3.5 Tahap Persiapan
3.5.1 Pembuatan Pupuk Cair Organik
Limbah cair tahu sebanyak 5.000 ml ditambah dengan formula EM-4 sebanyak 50 ml di dalam toples bersih. Larutan diaduk hingga homogen dan
ditutup rapat dengan tutup toples. Toples diletakkan pada suhu kamar dan difermentasi anaerob selama 4 hari Purwoko, 2012.
3.5.2 Pembuatan Filtrat Batuan Fosfat Alam
Batuan fosfat alam digerus sampai halus menggunakan grinder. Batuan fosfat yang telah halus tepung batuan fosfat diayak dengan ayakan 50 mesh.
Tepung batuan fosfat alam ditimbang sebanyak 10 g dan dilarutkan dengan 100 ml HNO
3
1,978 M pada temperatur 60°C selama 60 menit sambil diaduk pada kecepatan 300 rpm dengan alat refluks yang terdiri dari labu leher tiga, pendingin
balik, dan pemanas listrik Mizane Louhi, 2007. Filtrat disaring agar didapat sampel yang bening. Gambar 3.1 menyajikan susunan alat refluks.
Keterangan: 1. Labu leher tiga
2. Pengaduk 3. Termometer
4. Pendingin balik 5. Pemanas labu
Gambar 3.1 Alat refluks
3.5.3 Pembuatan Abu Sabut Kelapa
Sabut kelapa dimasukkan ke dalam drum alat pembuat arang. Sabut kelapa dibakar sampai menjadi arang. Arang yang telah terbentuk kemudian
didinginkan Darmayanti et al., 2012. Arang sabut kelapa diabukan dengan furnace pada suhu 600°C selama 8 jam. Abu yang diperoleh diayak dengan
ayakan 50 mesh.
3.5.4 Pengukuran Massa Jenis Sampel
Massa jenis sampel diukur dengan menggunakan alat piknometer. Piknometer kosong ditimbang dengan neraca analitik M1. Piknometer
berikutnya diisi dengan larutan yang ingin diketahui massa jenisnya dan ditimbang M2. Massa piknometer yang berisi larutan M2 dikurangi massa
piknometer kosong M1 dibagi dengan volume piknometer, maka diketahui massa jenis dari larutan tersebut.
ρ =
Keterangan: ρ
= Massa jenis M
= Massa sampel V
= Volume sampel
3.5.5 Pencampuran Pupuk Cair Organik dengan Filtrat Batuan Fosfat Alam