PENGARUH PEMBERIAN TERAPI BERMAIN MEWARNAI TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF ANAK PRASEKOLAH PADA TINDAKAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT WAVA HUSADA KEPANJEN MALANG

(1)

i

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI BERMAIN MEWARNAI

TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF ANAK PRASEKOLAH

PADA TINDAKAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT

WAVA HUSADA KEPANJEN MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:

WILLY KUSMANA JUNIOR

201110420311087

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015


(2)

(3)

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Willy Kusmana Junior

NIM : 201110420311087

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Efektifitas Pemberian Terapi Bermain Mewarnai Terhadap Tingkat Kooperatif Anak Prasekolah Pada Tindakan Keperawatan di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, Agustus 2015 Yang membuat pernyataan,

Willy Kusmana Junior NIM. 201110420311087


(5)

v

MOTTO

“ Ingatlah, ketika kamu memutuskan BERHENTI untuk mencoba, saat itu juga kamu memutuskan untuk GAGAL. “

“ Ketika kamu jatuh, jangan tetap di bawah

Jatuh bukan berarti kalah, itu hanya berarti kamu harus bangkit dan kembali untuk

mencoba “

“ Bersyukurlah untuk setiap senyummu,

Agar tuhan menghadiahimu keindahan untuk setiap butir air matamu “

“ Hanya karena mimpimu tertunda tak berarti tuhan menolaknya. Karena semua akan indah pada waktunya “

“ in the world nothing is impossible.

If you want something, you must do something.


(6)

vi

LEMBAR PERSEMBAHAN

Yang Utama Dari Segalanya ...

Sujud syukurku kusembahkan kepadamu Allah SWT, atas takdirmu telah kau jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Atas karuniamu serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dan semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan kepada nabi besar Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi,

Untuk (Alm) Papa dan Mama Tercinta

Lantunan Al-fatihah beriring Sholawat dalam silahku merintih, menadahkan doa dalam syukur yang tiada terkira, terima kasihku untukmu, kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk Papa dan Mama tercinta, yang tiada pernah hentinya selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada didepanku, papa ... mama ... terimalah bukti karya kecilku ini sebagai kado keseriusanku untuk membalas semua pengorbananmu,

dalam hidupmu demi hidupku kalian ikhlas mengorbankan segala perasaan tanpa kenal lelah, dalam lapar berjuang separuh nyawa hingga segalanya kalian pertaruhkan. Maafkan anakmu yang masih saja sering menyusahkanmu.

Salam rindu untuk (Alm) Papa di surga, tak terasa betapa aku sudah sangat dewasa meski tingkahku masih sama seperti bocah kecilmu dulu, seolah baru kemarin papa mengantar aku sekolah, sekarang aku sudah sarjana. Aku hanya bingung bagaimana caranya merayakan semua ini tanpa papa tapi aku yakin pasti papa bahagia dan bangga melihatku dari atas sana.

Meski sebenarnya keberhasilanku tak sebahagia bila ada papa menyambutku, aku tak bahagia bukan karena tidak ikhlas kehilanganmu, tetapi ini hanya rasa rindu yang terlalu amat dalam.

Dalam silah di lima waktu mulai fajar terbit hingga terbenam, seraya tangaku menadah.

ya Allah ya Rahman ya Rahim... Terimakasih telah kau tempatkan aku diantara kedua malaikatmu yang setiap waktu ikhlas menjagaku, mendidikku, membimbingku dengan baik.


(7)

vii

ya Allah berikanlah balasan setimpal surga firdaus untuk mereka dan jauhkanlah mereka nanti dari panasnya sengat hawa api nerakamu.

Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-harapan yang kalian impikan didiriku, meski belum semua itu kuraih insyallah atas dukungan doa dan restu semua mimpi itu kan terjawab di masa nanti. Amin ...

Terima kasih papa ... terima kasih mama ...

Untuk Kakak – Kakakku Tersayang

Untuk kakak – kakakku tersayang Rose Marillifas dan Flamei Sindi Novas, terima kasih banyak atas doa, dukungan dan bantuan kalian selama ini. Hanya karya ini yang masih dapat aku berikan untuk kalian, semoga aku bisa membanggakan kalian kembali dengan mewujudkan harapan kalian dan menggapai mimpi – mimpiku selanjutnya. Terima kasih juga buat Mas Hari, Mas Deky, dan Mas Heri yang telah mendoakan agar skripsi ini cepat terselesaikan. Salam sayang untuk keponakan tercinta Kakak Jimmy dan Adek Dheo semoga sehat selalu, patuh kepada orang tua dan bisa menggapai cita – cita yang di impikan. Amin ...

Untuk Kalian Sahabat Terbaikku

Terimakasih untuk para sahabatku Endah, Suci, Melani, Resty, Ajeng, Evi, Andini, Isna, Yuda, Oyonk, Adit, Tiza, Dilla, Wirda, Yana, Lulung, Hakim, Rifai, Deni, Dedi, Ilma, Rizal, Mbak Nilam, Ari, Imam, Maskur, Aldo, Vickrul, Ellen, Bangkit dan teman – teman yang tidak bisa disebutkan semuanya. Terima kasih sudah menjadi teman, sahabat serta keluarga terbaik selama di kota ini. Tanpa doa, dedikasi, dukungan, dan bantuan kalian dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasi atas nasehat – nasehat yang kalian berikan kepadaku. Mohon maaf bila selama ini aku mempunyai salah yang disengaja maupun yang tidak disengaja dan mohon maaf bila sering terjadi pertengkaran semoga semua itu bisa menjadi pelajaran dan bisa mendewasakan kita semua. Semoga kita dapat dipertemukan kembali dengan keberhasilan dan kesuksesan yang kita peroleh. Amin ...

