UPAYA KELUARGA DALAM PERAWATAN ANAK “A” DENGAN MILIARIA RUBRA USIA 4 TAHUN Di Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang Tahun 2014
i
REAKSI AWAL PSIKOLOGIS PASIEN DENGAN HIV/AIDS
Di Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang Tahun 2014
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
YUDHA DWI PRASETYO
(NIM : 201110300511071)
PROGRAM DIPLOMA DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2014
(2)
ii
REAKSI AWAL PSIKOLOGIS PASIEN DENGAN HIV/AIDS
Di Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang Tahun 2014
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Ahli Madya
Keperawatan
Oleh:
YUDHA DWI PRASETYO
(NIM : 201110300511071)
PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2014
(3)
(4)
(5)
(6)
vi ABSTRAK
Dwi, Yudha Prasetyo.2014. Pengalaman Psikologis Pasien Dengan HIV. Program Diploma III Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing (I): Yoyok Bekti Prasetyo M. Kep. Sp. Kom. Pembimbing (II): Sri Widowati S. Kep. Ns
AIDS merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiecy Virus) yang merusak sebagian dari sistem kekebalan tubuh manusia (limfosit), yang akhirnya meningkatkan risiko kematian penderita dan akan menyebabkan gangguan psikiatrik sebagai konsekuensi psikologis. Penderita dapat terus diselubungi oleh emosi seperti rasa bersalah, cemas, malu, dan takut karena berbagai kehilangan.
Desain penelitian ini menggunakan metode Studi Kasus. Metode sampling yang digunakan adalah Purposive sampling. Sampel yang diambil sebanyak 2 responden yaitu keluarga penderita HIV/AIDS di wilayah puskesmas Dinoyo Malang, pada bulan Juli sampai Agustus 2014. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan observasi dan wawancara tak terstruktur. Setelah ditabulasi data yang ada dianalisis dengan menggunakan domain analisis.
Hasil penelitian terdiri dari tiga tema yaitu : (1) Pengetahuan tentang penyakit, penderita HIV/AIDS belum sepenuhnya mengetahui tentang penyakitnya, hanya mengetahui jika penyakit tersebut meningkatkan resiko kematian dan menular. (2) Reaksi awal psikologis, penderita HIV/AIDS mengalami beberapa reaksi sebagai konsekuensi psikologis dari penyakitnya seperti, reaksi marah, putus asa, dan merasa tidak berdaya. (3) Hal – hal yang dapat memotivasi penderita, dalam kondisi seperti ini dukungan dari orang – orang terdekat seperti keluarga, spritual, dan juga petugas kesehatan sangat di butuhkan untuk melindungi seseorang terhadap efek negatif stress berat.
(7)
vii ABSTRACK
Dwi, Yudha Prasetyo.2014. Psychological experiences by HIV patients. 3rd Diploma of Health Treatment, Faculty of Health Education, University of Muhammadiyah Malang. 1st Advisor: Yoyok Bekti Prasetyo M. Kep. Sp. Kom. 2nd Advisor: Sri Widowati S. Kep. Ns
AIDS is a disease caused by HIV virus which destroys some of immunity system of human body (limfosit) and finally increases the death risk of sufferer. Then, it will cause some psychiatric disturbances as psychological consequences. Sufferer will be haunted by emotion such as guilty, worried, shame, afraid because of loss. Design of study uses a study case method. Sampling method used is purposive sampling. Samples are derived from 2 respondents in Dinoyo Malang public-health centre, started from July until August 2014. Observation and unstructured interview is used to get the data. Then the tabulation data will be analyzed by analysis domain.
The results of the research consisted of three themes, namely: (1) Knowledge of the disease, people with HIV / AIDS are not yet fully aware of the disease, only to know if the disease increases the risk of mortality and infectious. (2) The initial reaction psychologically, people with HIV / AIDS experience some psychological reactions as a consequence of the disease such as, reaction anger, despair, and feel helpless. (3) It - it can motivate the patient, in this condition the support of the people - the closest like the family, spiritual, and also is in need of health care workers to protect against the negative effects of heavy stress.
(8)
viii Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep. Sp. Kom selaku dosen pembimbing I.
2. Ibu Sri Widowati, S.Kep. Ns selaku pembimbing II.
3. Ibu Elief selaku pembimbing di lahan Puskesmas Dinoyo Malang
4. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan material dan moral.
5. Sahabat yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah akhir ini.
Semoga bantuan serta budi baik yang telah diberikan kepada penulis, mendapat balasan dari Allah SWT. Besar harapan penulis agar Karya Tulis Ilmiah akhir ini dapat bermanfaat.
