9
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian tentang karya sastra merupakan penelitian yang terus mengalami perkembangan pesat. Banyaknya penelitian menguatkan bahwa karya sastra
khususnya novel tidak pernah bersifat stagnan dan terus mengalami kemajuan untuk digali dan dikaji dari pelbagai sudut pandang dan pendekatan. Berdasarkan
pengamatan sementara dari pelbagai sumber pustaka, penelitian tentang novel Para Pawestri Pejuwang karya Suparto Brata yang didekati dengan pendekatan
poskolonial khususnya tawaran teori poskolonial model Homi K. Bhabha diduga belum pernah dilakukan sebelumnya, namun demikian novel Para Pawestri
Pejuwang dari aspek stilistika dan nili-nilai pendidikan karakter pernah diteliti oleh Nina Yuliawati 2014 dalam skripsinya yang berjudul Analisis Stilistika dan
Nilai Pendidikan Karakter Novel Para Pawestri Pejuwang Karya Suparto Brata. Penelitian karya sastra yang menggunakan kajian poskolonial model Homi K.
Bhabha sudah pernah dilakukan, diantaranya adalah Kinanti Munggareni 2012 dengan skripsinya yang berjudul Tiga Karya Vincent Mahie: Sebuah Tinjauan
Poskolonial dapat dilihat bahwa objek yang diteliti adalah Sahabat Si Ulat, Vivere Pericolosamente dan Cuk karya Vincent Mahie. Penelitian yang dilakukan
Kinanti Munggareni mengunakan pendekatan poskolonial dengan tawaran teori dari Bhabha. Hasil penelitian yang diperoleh berupa gejala-gejala yang
ditinggalkan para penjajah dari kaca mata poskolonial dari segi bahasa dan identitas.
Penelitian yang dilakukan Kinanti Munggareni mempunyai kesamaan teori dengan penelitian yang penulis lakukan. Penelitian ini akan dilakukan dengan
teori poskolonial Bhabha yang bertujuan untuk mengungkap jejak-jejak poskolonialitas dari segi bahasa yang meliputi kanonisitas dan kejanggalan
peristiwa, serta dari segi identitas yaitu hibriditas, mimikri dan ambivalensi. Menggunakan aspek-aspek tersebut maka akan mudah diketahui jejak-jejak
poskolonialitas dalam novel Para Pawestri Pejuwang karya Suparto Brata.
2.2 Landasan Teoretis