dimana :
L
jkn
=
luas areal irigasi pada sawah
j
wilayah
k
musim tanam
n YA
jkn
=
produktivitas padi aktual pada sawah
j
wilayah
m
musim tanam
n P
PD
=
harga padi
TB
jkn
=
total biaya pada sawah
j
wilayah
k
musim tanam
n X
1jkmn
t =
banyaknya air irigasi pada sawah
j,
wilayah
k
, aktivitas tanam
m,
musim tanam
n
m
3
per dua minggu
P
IR
=
harga air irigasi
1 =
sektor pertanian
j
= golongan
sawah
j
= 1,2,...,5.
k =
wilayah,
k
= 1,2,...,8; 1 → wilayah Curug, 2 → wilayah
Cibeet A, 3 → wilayah Cibeet B, 4 → wilayah Cikarang A,
5 → wilayah Cikarang B, 6 → wilayah Bekasi A, 7 →
wilayah Bekasi B dan 8 → wilayah Bekasi C.
m =
tahap pertumbuhan,
m =
1,2,...,10 untuk setiap golongan
sawah
n =
musim tanam,
n
= 1,2. Sektor
pertanian tidak
membayar air irigasi yang diperolehnya kepada
Perum Jasa Tirta II. Dalam penelitian ini untuk memperoleh berapa benefit yang diterima sektor pertanian harga air irigasi yang dipakai adalah harga air irigasi
yang ditetapkan JICA diacu dalam Ringler 2002, yakni Rp. 5.00 per meter kubik.
5.3.3. Net Benefit Domestik
Net Benefit Domestik
NB
PDAM
, merupakan benefit yang dihasilkan karena pemakaian air baku oleh PDAM. Net benefit yang diterima PDAM
merupakan selisih penjualan air bersih dengan air baku yang berasal dari PJT II dengan pengeluaran PDAM dalam mengolah air baku menjadi air bersih, serta
investasi yang dikeluarkan untuk fasilitas pengolahan dan distribusi air. Fungsi net benefit PDAM diturunkan dari formula yang dikemukakan
Syaukat 2000, dengan beberapa penyesuaian. Total penerimaan PDAM
TR
PDAM
merupakan pengeluaran pelanggan PDAM untuk pembayaran
pemakaian air bersih yang telah dikonsumsi per setengah bulan adalah sebagai berikut
{ }
2 8
8 2
2 6
1 PDAM
j jk
j i
j k
TR t
cwc X
t PCW
= =
=
=
å å å
4
Total biaya
PDAM
TC
PDAM
merupakan penjumlahan biaya pengolahan air baku, biaya distribusi per setengah bulanan. Total biaya PDAM adalah
sebagai berikut
2 2
8 8
2 2
6 1
2
1 1
kfbo j
jk kfbd
PDAM j
jk i
j k
jk j
efo ktbo X
t TC
t efd
ktbd X
t X
t PWD
= =
=
ì ü
ï ï
+ ï
ï ï
ï ï
ï ï
ï ï
ï =
+ í
ý ï
ï ï
ï ï
ï ï
ï ï
ï ï
ï î
þ
å å å
5
Net Benefit PDAM
{ }
2 2
8 8
2 2
6 1
2 2
1 1
j jk
j kfbo
j jk
PDAM jk
kfbd i
j k
j jk
jk j
cwc X
t PCW
efo ktbo X
t NB
t nd
efd ktbd
X t
X t
PWD
= =
=
é ù
- ê
ú ê
ú ì
ü ê
ú ï
ï +
ï ï
ê ú
ï ï
ê ú
ï ï
= ï
ï ê
ú ï
ï +
í ý
ê ú
ï ï
ê ú
ï ï
ï ï
ê ú
ï ï
ê ú
ï ï
ï ï
î þ
ë û
å å å
6
dimana :
X
2jk
= volume air bersih yang diambil pelanggan PDAM per golongan per wilayah m
3
per dua minggu
PCW
j
= harga air bersih PDAM per meter kubik Rpm
3
PWD
j
= harga air baku per meter kubik per golongan PDAM Rpm
3
efo
j
= efisiensi pengolahan air pada PDAM golongan
j efd
j
= efisiensi distribusi air pada pdam golongan
j ktbo
= konstanta biaya pengolahan air bersih
ktbd
= konstanta biaya distribusi air bersih
kfbo
= koefisien biaya pengolahan air baku
kfbd
= koefisien biaya distribusi air bersih
cwc
= koefisien konversi air baku menjadi air bersih
5.3.4. Net Benefit Industri
Net Benefit Industri NB
IN
didekati dengan menggunakan consumer surplus. Pendekatan ini dilakukan karena sulitnya mengelompokkan jenis industri
serta kebutuhan air setiap jenisnya, sehingga pendekatan yang dilakukan dengan melihat permintaan air industri dipengaruhi oleh harga air industri.
Sedangkan permintaan air industri normal merupakan rata-rata permintaan air industri per tengah bulannya.
Permintaan air industri didekati dengan permintaan air industri yang dipengaruhi oleh harga air industri. Meskipun beberapa hasil penelitian
sebelumnya mendapatkan bahwa perubahan harga air baku untuk industri relatif kecil, namun untuk penyederhanaan analisa, pendekatan ini yang dipilih.
3
ln - ln
jk
X m q
PWI =
7 dimana :
X
3jk
= permintaan air industri m
3
per dua minggu μ
= konstanta permintaan air industri θ
= elastisitas permintaan air industri
PWI
= harga air industi Rpm
3
Berdasarkan nilai
X
3
,
PWI
, dan estimasi θ dan konstanta μ dapat dihitung,
net benefit dari pemakaian air industri yang didekati dengan consumer surplus
{ }
m q
1 1
1- 1-
q q
11 8
3jk 3jk0
IND jk
j=9 k=1 3jk
3jk
e X
t - X 1
NB t =
ni 1 -
q - X
t PWI t ⎡
⎤ ⎧
⎫ ⎢
⎥ ⎧
⎫ ⎪
⎪ ⎨
⎬ ⎨ ⎬
⎢ ⎥
⎩ ⎭
⎪ ⎪
⎢ ⎥
⎩ ⎭
⎢ ⎥
⎢ ⎥
⎣ ⎦
∑∑
8
dimana :
NB
IND
t =
Net Benefit Pemakaian Air Industri juta rupiah per dua minggu
X
3jk
t =
permintaan air industri golongan j wilayah k m
3
per dua minggu
X
3jk0
=
permintaan normal air industri golongan j wilayah k m
3
per dua minggu
PWI
jk
=
harga air industri golongan j di wilayah k Rpm
3
μ =
konstanta
θ =
elastisitas permintaan air industri
e =
bilangan natural
5.3.5. Net Benefit Jasa Tirta II