Untuk PSIK B 2011

Untuk teman – teman PSIK B 2011 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, untuk teman – teman yang masih berjuang dengan tugas akhirnya tetap semangat semoga diberikan kelancaran dan kemudahan untuk mendapatkan gelar S.Kep.


(8)

viii

Untuk Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji

Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pembimbing saya Bu Ibu Henik Tri Rahayu dan Pak Sunardi yang selalu sabar dalam proses bimbingan tugas akhir saya, dan selalu meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan masukan dan saran agar skripsi saya dapat terselesaikan dan menjadi sebuah karya yang lebih baik Terima kasih saya ucapkan kepada dosen penguji saya bu nurul aini dan bu nur aini atas saran dan masukan yang telah di berikan kepada saya untuk memperbaiki skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.


(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat pertolongan serta kemudahan dari-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektifitas pemberian terapi bermain mewarnai terhadap tingkat kooperatif anak prasekolah pada tindakan keperawatan di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih dengan hati yang tulus kepada:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep, Sp.Kom selaku dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Henik Tri Rahayu, S.Kep, Ns, M.S. selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, masukan, serta dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Sunardi, S,Kep, Ns, M.Kep selaku pembimbing II yang telah sabar sekali dalam memberikan bimbingan, masukan, motivasi, serta dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Nurul Aini S.Kep Ns.M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 5. Ibu Henny Dwi Susanti, M.Kep,Sp.Mat selaku dosen wali Program Studi Ilmu


(10)

x

6. Seluruh pengajar, civitas akademik, dan staf karyawan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas tuntunan dan bantuan yang diberikan selama proses pembuatan skripsi ini.

7. Kedua orang tua dan seluruh keluarga saya yang selalu memberikan doa, support, dan morivasi selama ini serta memberikan dukungan moril dan materi. 8. Direktur RS Wava Husada Kepanjen yang telah memberikan ijin studi

pendahuluan serta penelitian dalam penelitian ini.

9. Rekan – rekan seperjuangan, khususnya teman – teman PSIK B angkatan 2011 yang turut membantu dan memberikan dukungan selama proses pengerjaan skripsi ini.

Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu ktritik dan saran bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua.

Malang, Agustus 2015


(11)

xi

ABSTRACT

The Effectiveness of Coloring PlayTherapy to the Cooperative Level of

Pre-School Children on Nursing Action at

WavaHusada Hospital Kepanjen, Malang

Willy Kusmana Junior1, Henik Tri Rahayu, S.Kep, Ns., M.S.2, Sunardi, S,Kep, Ns, M.Kep.3

Background: Pre-School age is a phase where a variety of growth process happens and fast development on children. They may be contaminated a dieses that needs hospitalization to diagnose and to have medical treatment. Hospitalization is a process that because of some emergency reason insists children to stay at hospital to endure a therapy and treatment for the convalescence. Coping mechanism is very important in adaptation process for children during hospitalization because when children can adapt well, there will be sign of cooperative attitude.

Research Method:this study was quasy experimental. Intact-Group Comparasion

method was used in this study with purposive sampling as the sampling technique by total 40 children pre-school as the respondents that were divided into control and intervention group. Data analysis that was used in this study was Chi Square test.

Result: The Finding of chi square test was obtained significant score p 0.025 < α

0.05 that meant H1 was accepted. This meant that giving therapy of coloring play was effective on the cooperative level of pre-school children during hospitalization.

Discussion: Giving therapy of coloring play was effective on the cooperative level of pre-school children, because when pre-school children act coloring play therapy are not aware they can issue a cargo load of metions that are in the amygdale where symbolization pressure or a traumatic condition that happened poured into streaks and color selction at the moment color.

Keywords: Coloring Play Therapy, Cooperative, Pre-School

1. The Student of Nursing science program, Faculty of health science, University of Muhammadiyah Malang 2. The Lecturer of Nursing science program, Faculty of health science, University of Muhammadiyah Malang 3. The Lecturer of Nursing science program, Faculty of health science, University of Muhammadiyah Malang


(12)

xii

ABSTRAK

Efektifitas Pemberian Terapi Bermain Mewarnai Terhadap Tingkat

Kooperatif Anak Prasekolah Pada Tindakan Keperawatan

di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang

Willy Kusmana Junior1, Henik Tri Rahayu, S.Kep, Ns., M.S.2, Sunardi, S,Kep, Ns, M.Kep.3

Latar Belakang: Masa prasekolah merupakan suatu masa di mana terjadi berbagai proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat pada anak. anak juga dapat terserang suatu penyakit dan membutuhkan hospitalisasi untuk diagnosa dan pengobatan penyakitnya. Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani terapi dan perawatan sampai pemulihannya. Mekanisme koping sangat penting dalam proses adaptasi anak selama hopitalisasi, karena apabila anak mampu beradaptasi dengan baik ditandai dengan perilaku kooperatif.

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperimen,

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Intact-Group Comparasion dengan teknik samplinng purposive sampling dengan jumlah responden 40 anak prasekolah terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kelompok control. Analisa data yang digunakan pada penelitian ini yaitu ujiChi Square test.

Hasil : Hasil uji chi square test didapatkan nilai signifikan sebesar р 0.025 < α 0.05 yang berarti H1 diterima yang artinya pemberian terapi mewarnai efektif terhadap tingkat kooperatif anak prasekolah. selama dirawat di rumah sakit.

