2.1.5.2.1 Urutan kegiatan
Mulai dari posisi berdiri tegak dengan membuka kaki selebar bahu, kemudian loncat melewati cone satu persatu, kemudian lakukan pendaratan
dengan menggunakan kedua kaki pada waktu yang bersamaan. Gunakan double arm swing dan meloncat melewati cone dengan waktu sesingkat mungkin. Cone
sebanyak enam sampai sepuluh cone, tinggi cone 8-12 inci dengan lebar masing-masing cone 1 meter Chu, Donald A. 1992:37.
Dari uraian kegiatan diatas peneliti dapat mengambil langkah latihan front cone hops sebagai berikut:
a Posisi awal: Siapkan cone berbentuk kerucut dengan masing-masing cone berjarak 1 meter. Ambil sikap berdiri tegak lurus. Tempatkan kedua tangan
disamping badan. b Pelaksanaan: Mulailah dengan posisi quarter squat, kemudian loncatlah
melewati atas cone dengan cepat setelah mendarat laukan secara berulang sampai ke cone yang sudah di tetapkan. Cone sebanyak 10 dan jarak percone 1
meter. Lakukan 2-5 set, jumlah repetisi 10-20 kali dan waktu istirahat antara 1-2 menit diantara set J.C Radcliefe dan R.C Farentinous yang diterjemahkan oleh
M. Furqon dan Muchsin Doewes 2002:41. c Sewaktu pelaksanaan diusahakan posisi badan tetap tegak dan ketika
pendaratan lakukan dengan kedua kaki dan segeralah melakukan gerakan selanjutnya.
Gambar 2.13 Front Cone Hops Sumber: www.bodybuilding.com
2.1.7 Kerangka Berpikir
Start adalah langkah awalan dari suatu pertandingan. Start yang baik akan memberikan andil yang besar dalam suatu pertandingan. Start dikatakan
baik apabila menghasilkan luncuran yang keras dan cepat hingga jarak 15 m. luncuran tersebut disebabkan oleh kedua kaki dan gerakan lengan Indik
Karnadi, 2008:275. Usaha untuk meningkatkan daya ledak tungkai terhadap grab start
pada renang dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah melalui latihan fisik double leg hops dan latihan fisik front cone hops. Pada prinsipnya
kedua bentuk latihan tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu sama-sama dimaksudkan untuk melatih daya ledak otot tungkai agar memberikan daya
dorong yang maksimal. Melalui latihan tungkai dengan metode latihan double leg hops dimana
gerakan yang dilakukan sama-sama melakukan loncatan dan titik berat badan berpusat di otot paha, dan gerakan double leg hops sedikit mirip seperti
mekanika gerakan start pada renang. Kesalahan yang sering dilakukan saat double leg hops adalah kebanyakan pada saat setelah melakukan pendaratan
atlet tidak segera melakukan loncatan kembali ke cone berikutnya. Kondisi tersebut berbeda dengan latihan tungkai menggunakan
metode front cone hops dimana gerakan yang dilakukan sama-sama melakukan loncatan dan titik berat badan berpusat di otot paha tetapi dalam melakukan front
cone hops sterjadinya penundaan loncatan saat melakukan gerakan sangatlah