Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Variabel Penelitian Instrumen Penelitian

32

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan syarat mutlak dalam melakukan suatu penelitian. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian harus tepat dan mengarah pada suatu penelitian serta dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Maksudnya adalah untuk menjaga agar pengetahuan yang dicapai dari suatu penelitian memberikan arah yang tepat guna mencapai penelitian. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian Suharsimi Arikunto, 2006:160.

3.1 Populasi Penelitian

Menurut Sutrisno Hadi 1990:200, populasi adalah sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Adapun yang dijadikan sebagai populasi dalam penelitian ini adalah perenang putri KU V atau berusia 8 tahun Klub Spectrum berjumlah 10 orang dengan sifat homogenitasnya yang sama sebagai dasar pengambilan populasi sebagai berikut: 1. Mempunyai jenis kelamin yang sama, yaitu perempuan, 2. Semuanya adalah perenang putri Klub Spectrum Semarang, 3. Memiliki usia yang sama yaitu 8-9 tahun.

3.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel menurut Suharsimi Arikunto 2006:131 adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Lebih lanjut Suharsimi Arikunto 1998:109 memberikan batas-batas dalam pengambilan sampel yaitu apabila jumlah populasi kecil atau kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua. Berdasarkan pendapat itulah maka seluruh populasi yaitu perenang putri KU V Klub Spectrum yang berjumlah 10 orang digunakan sebagai sampel, sehingga dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel adalah total sampling.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Suharsimi Arikunto, 2006:118. Dalam penelitian ini ada 2 variabel yaitu: 1. Variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel bebasnya terdiri dari 2 macam yaitu: latihan double leg hops dan latihan front cone hops. 2. Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi variabel lain. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan grab start pada renang.

3.4 Metode dan Rancangan Penelitian

Dalam suatu penelitian, metode pengumpulan data merupakan faktor yang penting karena berhubungan langsung dengan data yang akan digunakan dalam penelitian. Metode eksperimen adalah suatu kegiatan untuk meneliti suatu gejala yang diamati secara cermat sehingga dapat diketahui sebab akibat akan muncul gejala tersebut. Dengan demikian dasar penggunaan metode ekperimen adalah kegiatan percobaan yang meliputi tes awal, pemberian perlakuan, dan diakhiri dengan tes akhir yang tujuannya untuk mengetahui pengaruh perlakuan selama penelitian. Metode eksperimen dalam penelitian ini menggunakan matching subject design yang sering dikenal dengan pola M – S. Subject matching sudah tentu sekaligus group matching, karena hakekatnya subject matching adalah sedemikian rupa sehingga pemisahan pasangan subyek pair of subjects masing-masing ke grup eksperimen dan grup kontrol secara otomatis akan menyeimbangkan kedua grup itu Sutrisno Hadi, 2004 : 511. Dalam penelitian ini untuk menyeimbangkan kedua kelompok tersebut dengan cara subject matching ordinal pairing. Caranya adalah hasil tes awal tersebut diperingkatkan dari yang tertinggi sampai yang terendah kemudian dipasangkan dengan metode a-b-b-a. Pada umumnya dari setiap penelitian biasanya menggunakan istilah kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dikarenakan makna dari kontrol merupakan sampel yang tidak diberi perlakuan dan kata eksperimen ialah sampel yang mendapat perlakuan, sedangkan dalam penelitian ini dari kedua kelompok sampel masing-masing mendapatkan perlakuan, maka istilah kelompok kontrol dan kelompok eksperimen di ubah namanya menjadi kelompok eksperimen A double leg hops dan kelompok eksperimen B front cone hops. Adanya kelompok eksperimen A dan kelompok eksperimen B tersebut sangat penting guna mendapatkan kesimpulan dari penelitian secara benar, harus membandingkan setidaknya dua kelompok dalam segi yang dieksperimenkan. Kelompok eksperimen A dan kelompok eksperimen B secara otomatis akan menyeimbangkan kedua kelompok itu. Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Kelompok Pre-test Treatment Post-test Eksperimen A Melakukan grab start Program latihan double leg hops Melakukan grab start Kelompok Pre-test Treatment Post-test Eksperimen B Melakukan grab start Program latihan front cone hops Melakukan grab start Tabel 3.2 Bagan Skema Penelitian