Diskusi : Pemberian terapi mewarnai efektif dalam meningkatkan tingkat kooperatif anak prasekolah, karena saat anak prasekolah melakukan tindakan terapi bermain mewarnai secara tidak sadar mereka dapat mengeluarkan muatan – muatan emosi yang berada di amigdala dimana simbolisasi tekanan atau kondisi traumatis yang dialaminya dituangkan kedalam coretan dan pemilihan warna pada saat mewarnai.

Kata Kunci : Terapi bermain mewarnai, kooperatif, prasekolah.

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang


(13)

xiii DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ... iv

Motto ... v

Lembar Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... ix

Abstract ... xi

Abstrak ... xii

Daftar Isi ... xiii

Daftar Tabel ... xviii

Daftar Gambar ... xix

Daftar Lampiran ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Manfaat bagi institusi pendidikan keperawatan ... 6

1.4.2 Manfaat bagi peneliti ... 6

1.4.3 Manfaat bagi rumah sakit ... 6


(14)

xiv

1.4.5 Manfaat bagi orang tua ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Konsep anak usia prasekolah ... 9

2.1.1 Definisi anak usia prasekolah ... 9

2.1.2 Tumbuh kembang anak usia prasekolah ... 9

2.2 Konsep hospitalisasi ... 11

2.2.1 Definisi hospitalisasi ... 11

2.2.2 Reaksi anak usia prasekolah terhadap hospitalisasi ... 11

2.3 Konsep perilaku kooperatif ... 12

2.3.1 Definisi perilaku kooperatif... 12

2.3.2 Klasifikasi tingkat kooperatif ... 12

2.3.3 Faktor yang berpengaruh terhadap perilaku kooperatif anak ... 14

2.3.3.1 Faktor berdasarkan usia ... 14

2.3.3.2 Faktor berdasarkan jenis kelamin ... 14

2.3.3.3 Faktor berdasarkan pengalaman dirawat dirumah sakit ... 14

2.4 Konsep dasar tindakan keperawatan (proses keperawatan) ... 15

2.4.1 Definisi tindakan ... 15

2.4.2 Dimensi tindakan keperawatam atau proses keperawatan ... 16

2.5 Konsep dasar bermain ... 18

2.5.1 Definisi bermain ... 18

2.5.2 Fungsi bermain... 19

2.5.3 Kategori bermain ... 20

2.5.4 Klasifikasi bermain ... 20

2.5.5 Faktor – faktor yang mempengaruhi kegiatan bermain pada anak ... 23


(15)

xv

2.5.7 Karakteristik bermain pada tahap perkembangan anak prasekolah ... 27

2.6 Konsep terapi bermain ... 28

2.6.1 Bermain sebagai terapi ... 28

2.6.2 Fungsi terapi bermain selama hospitalisasi ... 29

2.6.3 Karakteristik bermain pada anak prasekolah selama hospitalisasi ... 29

2.7 Terapi bermain (mewarnai) ... 30

2.7.1 Terapi bermain mewarnai ... 30

2.7.2 Prosedur terapi bermain mewarnai ... 31

2.7.3 Efektifitas terapi bermain mewarnai terhadap tingkat kooperatif ... 32

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 34

3.1 Kerangka konseptual ... 34

3.2 Hipotesis penelitian ... 35

BAB VI METODE PENELITIAN ... 36

4.1 Desain penelitian ... 36

4.2 Kerangka penelitian ... 37

4.3 Populasi, sampel dan sampling ... 38

4.3.1 Populasi ... 38

4.3.2 Sampel ... 38

4.3.3 Sampling ... 39

4.3.3.1 Kriteria Eksklusi ... 40

4.4 Variabel penelitian ... 40

4.4.1 Variabel bebas (independent) ... 41

4.4.2 Variabel terikat (dependent) ... 41

4.5 Definisi operasional ... 41

4.6 Tempat penelitian ... 42


(16)

xvi

4.8 Instrumen penelitian ... 43

4.9 Teknik pengumpulan data ... 44

4.10 Pengolahan dan analisa data ... 45

4.10.1 Tekhnik pengolahan data ... 45

4.10.2 Analisis data ... 46

4.10.2.1 Analisis univariat ... 46

4.10.2.2 Analisis bivariat ... 47

4.11 Etika penelitian... 48

4.11.1 Lembar persetujuan (informed consent)... 48

4.11.2 Tanpa nama (anonymity) ... 48

4.11.3 Kerahasiaan (confidentially) ... 49

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 50

5.1 Karakteristik responden berdasarkan usia ... 51

5.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 51

5.3 Tingkat kooperatif anak kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan terapi mewarnai pada anak prasekolah yang dirawat di rumah sakit Wava Husada Kepanjen pada bulan Juli - Agustus 2015 ... 52

5.4 Pengaruh pemberian terapi mewarnai terhadap tingkat kooperatif anak prasekolah di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Kota Malang pada bulan Juli – Agustus 2015 ... 52

BAB VI PEMBAHASAN ... 54

6.1 Karakteristik responden berdasarkan usia dan jenis kelamin ... 54

6.1.1 Usia ... 54

6.1.2 Jenis kelamin ... 55

6.2 Efektifitas terapi mewarnai terhadap tingkat kooperatif pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol ... 56

