menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis. Kemudian dibuat kurva kalibrasi dan dihitung kadar P
2
O
5
dalam sampel SNI 7850:2013.
Perhitungan
Kadar fosfor sebagai P
2
O
5
, =
x 100
Keterangan: Cm
adalah mg P
2
O
5
dari pembacaan kurva standar P
adalah faktor pengenceran W
adalah berat sampel, mg SNI 7850:2013.
3.7 Penetapan Kadar Unsur Hara Kalium sebagai K
2
O
3.7.1 Pembuatan Larutan Standar Kalium
Larutan standar 0,5, 1, 2, 3, 4, dan 5 ppm dibut dari larutan standar induk titrisol kalium 1000 ppm dengan cara pengenceran.
3.7.2 Cara Kerja Analisis Kadar Kalium sebagai K
2
O dalam Sampel
Sebanyak 1 g sampel ditimbang dengan teliti kemudian dimasukkan ke dalam beaker glass 100 mL, dan ditambah dengan HNO
3
p.a 1 M 20 mL. Sampel dipanaskan pelan-pelan selama 30 menit untuk mengoksidasi bahan yang mudah
teroksidasi. Setelah itu didinginkan dan ditambah dengan 10 mL HCl 37 Marlina Askar, 1997. Sampel dipanaskan pelan-pelan sampai larutan timbul
asap putih pada beaker glass, kemudian didinginkan. Setelah itu sampel ditambah dengan 50 mL aquades dan dipanaskan beberapa menit, kemudian didinginkan
kembali. Lalu sampel dipindah seluruhnya ke dalam labu ukur 500 mL dan ditepatkan dengan aquades hingga tanda tera. Sampel dikocok hingga homogen
serta disaring dengan kertas saring ke dalam erlenmeyer yang kering. Larutan sampel diambil sebanyak 1 ml dan ditambahkan dengan aquades sebanyak 9 ml
dalam tabung reaksi 10 kali pengenceran. Selanjutnya larutan blanko disiapkan sebelum memulai analisis kalium dan Absorbansi kalium diukur menggunakan
sperktrofotometer serapan atom SSA serta dihitung kadar K
2
O dalam sampel SNI 7850:2013.
Perhitungan
Kadar kalium sebagai K
2
O = x 100
Keterangan: C
adalah mg K dari pembacaan kurva standar P
adalah faktor pengenceran 1,2046 adalah faktor konversi K
2
O terhadap K BMK
2
O2 x BMK W
adalah berat sampel, mg.
31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembuatan Filtrat Batuan Fosfat Alam
Gambar 4.1 menyajikan kenampakan fisik batuan fosfat alam sebelum dan sesudah dilarutkan dengan asam nitrat.
Gambar 4.1 Kenampakan Fisik Batuan Fosfat Alam Sebelum A dan Sesudah Dilarutkan dengan Asam Nitrat B.
Sampel batuan fosfat alam diambil dari Desa Wegil, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Pada Gambar 4.1 A batuan fosfat alam memiliki
warna cokelat dengan tekstur yang keras dan gambar 4.1 B merupakan filtrat batuan fosfat alam kuning bening yang sedang dalam proses dipisahkan dari
endapan berwarna cokelat. Secara stoikiometri sampel batuan fosfat alam dapat larut secara sempurna
dengan pelarut HNO
3
atau tidak ada sampel yang mengendap. Menurut Mizane Louhi 2007 batuan fosfat alam yang direaksikan dengan asam nitrat membentuk
produk terlarut seperti asam fosfat, kalsium nitrat, dan asam fluorida. Berikut reaksi yang berlangsung ketika batuan fosfat alam ditambah dengan asam nitrat.
A B