOKASI

Tinjauan
1 terhadap struktur kota

Berada di kawasan kota Medan dan dekat dengan jalan besar serta dekat dengan pusat transportasi umum.

2 Pencapaian

Akses pencapaian harus terdapat angkutan umum dan pribadi dari setiap badan jalan dan pengaturan jalan masih dapat dikontrol dengan baik

Ukuran lahan harus mencukupi kebutuhan ruang
3 Ukuran Lahan secara fungsional beserta fasilitas-fasilitas yang direncanakan.( min. 2 Ha).

4

Kemudahan Enterance.

Enterance menuju dan keluar tapak harus mudah diakses oleh pengguna dan pengunjung bangunan.

5 Kontur Tapak

Kontur tapak sebaiknya relatif datar untuk memudahkan akses pencapaian dan pergerakan aktivitas yang berlangsung dalam bangunan.
Tabel 2.2 Syarat Kriteria Pemilihan Lokasi Sumber : Hasil Olah Data Primer
Shangri-La Hotel 14
Universitas Sumatera Utara

II.3.3 Alernatif Lokasi Tapak
Alternatif 1
Berada pada jalan Guru Patimpus. Tapak berada pada pusat kota dimana tapak dekat dengan pusat moda transportasi umum yaitu stasiun kereta api medan. Tapak merupakan bekas Sinar Plaza yang telah dirubuhkan yang awalnya akan dibangun Deli Grand City Super Block. Tapak mudah diakses dan memiliki besaran 2 Ha.
Alternatif 2
Berada pada jalan Sisingamangaraja. Tapak berada pada pinggir kota namun dekat dengan banda baru Kuala Namu. Memiliki luas tapak 2 Ha.
Alternatif 3
Berada di Jl. Gatot Subroto. Mempunyai akses jalan lingkar luar kota meda (ring road). Tapak dekat dengan pusat transportasi umum yaitu terminal Pnang Baris medan. Memiliki luas tapak 2Ha.
Tabel Pemilihan Lokasi

NO. Kriteria
Aksesbilitas Jaringan transportasi 1 Transportasi umum Jalur pejalan kaki

Guru Patimpus Sisingamangaraja Gatot Subroto

Nilai

Nilai

Nilai

44 44 31

4 3 1

Area pelayanan (tidak 2 berdekatan dengan
fasilitas sejenis)

2

4

4

Shangri-La Hotel 15
Universitas Sumatera Utara

3 Area dekat dengan pusat 4 business

Ketenangan, intensitas

4

kebisingan dan kemacetan

2

lalulintas rendah

Tingkat polusi udara 5
rendah

2

Ketersediaan sarana air 64
bersih Ketersediaan jaringan 74 listrik dan telepon

Sarana dan prasarana 83
pemukiman

Topografi lahan relatif 9
datar

4

Kondisi tanah cukup
10 subur (untuk vegetasi)

2

Lokasi tidak rawan dari
11 bencana alam dan banjir

3

12 Bentuk lahan

4

13 Pemukiman penduduk

33
12
02 44 44 33 44 22 12 44
Shangri-La Hotel 16
Universitas Sumatera Utara

Kepadatan relatif sedang 2

1

1

Kondisi lingkungan teratur

2

1

1

Tabel 2.3 Syarat Kriteria Pemilihan Lokasi Sumber : Hasil Olah Data Primer

Berdasarkan kriteria pemilihan di atas, maka diputuskan untuk memilih tapak di jl. Guru Patimpus yang cocok untuk proyek Shangri-La Hotel. Tapak berada pada kecamatan Medan Barat, dimana dalam RUTRK kawasan ini diperuntukkan sebagai perumahan, perkantoran, lapangan Golf dan sebagai hutan Kota.:

 Jl.Guru Patimpus, Medan Barat WPP E Data Lokasi:
- Jl. Guru Patimpus - Kecamatan Medan Barat. - Luas tapak 1.5 ha - GSB Site 8-10 meter - KDB Site 60% - TInggi Bangunan maksimum 10 lantai - Terdapat jaringan telepon, listrik dan air bersih