6.3 Keterbatasan penelitian ... 60

6.4 Implikasi untuk keperawatan... 61


(17)

xvii

6.4.2 Pengembangan pengetahuan keperawatan... 61

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

7.1 Kesimpulan ... 62

7.2 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63


(18)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi operasional ... 42 Tabel 4.2 Kisi – kisi lembar observasi ... 44 Tabel 5.1.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia, pada anak prasekolah

yang dirawat di rumah sakit Wava Husada Kepanjen Kota Malang Pada Bulan Juli - Agustus 2015. ... 51 Tabel 5.2.1 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin, pada anak

prasekolah yang dirawat di rumah sakit Wava Husada Kepanjen Kota Malang Pada Bulan Juli - Agustus 2015. ... 51 Tabel 5.3.1 Distribusi tingkat kooperatif kelompok intervensi dan kelompok

kontrol di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang pada bulan Juli – Agustus 2015 ... 52 Tabel 5.4.1 Pengaruh pemberian terapi mewarnai terhadap tingkat kooperatif anak

prasekolah di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Kota Malang Tahun 2015 ... 53


(19)

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka konsep ... 34 Gambar 4.1 Design penelitian ... 36 Gambar 4.2 Kerangka penelitian ... 37


(20)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ... 66

Lampiran 2 ... 67

Lampiran 3 ... 68

Lampiran 4 ... 70

Lampiran 5 ... 75

Lampiran 6 ... 77

Lampiran 7 ... 79

Lampiran 8 ... 84

Lampiran 9 ... 88

Lampiran 10 ... 92


(21)

xxi

DAFTAR PUSTAKA

Adriana, Dian. (2013). Tumbuh Kembang & Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta: Salemba Medika.

Aizah, Siti & Wati, S.E. (2014). Upaya Penurunan Tingkat Stres Hospitalisasi Dengan Aktifitas Mewarnai Gambar Pada Anak Usia 4 – 6 Tahun Di Ruang Anggrek RSUD Gambiran Kediri. Jurnal Keperawatan Anak. Volume 1, Volume 25. Alfiyanti, D., Hartiti, T., & Samiasih, A. (2007). Pengaruh terapi bermain terhadap

tingkat kecemasan anak usia prasekolah selama tindakan keperawatan di ruang lukman rumah sakit roemani semarang. Jurnal keperawatan. Vol 1 No. 1: 35-44 Bagus, Soedibyo. (2011). Pemberian terapi musik untuk mengurangi ansietas pada

anak usia prasekolah di Rumah Sakit Hasanudin Makasar. ejournal keperawatan (e-Kp) 1-25

Blum C.B. dan Levy R.I. (2006). Current therapy for hypercholesterolemia. Journal of the American Medical Association. Volume xxv : 238 – 276

Festini, F., et al. (2008). Use of non-conventional nurse attire in a pediatric hospital: a quasi wxperimental study. Journal of clinical nursing. 7(12) 114-115

Coyne, I (2006). Children experiences of hospitalization. Journal of child health care, Vol10(4) 326 – 336

Gold, J.L., Kim, S.H., Kant, A.J., Joseph, M. H., & Rizzo, A. (2006). Effectiveness of virtual reality for pediatric pain distraction during iv placement. Journal cyber psychology and behavior, 9(2): 207-213

Gonghiwu, D.L. (2013).Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Stres HospitalisasiPada Anak Usia Todller di IRINA E BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. ejournal Keperawatan (e-Kp) 1(1)1-7.

Hale, M.A (2014). Effect of play therapy for children anxiety experiencing hospitalization. Journal of the American Academy of Pediatrics : 3(4), 257-280

Hegner, Barbara. (2003). Asisten Keperawatan. Jakarta : EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2010). Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis Data. Surabaya : Salemba Medika

Kolcaba, K. & Dimarco, M. A. (2005) Comfort theory and its application to pediatric nursing. Journal pediatric nursing, 31(3):187-194.

Kusdyawati, Agustina. (2009). Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Terhadap Sikap Penerimaan Obat Oral Pada Anak Usia Praseolah Selama Hospitalisasi Di Ruang Palem RSUD Kabupaten Madiun. Skripsi, Nganjuk: Program Studi Sarjana Keperawatan STIKES Satria Bhakti Nganjuk.


(22)

xxii

Muhammad, As’adi, (2009). Pedoman Praktis Menggambar dan Mewarna Untuk Anak. Yogyakarta: Power book

Muscari, Mary, E. (2005). Panduan Belajar: Keperawatan Pediatrik Edisi 3. Jakarta: EGC. Muthu, M. S & Sivakumar, N. (2009). Pediatric dentistry principle & practice 1st ed. New

Delhi : Elsevier

Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. (2007). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman

Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Potter, Patricia & Perry, Anne Griffin. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan

Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4. Jakarta: EGC.

Potter, Patricia & Perry, Anne Griffin. (2009). Fundamental Keperawatan Buku 1 Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika

Pravitasari, Ameliorani & Edi, W, Bambang. (2012). Perbedaan Tingkat Kecemasan Pasien Anak Usia Prasekolah Sebelum dan Sesudah Program Mewarnai. Jurnal Nursing Studies, Volume 1, Nomor 1.

Putra, D.S.H., Prasetyo, H., Santuso, H., Muhsi, F.I., Anwar, H.C., Alfian., Tiarningsih, N.F., Rustyana, A.R., & Prastyani, D.R. (2014). Keperawatan Anak & Tumbuh Kembang ( Pengkajian dan Pengukuran). Yogyakarta: Nuha Medika Rahmani, Parisa & Moheb, Naeimeh. (2010). The Affectiveness Of Clay Therapy and

Narrative Therapy On Anxiety Of Preschool Children: a comparative study. Procedia Social and Behavioral Science 5.

