tujuan institusional, dan dikembangkan dalam interaksi yang dekat dengan keluarga dan masyarakat untuk mencapai pembentukan siswa secara sehat.
9 Kapasitas dasar Peran seorang pengajar, guru harus mengetahui kapasitas dari siswa
masing-masing. Karena setiap manusia mempunyai kapasitas sendiri-sendiri dan tidak sama ukurannya. Ada siswa yang sekali diterangkan langsung dapat
memahami materi dengan baik, dan ada juga yang tidak bisa memahami dengan cepat.
2.2 Pembelajaran Seni Musik di Sekolah Luar Biasa
Sesuai dengan tujuan kurikulum pendidikan luar biasa, pada dasarnya kurikulum yang digunakan di SLB Negeri Sragen sama dengan sekolah-sekolah
pada umumnya. Tujuan muatan kurikulum dalam pengembangan diri seni musik yaitu : 1 Sebagai wahana peserta didik untuk melatih dan mengembangkan bakat
bermain musik; 2 Melatih peserta didik untuk ketrampilan berolah vokal; 3 Melatih peserta didik untuk ketrampilan menggunakan alat musik sederhana, dan
4 Melatih
sikap kerjasama
dalam suatu
kelompok musikal
journal.unnes.ac.idnjuindex.phpharmoniaarticleview2519.
Mendidik anak berkebutuhan khusus, tidak sama seperti mendidik anak normal, sebab selain memerlukan pendekatan yang khusus juga memerlukan
strategi yang khusus. Melalui pendekatan dan strategi yang khusus dalam mendidik anak berkebutuhan khusus, diharapkan anak berkebutuhan khusus
mengerti : 1 dapat mengerti kondisinya, 2 dapat melakukan sosialisasi dengan baik, 3 mampu berjuang sesuai kemampuannya, 4 memiliki ketrampilan yang
sangat dibutuhkan, 5 menyadari sebagai warga negara dan anggota masyarakat Efendi, 2009:24. Pendidik juga harus menyadari prinsip-prinsip secara khusus
yang dijadikan dasar dalam mendidik anak berkebutuhan khusus, yakni kasih sayang, layanan individual, kesiapan, keperagaan, motivasi dan bekerja
kelompok, ketrampilan, penanaman, dan penyempurnaan sikap Efendi, 2009: 24- 26.
Proses pembelajaran musik secara umum, Gordon menyarankan teknik audiation yaitu teknik yang memotivasi siswa untuk belajar dengan cara
mendengar sekaligus mamahami materi pengajaran yang disampaikan. Teknik ini dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan dan pemahaman serta
sensitivitas siswa terhadap melodi, interval, ritme dan birama, tonalitas dan „rasa‟ harmoni yang merupakan dasar pengetahuan mereka untuk dapat berimprovisasi
dan berkreasi secara kreatif. Teknik audition yang Gordon sarankan tidak dapat diterapkan dengan baik dalam pembelajaran musik bagi penderita tuanrungu
Gordon 2008 :12. Peranan guru dalam pembelajaran musik sebaiknya tidak mendominasi
proses pembelajaran di kelas. Guru diharapkan untuk menjadi fasilitator yang dapat memotivasi pengembangan musikalitas siswa, misalnya dengan
memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan bermain musik sebanyak-banyaknya, membiarkan siswa bekerja dalam kelompok kecil,
membiarkan siswa bekerja dengan ide-ide mereka dan mengalami yang telah mereka miliki, memberikan batas-batas materi pembelajaran yang jelas,
meningkatkan rasa ingin tahu dan pemahaman mereka tentang pelajaran musik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan Efendi, 2008: 9.
Selain aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas, guru juga dapat memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan di luar kelas, seperti
mengadakan kerjasama dengan seniman-seniman tradisional untuk melakukan pertunjukan seni atau diskusi. Melalui kegiatan ini, siswa dapat meningkatkan
pengetahuan dan wawasan mereka tentang kesenian tradisional yang diharapkan dapat menambah perbendaharaan pemahaman mereka dalam melakukan aktivitas-
aktivitas dalam pembelajaran musik secara menyeluruh.
2.3 Musik