Gambar 2.2 Lokasi Site Sumber: Google Map
Shangri-La Hotel 17
Universitas Sumatera Utara

II.4 TINJAUAN FUNGSI Sesuai dengan fungsinya, hotel merupakan sebuah tempat tinggal sementara, yang
biasanya dihuni para pelancong dan yang paling banyak adalah para pebisnis, tentunya. Namun, kini fungsi hotel di kota-kota besar sudah semakin berkembang. Bukan sekedar tempat istirahat para pebisnis yang sedang melakukan business trip, tetapi hotel juga dapat dimanfaatkan langsung sebagai tempat berbisnis.
Meskipun hotel dapat pula digunakan sebagai tempat berbisnis, namun sesungguhnya sangat berbeda jika dibandingkan dengan kantor sebenarnya. Namun, pergeseran gaya hidup, membuat hotel tak ubahnya bak sebuah kantor. Sudah bukan barang baru lagi jika sebuah perusahaan memutuskan untuk mengadakan rapat, seminar ataupun pelatihan bagi karyawannya dengan memilih sebuah hotel sebagai tempatnya. M elihat hal itu, manajemen hotel berlomba-lomba melengkapi fasilitas layanan hotelnya, agar para tamu bisa melakukan aktivitas bisnisnya senyaman mungkin.
II.5 DESKRIPSI PENGGUNA Pelaku dan kegiatan pada pusat perbelanjaan secara garis besar terdiri dari: a. Kelompok pengguna/pengunjung Yaitu sekelompok orang atau perorangan yang mengunjungi fasilitas ini ialah orang yang menginap pada hotel ataupun dengan tujuan lain yang menggunakan fasilitas hotel. Kegiatan pada pengguna ialah untuk beristirahta atau pun untuk kegiatan business.
b. Kelompok pengelola Yaitu sekelompok orang atau badan yang mengelola dan bertanggung jawab atas segala kegiatan yang berlangsung dalam hotel yang mengatur segala opersional, keamanan maupun maintenance.
Shangri-La Hotel 18
Universitas Sumatera Utara

II.6 DESKRIPSI SIRKULASI PENGGUNA Sirkulasi Tamu Pengguna Kamar.

Sirkulasi Tamu Non-Pengguna Kamar.

Gambar 2.3 Sirkulasi Tamu Pengguna Kamar

Gambar 2.4 Sirkulasi Tamu NonPengguna Kamar
Shangri-La Hotel 19
Universitas Sumatera Utara

Sirkulasi Karyawan Administrasi Hotel.

Sirkulasi Service/Pengelola Hotel.

Gambar 2.5 Sirkulasi Karyawan Administrasi Hotel

Gambar 2.6 Sirkulasi Service/ Pengelola Hotel
Shangri-La Hotel 20
Universitas Sumatera Utara

Sirkulasi Restoran Swasta.

Gambar 2.7 Sirkulasi Restoran Swasta

II.7 DESKRIPSI KEGIATAN PENGGUNA DAN KEBUTUHAN RUANG

Fungsi Service Service Hunian Service Fasilitas
Fasilitas Fasilitas
Fasilitas

Tamu Penguna Kamar

Kegiatan

Sifat

Memarkirkan kendaraan

Publik

Mengurus administrasi

Publik

Tidur, istirahat, nonton Tv

Private

Mandi, buang air, sikat gigi

Private

Makan, minum

Semi publik

Rapat/Meeting Bertemu relasi/kerabat

Private Semi publik

Olahraga

Semi publik

Ruang Ruang parkir Receptionist, lobby Kamar tidur Kamar mandi/toilet Kamar/restaurant,
coffe shop Meeting room Lobby, restaurant, coffee shop Kolam renang, gym

Tabel 2.4 Kegiatan Tamu Pengguna Kamar & Kebutuhan Ruang

Shangri-La Hotel 21
Universitas Sumatera Utara

Fungsi Service Service
Fasilitas Hunian Fasilitas
Service
Fasilitas

Tamu Non- Penguna Kamar

Kegiatan

Sifat

Memarkirkan kendaraan

Publik

Mencari informasi,

Publik

menunggu

Bertemu relasi/kerabat

Publik

Rapat/Meeting

Private

Makan, minum

Semi publik

Buang air

Semi publik

Ruang Ruang parkir Receptionist, lobby
Receptionist, lobby Kamar tidur
Restaurant, coffe shop
Toilet