Subardiah, P.I. (2009). Pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan kehilangan kontrol, dan ketakutan anak prasekolah selama dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta _______. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta _______. (2013). Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta

Sujatmiko. (2013). Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terhadap Efek Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah Di Ruang Bougenvile RSUD dr. Soeroto Ngawi. Jurnal Kesehatan, Volume 3, Nomor 1.

Sukoati, Suci & Astarani, Kili. (2012). Coloring Activities On Children To Incrase Adaptive Coping Mechanism When Dealing With Hospitalizatiton. Jurnal

STIKES, Volume 5, Nomor 2.


(23)

xxiii

Tedjasaputra, Mayke S. (2007). Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta: Grasindo. Tomey, A.M. & Alligood, M.R. (2006). Nursing theory and their work. USA : Mosby

Elsevier

Videbeck, S. L. (2008). Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta : EGC

Wong, Donna, L. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6 Volume 1. Jakarta: EGC.

Wowiling, F.E., Ismanto., A.Y., & Babakal, A. (2013).Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Akibat Hospitalisasi Di Ruang Irina E Blu RSUP Prof dr. R.D. Kandou Manado. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.


(24)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Anak adalah individu yang masih memiliki ketergantungan pada orang dewasa dan lingkungan sekitarnya, anak memerlukan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam kebutuhan dasar serta belajar mandiri (Supartini, 2004). Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 – 6 tahun dapat disebut usia prasekolah dimana pada usia ini, perkembangan motorik anak berjalan terus-menerus. Masa Prasekolah merupakan suatu masa di mana terjadi berbagai proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat pada anak. Pada masa ini daya imajinasi dan kreatifitas anak mulai berkembang, pada perkembangan motorik halus, anak sudah bisa memegang alat tulis dengan benar, belajar menggambar dan mewarnai, menggambar kotak, garis garis, dan sebagainya (Riyadi, 2009 dalam Sukoati, 2012)

Tidak hanya orang dewasa, anak juga dapat terserang suatu penyakit dan membutuhkan hospitalisasi untuk diagnosa dan pengobatan penyakitnya. Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani terapi dan perawatan sampai pemulihannya kembali ke rumah (Supartini, 2004) Bagi anak usia 3 – 6 tahun (prasekolah), hospitalisasi merupakan stressor buruk yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak (Wong, 2009). Selain dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, menurut (Supartini, 2004) dampak dari hopitalisasi di antaranya menimbulkan perasaan cemas, takut, sedih dan perasaan tidak nyaman yang dialami oleh anak, karena


(25)

2

menghadapi stressor yang ada di lingkungan rumah sakit sehingga akan berdampak pada perawatan anak selama di rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hospitalisasi menyebabkan anak kehilangan pengendalian diri karena harus menyesuaikan diri dengan rutinitas rumah sakit dan menyebabkan ketakutan pada anak (Coyne, 2006)

Mekanisme koping sangat penting dalam proses adaptasi anak selama hopitalisasi, karena apabila anak mampu beradaptasi dengan baik atau koping yang positif dapat mendukung dalam proses penyembuhannya, dimana koping yang positif atau adaptif ditandai sikap yang positif contohnya yaitu optimis, kompetensi, dan kepatuhan, sedangkan koping yang maladaptif ditunjukan anak dengan sikap yang negatif yaitu menarik diri, mudah tersinggung, suka murung dan diperlihatkannya dengan tindakan yang agresif (Wong, 2004 dalam Sukoati, 2012). Pada umumnya anak usia pra sekolah jika di rawat di rumah sakit akan timbul rasa takut dimana hal tersebut menunjukan koping yang maladaptif ketika beradaptasi terhadap hospitalisasi yang dialaminya (Hegner, 2003 dalam Sukoati, 2012). Efek dari ketakutan tersebut mengakibatkan anak menolak tindakan keperawatan dan pengobatan sehingga penyakitnya tidak kunjung sembuh (Alimul, 2008 dalam Kusdyawati 2009)

Penolakan terhadap tindakan keperawatan dan pengobatan sudah menjadi fenomena pada anak yang dirawat di rumah sakit. Dalam jurnal Hardjono Suparto, pada tahun 2002 di RSUD Dr. Soetomo Surabaya tentang perilaku anak sakit menunjukan bahwa 70 % pasien pada awalnya menunjukan perilaku yang negatif ( agresif maupun depresif ), dengan tidak melihat jenis diagnosanya. Berdasarkan data dari Ruang Anak RS. Baptis


(26)

3

Kediri , jumlah anak yang berusia 3-6 tahun selama bulan Juli – Oktober 2011 ada 119 pasien, dengan rata rata 30 pasien setiap bulan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh Hardjono Suparto selama 4 hari, yaitu pada tanggal 7-10 Nopember 2011 pada 10 anak yang sedang dirawat di ruang anak RS. Baptis Kediri menunjukan sebanyak 60% anak menunjukan perilaku koping yang maladaptif (seperti menangis, mengamuk, tidak mau dilakukan tindakan keperawatan, dan sebagainya) saat menghadapi hospitalisasi.

