3 - 1
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Penjelasan Metodelogi Penelitian
Dalam proses pengerjaan pembuatan campuran beton ada beberapa tahap yang perlu di perhatikan adalah :
1. Tahap persiapan Sebelum melakukan penuangan atau pembuatan beton dilaksanakan, hal-hal
berikut ini harus diperhatikan. a. Semua peralatan untuk pengadukan dan pengangkutan beton harus bersih.
b. Untuk memudahkan pembukaan cetakan beton, cetakan dapat dilapisi dengan bahan kusus, antara lain lapisan minyak atau oli.
2. Tahap pengujian agregat. Pemeriksaan mutu agregat dimaksudkan untuk memenuhi bahan-bahan
campuran beton yang memenuhi syarat, sehingga beton yang dihasilkan nantinya sesuai dengan yang diharapkan.
3. Tahap pembuatan benda uji Tahapan ini mulai membuat campuran beton yang di rencanakan yaitu membuat
campuran beton dengan perbandingan 1: 3 : 5, dimana 1 semen, 3 pasir dan 5 kerikil. Dengan berat jenis masing-masing bahan di tentukan oleh volume
ember. Dan jumlah rencana pembuatan benda uji ada dalam tabel 3.1 dibawah ini :
Tabel 3.1 Perkiraan Jumlah Benda Uji
Curing Umur perhari
Jumlah benda uji 3
7 14
21 28
Air basah 2
2 2
2 2
10 Air kapur
2 2
2 2
2 10
Karung basah 2
2 2
2 2
10
Tanpa curing 2
2 2
2 2
10 Total seluruh benda uji
40 4. Perawatan benda uji Curing
Perawatan ini dilakukan setelah beton mencapai final, artinya beton telah mengeras. Perawatan ini dilakukan agar proses hidarasi selanjutnya tidak
mengalami ganguan. Jika hal ini terjadi, beton akan mengalami keretakan karena kekurangan air yang begitu cepat. Perawatan dilakukan selama 28 dua puluh
delapan hari serta harus dipertahankan. Perawatan ini tidak hanya di maksudkan untuk mendapatkan kekuatan tekan
beton yang tinggi tetapi juga di maksudkan untuk memperbaiki mutu dari keawetan beton, dan disini akan di lakukan beberapa jenis perawatan terhadap
beton yaitu dengan cara : a. Perawatan dengan air biasa
b. Perawatan dengan air kapur c. Tanpa perawatan
d. Karung basah Cara diatas bertujuan untuk mengetahui dan menentukan jenis perawatan
yang baik untuk melakukan perwatan terhadap beton. Fungsi utama dari perawatan beton adalah untuk menghindari beton dari :
a. Kehilangan air semen yang sangat banyak pada saat-saat setting time concrete. b. kehilangan air karena penguapan pada hari-hari pertama.
c. Perbedaan suhu beton dengan lingkungan yang terlalu besar. Untuk menanggulangi kehilangan air dalam beton ini, dapat dilakuakan
langkah-langkah perbaikan dengan perawatan seperti diatas. 5. Pengujian kuat tekan
Untuk mengetahui dari sempel yang ada, maka digunakan suatu alat ukur kuat tekan. Besarnya kuat tekan benda uji, dapat dilihat dari angka yang tercantum
pada alat seperti tergambar pada gambar 3.1 dibawah ini. Pengujian beton dilakukan setelah masa perawatan dilakuakan pada hari ke 3, 7, 14, dan 28.
Beton yang akan di uji berbetuk kubus dengan ukuran 15x15 cm sebayak 40 empat puluh buah
Gambar 3.1 Mesin Uji Tekan
6. Data hasil Tahap ini adalah mencatat hasil dari pengujian di lab
7. Pengolahan data Dan tahap yang terakhir pengolahan data tahap ini mengolah dan menghitung
hasil uji.
Persiapan Pelaksanaan pengujian
agregat
Pencampuran beton 1:3:5
Gambar 3.2. Metodelogi Penelitian
3.2 KENDALA