Sholat

Semi publik

Mushola

Tabel 2.5 Kegiatan Tamu Non-Pengguna Kamar & Kebutuhan Ruang

Fungsi Service Service
Service Fasilitas Fasilitas
Service Fasilitas

Karyawan Administrasi Hotel

Kegiatan

Sifat

Parkir

Publik

Bekerja/mengurus

Semi Publik

admistrasi

Melayani administrasi tamu

Publik

Rapat koordinasi

Private

Minum, makan

Semi publik

Buang air Sholat

Publik Publik

Ruang Ruang parkir Kantor administrasi, Back Office Receptionist, lobby Meeting room Pantry, ruang
karyawan Toilet
Mushola

Tabel 2.6 Kegiatan Karyawan Administrasi Hotel Kamar & Kebutuhan Ruang

Shangri-La Hotel 22
Universitas Sumatera Utara

Fungsi Service Service
Service Service Service Fasilitas Service Service
Service
Service Service
Service
Service Service
Service Service
Service
Service

Karyawan Playanan Hotel (Service)

Kegiatan

Sifat

Parkir

Publik

Mengganti

Semi Publik

pakainan/seragam

Menyimpan pakaian

Semi Publik

Istirahat, makan, minum Semi Publik

Buang air

Semi Publik

Sholat

Publik

Membuat makan

Semi Publik

Mengantar makanan/

Publik

mengambil piring

Mengantar barang/ koper

Publik

Membuang sampah Membersihkan bangunan,
membersihakan kamar, menyimpan alat kebersihan
Menyimpan perlengkapan kamar
Loading barang Pencatatan barang

Publik Semi Publik
Semi Publik Semi Publik Semi Publik

Pengontrolan keamanan Menyimpan perlengkapan
ballroom Menyimpan persedian
Food & Beverage Operasional bangunan

Semi Publik Private
Private
Private

Ruang Ruang parkir R. karyawan
Loker karyawan R. karyawan, pantry
Toilet karyawan Mushola Dapur
Jalur service, Lift barang
Jalur service, Lift barang TPS Janitor
Linen
Loading dock Kantor penerimaan
barang Security Gudang ballroom
Gudang food & beverage ME

Tabel 2.7 Kegiatan Karyawan Pengelola Hotel & Kebutuhan Ruang

Shangri-La Hotel 23
Universitas Sumatera Utara

Fungsi Service Service
Fasilitas
Service
Service Service Service
Service Fasilitas

Restaurant Kegiatan
Parkir Memasak, membuat
minum Melayani tamu, tamu
makan Menyimpan bahan
makanan Mencucui piring Berganti seragam
Buang air

Sifat Publik Semi Publik
Publik
Private
Semi Publik Semi Publik
Publik

Ruang Ruang parkir
Dapur
Ruang makan
Food & Baverage room Dapur
R. karyawan Toilet

Karyawan istirahat Sholat

Semi Publik Publik

R. karyawan Mushola

Tabel 2.8 Kegiatan Restaurant & Kebutuhan Ruang

II.8 DESKRIPSI PERSYARATAN DAN KRITERIA RUANG
a. Unit Hunian Unit hunian hendaknya harus memperhatikan standar tingkat kenyamanan dan keaman bagi para penghuni Hotel.
b. Fasilitas Fasilitas hendaknya menjadi sebuah pendukung hunian pada hotel, serta juga menjadi sebuah wahana rekreasi penghuni.
c. Kantor Pengelola Kantor pengelola harus memperhatikan fleksibilitas dan standar bagi para pekerja
d. Service Area Service haruslah ditata sesuai standar agar tidak mengganggu keselamatan dan kenyamanan bagi para penghuni, serta harus juga memperhatikan fleksibilitas untuk perawatan.

