Manfaat Teoretis Manfaat Praktis

etnis atau suku bangsa, atau nama sebuah bahasa. Kata Jawa dalam tulisan ini dibatasi dalam pengertian bahasa, yaitu lagu dolanan yang diungkapkan dalam bahasa Jawa. Pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa lagu dolanan di JawaTengah yaitu lagu-lagu atau nyanyian atau tembang berbahasa Jawa yang digunakan untuk mengiringi sebuah kegiatan permainan anak-anak khususnya di propinsi Jawa Tengah. Abdullah 2008: 18, menyebutkan bahwa makna budaya adalah ungkapan tambahan yang merupakan proses perluasan dan pergeseran makna semantik. Salah satu proses perluasan tersebut adalah metafora. Tembang dolanan berbahasa Jawa merupakan sarana untuk bersenang-senang dalam mengisi waktu luang dan juga sebagai sarana komunikasi yang mengandung pesan mendidik. Contoh tembang dolanan yang dimaksud adalah cublak-cublak suweng, jaranan, padang bulan, ilir-ilir, dan masih banyak lagi. Tembang dolanan anak merupakan suatu hal yang menarik karena sesuai dengan perkembangan jiwa anak yang masih suka bermain, didalamnya juga mengandung ajaran-ajaran atau nilai-nilai moral budi pekerti. Dibia 2000: 14, berpendapat bahwa lagu dolanan merupakan bagian dari budaya tradisi, model pengembangan bangsa dalam memasuki globalisasi, salah satu warisan budaya bangsa dalam memasuki globalisasi, salah satu warisan budaya bangsa yang patut dilestarikan karena mempunyai fungsi yang amat penting bagi dunia pendidikan anak. Tembang Dolanan termasuk tradisi lisan yang biasanya dilakukan secara spontan di halaman rumah, lorong, atau tempat terbuka lainnya. Lagu dolanan Jawa mempunyai peranan yang penting untuk anak-anak karena di dalam lagu dolanan tersebut terdapat nilai-nilai pendidikan dan simbol-simbol kehidupan yang dapat dijadikan tuntunan untuk anak-anak. Nilai-nilai pendidikan dan simbol-simbol kehidupan tersebut dapat dilihat melalui makna budaya yang terdapat pada lagu dolanan Jawa http:sendangmade.blogspot.com2012 11 tembang-dolanan-jawa.html. Tembang dolanan bersifat didaktis dan sosial, artinya lagu dolanan itu mengandung unsur pendidikan, baik yang disampaikan secara langsung dalam lirik lagu atau disampaikan secara tersirat, dengan berbagai perumpamaan atau analogi. Salah satu keahlian orang Jawa adalah membuat berbagai ajaran dengan berbagai perumpamaan. Sosial artinya bahwa lagu dolanan memiliki potensi untuk menjalin hubungan sosial anak dan menumbuhkan sifat-sifat social, Tembang Dolanan anak ada yang termasuk lisan Jawa, yaitu tergolong nyanyian rakyat. Suharko Kasaran Ketua Komisi Nasional Budi Pekerti menyatakan bahwa apabila anak kurang atau tidak dibina pendidikan budi pekerti sedini mungkin, pada umur 14 tahun anak itu akan mengembangkan sikap destruktif cenderung ke arah brutal. Kurangnya pembinaan atau pedidikan budi pekerti dibuktikan banyaknya kejadian di usia remaja dan dewasa atau tua seperti kenakalan remaja, tawuran massal, pelecehan seksual, dan sebagainya Wawancara Buletin Siang RCTI, 11 Mei 2014. Suwarno 1996: 5, menjelaskan bahwa tembang dolanan memiliki aturan, yaitu: 1 bahasa sederhana, 2 cengkok sederhana, 3 jumlah baris terbatas, dan 4 berisi hal-hal yang selaras dengan keadaan anak. Lirik dalam lagu dolanan tersebut tersirat makna religius, kebersamaan, kebangsaan, dan nilai estetis. Senada dengan pendapat di atas Suciati 2001: 34, mengemukakan bahwa tembang dolanan mengacu pada lagu-lagu Jawa, meskipun secara tersurat tidak tercantum kata anak-anak dan Jawa pada kata tembang dolanan tersebut. Masyarakat khususnya anak sekarang kurang mengenal tembang dolanan Jawa sehingga tembang dolanan berbahasa Jawa ini kurang diminati dan tergerus oleh zaman. Pada hal dalam tembang dolanan terdapat nilai- nilai moral seperti nilai religius, nilai kebersamaan, nilai kesopanan, nilai kemandirian, instropeksi, dan kerendahan hati atau tidak sombong. Muatan beberapa aspek tersebut secara tidak langsung tembang dolanan anak berbahasa Jawa menyimpan beragam nilai luhur yang berakar pada budaya bangsa Indonesia khususnya Jawa. Senada dengan pendapat dari Widodo 2009: 32 dalam penelitiannya Nilai-nilai Budaya Luhur dalam Lelagon Dolanan Anak- anak. Hasil penelitian itu menganalisis tentang nilai-nilai dalam lagu dolanan anak-anak yang disampaikan melalui teks lagu secara tersirat maupun tersurat. Berdasar dari keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai moral yang tertanam pada lagu dolanan mempunyai pesan mengutamakan kesopanan, keluhuran budi pekerti, mencintai negara dan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Dalam upaya untuk membangun jatidiri dan karakter bangsa,