3.4.1 Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian

Setelah mendapatkan sampel dengan cara populasi maka tahap berikutnya diadakan tes awal yaitu melakukan start dengan metode grab start. Dalam penelitian ini berlangsung selama satu bulan, 16 kali melakukan treatment Pre-test Kelompok Eksperimen B Treatment program latihan front cone hops Treatment program latihan double leg hops Post-test Kelompok Eksperimen A dalam satu minggu melakukan 4 kali treatment, dan dua kali pertemuan untuk tes awal dan tes akhir. Sebelum data akhir terkumpul, perlu proses untuk memperoleh data tersebut meliputi tes awal, pelaksanaan latihan dan tes akhir. Berikut penjelasannya:

3.4.1.1 Tes awal

Tes awal bertujuan untuk memperoleh data awal yang digunakan untuk menyeimbangkan dan membagi menjadi 2 kelompok sehingga dapat diketahui hasil yang dicapai anak atau testee selama treatment.

3.4.1.2 Treatment

Dalam treatment ini ada 16 kali pertemuan dalam waktu 4 minggu, setiap minggu ada 4 kali pertemuan. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok dengan cara di undi.

3.4.1.3 Tes Akhir

Setelah diberikan treatment sebanyak 16 kali pertemuan, maka diadakan tes akhir untuk mengetahui hasil dari program latihan fisik berupa double leg hops dan front cone hops yang diberikan kepada sampel yaitu melakukan start dengan metode grab start.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data. Instrumen yang baik yaitu instrumen yang dapat dipertanggung jawabkan hasil pengukurannya. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen tes jauhnya loncatan pada start renang dengan alat bantu untuk mengukur jauhnya start menggunakan roll metre yang telah di terakan sehingga dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data.

3.6 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FRONT CONE HOPS DAN LATIHAN ZIG ZAG DRILL TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

2 18 94

KONTRIBUSI LATIHAN RUBBER RESISTANCE DENGAN LATIHAN FRONT CONE HOPS TERHADAP HASIL SMASH SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMA SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN BERANDAN TAHUN 2016.

1 9 20

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FRONT CONE HOPS DENGAN LATIHAN BARRIER HOP (HURDLE HOP) TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN PADA ATLET PUTRA SABUK BIRU PERGURUAN INKANAS DOJO BRIMOB MEDAN TAHUN 2015.

1 7 20

PENGARUH PENAMBAHAN ELECTRICAL MYOSTIMULATION (EMS) DAN LATIHAN HURDLE HOPS TERHADAP TINGGI Pengaruh Penambahan Electrical Myostimulation (Ems) Dan Latihan Hurdle Hops Terhadap Tinggi Lompatan Pada Pemain Bola Voli.

0 3 16

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK LATERAL BARRIER HOPS DAN Pengaruh latihan pliometrik lateral barrier hops dan double leg hops terhadap peningkatan power otot tungkai karateka universitas muhammadiyah surakarta.

1 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh latihan pliometrik lateral barrier hops dan double leg hops terhadap peningkatan power otot tungkai karateka universitas muhammadiyah surakarta.

0 1 8

PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG CONE HOP TERHADAP TENDANGAN MELAMBUNG JAUH PADA Pengaruh Latihan Double Leg Cone Hop Terhadap Tendangan Melambung Jauh Pada Sekolah Sepak Bola New Salatiga Football Club.

0 1 15

PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG CONE HOP TERHADAP TENDANGAN MELAMBUNG JAUH PADA Pengaruh Latihan Double Leg Cone Hop Terhadap Tendangan Melambung Jauh Pada Sekolah Sepak Bola New Salatiga Football Club.

3 7 15

Pengaruh Latihan front cone hops dan standing long jump terhadap kemampuan jauhnya menendang bola pada pemain klub Batang Boys Batang Tahun 2011.

0 0 2

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN PLIOMETRIK SINGLE LEG SPEED HOPS DAN DOUBLE LEG SPEED HOPS TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA KARATEKA PUTRA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2011/2012.

0 0 18