Shangri-La Hotel 24
Universitas Sumatera Utara

II.9 STUDI BANDING PROYEK II.9.1 Royal Orchids Garden Hotel Royal Orchid merupakan sebuah Condotel yang beroperasi sebagai Condominium serta Hotel. Royal Orchids Garden terletak di kawasan wisata Batu, Malang dengan pemandangan berapa gunung yaitu Arjuna, Banyak, Panderman dan Bromo ditambah dengan pemandangan lereng bulit Batu. Royal Orchids Garden bisa dicapai dengan 30 menit berkendara dari pusat kota Malang dan 90 menit dari Bandara Juanda Surabaya. Royal Orchids Garden Hotel beralamat di Jl. Indragiri No. 4 Kota Batu, Batu, Malang, Indonesia, memiliki 132 kamar dan memiliki 3 lantai.
Gambar 2.8 Royal Orchids Garden Hotel
Shangri-La Hotel 25
Universitas Sumatera Utara

Unit Hunian:
Superior
Kamar dengan fasilitas standar kualitas tinggi, televisi, telepon SLI, alat pembuat kopi / teh, mini bar Tersedia kamar double atau twin bed.
Fitur kamar: - Pengering rambut - Kamar mandi - Bathtub - Peralatan Mandi
Extravaganza
Kamar yang luas ini dilengkapi dengan fasilitas standar kualitas tinggi ,televisi, telepon SLI, alat pembuat kopi / teh, mini bar. Tersedia kamar double atau twin bed.
Fitur kamar: - Pengering rambut - Kamar mandi - Bathtub - Peralatan Mandi
Executive Suite
Kamar ini memiliki ruang tamu terpisah dan m eja makan. Dilengkapi dengan fasilitas standar kualitas tinggi, seperti televisi, telepon SLI, alat pembuat kopi / teh, mini bar. Tersedia dalam tempat tidur King size.
Fitur kamar: - Pengering rambut - Jubah mandi - Shower - Bathtub - Meja kerja - Lampu meja
Shangri-La Hotel 26
Universitas Sumatera Utara

Dendro White
Dendro White adalah kondominium 2 lantai bergaya modern dengan 3 kamar tidur dan kamar mandi 1. Kondominium yang luas ini memiliki ruang tamu dan ruang makan. Dilengkapi dengan fasilitas standar tinggi, televisi dengan kabel / satelit, telepon SLI, alat pembuat kopi. Tersedia dalam ukuran tempat tidur raja dan double.
Fitur kamar: - Pengering rambut - Bathtub - Mini Bar - Dapur - Peralatan dapur - Kompor gas - Microwave - Sofa Set
Catalya Deluxe
Catalya Deluxe adalah kondominium bergaya modern dengan 3 kamar tidur dan 2 Kamar mandi. Kondominium yang luas ini memiliki ruang tamu dan ruang makan. Dilengkapi dengan fasilitas standar tinggi, televisi dengan kabel / satelit, telep on SLI, alat pembuat kopi / the dan banyak lagi. Tersedia dalam ukuran kamar double dan twin bed.

Fitur kamar: - Pengering rambut - Bathtub - Mini Bar - Dapur - Peralatan dapur - Kompor gas - Microwave - Sofa Set

Gambar 2.9 Interior Royal Orchids Garden Hotel Shangri-La Hotel 27
Universitas Sumatera Utara

Fasilitas Pendukung:

Fasilitas Layanan Rekreasi

Air
Kotak Penyimpanan Akses Internet Meja Tulis Internet Kabel Microwave Bak Mandi Mini Bar Jacuzzi Papan Setrika Balkon/Teras Pembuat Kopi Dapur Kecil Pemutar DVD
Film
Koran Harian
Penitipan Bayi Fasilitas Rapat Bar/ Pub Klub Malam Sewa Sepeda Binatang Peliharaan Bussines Center Bar Tepi Kolam Tempat Parkir Restoran Layanan Kamar Coffee Shop Layanan Kamar 24 Jam Concierge Kotak Penyimpanan Aman
Fasilitas Golf Olahraga Air GYM Jacuzzi Pantai Privat Klub Anak Pijat Kolam Anak

