Survey Bakat Penegasan istilah

Karanganyar 01 Semarang Tahun 20122013 ” penulis memberikan batasan- batasan istilah sebagai berikut:

1.5.1 Survey

Survey adalah cara mengumpulkan data dari jumlah unit individu dalam waktu yang bersamaan Winarno soerakhmad, 1982 :141. Survey adalah teknik yang bertujuan mengadakan penelitian,peninjauan Dekdikbud, 1995:875. Menurut Winarto Suracmat, 1995:2 survey adalah proses untuk pengumpulan data khusus dan setepat-tepatnya merupakan suatu situasi yang actual. Menurut S. Margono 1996:29, arti dari kata “ survey” itu ialah pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keteranganyang terang dan baik terhadap suatu persoalan tertentu dan di dalam suatu daerah tertentu. Jadi Survey adalah teknik riset yang bertujuan mengadakan penelitian untuk memperoleh data yang akurat.

1.5.2 Bakat

Bakat adalah dasar kepandaian, sifat dan pembawaan yang di bawa sejak lahir Depdiknas, 2002: 93. Pemanduan bakat talent identification adalah upaya yang dilakukan secara sistematik untuk mengidentifikasi seseorang yang berpotensi dalam olahraga, sehingga diperkirakan orang tersebut akan berhasil latihan dan dapat meraih puncak. Definisi lain tentang pemanduan bakat dikatakan sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk memperkirakan dengan probabilitas yang tinggi peluang seseorang yang berbakat dalam olahraga prestasi untuk dapat berhasil dalam menjalani program latihan sehingga mampu mencapai prestasi puncaknya. Menpora, 1999. Pemanduan bakat adalah sebuah proses awal untuk mengidentifikasi keberbakatan anak. Pemamduan bakat diterapkan pada usia 10 sampai 12 tahun. Instrumen yang digunakan dalam pemanduan bakat ini adalah instrument “sport search” yang di adopsi dari Australia. Pemamduan bakat menghasilkan atlet- atlet dengan potensi untuk dikembangkan pada beberapa cabang olahraga yang dikembangkan bagi anak. Jadi bakat adalah suatu kemampuan individu yang tersimpan dalam proses pengidentifikasian yang dimana apabila di bina dengan benar maka akan muncul potensi yang dimiliki oleh seseoarng tersebut sehingga dapat mencapai prestasi yang optimal. 11 BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pembinaan Prestasi di Sekolah