Variabel Perilaku Api Analisis Data Analisis data untuk sifat biologi tanah

4. Variabel Perilaku Api

Variabel perilaku api antara lain: a. Intensitas kebakaran Intensitas kebakaran diukur dengan menggunakan persamaan Bryam Chandler et al., 1983. I = 237 H 2.17 Dimana, I : Intensitas api kWm H: Tinggi api m b. Pemanasan per unit area Pemanasan per unit area diukur dengan menggunakan persamaan Bryam Johnson, 1992. HA = IR Dimana, H : Pemanasan per unit area Kjm 2 I : Intensitas kebakaran kWm R : Kecepatan penjalaran mmenit

5. Analisis Data

Analisis statistik rancangan percobaan yaitu Rancangan Acak Lengkap RAL dengan bentuk persamaan : y i j = µ µ + α α i + εε i j Mattjik dan Sumetajaya, 2000 Dimana : y ij = Parameter pada plot ke-i dan pengukuran ke-j µ = Rataan umum α I = Pengaruh plot ke -i ε ij = Pengaruh acak pada plot ke-i pengukuran ke -j Selanjutnya dengan menggunakan Uji Duncan dengan p0,05 untuk melihat hubungan parameter yang diukur untuk setiap plot penelitian yang menggunakan analisis One Way Anova dengan software SPSS.

6. Analisis data untuk sifat biologi tanah

Analisis data yang dilakukan adalah analisis kekayaan, keragaman dan kemerataan jenis pada lahan sebelum dibakar dan setelah dibakar. a. Nilai kekayaan jenis Nilai kekayaan jenis digunakan untuk mengetahui keanekaragaman jenis berdasarkan jumlah jenis pada suatu ekosistem. Indeks yang digunakan adalah indeks kekayaan jenis Margalef Magurran, 1998 : DMg = S – 1 ln N Keterangan : DMg = Indeks kekayaan jenis Margalef S = Jumlah jenis yang ditemukan N = Jumlah individu seluruh jenis b. Nilai keragaman jenis Untuk mengetahui keragaman jenis berdasarkan kelimpahan individunya digunakan Indeks Shannon-Wiener : H’ = - ∑ ∑ Pi ln Pi dengan Pi = niN Keterangan : H’ = Indeks keragaman jenis Shannon-Wiener ni = Jumlah individu jenis ke-i Jumlah individu jenis ke -i ni diperoleh dengan memperhitungkan nilai frekuensi kemunculan jenis tersebut dari seluruh plot pengamatan di setiap ekosistem. Ni = Frekuensi x jumlah individu yang tertangkap Frekuensi = ∑ ∑ plot pengamatan jenis ke-i Seluruh petak yang diamati Nilai H’ berkisar antara 1,5 – 3,5. Nilai 1,5 menunjukkan keragaman rendah, nilai 1,5 – 3,5 menunjukkan keragaman sedang dan nilai 3,5 menunjukkan keragaman tinggi Magurran, 1998. c. Nilai kemerataan jenis Indeks ini menunjukkan derajat kemerataan kelimpahan individu setiap jenis. Rumus yang digunakan adalah nilai evenness : E = H’ln S Keterangan : E = Indeks kemerataan jenis H’ = Indeks kelimpahan individu jenis Shannon-Wiener S = Jumlah jenis yang ditemukan Nilai E berkisar antara 0 – 1. Nilai 1 menunjukkan seluruh jenis ada dengan kelimpahan yang sama Magurran, 1998. d. Indeks of Similarity IS Indeks kesamaan antar 2 komunitas fauna tanah sebelum dan setelah pembakaran dapat dibandingkan dengan menggunakan analisis asosiasi komunitas dengan rumus : 2W IS = X 100 a + b Keterangan : IS = Index of Similarity indeks kesamaan antara 2 komunitas sebelum dan setelah pembakaran W = Nilai yang lebih rendah atau sama dengan dari 2 komunitas yang dibandingkan a = total komunitas fauna tanah sebelum pembakaran b = total komunitas fauna tanah setelah pembakaran Nilai IS berkisar antara 100 dan 0 . Nilai 100 menunjukkan apabila dua komunitas fauna tanah yang dibandingkan benar-benar sama persis kembali ke kondisi sebelum dibakar, nilai 0 apabila dua komunitas tersebut berbeda. Pada umumnya dua komunitas dianggap sama apabila mempunyai nilai IS75 . e. Uji Duncan dengan p0.05 untuk mengetahui hubungan antara nilai kekayaan jenis, keragaman jenis dan kemerataan jenis untuk beberapa periode sebelum dan setelah pembakaran yang menggunakan analisis One Way Anova dengan software SPSS. IV. KEADAAN UMUM LOKASI

A. Lokasi Penelitian