Pengering Rambut Video Games Penyejuk Udara Internet Berbayar Ruangan Bebas Rokok Internet Gratis Shower Internet Nirkabel Berbayar Bak Shower Terpisah Internet Nirkabel Gratis Televisi Jubah Mandi Televisi LCD Kolam Privat
TV Satelit/Kabel
Faslitas Orang Cacat Salon Lift Toko Lantai Eksekutif Ruang Merokok Ruang Keluarga Tur Transfer Parkir Valet Layanan Laundry WiFi
Sauna Kolam Renang Dalam Kolam Renang Luar Spa Lapangan Squash Taman Lapangan Tenis

Shangri-La Hotel 28
Universitas Sumatera Utara

II.9.2 Grand Aquila Hotel Hotel ini menampilkan serangkaian fasilitas dan layanan modern. Terdapat kamar tamu 236 yang dilengkapi perabot dan di seluruh bangunan. Hotel ini berada pada alamat Jl. Dr. Djundjunan 116, Bandung Airport, Bandung

Unit Hunian: Diamond Suite

Gambar 2.10 Grand Aquila Hotel

Gambar 2.11 Diamond Suite
Shangri-La Hotel 29
Universitas Sumatera Utara

Room Decription  Connecting Room  Pasteur and Mountain View  Dimension : Lenght 15.80 meters/51 feet X widht 8.40 meters/27 feet  Type Bed : King Bed and Twin Bed Amenities o Map Folder, Guest Comment, Head Letter and Amplove o Cable TV o Electric Pot and Coffee Sachet o Minibar o Free 2 mineral water o 24 hours room service Bathroom  Bathtub and Shower  Toilet Bowl  Cold and Hot Water
Golden Suite
Gambar 2.12 Golden Suite
Room Description  Connecting Room  Pasteur and Mountain View  Dimension : Lenght 11.90 meters/39 feet X widht 8.40 meters/27 feet  Type Bed : King Bed and Twin Bed Amenities o Map Folder, Guest Comment, Head Letter and Amplove o Cable TV o Electric Pot and Coffee Sachet o Minibar
Shangri-La Hotel 30
Universitas Sumatera Utara

o Free 2 mineral water o 24 hours room service
Bathroom  Bathtub and Shower  Toilet Bowl  Cold and Hot Water
Executive Suite

Room Decription

Gambar 2.13 Executive Suite

 Connecting Room

 Pasteur and Mountain View

 Dimension : Lenght 10.20 meters/33 feet X widht 8.80 meters/28 feet

 Type Bed : King Bed and Twin Bed

Amenities o Map Folder, Guest Comment, Head Letter and Amplove o Cable TV o Electric Pot and Coffee Sachet o Minibar o Free 2 mineral water

Bathroom
o 24 hours room service  Bathtub and Shower  Toilet Bowl  Cold and Hot Water

Shangri-La Hotel 31
Universitas Sumatera Utara

Famili Suite

Room Decription

Gambar 2.14 Famili Suite

 Connecting Room

 Pasteur and Mountain View

 Dimension : Lenght 10.60 meters/34 feet X widht 6.60 meters/21 feet

 Type Bed : King Bed and Twin Bed

Amenties o Map Folder, Guest Comment, Head Letter and Amplove o Cable TV o Electric Pot and Coffee Sachet o Minibar o Free 2 mineral water o 24 hours room service

Bathroom  Bathtub and Shower  Toilet Bowl  Cold and Hot Water

Shangri-La Hotel 32
Universitas Sumatera Utara

Junior Suite

Decription Room

Gambar 2.15 Junior Suite

 Connecting Room

 Pasteur and Mountain View

 Dimension : Lenght 11.90 meters/39 feet X widht 8.40 meters/27 feet

 Type Bed : King Bed and Twin Bed

Amenties o Map Folder, Guest Comment, Head Letter and Amplove o Cable TV o Electric Pot and Coffee Sachet o Minibar o Free 2 mineral water o 24 hours room service