Malang, 11 Agustus 2014.
(9)
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN SAMPUL ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... v
ABTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Rumusan Masalah ... 3
1.3.Tujuan Penelitian ... 3
1.4.Manfaat Penelitian ... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1. Konsep HIV/AIDS ... 4
2.2. Konsep Psikologis Sakit Terminal ... 13
2.3. Konsep Psikologis Pasien HIV/AIDS ... 15
BAB 3 METODE STUDI KASUS ... 18
3.1. Desain Penelitian ... 18
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 18
3.3. Setting Penelitian ... 18
3.4. Subjek Penelitian ... 19
3.5. Metode Pengumpulan Data ... 20
3.6. Metode Uji Keabsahan Data ... 22
3.7. Metode Analisis Data ... 22
3.8. Etika Penelitian ... 23
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25
4.1. Informasi Umum Partisipan ... 25
4.2. Hasil Penelitian ... 26
4.3. Pembahasan ... 29
BAB 5 PENUTUP ... 31
5.1 Kesimpulan ... 31
5.2 Saran ... 32
(10)
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Saat memulai terapi pada ODHA dewasa ... 9 Tabel 2.2 Tatalaksana IO sebelum memulai terapi ARV ... 10 Tabel 2.3 Tatalaksana terapi lini pertama direkomendasikan pada orang
dewasa yang belupada orang dewasa yang belum pernah mendapat terapi ARV ( treatmeant – naive ) ... 11 Tabel 2.4 Tatalaksana terapi lini kedua... 12 Tabel 2.5 Tahapan Reaksi Psikologis Penderita HIV AIDS ... 16
(11)
Daftar Pustaka
Saragih, J. 2008. Sindrom Depresif Pada Penderita HIV/AIDS di RSUP H. Adam
Malik Medan. Laporan tesis dipublikasikan di http:
//repository.usu.ac.id/ handle/123456789/6362
Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS). (2012). Report on the
Global AIDS Epidemic.ISBN 978-92-9253-032-7
Kusuma, H. 2011. Hubungan Antara Depresi dan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien HIV/AIDS yang Menjalani Perawatan di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Laporan tesis dipublikasikan di http://lontar.ui.ac.id/opac/ui/
Darwin dan Arum. 2013. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Depresi Pasien HIV/AIDS di Pusat Pelayanan Khusus RSUP Haji
Adam Malik Medan. Dipublikasikan di
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/40240
Maisarah dan Wardiah. 2012. Gambaran Kualitas Hidup Pasien HIV/AIDS di
RSUP Haji Adam Malik Medan. Dipublikasikan di
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/31503
Yuwono dan Putra.2005. Faktor Emosi Dalam Perubahan Organisasi. Insan. Vol. 7 No. 3, Desember 2005.
Fitria, Cemy Nur. 2010. Palliative Care Pada Penderita Penyakit Terminal. Gaster, Vol. 7 No. 1 Februari 2010.
Dewa. 2014. Analisis Dampak Sosial, Ekonomi, dan Psikologis Penderita HIV AIDS di Kota Denpasar. Laporan tesis Ilmu Ekonomi Universitas Udayana Denpasar. pps.unud.ac.id
Hartini, Nurul.2007. Dinamika Pasien Terminal Ilness Dalam Menghadapi
Kematian. Makalah presentasi Konferensi Nasional Stress
Management Dalam Berbagai Setting Kehidupan.2007. Fakultas Psikologi Unair.
Sunyono. 2011. Teknik Wawancara Dalam Penelitian Kualitatif. Tugas paper mata kuliah Penelitian Kualitatif. 2011. Fakultas Pascasarjana Universitas Negri Surabaya.
Kemenkes RI. 2012. Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral pada orang Dewasa dan Remaja. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 616.979. Jakarta
(12)
Kemenkes RI. 2012. Laporan Perkembangan HIV-AIDS Triwulan III. Dipublikasikan pada 17 Desember 2012 di http://depkes.go.id/ Price, S. A., & Wilson, L. M. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit (Edisi 6 Volume 1). Jakarta: EGC
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABET.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keduabelas 2008. Penerbit
Alfabeta,Bandung.