Hasil dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti sendiri di RS Wava Husada Kepanjen Malang ruang rawat inap C didapatkan data anak yang dirawat inap pada bulan September hingga November 2014 berjumlah 163 anak, pada bulan Desember 2014 berjumlah 24 anak dan yang belum pulang dari RS ada 21 anak. Fenomena anak yang mengalami penolakan terhadap tindakan keperawatan saat hospitalisasi sangat tinggi dimana anak memberi respon gelisah dan rewel hari pertama masuk rumah sakit adalah 50 anak, anak yang menolak dilakukan tindakan 20 anak, anak lari sebelum dilakukan tindakan 2 anak, anak yang pulang paksa sebanyak 20 anak, anak melakukan tindakan kurang baik terhadap perawat 8 anak. Hasil wawancara peneliti dengan Kepala Unit Rawat Inap C RS Wava Husada Kepanjen Malang bahwa didapatkan informasi bahwa RS Wava Husada Kepanjen tidak memiliki ruangan untuk terapi bermain dan tidak memberi intervensi terapi bermain pada anak saat hospitalisasi.

Perawat juga harus memiliki pengetahuan dan keterampilan bagaimana cara mendekati dan berinteraksi dengan anak – anak yang mengalami hopitalisasi, agar mereka tidak menunjukan respon yang maladaptif tetapi menjadi kooperatif terhadap pengobatan yang diberikan


(27)

4

(Adriana, 2011). Media yang efektif dalam upaya untuk mengatasi koping maladaptif saat hospitalisasi dan sebagai media interaksi antara perawat dan anak adalah dengan bermain. Pemberian aktifitas bermain pada anak di rumah sakit akan memberikan nilai yang terapeutik yang akan sangat berperan dalam pelepasan ketegangan pada anak (Wong, 2003 dalam Sukoati 2012). Bermain merupakan terapi yang dilakukan pada anak yang menjalani hospitalisasi, dimana metode ini dapat mengurangi konflik dan kecemasan yang dialami anak. Pada saat bermain anak akan mampu mengekspresikan perasaan frustasi, permusuhan, serta rasa marah, sehingga anak dapat melupakan ketegangan dan mampu beradaptasi terhadap kecemasan (Hale, 2014). Bermain sebagai terapi merupakan usaha mengubah tingkah laku bermasalah, dengan menempatkan anak dalam situasi bermain. Bermain itu sendiri merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan social. Selain itu bermain merupakan media yang baik untuk belajar, dimana anak – anak akan belajar untuk berkomunikasi, belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan mengetahui banyak hal (Adriana, 2013)

Banyak terdapat jenis terapi bermain yang dapat diberikan kepada anak prasekolah yang mengalami hopitalisasi salah satu contohnya adalah terapi bemain mewarnai gambar, dimana anak lebih mudah mengekpresikan pikiran mereka, karena lukisan dan gambar merupakan media yang luar biasa untuk berekspresi. Selain itu warna juga bisa sebagai media untuk terapi yang bisa meringankan stres pada anak (Wong, 2003 dalam Kusdyawati, 2009). Anak yang diberikan terapi bermain mewarnai gambar anak lebih mudah mengekpresikan pikiran mereka, karena lukisan dan gambar merupakan


(28)

5

media yang luar biasa untuk berekspresi. Anak lebih mudah mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka melalui seni, karena manusia berpikir pertama dalam imajinasi dan kemudian mempelajari untuk diterjemahkan dalam kata – kata. Selain itu warna juga bisa sebagai media untuk terapi yang bisa menjadi tehnik distraksi dan meringankan stress bagi anak, sehingga anak mempunyai respon yang adaptif (Wong, 1995 dalam Kusdyawati, 2009). Salah satu jenis permainan yang dapat dilakukan di rumah sakit adalah construction play atau permainan yang menghasilkan suatu karya, yang termasuk didalamnya adalah mewarnai, dan mewarnai itu sendiri adalah permain yang cocok bagi anak usia prasekolah karena pada usia tersebut anak – anak senang bermain dengan warna karena warna akan memunculkan imajinasi pada anak. (Muhammad, 2009)

Berdasarkaan uraian diatas, penulis ingin melakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian terapi bermain mewarnai terhadap tingkat kooperatif anak prasekolah pada tindakan keperawatan di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang.

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

dalam penelitian ini “Bagaimana efektifitas pemberian terapi bermain mewarnai terhadap tingkat kooperatif anak prasekolah pada tindakan keperawatan di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang. “

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi bermain mewarnai


(29)

6

terhadap tingkat kooperatif anak prasekolah pada tindakan keperawatan di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi gambaran karakteristik responden anak berdasarkan : usia, dan jenis kelamin

2. Mengidentifikasi efektifitas pemberian terapi bermain mewarnai terhadap tingkat kooperatif anak prasekolah pada tindakan keperawatan

1.4 Manfaat penelitian

1. Bagi Institusi Keperawatan

Sebagai penambah referensi akademik, pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan dating

2. Bagi Peneliti

Memberikan pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang nyata untuk peneliti pemula dalam proses penelitian.

3. Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan pertimbangan oleh pihak rumah sakit dalam upaya menerapkan aktivitas bermain di rumah sakit dan untuk membantu proses perubahan respon atau tingkat kooperatif anak terhadap tindakan keperawatan selama hospitalisasi. Dan diharapkan terapi bermain sebagai salah satu bentuk penerapan asuhan keperawatan kepada anak selama hospitalisasi.

3. Bagi Anak

Dengan adanya penelitian ini anak diharapkan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya secara normal selama perawatan dan diharapkan dengan


(30)

7

terapi bermain mewarnai anak dapat merubah respon atau tingkat kooperatif yang tidak sesuai selama hospitalisasi dengan tetap mengembangkan kreatifitasnya dalam bermain.

