E. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis logistik regresi.
Sebelum dilakukan analisis data, dilakukan pengkodean terhadap data peternak, ternak, dan inseminator. Hal ini dilakukan untuk memudahkan analisis,
setelah itu data diolah dalam program SPSS s
tatistics
packet for social science Sarwono, 2006.
Variabel dengan nilai P terbesar dikeluarkan dari penyusunan model kemudian
dilakukan analisis kembali sampai didapatkan model dengan nilai P 0,10.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. repeat breeder RB pada sapi perah peternakan rakyat di Provinsi Lampung
adalah sebesar 30,38; 2.
faktor-faktor yang memengaruhi repeat breeder pada sapi perah peternakan rakyat di Provinsi Lampung berasal dari peternak dan ternak. Faktor yang
memengaruhi dari peternak dan berasosiasi negatif antara lain lama beternak dengan besar faktor 0,235, frekuensi pemberian hijauan dengan besar faktor
1,643, dan jarak peternakan menuju rumah yang berasosiasi positif dengan besar faktor 0,229 terhadap nilai RB. Faktor yang memengaruhi dari ternak
adalah jumlah produksi susu yang berasosiasi positif dengan besar faktor 0,040 terhadap nilai RB.
B. Saran
Saran yang ingin disampaikan penulis dari penelitian ini adalahmemperbaiki
manajemen pemeliharaan sapi perah peternak rakyat di Provinsi Lampung khususnya meningkatkan pengalaman beternak, meningkatkan frekuensi
pemberian hijauan, serta memperbaiki jarak kandang dari rumah agak memudahkan pengawasan peternak terhadap sapi perah.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z., Y. S. Ondho, dan B. Sutiyono. 2012. Penampilan birahi sapi jawa
berdasarkan poel 1, poel 2, poel 3. Jurnal Peternakan 12: 86--92 Astuti, M. 2007. Pengantar Ilmu Statistika untuk Peternakan dan Kesehatan
Hewan. Binasti. Bogor Basyir, Arifin. 2009. Meningkatkan Efisiensi Reproduksi melalui Kelahiran Pedet
Kembar. http:www.vet-indo.com
Diakses 9 April 2016 Blakely, J. dan H. B. David. 1994. The Science Of Animal Husbandry.
Diterjemahkan oleh Srigandono, B. dan Soedarsono. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
BPS Provinsi Lampung. 2015. Lampung dalam Angka 2015. http:www.lampung.bps.go.id
Diakses 9 April 2016 Brunner, M. A. 1984. Repeat Breeder. Dairy Integrated Reproductive
Management. Cornell University Hafizudin. T. N., Siregar, dan M. Akmal. 2012. Hormon dan perannya dalam
dinamika folikuler pada hewan domestik. JESBIO. 1 1 : 1705--2302 Hardjosubroto, W. dan M. Astuti. 1993. Buku Pintar Peternakan. Gramedia
Widiasarana Indonesia. Jakarta Hardjopranjoto, H. S. 1995. Ilmu Kemajiran pada Ternak. Airlangga University
Press. Surabaya Hawk, H. W. 1987. Transport and fate of spermatozoa after insemination of
cattle. J. Dairy Sci. 70 : 1487--1503 Hilman. 2009. Kematian Embrio Dini pada Sapi.
http:www.drhilman.com200908kematian-embrio-dini-pada-sapi.html Diakses 15 September 2016