(13)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
AIDS merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiecy Virus) yang merusak sebagian dari sistem kekebalan tubuh manusia (limfosit), yang akhirnya meningkatkan risiko kematian penderita (Nasronudin, 2007 dalam Maisarah 2012) dan akan menyebabkan gangguan psikiatrik sebagai konsekuensi psikologis (Chandra, 2005 dalam Saragih, 2008). Penderita dapat terus diselubungi oleh emosi seperti rasa bersalah, cemas, malu, dan takut karena berbagai kehilangan (Smeltzer & Bare, 2005 dalam Darwin, 2014) yang akhirnya menjadi depresi yang menyebabkan penurunan fisik dan mental, karena ketidakpatuhan pasien terhadap terapi anti retrovirus dan obat - obatan lainnya, nafsu makan berkurang, tidak ingin berolahraga, dan kesulitan tidur dapat memperberat penyakit (Holmes, et al, 2007 dalam kusuma, 2011) Sehingga mengundang kesimpulan bahwa penyakit HIV/AIDS adalah penyakit yang mematikan yang dapat memberikan manifestasi kepada penderita berupa gangguan psikologis.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di Asia Tenggara, menduduki urutan ke-3 terbanyak kasus HIV/AIDS yaitu 380.000 kasus (UNAIDS, 2012). Menurut Ditjen PPM-PL (Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan) Kemenkes RI (2012) Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang menduduki posisi kedua terbanyak setelah DKI Jakarta yaitu 11.994 kasus (Kemenkes RI, 2012). Vardhana (2007, dalam Saragih, 2008) menemukan bahwa pasien yang terinfeksi HIV positif rata-rata mengalami depresi berat berkisar 8%-67% dan hingga 85% melaporkan gejala-gejala depresi. Sedangkan, di Indonesia dari hasil penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Iskandar (2008, dalam Kusuma, 2011) pada 6 orang pasien HIV/AIDS di Jakarta didapatkan keseluruhan informan mengalami depresi. Penelitian terkait dilakukan oleh Kusuma (2011) di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta depresi juga didukung oleh penelitian Saragih (2008) di RSUP H. Adam Malik Medan didapatkan
(14)
2
sindrom didapatkan lebih dari setengah pasien mengalami depresi yaitu 51,1%. Tingginya prevalensi kasus depresi sedang paling banyak terjadi pada penderita HIV/AIDS 34%, diikuti sindrom depresi ringan 28%, tidak depresi 26% dan sindrom depresi berat 12%.
Reaksi awal yang telah di ceritakan oleh Ny. W yang mana baru saja mengetahui bahwa dirinya terdiagnosa HIV/AIDS, yaitu sebuah respon psikologis yang kurang menyenangkan seperti menyangkal hasil pemeriksaan laboratorium, dan menganggab dirinya sebentar lagi akan mati karena menderita penyakit yang mematikan, serta akan di kucilkan di masyarakat karena penyakit yang menular.
Selama menjalani perawatan di rumah sakit, Ny W terus di selimuti rasa penyesalan dan kesedihan yang mendalam dan takut dengan kematian. Akibat depresi yang dirasakan tekanan darah Ny. W yang semula tidak ada masalah menjadi lebih tinggi dengan di ikuti rasa mual yang berlebihan dan kehilangan selera makan yang dapat memperparah kondisi kesehatan Ny. W pada saat itu. Dukungan keluarga dan tekad untuk kembali sehat terus di tingkatkan, dan saat itu pula Ny. W beranggaban bahwa selama masih mau rutin minum obat dan kontrol ke puskesmas pasti masih ada harapan untuk sehat dan normal.
Berdasarkan penuturan Ny. W yang terdiagnosa HIV/AIDS, tidak semua penderita yang mengalami depresi karena penyakit terminal terlarut terus menerus dalam kesedihan yang dapat memperburuk kondisi yang di alami seperti yang telah di jelaskan pada paragraf 1, tergantung pada koping individu yang di miliki ketika menerima stresor. Apakah karena tingkat depresi yang berbeda? , ataukah ada faktor lain yang mempengarui kondisi psikologis penderita HIV/AIDS?. Oleh karena itu, penanganan tidak hanya dari segi medis tetapi melibatkan aspek psikososial, agar ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) mampu beradaptasi akibat kesedihan, kegelisahan dan depresi yang dialaminya (Djoerban, 2000 dalam Darwin 2014). Dan keadaan ini cukup menarik peneliti untuk melakukan penelitian tentang Reaksi Awal Psikologis Pasien Dengan HIV/AIDS Di Kota Malang tahun 2014
(15)
3
1.2 Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan bagaimana Reaksi Awal Psikologis Pasien Dengan HIV/AIDS?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan hendak di capai dalam penelitian ini adalah ingin membahas mengenai Reaksi Awal Psikologis Pasien Dengan HIV/AIDS
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Pasien
Sebagai sumber informasi bahwa keadaan psikologi juga mempunyai peran kuat di dalam terapi dan perjalanan penyakit pada pada pasien HIV/AIDS
1.4.2 Bagi Perawat
Sebagai media komunikasi, informasi dan edukasi kepada pasien bahwa keadaan psikologi juga mempunyai peran kuat di dalam terapi dan perjalanan penyakit pada pada pasien HIV/AIDS.
