Kepercayaan trust Analisis ketahanan pangan rumah tangga miskin dan penerapan modal sosial (studi kasus pada rumah tangga miskin di kecamatan Tanah Sareal dan kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor )

1. Kepercayaan trust

Dalam membangun ikatan sosialnya, modal sosial dilandasi oleh “trust” kepercayaan sehingga modal sosial akan menjadi infrastruktur komunitas yang dibentuk secara sengaja Fukuyama 2001. Fedderke et al. 1999 menjelaskan bahwa modal sosial mencakup kepercayaan sosial yang memfasilitasi adanya koordinasi dan komunikasi. Koordinasi dan komunikasi yang terjalin ini akan mempengaruhi terhadap tindakan kolektif yang dilakukan dalam rangka mencapai keuntungan kolektif juga. Menurutnya, “trust” dapat mengurangi adanya insentif dalam memanfaatkan kesempatanpeluang ekonomi yang ada. Trust atau kepercayaan bagi sebagian analis sosial disebut sebagai bagian tak terpisahkan dari modal sosial dalam pembangunan yang menjadi ‘ruh” dari modal sosial. Kepercayaan adalah sesuatu yang terbangun dari hubungan-hubungan sosial dimana terdapat peraturan yang dapat dirundingkan dalam arti terdapat “ruang terbuka” dari peraturan-peraturan tersebut untuk mencapai harapan-harapan yang ingin dicapainya Seligman 2000 dalam Dharmawan 2002a, 2002b. Secara sederhana, trust adalah tingkat kepercayaan yang dimiliki masyarakat yang mana orang lain akan bertindak seperti apa yang mereka katakan atau mereka harapkan Productivity Commission 2003. Mollering dalam Dharmawan 2002a, 2002b menyebutkan bahwa modal sosial mempunyai enam fungsi penting yaitu : 1 kepercayaan dalam arti confidence yang merupakan ranah psikologis individual sebagai sikap yang akan mendorong seseorang dalam mengambil keputusan setelah menimbang resiko yang akan diterima.; 2 kerja sama yang menempatkan trust sebagai dasar hubungan antar individu tanpa rasa saling curiga; 3 penyederhanaan pekerjaan yang memfungsikan trust sebagai sumber untuk membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja kelembagaan- kelembagaan sosial; 4 ketertiban dimana trust sebagai inducing behaviour setiap individu untuk menciptakan kedamaian dan meredam kekacauan sosial; 5 pemelihara kohesivitas sosial yang membantu merekatkan setiap komponen sosial yang hidup dalam komunitas menjadi kesatuan; 6 trust sebagai modal sosial yang menjamin struktur sosial berdiri secara utuh dan berfungsi secara operasional serta efisien.

2. Jaringan sosial networks