Bathroom  Bathtub and Shower  Toilet Bowl  Cold and Hot Water

Shangri-La Hotel 33
Universitas Sumatera Utara

Executive Room

Decription Room

Gambar 2.16 Executive Room

 Connecting Room

 Pasteur and Mountain View

 Dimension : Lenght 7.75 meters/25.4265 feet X widht 3.85 meters/12.6312 feet

 Type Bed : King Bed and Twin Bed

Amenties o Map Folder, Guest Comment, Head Letter and Amplove o Cable TV o Electric Pot and Coffee Sachet o Minibar o Free 2 mineral water o 24 hours room service

Bathroom  Bathtub and Shower  Toilet Bowl  Cold and Hot Water

Shangri-La Hotel 34
Universitas Sumatera Utara

Super Deluxe

Gambar 2.17 Super Deluxe
Decription Room  Connecting Room  Pasteur and Mountain View  Dimension : Lenght 7.75 meters/25.4265 feet X widht 3.85 meters/12.6312 feet  Type Bed : King Bed and Twin Bed
Amenties o Map Folder, Guest Comment, Head Letter and Amplove o Cable TV o Electric Pot and Coffee Sachet o Minibar o Free 2 mineral water o 24 hours room service
Bathroom  Bathtub and Shower  Toilet Bowl  Cold and Hot Water

Facilities 24hr room service bar/pub coffee shop Wi-Fi in public areas

airport transfer business center safety deposit boxes

Shangri-La Hotel 35
Universitas Sumatera Utara

Sports and Recreation

Garden

massage

outdoor pool spa

Internet in Rooms

WiFi access (charged)

Parking

car park

car park

pool (kids)

Shangri-La Hotel 36
Universitas Sumatera Utara

III.1 PENGERTIAN

BAB III ELABORASI TEMA

Dalam sebuah arsitektur diperlukan sebuah identitas, dimana identitas tersebut menjadi pengenal pada sebuah bangunan. Arsitektur Ikonik, pencarian identitas melalui metode ikonik tidak terlalu memperhatikan kedekatan analogi, metode ini jadi lebih fleksibel pemakaiannya terhadap lagam dan fungsi bangunan yang akan dirancang. Hal ini berbeda dengan metode-metode lain yang biasanya terikat erat dengan lagam yang sedang berkembang pada masa perkembangnnya. Metode ikonikme misalnya, terikat erat dengan lagam klasik yang kemudian di re-invent pada era post-modern, akan susah menerima pemikiran-pemikiran modern dan International Style yang dengan keras menolak cultural background (Phillip Jodidio, 1996). Konsekuensinya bangunan perkantoran (terutama milik perusahaan multi nasional) yang biasa dirancang dengan lagam modern-Internasional Style akan susah untuk menerima metode perancangan simbolik. Hal ini tidak berlaku bagi metode ikonik, ada begitu banyak contoh bangunan ikonik lintas lagam dan fungsi, dari era mitologi Yunani seperti gerbang Colossus of Rhodes, bangunan keagamaan era modern awal seperti Little Church de Rochamp rancangan Le Corbusier, gedung perkantoran modern seperti AT&T Building rancangan Philip Johnson, museum neo-klasik seperti Bonnefanten Museum rancangan Aldo Rossi, hingga museum post modern seperti Imperial War Museum rancangan Daniel Libeskind.

Cara lain yang dewasa ini lazim digunakan dalam menerapkan metode perancangan ikonik adalah dengan memunculkan nilai kontras pada proyek-proyek rekontekstualisasi dan pengembangan bangunan-bangunan bersejarah. Beberapa contoh yang terkenal diantaranya adalah: proyek refacade Pompidou Center rancangan Richard Rogers dan Renzo Piano, proyek extension Three Pyramid di depan Louvre Museum rancangan I.M. Pei, dan proyek extension Berlin Holocaust Museum di samping Berlin National Museum rancangan Daniel Libeskind.

Hal penting lain yang menjadi atribut metode ikonik adalah kesan hasil rancangan arsitektur yang setara dengan sebuah pop icon (Charles Jencks, 2005). Eksploitasi me