4. Bagi Orang Tua

Dapat meningkatkan pengetahuan orang tua atau keluarga dalam hal perubahan tingkat kooperatif anak selama maupun pasca hospitalisasi melalui aktifitas bermain dan mendukung pelaksanaan tindakan keperawatan.

1.5 Keaslian penelitian

Penelitian ini diajukan berdasarkan penelitian – penelitian yang hampir serupa pernah dilakukan, yaitu :

1. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Sukoati pada tahun (2012) tentang aktifitas bermain mewarnai dapat meningkatkan mekanisme koping adaptif saat menghadapi stres hospitalisasi pada anak. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh aktivitas bermain mewarnai terhadap penggunaan mekanisme koping saat hospitalisasi. Desain penelitian yang digunakan pra eksperimental pre-post test one group, Populasi penelitian adalah anak usia prasekolah yang dirawat di ruang anak Rumah Sakit Baptis Kediri sejumlah 31 responden. Sampling dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh aktivitas bermain mewarnai terhadap mekanisme koping menghadapi hospitalisasi pada anak usia pra sekolah.

2. Pada tahun (2012) yang di muat di jurnal nursing studies oleh Pravitasari dan Edi, tentang perbedaan tingkat kecemasan pasien anak usia prasekolah sebelum dan sesudah program mewarnai. Tujuan penelitian


(31)

8

ini adalah untuk mengatahui nilai kecemasan sebelum dan sesudah program mewarnai. Dengan menggunakan metode Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif pre eksperimen one group pre-post test. dan jumlah sampel yang diperoleh adalah 20 pasien yang berusia 3-6 tahun di RSUD Ungaran. Pengambilan data menggunakan lembar check list yang diisi oleh peneliti menggunakan observasi dan wawancara pada keluarga pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan tingkat kecemassan pasien anak usia pra sekolah sebelum dan sesudah pemberian program bermain mewarnai. 3. Rahmani dan Moheb (2010) meneliti tentang The effectiveness of clay

therapy and narrative therapy on anxiety of pre-school children: a comparative study. Jumlah sampel sebanyak 30 responden yang terdiri dari 10 anak kelompok narrative therapy, 10 anak kelompok clay therapy dan 10 anak kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan kecemasan antara kelompok kontrol dengan kelompok narrative therapy dan clay therapy, tetapi tidak ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara kelompok narrative therapy dengan kelompok clay therapy.


(1)

Kediri , jumlah anak yang berusia 3-6 tahun selama bulan Juli – Oktober 2011 ada 119 pasien, dengan rata rata 30 pasien setiap bulan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh Hardjono Suparto selama 4 hari, yaitu pada tanggal 7-10 Nopember 2011 pada 10 anak yang sedang dirawat di ruang anak RS. Baptis Kediri menunjukan sebanyak 60% anak menunjukan perilaku koping yang maladaptif (seperti menangis, mengamuk, tidak mau dilakukan tindakan keperawatan, dan sebagainya) saat menghadapi hospitalisasi.

Hasil dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti sendiri di RS Wava Husada Kepanjen Malang ruang rawat inap C didapatkan data anak yang dirawat inap pada bulan September hingga November 2014 berjumlah 163 anak, pada bulan Desember 2014 berjumlah 24 anak dan yang belum pulang dari RS ada 21 anak. Fenomena anak yang mengalami penolakan terhadap tindakan keperawatan saat hospitalisasi sangat tinggi dimana anak memberi respon gelisah dan rewel hari pertama masuk rumah sakit adalah 50 anak, anak yang menolak dilakukan tindakan 20 anak, anak lari sebelum dilakukan tindakan 2 anak, anak yang pulang paksa sebanyak 20 anak, anak melakukan tindakan kurang baik terhadap perawat 8 anak. Hasil wawancara peneliti dengan Kepala Unit Rawat Inap C RS Wava Husada Kepanjen Malang bahwa didapatkan informasi bahwa RS Wava Husada Kepanjen tidak memiliki ruangan untuk terapi bermain dan tidak memberi intervensi terapi bermain pada anak saat hospitalisasi.

Perawat juga harus memiliki pengetahuan dan keterampilan bagaimana cara mendekati dan berinteraksi dengan anak – anak yang mengalami hopitalisasi, agar mereka tidak menunjukan respon yang maladaptif tetapi menjadi kooperatif terhadap pengobatan yang diberikan


(2)

(Adriana, 2011). Media yang efektif dalam upaya untuk mengatasi koping maladaptif saat hospitalisasi dan sebagai media interaksi antara perawat dan anak adalah dengan bermain. Pemberian aktifitas bermain pada anak di rumah sakit akan memberikan nilai yang terapeutik yang akan sangat berperan dalam pelepasan ketegangan pada anak (Wong, 2003 dalam Sukoati 2012). Bermain merupakan terapi yang dilakukan pada anak yang menjalani hospitalisasi, dimana metode ini dapat mengurangi konflik dan kecemasan yang dialami anak. Pada saat bermain anak akan mampu mengekspresikan perasaan frustasi, permusuhan, serta rasa marah, sehingga anak dapat melupakan ketegangan dan mampu beradaptasi terhadap kecemasan (Hale, 2014). Bermain sebagai terapi merupakan usaha mengubah tingkah laku bermasalah, dengan menempatkan anak dalam situasi bermain. Bermain itu sendiri merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan social. Selain itu bermain merupakan media yang baik untuk belajar, dimana anak – anak akan belajar untuk berkomunikasi, belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan mengetahui banyak hal (Adriana, 2013)