1.4.3 Bagi Lembaga
Selain menjadikan tambahan sumber referensi bagi institusi, penelitian ini juga berguna sebagai monitoring dan evaluasi bagi Puskesmas di dalam memberikan pelayanan kesehatan.
(1)
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Saat memulai terapi pada ODHA dewasa ... 9 Tabel 2.2 Tatalaksana IO sebelum memulai terapi ARV ... 10 Tabel 2.3 Tatalaksana terapi lini pertama direkomendasikan pada orang
dewasa yang belupada orang dewasa yang belum pernah mendapat terapi ARV ( treatmeant – naive ) ... 11 Tabel 2.4 Tatalaksana terapi lini kedua... 12 Tabel 2.5 Tahapan Reaksi Psikologis Penderita HIV AIDS ... 16
(2)
Daftar Pustaka
Saragih, J. 2008. Sindrom Depresif Pada Penderita HIV/AIDS di RSUP H. Adam
Malik Medan. Laporan tesis dipublikasikan di http:
//repository.usu.ac.id/ handle/123456789/6362
Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS). (2012). Report on the Global AIDS Epidemic.ISBN 978-92-9253-032-7
Kusuma, H. 2011. Hubungan Antara Depresi dan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien HIV/AIDS yang Menjalani Perawatan di RSUPNCipto Mangunkusumo Jakarta. Laporan tesis dipublikasikan di http://lontar.ui.ac.id/opac/ui/
Darwin dan Arum. 2013. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Depresi Pasien HIV/AIDS di Pusat Pelayanan Khusus RSUP Haji
Adam Malik Medan. Dipublikasikan di
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/40240
Maisarah dan Wardiah. 2012. Gambaran Kualitas Hidup Pasien HIV/AIDS di
RSUP Haji Adam Malik Medan. Dipublikasikan di
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/31503
Yuwono dan Putra.2005. Faktor Emosi Dalam Perubahan Organisasi. Insan. Vol. 7 No. 3, Desember 2005.
Fitria, Cemy Nur. 2010. Palliative Care Pada Penderita Penyakit Terminal. Gaster, Vol. 7 No. 1 Februari 2010.
Dewa. 2014. Analisis Dampak Sosial, Ekonomi, dan Psikologis Penderita HIV AIDS di Kota Denpasar. Laporan tesis Ilmu Ekonomi Universitas Udayana Denpasar. pps.unud.ac.id
Hartini, Nurul.2007. Dinamika Pasien Terminal Ilness Dalam Menghadapi Kematian. Makalah presentasi Konferensi Nasional Stress Management Dalam Berbagai Setting Kehidupan.2007. Fakultas Psikologi Unair.
Sunyono. 2011. Teknik Wawancara Dalam Penelitian Kualitatif. Tugas paper mata kuliah Penelitian Kualitatif. 2011. Fakultas Pascasarjana Universitas Negri Surabaya.
Kemenkes RI. 2012. Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral pada orang Dewasa dan Remaja. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 616.979. Jakarta
(3)
Kemenkes RI. 2012. Laporan Perkembangan HIV-AIDS Triwulan III. Dipublikasikan pada 17 Desember 2012 di http://depkes.go.id/
Price, S. A., & Wilson, L. M. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit (Edisi 6 Volume 1). Jakarta: EGC
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABET.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keduabelas 2008. Penerbit
Alfabeta,Bandung.
