Populasi Sampel dan teknik sampling

itu metode penelitian juga merupakan syarat mutlak dalam suatu penelitian, sebab baik atau tidaknya penelitian tergantung pada pertanggung jawaban metode penelitian. Menurut Sutrisno Hadi 2004: 4 metode didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, mengembangkan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu untuk mengetahui deskripsi atau gambaran dari variabel yang diamati. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah cara kerja atau langkah-langkah ilmiah yang harus ditempuh dalam pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan, menganalisis data, dan menyimpulkan. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian antara lain:

3.2 Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus Suharsimi Arikunto, 2004: 130. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh santri yang menetap dipondok pesantren Al- Asror yang berjumlah 255 santri.

3.2.2 Sampel dan teknik sampling

33 Dalam penelitian ini teknik sampling menggunakan metode accidental sample yang dimaksud adalah tidak semua individu dalam populasi diberi peluang yang sama untuk ditugaskan menjadi anggota sampel, misalnya hanya individu-individu atau grup-grup yang kebetulan dijumpai saja yang diteliti Sutrisno Hadi, 2004: 89. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Suharsimi Arikunto, 2004:131. Penelitian ini tidak dilakukan pada seluruh objek yang ada dalam populasi, tetapi hanya sebagian saja dari populasi. Namun, kesimpulan-kesimpulan dalam penelitian sampel ini akan dikenakan pada populasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel karena penelitian sampel mempunyai banyak keuntungan yaitu: 1 Karena subjek pada sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi, maka kerepotannya dapat berkurang. 2 Apabila populasinya terlalu besar, maka dikhawatirkan ada yang terlewati. 3 Dengan penelitian sampel maka akan lebih efisien waktu, uang, dan tenaga. 4 Ada kalanya dengan penelitian populasi berarti destruktif merusak. 5 Ada bahaya bisa dari orang yang mengumpulkan data, karena subjeknya banyak petugas pengumpul data menjadi lelah sehingga pencatatannya menjadi tidak teliti. 6 Ada kalanya memang tidak dimungkinkan melakukan penelitian populasi Suharsimi Arikunto, 2004: 133. Dalam penelitian ini jumlah sampel diambil 200 orang, sesuai dengan pendapat Sutrisno Hadi 2004: 112, untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih, tergantung setidak- tidaknya dari: 1 Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. 2 Sempit luasnya wilayah pengamatan dan setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. 3 Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih baik. Karena jumlah populasi yang melebihi 100 yaitu tepatnya 255 santri maka peneliti mengambil sampel 78 saja sehingga jumlah sampel yang diambil 200 santri.

3.3 Variabel Penelitian