Banyak terdapat jenis terapi bermain yang dapat diberikan kepada anak prasekolah yang mengalami hopitalisasi salah satu contohnya adalah terapi bemain mewarnai gambar, dimana anak lebih mudah mengekpresikan pikiran mereka, karena lukisan dan gambar merupakan media yang luar biasa untuk berekspresi. Selain itu warna juga bisa sebagai media untuk terapi yang bisa meringankan stres pada anak (Wong, 2003 dalam Kusdyawati, 2009). Anak yang diberikan terapi bermain mewarnai gambar anak lebih mudah mengekpresikan pikiran mereka, karena lukisan dan gambar merupakan


(3)

media yang luar biasa untuk berekspresi. Anak lebih mudah mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka melalui seni, karena manusia berpikir pertama dalam imajinasi dan kemudian mempelajari untuk diterjemahkan dalam kata – kata. Selain itu warna juga bisa sebagai media untuk terapi yang bisa menjadi tehnik distraksi dan meringankan stress bagi anak, sehingga anak mempunyai respon yang adaptif (Wong, 1995 dalam Kusdyawati, 2009). Salah satu jenis permainan yang dapat dilakukan di rumah sakit adalah construction play atau permainan yang menghasilkan suatu karya, yang termasuk didalamnya adalah mewarnai, dan mewarnai itu sendiri adalah permain yang cocok bagi anak usia prasekolah karena pada usia tersebut anak – anak senang bermain dengan warna karena warna akan memunculkan imajinasi pada anak. (Muhammad, 2009)

Berdasarkaan uraian diatas, penulis ingin melakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian terapi bermain mewarnai terhadap tingkat kooperatif anak prasekolah pada tindakan keperawatan di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang.

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini “Bagaimana efektifitas pemberian terapi bermain mewarnai terhadap tingkat kooperatif anak prasekolah pada tindakan keperawatan di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang. “

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi bermain mewarnai


(4)

terhadap tingkat kooperatif anak prasekolah pada tindakan keperawatan di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi gambaran karakteristik responden anak berdasarkan : usia, dan jenis kelamin

2. Mengidentifikasi efektifitas pemberian terapi bermain mewarnai terhadap tingkat kooperatif anak prasekolah pada tindakan keperawatan

1.4 Manfaat penelitian

1. Bagi Institusi Keperawatan

Sebagai penambah referensi akademik, pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan dating

2. Bagi Peneliti

Memberikan pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang nyata untuk peneliti pemula dalam proses penelitian.

3. Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan pertimbangan oleh pihak rumah sakit dalam upaya menerapkan aktivitas bermain di rumah sakit dan untuk membantu proses perubahan respon atau tingkat kooperatif anak terhadap tindakan keperawatan selama hospitalisasi. Dan diharapkan terapi bermain sebagai salah satu bentuk penerapan asuhan keperawatan kepada anak selama hospitalisasi.

3. Bagi Anak

Dengan adanya penelitian ini anak diharapkan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya secara normal selama perawatan dan diharapkan dengan


(5)

terapi bermain mewarnai anak dapat merubah respon atau tingkat kooperatif yang tidak sesuai selama hospitalisasi dengan tetap mengembangkan kreatifitasnya dalam bermain.

4. Bagi Orang Tua

Dapat meningkatkan pengetahuan orang tua atau keluarga dalam hal perubahan tingkat kooperatif anak selama maupun pasca hospitalisasi melalui aktifitas bermain dan mendukung pelaksanaan tindakan keperawatan.

1.5 Keaslian penelitian

Penelitian ini diajukan berdasarkan penelitian – penelitian yang hampir serupa pernah dilakukan, yaitu :

1. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Sukoati pada tahun (2012) tentang aktifitas bermain mewarnai dapat meningkatkan mekanisme koping adaptif saat menghadapi stres hospitalisasi pada anak. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh aktivitas bermain mewarnai terhadap penggunaan mekanisme koping saat hospitalisasi. Desain penelitian yang digunakan pra eksperimental pre-post test one group, Populasi penelitian adalah anak usia prasekolah yang dirawat di ruang anak Rumah Sakit Baptis Kediri sejumlah 31 responden. Sampling dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh aktivitas bermain mewarnai terhadap mekanisme koping menghadapi hospitalisasi pada anak usia pra sekolah.

2. Pada tahun (2012) yang di muat di jurnal nursing studies oleh Pravitasari dan Edi, tentang perbedaan tingkat kecemasan pasien anak usia prasekolah sebelum dan sesudah program mewarnai. Tujuan penelitian


(6)

ini adalah untuk mengatahui nilai kecemasan sebelum dan sesudah program mewarnai. Dengan menggunakan metode Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif pre eksperimen one group pre-post test. dan jumlah sampel yang diperoleh adalah 20 pasien yang berusia 3-6 tahun di RSUD Ungaran. Pengambilan data menggunakan lembar check list yang diisi oleh peneliti menggunakan observasi dan wawancara pada keluarga pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan tingkat kecemassan pasien anak usia pra sekolah sebelum dan sesudah pemberian program bermain mewarnai. 3. Rahmani dan Moheb (2010) meneliti tentang The effectiveness of clay

therapy and narrative therapy on anxiety of pre-school children: a comparative study. Jumlah sampel sebanyak 30 responden yang terdiri dari 10 anak kelompok narrative therapy, 10 anak kelompok clay therapy dan 10 anak kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan kecemasan antara kelompok kontrol dengan kelompok narrative therapy dan clay therapy, tetapi tidak ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara kelompok narrative therapy dengan kelompok clay therapy.