(4)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
AIDS merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiecy Virus) yang merusak sebagian dari sistem kekebalan tubuh manusia (limfosit), yang akhirnya meningkatkan risiko kematian penderita (Nasronudin, 2007 dalam Maisarah 2012) dan akan menyebabkan gangguan psikiatrik sebagai konsekuensi psikologis (Chandra, 2005 dalam Saragih, 2008). Penderita dapat terus diselubungi oleh emosi seperti rasa bersalah, cemas, malu, dan takut karena berbagai kehilangan (Smeltzer & Bare, 2005 dalam Darwin, 2014) yang akhirnya menjadi depresi yang menyebabkan penurunan fisik dan mental, karena ketidakpatuhan pasien terhadap terapi anti retrovirus dan obat - obatan lainnya, nafsu makan berkurang, tidak ingin berolahraga, dan kesulitan tidur dapat memperberat penyakit (Holmes, et al, 2007 dalam kusuma, 2011) Sehingga mengundang kesimpulan bahwa penyakit HIV/AIDS adalah penyakit yang mematikan yang dapat memberikan manifestasi kepada penderita berupa gangguan psikologis.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di Asia Tenggara, menduduki urutan ke-3 terbanyak kasus HIV/AIDS yaitu 380.000 kasus (UNAIDS, 2012). Menurut Ditjen PPM-PL (Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan) Kemenkes RI (2012) Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang menduduki posisi kedua terbanyak setelah DKI Jakarta yaitu 11.994 kasus (Kemenkes RI, 2012). Vardhana (2007, dalam Saragih, 2008) menemukan bahwa pasien yang terinfeksi HIV positif rata-rata mengalami depresi berat berkisar 8%-67% dan hingga 85% melaporkan gejala-gejala depresi. Sedangkan, di Indonesia dari hasil penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Iskandar (2008, dalam Kusuma, 2011) pada 6 orang pasien HIV/AIDS di Jakarta didapatkan keseluruhan informan mengalami depresi. Penelitian terkait dilakukan oleh Kusuma (2011) di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta depresi juga didukung oleh penelitian Saragih (2008) di RSUP H. Adam Malik Medan didapatkan
(5)
2
sindrom didapatkan lebih dari setengah pasien mengalami depresi yaitu 51,1%. Tingginya prevalensi kasus depresi sedang paling banyak terjadi pada penderita HIV/AIDS 34%, diikuti sindrom depresi ringan 28%, tidak depresi 26% dan sindrom depresi berat 12%.
Reaksi awal yang telah di ceritakan oleh Ny. W yang mana baru saja mengetahui bahwa dirinya terdiagnosa HIV/AIDS, yaitu sebuah respon psikologis yang kurang menyenangkan seperti menyangkal hasil pemeriksaan laboratorium, dan menganggab dirinya sebentar lagi akan mati karena menderita penyakit yang mematikan, serta akan di kucilkan di masyarakat karena penyakit yang menular.
Selama menjalani perawatan di rumah sakit, Ny W terus di selimuti rasa penyesalan dan kesedihan yang mendalam dan takut dengan kematian. Akibat depresi yang dirasakan tekanan darah Ny. W yang semula tidak ada masalah menjadi lebih tinggi dengan di ikuti rasa mual yang berlebihan dan kehilangan selera makan yang dapat memperparah kondisi kesehatan Ny. W pada saat itu. Dukungan keluarga dan tekad untuk kembali sehat terus di tingkatkan, dan saat itu pula Ny. W beranggaban bahwa selama masih mau rutin minum obat dan kontrol ke puskesmas pasti masih ada harapan untuk sehat dan normal.
Berdasarkan penuturan Ny. W yang terdiagnosa HIV/AIDS, tidak semua penderita yang mengalami depresi karena penyakit terminal terlarut terus menerus dalam kesedihan yang dapat memperburuk kondisi yang di alami seperti yang telah di jelaskan pada paragraf 1, tergantung pada koping individu yang di miliki ketika menerima stresor. Apakah karena tingkat depresi yang berbeda? , ataukah ada faktor lain yang mempengarui kondisi psikologis penderita HIV/AIDS?. Oleh karena itu, penanganan tidak hanya dari segi medis tetapi melibatkan aspek psikososial, agar ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) mampu beradaptasi akibat kesedihan, kegelisahan dan depresi yang dialaminya (Djoerban, 2000 dalam Darwin 2014). Dan keadaan ini cukup menarik peneliti untuk melakukan penelitian tentang Reaksi Awal Psikologis Pasien Dengan HIV/AIDS Di Kota Malang tahun 2014
(6)
3
1.2 Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan bagaimana Reaksi Awal Psikologis Pasien Dengan HIV/AIDS?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan hendak di capai dalam penelitian ini adalah ingin membahas mengenai Reaksi Awal Psikologis Pasien Dengan HIV/AIDS
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi PasienSebagai sumber informasi bahwa keadaan psikologi juga mempunyai peran kuat di dalam terapi dan perjalanan penyakit pada pada pasien HIV/AIDS
1.4.2 Bagi Perawat
Sebagai media komunikasi, informasi dan edukasi kepada pasien bahwa keadaan psikologi juga mempunyai peran kuat di dalam terapi dan perjalanan penyakit pada pada pasien HIV/AIDS.
1.4.3 Bagi Lembaga
Selain menjadikan tambahan sumber referensi bagi institusi, penelitian ini juga berguna sebagai monitoring dan evaluasi bagi Puskesmas di dalam memberikan pelayanan kesehatan.